Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Gaji


Terhadap Kinerja Pegawai Pramu Bakti

A. A. Anggi Nila Krisna, I Wayan Bagia, NI Nyoman Yulianthini

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:anggienila@yahoo.com,Bagiaundiksha@yahoo.com,
Yulianthini_nyoman@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh
(1) simultan gaya kepemimpinan transformasional dan gaji terhadap kinerja, (2) parsial gaya
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja, dan (3) parsial gaji terhadap kinerja pegawai pramu
bakti (PPB) di Lingkungan Undiksha Singaraja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
kuantitatif kausal. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 295 orang dengan sampel sebanyak 170
orang. Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen dan kuesioner serta dianalisis dengan analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh (1) simultan dari gaya
kepemimpinan transformasional dan gaji terhadap kinerja, (2) parsial gaya kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja, dan (3) parsial gaji terhadap kinerja PPB.

Kata Kunci: gaya kepemimpinan transformasional, gaji, dan kinerja

ABSTRACT

This research aims to obtain an explanatory findings were tested on the effect of (1)
simultaneous transformational leadership style and salary against performance, (2) partial
transformational leadership style of the performance, and (3) partial salary to the performance of
employees pramu service (PPB) in Environmental Undiksha Singaraja. This research user
quantitative causal research design. The population in this study were 295 people with a sample of
170 people. Data collected by recording documents and questionnaires and analyzed by multiple
linear regression analysis method. The result showed that there was an effect (1) simultaneously from
transformational leadership style and salary against performance, (2) partial transformational
leadership style of the performance, and (3) partial salary to the performance of PPB.

Keywords: Transformational leadership style, salary, and performance


e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

PENDAHULUAN tidak jarang ada keluhan-keluhan dari


Undiksha adalah salah satu perguruan PPB mengenai masalah ini. Jika dilihat
tinggi di Kabupaten Buleleng, yang dari fenomena yang terjadi hal ini mungkin
mempunyai tujuan organisasi untuk disebabkan oleh faktor gaji. Berdasarkan
menyelenggarakan Tridarma Perguruan pengamatan di awal, penentuan kategori
Tinggi secara efektif dan efisien, di tingkat kinerja para pegawai pramu bakti adalah
Kependidikan dan Non-Kependidikan, S1 dengan menggunakan skala random
dan Pasca Sarjana secara berkualitas, sample solving yaitu dengan kriteria
bermoral Pancasila, agar hasilnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
memiliki daya saing tinggi dan diterima sangat rendah. Jika responden
masyarakat global, dan dalam memperoleh total skor 45-38 maka ada
pelaksanaan kegiatan-kegiatannya tentu dalam kategori sangat tinggi, 37-30 tinggi,
saja memerlukan banyak tenaga kerja, 29-22 sedang, 21-14 rendah, dan 13-1
yang dibagi dalam berbagai tugas pokok sangat rendah. Secara total standar
seperti Dosen sebagai tenaga pendidik, kinerja PPB di lingkungan Undiksha
dan Pegawai sebagai tenaga pengelola, tergolong rendah. Jika dilihat dari tiga
dalam setiap pelaksanan kegiatan di dimensi yang digunakan untuk mengukur
lingkungan Undiksha. Dalam hal ini standar kinerja pegawai, dimensi kualitas
pegawai yang ada di Undiksha, ada yang dalam bekerja memiliki skor rendah dan
sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri termasuk dalam kategori rendah,
Sipil (PNS) dan ada juga yang masih sedangkan dimensi kuantitas dalam kerja
berstatus sebagai Pegawai Pramu Bakti, memiliki skor sedang yang berada dalam
yang ditempatkan kedalam beberapa kategori sedang. Rendahnya standar
bagian tugas, seperti tenaga administrasi, kinerja dari pegawai dikarenakan faktor
teknisi, sopir, keamanan (satpam), waker kepemimpinan yang masih kurang
(pengawas gedung), dan tenaga demokratif, kurang bersahabat dengan
kebersihan, untuk di Undiksha Pegawai para pegawai. Dilihat dari gaya
Honorer disebut dengan Pegawai Pramu kepemimpinan transformasional juga
Bakti. Hasibuan (2002), mengatakan sangat timpang dengan hasil kinerja di
bahwa gaji adalah balas jasa yang di lapangan seperti sikap dari pemimpin
bayar secara periodik kepada karyawan yang masih semena-sema terhadap
tetap serta mempunyai jaminan yang bawahannya, yang masih kurang
pasti. Pendapat lain juga di kemukakan mendorong bawahannya agar bekerja
oleh Handoko (1993), bahwa gaji adalah lebih baik lagi, kurang memberi motivasi
pemberian pembayaran finansial kepada untuk pegawai. Berdasarkan pemaparan
karyawan sebagai balas jasa untuk diatas dapat dikatakan kinerja pegawai
pekerjaan yang di laksanakan dan masih tergolong rendah yang di duga di
sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di sebabkan karena faktor kepemimpinan
waktu yang akan datang. Dilihat dari yang kurang baik.
hubungan antara gaji dengan teori yang Dari data yang di peroleh dilapangan
di nyatakan di atas ialah perbedaan dikatakan bahwa gaji sangat memiliki
jumlah gaji yang terlalu besar antara peran penting dalam kelangsungan suatu
pegawai yang berstatus sebagai Pegawai organisasi. Gaji yang di terima sudah
Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang selayaknya harus sesuai dengan UMR
berstatus sebagai Pegawai Pramu Bakti yang sudah di tetapkan dalam suatu
(PPB). Hal ini memang sudah sewajarnya wilayah tersebut. Namun pada
terjadi, namun bagi mereka yang masih kenyataannya di lingkungan Undiksha
berstatus sebagai PPB terkadang tidak Singaraja masih juga bermasalah pada
mengerti, jika dilihat dari segi pekerjaan faktor gaji tersebut. Rata-rata gaji yang
dan jumlah jam kerja yang sama dengan mereka dapatkan juga tidak sesuai UMR
pegawai yang sudah berstatus sebagai yang berlaku yaitu sebesar Rp.876.250
PNS, jumlah gaji yang mereka terima berdasarkan kinerja para pegawai
terlalu sedikit, bahkan kurang dari 50% tersebut melainkan berdasarkan pangkat
dari gaji seorang PNS normalnya, hingga
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

atau golongan. Seharusnya gaji harus diberikan berdasarkan kinerja, bukan

golongan. Inilah yang menjadi faktor karyawan Gibson dalam Anonim (1997).
yang sangat mempengaruhi baik buruknya Pernyataan lainnya mengenai gaji
kinerja pegawai, dari observasi di menurut Anonim dalam Hariandja (2002),
lapangan juga salah seorang pegawai yaitu gaji merupakan salah satu unsur
mengatakan untuk apa bekerja dengan yang penting yang dapat mempengaruhi
baik kalau gaji yang kita terima tidak kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat
memenuhi kebutuhan bahkan sangat untuk memenuhi berbagai kebutuhan
kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup pegawai, sehingga dengan gaji yang
mereka. Maka disini pengaruh gaji sangat diberikan pegawai akan termotivasi untuk
berperan penting dalam meningkatkan bekerja lebih giat. Teori yang lain
kinerja seseorang. dikemukakan oleh Anonim dalam Sastro
Jika dilihat dari fenomena yang terjadi Hadiwiryo (1998), gaji dapat berperan
hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa dalam meningkatkan motivasi karyawan
faktor antara lainnya faktor kepemimpinan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan
dan gaji, menurut Siagian (dalam Djumino, kinerja, meningkatkan produktivitas dalam
2009) “mutu kepemimpinan yang terdapat perusahaan, serta mengimbangi
dalam suatu organisasi memainkan kekurangan dan keterlibatan komitmen
peranan yang sangat dominan dalam yang menjadi ciri angkatan kerja masa
keberhasilan organisasi tersebut dalam kini. Perusahaan yang tergolong modern
menyelenggarakan berbagai kegiatannya saat ini banyak mengaitkan gaji dengan
terutama terlihat dalam kinerja para kinerja, pernyataan di atas juga didukung
pegawainya”. Pendapat lain diungkapkan oleh pendapat Mathis dan Jackson (2002),
oleh (Anonim, 2010) “Untuk mewujudkan “gaji adalah suatu bentuk kompensasi
karyawan yang memiliki disiplin dan yang dikaitkan dengan kinerja individu,
prestasi kerja yang baik diperlukan pula kelompok ataupun kinerja organisasi”.
peran yang besar dari pimpinan Tujuan penelitian ini adalah untuk
organisasi, oleh karena itu prestasi kerja memperoleh temuan eksplanatif atau
yang tinggi dipengaruhi oleh penjelasan yang teruji tentang pengaruh:
kepemimpinan yang dikembangkan pada (1) gaya kepemimpinan transformasional
organisasi itu, karena prestasi kerja yang dan gaji terhadap kinerja PPB, (2) gaya
dimiliki seorang pegawai baru merupakan kepemimpinan transformasional terhadap
potensi, belum menunjukkan adanya kinerja PPB, dan (3) gaji terhadap kinerja
pelaku kerja sehingga belum dapat PPB Di Lingkungan Undiksha Singaraja.
menjamin tercapainya tingkat prestasi Hasil penelittian ini diharapkan dapat
kerja tinggi. Setiap pegawai belum tentu memberikan manfaat teoritis dan manfaat
bersedia mengerahkan prestasi kerja yang praktis. Secara teoritis penelitian ini
dimilikinya, agar seseorang mau dilakukan agar dapat memberikan
menggunakan seluruh prestasinya untuk sumbangan data dalam mengembangkan
bekerja maka diperlukan motivasi dari teori dari kepemimpinan transformasional
seorang pemimpin secara optimal”. dan gaji terhadap kinerja. Secara praktis
Gaji adalah salah satu hal yang penting hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
bagi setiap pegawai yang bekerja dalam memberi manfaat pada seluruh pegawai
suatu perusahaan, karena dengan gaji pramu bakti agar dapat meningkatkan
yang diperoleh seseorang dapat kinerja pegawai dengan cara
memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila meningkatkan kepemimpinan
kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi transformasional dan juga melihat
maka pegawai akan termotivasi untuk besarnya gaji yang diberkikan.
bekerja lebih giat, adapun indikator gaji Definisi kepemimpinan, menurut
adalah kelayakan gaji yaitu kesesuaian (Kartono 1998 : 38) Kepemimpinan adalah
gaji yang diterima dengan kebutuhan aktivitas mempengaruhi orang-orang agar
hidup, dan keadilan gaji yaitu kesesuaian mereka suka berusaha mencapai tujuan-
gaji yang diterima dengan potensi diri tujuan kelompok. Berdasarkan pendapat
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

diatas dapat disimpulkan bahwa atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang
kepemimpinan adalah kemampuan telah atau akan dilakukan. Dewan
mempengaruhi bawahan atau kelompok Penelitian Pengupahan Nasional dalam
untuk bekerja sama mencapai tujuan dalam (Ariani, 2010) mendefinisikan
organisasi atau kelompok. Sedangkan bahwa gaji atau upah adalah suatu
menurut Bass dalam Swandari (2003) penerimaan sebagai suatu imbalan dari
mendefinisikan bahwa kepemimpinan pemberi kerja kepada penerima kerja
transformasional sebagai pemimpin yang untuk suatu pekerjaan atau jasa yang
mempunyai kekuatan untuk telah dan akan dilakukan berfungsi
mempengaruhi bawahan dengan cara- sebagai jaminan kelangsungan kehidupan
cara tertentu. Dengan penerapan yang layak bagi kemanusiaan dan
kepemimpinan transformasional bawahan produksi, gaji atau upah dinyatakan/dinilai
akan merasa dipercaya, dihargai, loyal dalam bentuk uang yang ditetapkan
dan respek kepada pimpinannya. Pada menurut suatu persetujuan, undang-
akhirnya bawahan akan termotivasi untuk undang dan peraturan serta dibayarkan
melakukan lebih dari yang diharapkan. atas dasar suatu perjanjian kerja antara
Kepemimpinan transformasional adalah pemberi kerja dan penerima kerja. Dessler
gaya kepemimpinan yang digunakan oleh juga mengatakan dalam (Ariani, 2010)
seseorang manajer bila ia ingin suatu dalam bukunya yang berjudul “Sumber
kelompok melebarkan batas dan memiliki Daya Manusia” mengatakan gaji adalah
kinerja melampaui status quo atau uang atau sesuatu yang berkaitan dengan
mencapai serangkaian sasaran organisasi uang yang diberikan kepada pegawai.
yang sepenuhnya baru O’Leary (2001). Selain itu ia berpendapat pula bahwa
Kepemimpinan transformasional pada pada kenyataannya sistem pembayaran
prinsipnya memotivasi bawahan untuk karyawan dapat dibagi menurut
berbuat lebih baik dari apa yang bisa pembayaran berdasarkan waktu kinerja,
dilakukan, dengan kata lain dapat yaitu pembayaran yang dilakukan atas
meningkatkan kepercayaan atau dasar lamanya bekerja misalnya jam, hari,
keyakinan diri bawahan yang akan minggu, bulan dan sebagai-nya serta
berpengaruh terhadap peningkatan pembayaran berdasarkan hasil kinerja,
kinerja. yaitu pembayaran upah/gaji yang
Model kepemimpinan transformasional didasarkan pada hasil akhir dari proses
adalah model yang komprehensif yang kinerja, misalnya jumlah produksi.
menggunakan pendekatan normatif Sedangkan Amstrong dan Murlis dalam
(Usman, 2009). Model ini lebih sentralistik, (Ariani, 2010) berpendapat bahwa gaji
lebih mengarahkan, lebih mengontrol diartikan sebagai bayaran pokok yang
sistem. Model ini cenderung berbuat diterima oleh seseorang, tidak termasuk
sewenang-wenang karena kepemimpinan unsur-unsur variabel dan tunjangan
yang kuat, berani berkorban sebagai lainnya.
pahlawan, karismatik, dan konsisten Pengertian gaji dalam akuntansi (Mitha,
dengan teman sejawat dalam berbagai 2009) adalah, suatu bentuk balas jasa
nilai-nilai dan kepentingan-kepentingan ataupun penghargaan yang diberikan
umum. Jika model ini berjalan optimal, secara teratur kepada seorang pegawai
maka model ini melibatkan stakeholders atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering
dalam mencapai tujuan. juga disebut sebagai upah, dimana
Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang keduanya merupakan suatu bentuk
SJSN dalam (Najmi, 2010), Gaji atau upah kompensasi, yakni imbalan jasa yang
adalah hak pekerja yang diterima dan diberikan secara teratur atas prestasi kerja
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai yang diberikan kepada seorang pegawai.
imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja Perbedaan gaji dan upah hanya terletak
ditetapkan dan dibayar menurut suatu pada kuatnya ikatan kerja dan jangka
perjanjian kerja, kesepakatan, atau waktu penerimaannya.Seseorang
peraturan perundang-undangan,termasuk menerima gaji apabila ikatan kerjanya
tunjangan bagi pekerja dan keluarganya kuat, sedang seseorang menerima upah
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

apabila ikatannya kerjanya kurang kuat, kerja yang dicapai oleh seorang karyawan
dilihat dari jangka waktu penerimaannya, dalam melakukan suatu pekerjaan dapat
gaji pada umumnya diberikan pada setiap dievaluasi tingkat kinerja pegawainya,
akhir bulan, sedang upah diberikan pada maka kinerja karyawan harus dapat
setiap hari ataupun setiap minggu, dalam ditentukan dengan pencapaian target
hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya selama periode waktu yang dicapai
disebut sebagai gaji pokok. Besarnya gaji organisasi.
pokok yang diberikan kepada seorang Selanjutnya peneliti akan
karyawan, biasanya sangat tergantung mengemukakan ukuran-ukuran dari
dengan latar belakang pendidikan yang kinerja karyawan yang dikemukakan oleh
dimiliki, kemampuan maupun pengalaman Bernandin & Russell dalam Intanqhina,
kerjanya. Tunjangan adalah unsur-unsur (2008) yang dikutip oleh Faustino Cardoso
balas jasa yang diberikan dalam nilai Gomes dalam bukunya Human Resource
rupiah secara langsung kepada karyawan Managemen yaitu sebagai berikut.
individual dan dapat diketahui secara 1) Quantity of work: jumlah kerja yang
pasti. Tunjangan diberikan kepada dilakukan dalam suatu periode yang
karyawan dimaksud agar dapat ditentukan.
menimbulkan/meningkatkan semangat 2) Quality of work: kualitas kerja yang
kerja dan kegairahan bagi para karyawan. dicapai berdasarkan syarat-syarat
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaji kesesuaian dan kesiapanya.
merupakan suatu bentuk kompensasi, 3) Job knowledge: luasnya pengetahuan
yakni imbalan jasa yang diberikan secara mengenai pekerjaan dan
teratur atas prestasi kerja yang diberikan keterampilanya.
kepada seorang pegawai.Adapun yang 4) Creativeness: keaslian gagasan–
menjadi indikator dalam gaji adalah 1) gaji gagasan yang dimunculkan dan
pokok, 2) uang lauk pauk, 3) tunjangan tindakan-tindakan untuk
hari raya. ( Sedana Yasa, 2005). menyelesaikan persoalan-persoalan
Pengertian kinerja yaitu suatu hasil yang timbul.
kerja yang dihasilkan oleh seorang 5) Cooperation: kesediaan untuk
karyawan diartikan untuk mencapai tujuan bekerjasama dengan orang lain atau
yang diharapkan. Pengertian tentang sesama anggota organisasi.
kinerja dari beberapa ahli yaitu sebagai 6) Dependability: kesadaran untuk dapat
berikut. dipercaya dalam hal kehadiran dan
a) Veizal Rivai (2004), kinerja penyelesaian kerja.
merupakan perilaku yang nyata yang 7) Initiative: semangat untuk
ditampilkan setiap orang sebagai melaksanakan tugas-tugas baru dan
prestasi kerja yang dihasilkan oleh dalam memperbesar
karyawan sesuai dengan perannya tanggungjawabnya.
dalam perusahaan. 8) Personal Qualities: menyangkut
b) Ambar (2003), kinerja seseorang kepribadian, kepemimpinan, keramah
merupakan kombinasi dari tamahan dan integritas pribadi.
kemampuan, usaha dan kesempatan
yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Dimensi yang digunakan dalam
c) Malayu S.P. Hasibuan dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja
(Wikipedia), mengemukakan kinerja oleh masing-masing organisasi berbeda-
(prestasi kerja) adalah suatu hasil beda, hal ini tergantung pada pendekatan
kerja yang dicapai seseorang dalam dan tujuan dari penilaian pekerjaan yang
melaksanakan tugas-tugas yang digunakan oleh organisasi tersebut.
dibebankan kepadanya yang Menurut Wirawan (2009: 80) menjelaskan
didasarkan atas kecakapan, pengembangan dimensi dan indikator
pengalaman dan kesungguhan serta instrumen evaluasi kinerja yaitu: (1)
waktu. dimensi hasil kerja individu yang terdiri
Berdasarkan uraian tersebut di atas dari tiga indikator yaitu: (a) kuantitas hasil
mengungkapkan bahwa dengan hasil kerja, (b) kualitas hasil kerja, dan (c)
efisiensi dalam melaksanakan tugas. (2)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

dimensi perilaku kerja yang terdiri dari tiga (PPB) dan atasan Undiksha Singaraja dan
indikator yaitu: (a) disiplin kerja, (b) inisiatif objek penelitian ini adalah gaya
, dan (c) ketelitian. (3) dimensi sikap kerja kepemimpinan transformasional, gaji dan
yang terdiri dari tiga indikator yaitu: (a) kinerja pegawai. Populasi yang digunakan
kepemimpinan, (b) kejujuran, dan (c) dalam penelitian ini adalah seluruh PPB
kreativitas. Undiksha Singaraja dari tahun
Indikator kinerja menurut Simamora dan penerimaan 2005 sampai dengan tahun
Heryanto dalam (Lilik, 2009) dibagi 2013, dengan jumlah populasi sebanyak
menjadi 3 (tiga) yaitu : 295 orang, dengan mengambil sampel
1) Loyalitas adalah kesetiaan pegawai sebanyak 170 orang. Jenis data yang
terhadap organisasi dan semangat dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu
berkorban demi tercapainya tujuan berupa data gaya kepemimpinan
organisasi. transfornasional, gaji, dan kinerja
2) Tanggung jawab adalah rasa memiliki pegawaai pramu bakhti Di lingkungan
organisasi dan kecintaan terhadap Undiksha Singaraja. Data dikumpulkan
pekerjaan yang dilakukan dan dengan teknik kuesioner dan pencatatan
ditekuni serta berani menghadapi dokumen, kemudian dianalisis dengan
segala konsekuensi dan resiko dari analisis regresi berganda.
pekerjaan tersebut.
3) Ketrampilan adalah kemampuan
pegawai untuk melaksanakan tugas HASIL DAN PEMBAHASAN
serta menyelesaikan masalah yang Hasil
berhubungan dengan pekerjaan. Hasil analisis regresi linear berganda
dengan bantuan program komputer
METODE Statistical Package for Social Science
Penelitian ini menggunakan desain (SPSS) 16,00 for windows maka diperoleh
penelitian kuantitatif kausal. Subjek hasil penelitian seperti yang nampak pada
penelitian ini adalah Pegawai Pramu Bakti Tabel 1.

Tabel 1 Ringkasan Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Parameter Koefisien P- Alpha Keputusan Kesimpulan
Value (α)
Ryx1x2 0,734 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
simultan dari X1 dan X2
terhadap Y
R2yx1x2 0,538 0,000 0,05 Menolak Ho Sumbangan pengaruh
simultan dari X1 dan X2
terhadap Y
Pyx1 0,351 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
secara parsial dari X1
terhadap Y
P2yx1 0,123 0,000 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya
sumbangan pengaruh
secara parsial dari X1
terhadap Y
Pyx2 0,666 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
secara parsial dari X2
terhadap Y
P2yx2 0,443 0,000 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya
sumbangan pengaruh
secara parsial dari X2
terhadap Y
Pyε 0,266 - - - -
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

P2yε 0,462 - - - -
Α 36,433 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi
β1 0,262 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi
β2 0,625 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi
Sumber: Hasil Output SPSS

Struktur hubungan pengaruh dari X1 Hipotesis dari pengaruh gaya


(Kepemimpinan Transformasional), X2 kepemimpinan transformasional terhadap
(Gaji), Y (Kinerja), nampak pada Gambar kinerja Pegawai Pramu Bakti
1. menunjukkan bahwa ada pengaruh secara
parsial dari gaya kepemimpinan
ε transformasional terhadap kinerja PPB
sebesar Pyx1 = 0,351 hal ini dikarenakan
Pyx1 = 0,351 Pyε = 0,266
nilai p-value= 0,000 < alpha = 0,05.
X1
Temuan ini memberikan implikasi bahwa
Ryx1x2 = 0,734 Gaya Kepemimpinan Transformasional
Y
berperan dalam upaya untuk mendukung
pencapaian Kinerja yang diharapkan
X2
dengan hubungan pengaruh sebesar 35,1
Pyx2 = 0,666 % dan besar sumbangan pengaruh adalah
12,3 %.
Gambar 1 Struktur Hubungan pengaruh Hipotesis dari pengaruh gaji terhadap
X1 dan X2 Terhadap Y. kinerja Pegawai Pramu Bakti
menunjukkan bahwa ada pengaruh secara
Keterangan: X1 = gaya kepemimpinan parsial dari gaji terhadap kinerja PPB
transfornasional sebesar Pyx2 = 0,666. Hal ini dikarenakan
X2 = gaji nilai p-value = 0,000 < alpha = 0,05.
Y = kinerja PBB Temuan ini memberikan implikasi bahwa
ε = faktor lain Gaji berperan dalam upaya mendukung
Hipotesis dari pengaruh gaya pencapaian Kinerja yang di harapkan
kepemimpinan transformasional dan gaji dengan hubungan pengaruh sebesar 66,6
terhadap kinerja Pegawai Pramu Bakti % dan besar sumbangan pengaruh adalah
menunjukkan bahwa ada pengaruh secara 44,3 %.
positif dan simultan sebesar Ryx1x2 =
0,734 hal ini dikarenakan nilai p-value= Pembahasan
0,000 < alpha= 0,05. Besarnya Temuan hasil penelitian ini membahas
sumbangan pengaruh simultan dari gaya bahwa gaya kepemimpinan
kepemimpinan transformasional dan gaji transformasional dan gaji berpengaruh
terhadap kinerja adalah 0,538. Temuan ini secara simultan terhadap kinerja. Hasil
menunjukkan bahwa sebesar 73,4% penelitian ini terlihat bahwa gaya
kinerja dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan transformasional dan gaji
kepemimpinan transformasional dan gaji, memiliki pengaruh yang positif dan
sedangkan pengaruh dari variabel diluar signifikan terhadap kinerja, Hasil ini
gaya kepemimpinan transformasional dan sesuai dengan hasil penelitian terdahulu
gaji 53,8%. Variabel lain yang diduga dari Billy Sandy (2012), Sedana Yasa
mempengaruhi kinerja adalah kompetensi, (2005), dan Tria Mondiani (2012) dengan
pengalaman kerja, motivasi kerja, (Bass hasil penilitian bahwa gaya kepemimpinan
(1985: 123). Hal ini mengindikasikan transformasional dan gaji berpengaruh
bahwa variabel gaya kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja di
transformasional dan gaji secara Lingkungan Undiksha Singaraja. gaya
bersama-sama berperan dalam upaya kepemimpinan transformasional secara
untuk mendukung pencapaian kinerja parsial berpengaruh positif dan signifikan
Pegawai Pramu Bakti yang ingin di terhadap kinerja di Linkungan Undiksha
perbaiki. Tahun 2013. Kartono (1998 : 38),
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

mengatakan bahwa Jika semakin baik bagi pihak perusahaan, penelitian ini
kepemimpinan yang di arahkan oleh dapat memberikan gambaran tentang
atasan maka akan semakin terarah juga pentingnya kepemimpinan dan besarnya
kinerja pegawai dan semakin cepat pula gaji pegawai untuk meningkatkan kinerja
pencapaian kinerja yang di harapkan di pegawai pramu bakti di lingkungan
lingkungan organisasi. Demikian juga Undiksha tahun 2013. Menerapkan dan
sebaliknya, semakin buruk kepemimpinan memadukan teori-teori yang telah
yang di arahkan oleh atasan maka akan diperoleh dalam perkuliahan dan sebagai
semakin rendah juga tingkat pencapaian latihan untuk mengkaji permasalahan
yang di harapkan oleh Organisasi. Hasil mengenai kinerja pegawai, dan (2) bagi
penelitian ini juga sesuai dan mendukung penelitian selanjutnya, untuk mengkaji
hasil penelitian dari Billy Sandy (2012) aspek yang serupa yaitu tentang gaya
yang menyatakan bahwa hasil pengujian kepemimpinan transformasional dan gaji
Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap kinerja diharapkan untuk
secara parsial berpengaruh positif dan mengembangkan penelitian ini dengan
signifikan terhadap kinerja. menggunakan populasi dan sampel yang
Gaji secara parsial berpengaruh positif lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji
dan signifikan terhadap Kinerja Di keandalannya, disamping itu juga
Lingkungan Universitas Pendidikan diharapkan untuk menguji variabel lain
Ganesha Singaraja (Undiksha) Tahun yang diduga kuat dapat mempengaruhi
2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan kinerja.
teori yang dikemukakan oleh Handoko
(1993), bahwa semakin tinggi gaji yang di DAFTAR RUJUKAN
berikan kepada pegawai maka akan
semakin baik pula tingkat pencapaian Amstrong, M. 2010. Performance
kinerjanya, begitupun sebaliknya semakin Management The New
rendah gaji yang di berikan kepada Realities., London: Institute Of
karyawan maka tingkat pencapaian kinerja Personal and Development.
pun akan semakin rendah. Hasil penelitian
ini juga, sejalan dengan penelitian yang Anonim, (2010), Komponen Ekosistem,
dilakukan oleh Sedana Yasa (2005) http://www.edukasi.net/kompon
bahwa Gaji secara parsial berpengaruh en ekosistem.html (diakses 10
positif dan signifikan terhadap Kinerja. April 2014)

PENUTUP Ariani. 2010. Pengertian Gaji Upah dan


Berdasarkan hasil dan pembahasan Kompensasi.
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik http://yetiariani28.bloagspot.co
beberapa simpulan sebagai berikut (1) m/2010/05/pengertian-gaji-
ada pengaruh secara simultan dari gaya uapah-dan-kompensasi.html.
kepemimpinan transformasional dan gaji (diakses 8 Desember 2014).
terhadap kinerja Pegawai Pramu Bakti di
Lingkungan Undiksha Tahun 2013, (2) Barnardin dan Russell dalam Ambar T.
ada pengaruh positif dan signifikan secara Sulistiyani & Rosidah. 2003.
parsial dari gaya kepemimpinan Manajemen Sumber Daya
transformasioanal terhadap kinerja Manusia. Yogyakarta: Graha
Pegawai Pramu Bakti di Lingkungan Ilmu
Undiksha Tahun 2013, dan (3) ada
pengaruh positif dan signifikan secara Bass, B.M. (1985). Leadership and
parsial dari gaji terhadap kinerja Pegawai Performance Beyond
Pramu Bakti Di Lingkungan Undiksha Expectations. New York: The
Tahun 2013. Free Press.
Berdasarkan simpulan yang telah http://repository.usu.ac.id/bitstre
dikemukakan, maka saran-saran yang am/123456789/34599/2/refrenc
dapat disajikan adalah sebagai berikut (1)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

e.pdf. (diakses 8 Desember


2014). Gibson, Ivancevich dan Donnelly, 1997.
Organisasi: Prilaku, Struktur,
Bass, B.M., B.J. Avolio, D.I Jung & Y. Proses, Jilid I. Jakarta.
Berson (2003), “Predicting unit Erlangga.
performance by assessing
transformasional and ------------, 1997. Organisasi: Prilaku,
transactional leadership”, Struktur, Proses, Jilid I. Jakarta.
Journal of Applied Psychology, Erlangga.
Vol. 88, No. 2, pp. 207-218
Handoko, T. H. 1993.Manajemen
Bass, Bernard M. and Avolio, Bruce, J. Personalia dan Sumber daya
(2009).” Transformasional Manusia. Yogyakarta: Liberty.
Leadership and Organisation
Culture”. PAQ, Spring. Hariandja, Marihot T.E. (2002). Sumber
http://repository.upi.edu.2044/9/ Daya Manusia. Jakarta:
T_ADP_1101663_bibliography. Grasindo.
pdf.com (diakses 8 Desember
2014). Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
----------, B.M. (2010. Improving Bumi Aksara.
Organizational Effectiveness
through tranformasional Intanqhina. 2008. Pengaruh Budaya
Leadership. Thousand Oaks: Perusahaan dan Lingkungan
Sage. Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan.
Burns, J.M. (1978). Leadership. New York: http://intanghina.wordpress.com
Herper and Row. /2008/04/28/pengaruh-budaya-
http://repository.asu.ac.id/beatst perusahaan-dan-lingkungan-
ream/12345678/34599/2/refrenc kerja-terhadap-kinerja-
e.pdf. (diakses 8 Desember kaaryawan. (diakses 8
2014). Desember 2014).

Dessler, Gary.1997. Manajemen Sumber Kartini, Kartono, (1998). Pemimpinan dan


Daya Manusia. Edisi 7. Kepemimpinan. Jakarta: Raja
Jakarta.Prenhallindo.. Grafindo Persada.
-----------. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen
http://yetiarini28.blogspot.com/2 Sumber Daya Manusia. Edisi
010/05/pengertian-gaji-uapah- pertama. Cetakan Pertama.
dan-kompensasi.html. (diakses Yogyakarta: Salemba Empat.
8 Desember 2014).
Mitha. 2009.
Elizabeth, O’leary. 2001. Kepemimpinan http://mithaalonehere.blogspot.c
Menguasai Keahlian Yang Anda om/2009/11/pengertian-gaji-
Perlukan dalam 10 menit. dalam-akuntansi.html. (diakses
Yogyakarta. Deddy. 8 Desember 2014).

Fransiskus Billy Sandy. 2012. Pengaruh Najmi, Bunyamin. 2010. Definisi Gaji atau
Gaya Kepemimpinan Upah.
Transformasional Terhadap http://jamsostek.blogspot.com/2
Kinerja Karyawan. Jurnal 010/11/definisi-gaji-dan-
Manajemen. Vol 1 No. 2 Tahun upah.html (diakses 8 Desember
2012. Hal: 5-9 2014).
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)

Transformasional dan
Siagian, Sondang. P. 2009.Manajemen Kompensasi Terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Karyawan PT. PLN Persero
Bumi Aksara. UPJ. Semarang. Jurnal
Manajemen.Vol 1 No. 1 Tahun
Sandy, Fransiskus Billy. 2012. Pengaruh 2012. Hal: 8-10
Gaya Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Usman, Moh. User. (2002). Menjadi Guru
Kinerja Karyawan. Jurnal Profesional Ekonomi. Bandung:
Manajemen. Vol 1 No. 2 Tahun Remaja Rosdakarya.
2012. Hal: 7-10 Veizal, Revai. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk
Simamora, Henry, (2009). Sumber Daya Perusahaan. Jakarta: Raja
Manusia, Edisi III. Jakarta: STIE Grafindo Persada.
YKPN.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber
Siswanto, B. Sastrohadiwiryo 1998, Daya Manusia.,Jakarta:
Manajemen Tenaga Kerja: Salemba Empat. Jakarta.
Ancangan dalam
Pemberdayagunaan dan Yasa Sedana I Putu. 2005. Pengaruh
Pengembangan Unsur tenaga Kompensasi (Gaji) terhadap
kerja, Cetakan Kedua. Kinerja Karyawan pada Karma
Bandung: Sinar Baru. Jimbaran.Jurnal Manajemen.Vol
8 No. 2. Hal: 2-5.
Tria Mondiani. 2012. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai