Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI CARING DALAM KEPERAWATAN

CARING KEPADA PASIEN YANG AKAN


MENJALANI TINDAKAN OPERASI

OLEH KELOMPOK 7 :
1. SRI DEVI SUSANTI
2. VERA SYAVERA
3. WAHYUNI KARUNIASIH
4. WIDIYANA
5. WINI RAKHMAWATI
CONTOH KASUS

Tn. X, usia 24 tahun, rencana akan dilakukan tindakan operasi


hemoroidectomy. Pasien masuk keruang perawatan 1 hari sebeleum
tindakan operasi. Pasien terlihat bingung dan cemas. Sesuai SOP yang
ada di Rumah Sakit tersebut, perawat kamar operasi akan melakukan
kunjungan pre operasi untuk mengetahui persiapan pasien. Setalah
dilakukan pengkajian, ditemukan bahwa pasien merasa takut dan malu
karena tindakan operasi akan dilakukan didaerah sensitive dan pasien
takut jika sakitnya ini tidak sembuh.
Perilaku caring perawat
berdasarkan 10 faktor karatif
1. Membentuk sistem nilai humanistic-altruistik

• Perawat Y dan perawat Z datang ke kamar pasien untuk melakukan pre op


visit. Kedua perawat mengenalkan nama dan menjelaskan tujuan
kunjungan ke ruang rawat.

• Perawat mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama lengkap dan


tanggal lahir lalu dicocokan dengan gelang identitas pasien.

• Menanyakan nama panggilan pasien.

• Pasien tidak ada eye contact saat perawat memberikan penjelasan


mengenai alur kamar operasi, pasien cemas dan bingung. Perawat
memotivasi dan melakukan touching kepada pasien.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan

- Perawat memotivasi pasien bahwa tindakan operasi tidak


menakutkan seperti yang dibayangkan oleh pasien.
- Perawat menginformasikan kepada pasien dan keluarga jika
memang pasien malu/rishi, nantinya akan disipakan team laki-laki
untuk membatu proses operasi.
3. Meningkatkan kepekaan terhadap diri
sendiri dan orang lain

- Diawal pertemuan, perawat telah memperkenalkan diri dan


menginformasikan tujuan kunjungan ke ruang perawatan.
- Perawat menjelaskan kepada pasien bahwa perawat akan
selalu ada setiap pasien membutuhkan bantuan dari
perawat.
- Pasien menjelaskan masalah ketakutan yang sedang
dialami menjelang tindakan operasi.
- Perawat melakukan tindakan terapeutik dengan cara
melakukan touching kepada pasien.
4. Membina hubungan saling percaya

Perawat pada akhirnya dapat berkomunikasi


dengan pasien,

Perawat dapat mengetahui penyebab pasien


takut dan malu untuk dilakukan tindakan operasi.
5. Mengembangkan dan menerima ekspresi
perasaan positif dan negative

Perawat Perawat memberikan


Perawat
penjelasan kepada
mendengarkan mendengarkan
pasien bahwa perawat
keluhan pasien dan keinginan pasien dapat mengerti apa
tetap melakukan eye untuk sembuh dari yang dirasakan pasien
contact. sakitnya. saat ini.
6. Menggunakan metode ilmiah dalam
menyelesaikan masalah

Perawat memberikan alternatif dalam


pelaksanaan tindakan operasi kepada pasien
agar nantinya pasien tidak merasa malu,
yaitu dengan cara memberikan team laki-laki
untuk membantu proses operasi.
7. Meningkatkan proses pembelajaran interpersonal
untuk meningkatkan tanggung jawab kesehatan
pasien

Perawat menginformasikan kepada pasien nantinya setelah


tindakan operasi dokter anastesi akan memberikan terapi nyeri,
sehingga pasien tidak akan merasa nyeri.

Perawat menginformasikan tehnik relaksasi napas dalam yang


dapat mengurangi nyeri.
8. Menciptakan suasana suportif, korektif, dan
protektif terhadap mental, fisik, sosiokultural, dan
spiritual

Perawat mengingatkan pasien untuk puasa 6 jam


sebelum operasi.

Perawat mengingatkan pasien dan keluarga


untuk berdoa agar diberikan kelancaran dalam
proses operasi
9. Membantu memenuhi kebutuhan dasar
manusia
• Diakhir kunjungan, perawat menanyakan kepada pasien dan keluarga
mengenai hal-hal yang belum jelas tentang alur operasi. Pasien dan
keluarga sudah mengerti.

• Pasien mengucapkan terimakasih karena sudah diberikan alternatif untuk


pelaksanaan operasi.

• Perawat merasa senang karena dapat membantu pasien mengatasai


kecemasan dalam menghadapi operasi.
10. Menghargai kekuatan eksternal yang ada
dalam kehidupan

Mampu memfasilitasi kebutuhan


pasien dan keluarga terhadap
keinginan melakukan alternatif
untuk tindakan operasi dengan
menyediakan team laki-laki.

Memotivasi pasien dan keluarga


untuk berserah diri kepada tuhan
yang maha esa dalam menghadapi
operasi.

Anda mungkin juga menyukai