Anda di halaman 1dari 6

1

PANDUAN OVERAN SISI PASIEN

1) Persiapan

Ada tiga aspek pada persiapan overan sisi pasien, yaitu :

a) Alokasi staf dan pasien

Overan sisi pasien bisa berhasil bila metoda asuhan keperawatan sudah meota

Tim. Meotda Tim asuhan keperawatan adalah metoda dimana sebuah tim

keperawatan yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan, bekerjasama untuk

merawat sekelompok pasien. Tidak ada persyaratan khusus untuk alokasi staf dan

pasien pada overan sisi pasien. Semua perawat dan ruangan bisa dilibatkan karena

ini merupakan kejadian yang rutin dan harus tetap dilaksanakan. Jadi diperlukan

peraturan rumah sakit untuk mengaturnya yaitu membuat kebijakan, membuat

standar pelaksanaan dan melakukan secara berkala supervisi.

b) Memperbaharui lembar overan

Lembar overan bisa berupa catatan medik pasien, lembar-lembar pendukung,

baik yang ada di komputer, maupun secara tertulis, yang datanya dibutuhkan

perawat. Data ini harus diperbaharui terus menerus seperti data umur, jenis

kelamin, diagnosa, riwayat penyakit, riwayat sosial, perubahan kondisi, hasil

pemeriksaan dan pemeriksaan yang tertunda, perencanaan pulang dan informasi

peka seperti status HIV. Sangat menolong bila semua komponen catatan medis

pasien seperti lembar observasi, rencana keperawatan, catatan obat, catatan

keseimbangan cairan dan lembar pengkajian risiko jatuh dan luka baring, ada di

sisi tempat tidur pasien atau di bagian kaki pasien dan harus sudah diperiksa

kelengkapannya sebelum overan. Hal ini membuat overan semakin efektif dan

efisien

c) Memberitahu pasien
2

Menjelang waktu overan, tim harus sudah memberitahu pasien bahwa

overan akan segera dimulai. Tindakan ini untuk memberi kesempatan kepada

pasien untuk mempersiapkan diri terhadap apa yang akan dia tanyakan pada saat

ovean berlangsung. Atas persetujuan pasien, keluarga boleh hadir selama overan,

tetapi pengunjung lain harus keluar dari ruangan.

2) Perkenalan

Kepala ruangan atau penanggungjawab sif yang memimpin overan,

sedangkan anggota perawat pamit tetap melayani pasien, menerima telepon dan

menjawab pertanyaan pengunjung. Perawat datang harus hadir dengan lengkap

supaya mereka langsung mendengar dan menanyakan bia mereka belum mengerti.

Karena perawat pamit sudah dikenal pasien, maka yang memperkenalkan perawat

datang ke pasien atau keluarga adalah kepala ruangan atau penanggungjawab sif

dari perawat pamit. Bila kepala ruangan tidak sempat, maka bisa digantikan ketua

tim. Pada saat dinas sore atau malam, overan dilakukan antara penanggungjawab

sif. Pada saat overan, suasana kekeluargaan harus dipertahankan. Bila pasien

keberatan overan dilakukan di sisi tempat tidur, maka overan dilakukan di luar

ruangan atau di ruang perawat.

3) Pertukaran Informasi

Overan yang akurat dan rinci sangat penting untuk pasien. Pada umumnya

informasi di sisi pasien tidak berbeda dengan overan di ruang perawat, perawat

harus memperhatikan bahasa yang digunakan, jangan banyak memakai istilah

kesehatan. Keuntungan overan di sisi pasien membuat pasien mudah mengerti

kondisinya, bisa mengikuti perekembangan setiap sif dan bisa mengingatkan

perawat akan data-data yang luput dari pengamatan perawat dan pasien

mempunyai kesempatan mengklarifikasi perawat. Overan ini menuntut


3

kemampuan perawat untuk berkomunikasi secara akurat, terkini dan profesional.

Tehnik yang dilakukan adalah tehnik SBAR, yaitu :

S : Situation : situasi yaitu keluhan utama dan status terkini, terutama masalah-

masalah yang perlu mendapat perhatian segera

B: Background : latar belakang, riwayat penyakit sampai kini

A: Asseussment : Pengkajian : hasil dari pengkaijan, tanda-tanda vital dan gejala-

gejala dan pemeriksaan-pemeriksaan yang mendukung masalah prioritas, yaitu

yang dikemukan pada bagian Situasi

R: Recommendation : tindakan yang dianjurkan dan kondisi yang harus diantipasi

oleh perawat datang dan pengawasan kritis yang diperlukan pasien.

4) Keterlibatan pasien

Pada perawatan yang berpusat pada pasien, sangat penting untuk melibatkan

pasien pada saat overan, Pasien harus diberi kesempatan untuk klarifikasi,

bertanya dan mengkonfirmasi informasi. Terutama perawat pamit harus mengajak

pasien untuk terlibat dalam overan agar semua data terkini dan lengkap. Keluarga

boleh ikut terlibat atas seizin pasien. Pasien yang tidak dilibatkan dalam overan

adalah pasien dalam kondisi kebingungan, koma, isolasi, sulit berbahasa

Indonesia atau kondisi lain yang menyulitkan. Kerahasiaan pasien harus tetap

dipertahankan, rahasia-rahasia dibicarakan hanya disekitar tempat tidur, perawat

bisa bicara pelan atau informasi hanya dicatat dalam lembar overan. Informasi

peka bisa seperti hasil pemeriksaan darah yang mengarahkan pada penyakit

tertentu (Misal HIV), penyakit menular, sakit jiwa, menolak ditolong pada saat

sekarat, konflik keluarga dan apa saja yang pasien katakan rahasia, harus

dipertahankan kerahasiaan, dibuka bila ada izin dari pasien atau dipakai untuk

kepentingan perawatannya.
4

5) Memastikan keselamatan

Selama overan, memperhatikan keselamatan pasien itu penting karena akan

membuat pasien selamat dan juga akan memberikan keselamatan kerja pada

perawat. Keselamatan itu meliputi keselamatan lingkungan, keselamatan pasien

dan catatan medis pasien.

1) Memastikan keselamatan lingkungan

Selama proses overan, perawat datang harus memastikan keselamatan

lingkungan dan peralatan, seperti bel mudah diraih dan berfungsi, penghisap

lendir, peralatan oksigen dalam keadaan berfungsi baik dan mudah diraih.

Balutan, drain, infus dan pompa infus aman dan tepat, kerapian area yang

memudahkan perawat bergerak, penghalang tempat tidur dan ketinggian tempat

tidur dipastikan dalam kondisi baik.

2) Mengecek ulang pasien

Meliputi pemeriksaan fisik, seperti tanda dan gejala, kondisi alat-alat yang

dipakai seperti kateter, drain, balutan. Pemeriksaan ini membuat perawat pamit

mudah menjelaskan kondisi pasien karena dia melihat kondisi terakhir.

3) Mengecek ulang catatan medis pasien

Saat mengakhiri overan, perawat datang akan mengecek catatan medis

pasien untuk memastikan apakah data sudah lengkap, sudah ditandatangani. Bila

catatan tidak lengkap, membingungkan, belum dimengerti, maka diusahkan pada

saat overan berakhir, kedua tim punya pengertian yang sama

6) Pertanyaan-pertanyaan terakhir

Pada fase ini semua perawat berdiskusi, bertanya, mengklarifikasi

sehingga perawat pamit yakin bahwa semua data sudah diberikan dan dimengerti

perawat datang. Perawat datang sudah yakin, mengerti dan mendapat gambaran

yang jelas tentang kondisi terkini pasien dan tindaklanjutnya.


5

Berikut ini akan digambarkan dalam skema :

Gambar ; : Skema alur overan di sisi tempat tidur (Chaboyer, (2008)

1. Preparation
• Persiapkan pasien Sisi Tempat Tidur
• Perbaharui data pada catatan • Pasien nyaman menghadapi
perkembangan pasien overan
• Beritahu pasien • Keluarga hadir atas izin pasien t
• Minta keluarga atau pengjunjung • Keleluasaan pribadi
meninggalkan ruangan dipertahankan.

2. Perkenalan
• Perawat pamit menyapa pasien
• Perawat pamit memperkenalkan Yang berperan serta
perawat sif berikutnya. • Perawat pamit
Kepala ruangan dan ketua tim
• Perawat datang
• Pasien dan keluarganya
3. Pertukaran informasi
• kondisi klinis Fokus informasi
• pemeriksaan dan prosedur •Perubahan kondisi pasien
• perawatan yang dibantu • Perubahan pengelolaan
• Perencanaan pulang pasien
• Perawat datang . • Perawat datang yang belum
dikenal pasien.
6

4. Melibatkan pasien
• Tanya pasien pakah ada
pertanyaan atau komentar
• Ajak pasien untuk konfirmasi
atau mengklarifikasi informasi.
Kerahasiaan
5. Pemeriksaan keselamatan Informasi peka disampaikan
• Bel mudah diraih. secara pribadi
• Semua peralatan rumah sakit Informasi peka disampaikan
berfungsi pada catatan medik pasien
• Kemudahan untuk mendapatkan t
bantuan
• Selang dan kabel-kabel diperiksa
Pasien selanjutnya
Pertanyaan-pertanyaan
terakhir

Anda mungkin juga menyukai