Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Beakang

Dalam era digitalisasi saat ini, keberadaan suatu perusahaan

dituntut untuk menjalankan operasional kerjanya sesuai dengan

perkembangan zaman. Tujuan perusahaan yang semakin kompleks

pastinya membutuhkan sumberdaya manusia yang unggul dan kompeten.

Sumber daya manusia merupakan salah satu asset paling berharga yang

dimiliki oleh suatu organisasi, karena manusialah yang merupakan satu-

satunya sumber daya yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya.

Sumber Daya Manusia (SDM) individu produktif yang bergerak suatu

organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki

fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan

kemampuannya. Sumber daya manusia diharapkan mampu menjalankan

suatu pekerjaan di lingkungan masing-masing dengan baik.

Untuk meningkatkan kualitas kerja seorang karyawan maka

dibutuhkan perhatian khusus terhadap kinerja seseorang. Setiap karyawan

pasti memiliki kapasitas kualitas kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu,

perbedaan itulah yang akan membuat perhatian pimpinan tidak hanya

tertuju pada satu orang, melainkan harus mewakili semua karyawan secara

adil. Peningkatan kualitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan

mempertimbangkan aspek utama yaitu disiplin kerja, beban kerja dan

1
2

lingkungan kerja. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek terpenting yang

perlu di perhatian dalam mengetaui kinerja karyawan dalam suatu

perusahaan ataupun lembaga karena berhubungan langsung dengan

karakter pribadi seseorang karyawan dalam mendukung pekerjaan yang

dilakukan.

Disiplin merupakan pembiasaan awal yang baik dalam bekerja agar

seseorang karyawan terbiasa menjalankan pekerjaan secara tepat waktu.

Menurut Hasibuan (2009) kedisiplinan adalah sifat kesadaran dan

kesediaan seseorang karyawan dalam menaati peraturan perusahaan. Sifat

disiplin sendiri dapat terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya disiplin

waktu, disiplin sosial dan disiplin kerja. Melalui disiplin waktu diharapkan

karyawan mampu menunjukan sikap dan kebiasaan baik dalam

melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sehingga dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan cepat dan cermat.

Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa

tanggungjawab seseorang terhadap tugas-tugas yang sudah menjadi

tanggungjawabnya. Hal ini mendukung gairah kerja, semangat kerja

sehingga dapat terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan serta

masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para

bawahanya mempunyai disiplin yang baik. Seseorang manajer dikatakan

efektif dalam kepemimpinannya apabila para karyawannya memiliki sikap

disiplin yang baik. Disiplin kerja yang baik mampu meningkatkan rasa
3

tanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan tepat

(Hasibuan, 2009).

Untuk mengetaui tingkat kedisiplinan karyawan perusahaan

ataupun lembaga melihat berdarkan frekuensi Kehadiran, yang mana

frekuensi kehadiran merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui

tingkat kedisiplinan pegawai. Semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau

rendahnya tingkat kemangkiran maka pegawai tersebut telah memliki

disiplin kerja yang tinggi.

Adapun hasil presensi absensi karyawan PT Semarang Autocomp

Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang bagian produksi Bulan Juni –

Desember 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1
Hasil Presensi Absensi Karyawan PT SAMI Semarang Bagian Produksi
Bulan Juni – Desember 2020

Sakit Ijin Alpha


Bulan Jumlah Presetase
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Juni 5 0,7% 2 0,3% 3 0,4% 10 1,40%
Juli 2 0,3% - - 2 0,3% 4 0,60%
Agustus 6 0,8% 1 0,1% - - 7 0,90%
September - - 3 0,4% 5 0,7% 8 1,10%
Oktober 1 0,1% 2 0,3% 1 0,1% 4 0,50%
November 8 1,4% 1 0,1% 3 0,4% 12 1,90%
Desember 5 0,7% 8 1,4% 9 1,3% 22 3,70%
Sumber : Absensi Karyawan Bagian Produksi Bulan Juli Desember 2020.

PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI)

Semarang atau lebih sering dikenal sebagai PT SAMI adalah perusahaan


4

Penanaman Modal Asing (PMA) Jepang yang bergerak dalam bidang

industri komponen otomotif dan merupakan manufacturing Sistem

Distribusi Elektrik atau biasa disebut wiring harness menerapkan

kedisiplinan yang ketat terhadap seluruh karyawannya, hal tersebut

dilakukan dengan harapan dapat memberikan dampak positif terhadap

kinerja karyawan yang meningkat.

Penerapan kedisiplinan karyawan dilakukan dengan pemberlakuan

sanksi yang dikenakan kepada karyawan apabila mereka terlambat atau lali

dalam bekerja. . jika dalam penilaian kedisiplinan karyawan baik, maka

mendapatkan penghargaan dari perusahaan. Pemberian penghargaan

tersebut dapat menimbulkan rasa bangga serta memberikan motivasi lebih

tinggi dalalam diri individu masing-masing, dengan demikian kinerja

individu juga dapat meningkat.

Selain pemberlakuan kedisiplinan, sesorang dalam bekerja

memiliki tingkat penyelesaian tugas yang berbeda-beda. Maka dari itu,

pimpinan harus bisa memberikan beban kerja secara tepat agar proses

kerja berjalan dengan lancar. Menuru Tarwaka (2011) menyatakan bahwa

beban kerja sebagai suatu perbedaan antara kapasitas dan kemampuan

yang dimiliki karyawan dengan tuntutan pemberian tugas kerja. Di dalam

dunia pekerjaan, perusahaan senantiasa menuntut kepada para

karyawannya dapat memberikan sumbangsih kerja secara optimal guna

mempercepat laju pertumbuhan kinerja perusahaan.


5

Hal diatas sesaui dengan perkembangan zaman dalam persaingan

pasar seperti yang diistilahkan bahwa “siapa yang cepat dalam segala hal

inilah yang kan jadi pemenang dalam persingan”. Setiap karyawan pasti

memilki tugas dan tanggungjawab yang harus di selesaikan kepada

perusahaan. Yang menjadi permasalahan adalah ketidakseimbangan

perusahaan dalam pemberia porsi beban kerja antara karyawan satu

dengan lainnya.

Terkadang pimpinan memandang kemampuan semua karyawan

adalah sama yang mana tidak seusai dengan kenyataan. Sebagaimana

contoh jika karyawan merasa porsi beban kerja yang diberikan banyak

maka akan memicu timbulnya stress/overload kerja. Sebaliknya, jika

karyawan merasa porsi beban kerja yang diberikan sedikit maka akan

menimbulkan sikap menganggur/ terlalu santai dalam bekerja. Oleh karena

itu, pemimpin yang baik harus mempertimbangkan betul saat memutuskan

untuk memberikan porsi beban kerja kepda karyawannya dan telah

disesuaikan dengan kemampuan/skill yang telah dimiliki oleh karyawan,

sehingga karyawan dapat bekerja dengan cepat, cermat dan tepat waktu.

Selain disiplin kerja salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankannya (Nitisemito,

2000). Lingkungan kerja merupakan salah satu pertimbangan karyawan

dalam bekerja. Karyawan akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan


6

baik untuk mencapai suatu hasil yang optimal, apabila ditunjang oleh

suatu kondisi lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.

Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial dan fisik didalam

sebuah perusahaan yang berpengaruh terhadap perusahaan. Meliputi

keadaan sosial dapat dicontohkan yaitu cara kita bersosialisasi kepada

sesama karyawan, sedangkan secara fisik contohnya melatih bentuk atau

kondisi yang mudah di lihat seperti bangunan yang rapi, bersih, dan wangi

sehingga karyawan nyaman saat bekerja. Maka dari itu, lingkungan kerja

bisa menjadi faktor pendukung kinerja karyawan supaya menciptakan rasa

nyaman dan tentram.

Perlu kerjasama antara atasan dan bawahan untuk saling memberi

semangat dalam bekerja. Semua yang dilakukan salah satunya tidak

terlepas dari tujuan yang ingin di capai perusahaan. Melihat dari laju

pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dari periode waktu ke waktu

maka dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja. Kinerja pada umumnya

dapat diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu

pekerjaan, kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau

prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan.

Menurut Mangkunegara (2013) menyatakan bahwa kinerja

karyawan merupakan prestasi atau hasil kerja dari segi kualitas maupun

kuantitas yang dicapai oleh sumber daya manusia pada periode waktu

tertentu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab


7

yang diberikan kepada karyawan. Kinerja menjadi hal penting yang perlu

di perhatikan karena berkaitan dengan kontribusi karyawan dalam

memberikan kualitas kerja yang baik. Oleh karena itu, kinerja harus

ditingkatkan dari sebelumnya untuk mencapai kinerja yang lebih

maksimal.

Kinerja karyawan adalah hal yang patut diperhatikan bagi

pimpinan perusahaan. Tidak semua karyawan memiliki semangat kerja

secara terus menerus untuk meraih capaian prestasi kerja. Seiring

berjalannya waktu, ukuran semangat karyawan untuk meraih capaian

program kerja berubah-ubah. Seperti contoh seorang karyawan baru yang

pertama kali diberikan tugas maka akan langsung mengerjakan dengan

cepat bahkan dalam waktu setengah haripun bisa terselesaikan pekerjaan

tersebut. Sebaliknya karyawan lama yang mana telah bekerja sudah faham

betul dengan dunia pekerjaan terkadang akan cenderung menyepelekan

tugas yang diberikan, mereka lebih suka menunda waktu untuk

mengerjakan itu semua, sehingga tidak heran jika ada tugas kerja yang

telat diserahkan kepada perusahaan atau bahkan tidak memenuhi target

yang di tentukan oleh pimpinan.

Oleh karenanya, penting bagi sebuah perusahaan untuk melakukan

pengukuran kinerja karyawan dalam periode waktu tertentu guna melihat

perkmebangan serta pencapaian yang telah berhasil dilaksanakan. Selain

itu, melalui kinerja karawan kita akan mengetahui sejauh mana keahlian

yang dimiliki oleh masing-masing karyawan apakah bertambah atau


8

mungkin sebaliknya yang hanya fokus pada satu bidang pekerjaan saja.

Kita juga dapat mengetahui kekurangan apa yang dikeluhan oleh para

karyawan selama bekerja di perusahaan sehingga pimpinan dapat

membantu dalam mencarikan solusinya. Hal tersebut perlu tindak lanjut

segera agar para karyawan merasa terpenuhi akan hak-hak kerjanya,

sehingga selama proses bekerja masih dalam koridor dan arah tujuan

perusahaan yang ingin di capai.

Perusahaan PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia

(SAMI) Semarang merupakan salah satu perusahaan adalah perusahaan

Penanaman Modal Asing (PMA) Jepang yang bergerak dalam bidang

industri komponen otomotif dan merupakan manufacturing sistem

distribusi elektrik atau biasa disebut wiring harness. Selain itu PT SAMI

merupakan sebuah grip dari perusahaan Yazaki Corporation dari jepang

yang menghasilkan kabel –kabel berkualitas untuk merek mobil-mobil

ternama.

Untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan, PT SAMI

lebih mengedepankan adanaya Visi dan MISI, yaitu dengan cara

melakukan perbaikan dan menciptakan ide-ide terbaru dalam proses

kelajuan bisnis. Salah satu program yang dilakukan perusahaan adalah

dengan cara memberikan solusi dan kontribusi dengan kenyamanan serta

kepuasan para konsumen, Dimana Perusahaan ini sangat berpengalaman

dalam bidangnya karena sudah menjalani masa training dan peningkatan

kemampuan untuk para calon karyawan yang mau bekerja di


9

beperusahaan. Selain itu, untuk menunjang hasil produksi yang berkualitas

tentunya memerlukan kualitas sumber daya manusia yang memadai serta

terus memperhatikan peningkatan kinerja karyawan melalui disiplin kerja,

beban kerja serta lingkungan pekerjaan yang mendukung.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti serta perolehan data

diatas, diketahui bahwa karyawan PT SAMI memiliki rata-rata tingkat

disiplin absensi yang cukup baik, kedisiplinan karyawan juga di imbangi

dengan hasil kerja yang diselesaikan sesuai deadline dan target yang di

tentukan. Selain itu, menurut beberapa karyawan PT SAMI pada waktu

tertentu diberikan beban pekerjaan yang cukup banyak sehingga karyawan

diharuskan untuk menyelesaikan pekerjaan secara lembur untuk

menyelesaikan pekerjaanya. Karyawan di PT SAMI bekerja dengan waktu

lima hari kerja dengan mendapatkan waktu libur dua hari yaitu hari sabtu

dan minggu. Selain itu lingkungan kerja di PT SAMI juga sangat baik

karena perusahaan mengedepankan kenyamanan, keamanan dan

memperhatikan SOP kerja, fasilitas yang diberikan memadahi serta

solidaritas yang tinggi juga diterapkan di perusahaan ini.

Tabel 1.2
Research Gap Pengaruh Disiplin Kerja, Beban Kerja dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

NO Penelitian Judul Hasil Penelitian


Terdahulu Penelitian Pro Kontra
1 Fikratunil Pengaruh Disiplin Terdapat -
Khasifah & Rini Kerja, Beban pengaruh positif
Nugraheni Kerja dan dan signifikan
10

(2016) Lingkungan antara variabel


Kerja Terhadap disiplin kerja,
Kinerja Pegawai beban kerja dan
( Studi Pada Balai lingkungan kerja
Besar Wilayah terhadap kinerja
Sungai Pemali karyawan.
Juana)
2 Aron F Pengaruh Beban Terdapat Hasil uji
Polakitang dkk Kerja,Lingkungan pengaruh positif hipotesis
(2019) Kerja, dan Stress dan signifikan ditemukan
Kerja Terhadap antara variabel bahwa secara
Kinerja Karyawan lingkungan kerja parsial Beban
Pada Pt. Esta dan stress kerja Kerja tidak
Group Jaya terhadap kinerja berpengaruh
karyawan. secara positif dan
signifikan
terhadap Kinerja
karyawan.
3 Rizal Nabawi Pengaruh Ditemukan hasil Hasil penelitian
(2019) Lingkungan bahwa secara menunjukkan
Kerja, Kepuasan simultan bahwa secara
Kerja dan Beban pengaruh parsial
Kerja Terhadap simultan Lingkungan
KinerjaPegawai Lingkungan Kerja, Kepuasan
Kerja, Kepuasan Kerja dan Beban
Kerja dan Kerja tidak
Beban Kerja berpengaruh
berpengaruh signifikan
signifikan terhadap kinerja
terhadap kinerja pegawai.
pegawai.

4 Dian Asrini dkk Pengaruh Beban Lingkungan Beban kerja


(2018) Kerja dan kerja berpengaruh
Lingkungan Kerja berpengaruh negative dan
Terhadap Kinerja positif dan signifikan
Pegawai Pada signifikan terhadap kinerja
Kantor Dinas terhadap kinerja pegawai.
Tenaga Kerja pegawai.
Kota Makassar
5 Yunanto Arga Pengaruh Disiplin Variabel disiplin -
Sembodo (2020) Kerja, Beban kerja, beban
Kerja dan kerja dan
Lingkungan Kerja lingkungan kerja
Terhadap Kinerja erpengaruh
Karyawan (Studi positif dan
11

Kasus Pada Dinas signifikan


Komunikasi dan terhadap kinerja
Informatika karyawan.
Kabupaten
Magetan)
Sumber : Dikumpulkan dari berbgai sumber penelitian

Sinambela (2016) menyatakan “Disiplin kerja mempengaruhi

kinerja karyawan, semakin tinggi disiplin kerja seseorang maka semakin

tinggi kinerjanya”. Penelitian lain yang dilakukan oleh Fikratunil dan Rini

(2016) menunjukkan bahwa disiplin, beban kerja, dan lingkungan kerja

memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Menurut penelitian

yang dilakukan oleh Widari (2016) menunjukkan bahwa disiplin dan

lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Tyas dan Sunuharyo (2018) disiplin Kerja dan Lingkungan

Kerja secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja

Karyawan.

Namun dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Praditya (2016)

menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan lingkungan

kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Hartono dan Kusuma (2020) menunjukkan

bahwa beban Kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada Pada PT. Sembilan Pilar

Utama. Penelian tersebut juga di dukung dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sugiharjo dan Aldata (2018), dengan hasil penelitian


12

bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferawati (2017)

memperoleh hasil bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja mempunyai

pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Cahaya Indo Persada

secara serentak. Hal tersebut di dukung oleh hasil penelitian yang

dilakukanoleh Ilham (2019) bahwa hasil penelitian tersebut

memperlihatkan lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan dimana artinya, dengan lingkungan kerja fisik yang baik

mampu mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Rayon

Porong.

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian yang dilakukan oleh

beberapa penulis, serta penjelasan latar belakang dan research gab diatas,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh

Disiplin Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Di PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI)

Semarang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :


13

1. Bagaimana disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di

PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI)

Semarang?

2. Bagaimana beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di

PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI)

Semarang?

3. Bagaimana lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

di PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI)

Semarang?

4. Bagaimana disiplin kerja, beban kerja dan lingkungan kerja secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT

Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, peneliti

menyimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan di PT Semarang Autocomp Manufacturing

Indonesia (SAMI) Semarang.

2. Untuk mengetahui bagimana beban kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan di PT Semarang Autocomp Manufacturing

Indonesia (SAMI) Semarang.


14

3. Untuk mengetahui bagimana lingkungan kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan di PT Semarang Autocomp Manufacturing

Indonesia (SAMI) Semarang.

4. Untuk mengetahui bagimana disiplin kerja, beban kerja dan

lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia

(SAMI) Semarang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan jurusan manajemen sehingga dapat digunakan

sebagai dasar pengeolaan sumber daya manusia di lingkungan

perguruan tinggi khususnya di Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Selamat Sri.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau

sumbangan dalam penelitian selanjutnya.

2. Bagi Penulis

a) Sebagai cara untuk melatih dan mengembangkan kemampuan

dalam bidang penelitian, serta menambah wawasan dan

pengetahuan penulis tentang pengaruh disiplin kerja, beban berja

serta lingkunan kerja terhadap kinerja karyawan di PT Semarang

Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) Semarang.


15

b) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat

mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan urutan penyajian dari masing-

masing secara terperinci, singkat dan jelas diharapkan dapat

mempermudah dalam memahami laporan penelitian. Adapun sistematika

penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Latar

belakang berisikan informasi yang relevan untuk membantu menentukan

pokok permasalahan yang berangkat dari sesuatu yang umum kepada hal

yang khusus. Rumusan masalah berisikan pernyataan tentang suatu

keadaan yang memerlukan pemecahan suatu masalah atau memerlukan

jawaban akibat dari ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan. Tujuan

penelitian berisikan sesuatu yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka

penelitian dan hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara

dari sesuatu yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

populasi dan sampel,variable penelitian, teknik pengumpulan data, analisis


16

data, definisi operasional variabel, uji instrument penelitian, analisis

regresi linier berganda,

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, gambaran

umum responden, pengujian dan hasil analisis data, pembahasan dan hasil

analisis data.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis

untuk peneliti yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai