Perioperatif
2/10/2022 2
• Peserta mampu
menjelaskan 3 fase
perawatan
perioperatif
• Peserta mampu
memahami dan
menjelaskan askep
Pre, Intra dan Post
Operatif
2/10/2022 3
Latar Belakang
- Pembedahan adalah seni dan ilmu mengobati penyakit, cedera, dan kelainan
bentuk dengan operasi dan instrumentasi
Seni → Membedah, menjahit, membalut, dan lainnya yang memerhatikan estetika
Ilmu → Memahami anatomis tubuh, patofisiologi penyakit dan tindakan yangg
diberikan
- Perioperatif terdiri dari 3 fase, yaitu :
1. Pre Operative
2. Intraoperative
3. Post Operative
- Pengalaman bedah melibatkan interaksi multidisiplin antara pasien, ahli
bedah, penyedia perawatan anestesi (ACP), perawat & anggota tim
perawatan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan
- Tujuan pembedahan :
Diagnosis, penyembuhan, paliasi, pencegahan, perbaikan kosmetik, eksplorasi
Latar Belakang....cont’
Tujuan pembedahan :
- Diagnosis → Biopsi, endoscopy
- Penyembuhan → Angkat tumor, debridement
- Paliatif
- Pencegahan → Pre maligna (bisa jadi maligna), polip
- Perbaikan kosmetik
- Eksplorasi → Laparotomy eksplorasi
Suffixes Describing Surgical Procedures
SCRUB CIRCULATING
NURSE PERAWAT NURSE
(NURSE)
KEPUASAN KLIEN
2/10/2022 7
Peran Perawat Perioperatif
Tujuan Pengkajian :
- Menentukan status psikologis pasien
- Menentukan faktor fisiologis yang secara langsung atau tidak langsung
terkait dengan prosedur bedah
- Menetapkan data dasar – Status hemodinamik, gangguan pergerakan
- Berpartisipasi dalam identifikasi & dokumentasi area yang akan bedah
- Identifikasi resep obat, obat bebas, & suplemen herbal yang diminum oleh
pasien – Dapat berpengaruh pada proses pembedahan
- Dokumentasikan hasil dari semua uji laboratorium & diagnostik pra
operasi
- Identifikasi faktor budaya & etnis – Persepsi proses penyembuhan luka,
keingan utk dibedah oleh tenaga medis yang sejenis kelamin
Tujuan Pengkajian :
- Tentukan apakah pasien telah menerima informasi yang memadai dari
ahli bedah untuk membuat keputusan yang terinformasi untuk
menjalani operasi & bahwa formulir persetujuan ditandatangani &
disaksikan
Apakah informasi sama antara psien dan tenaga medis terkait alasan dan
prosedur pembedahan
Pasien tidak paham → Sampaikan kepada dokter, Dokter yang berhak
menyampaikan prosedurnya
Informed consent → Tidak hanya sekedar meminta tanda tangan tapi juga
memastikan bahwa telah memberikan penjelasan dengan sejelas-
jelasnya dan pasien memahami Lembar persetujuan
Edukasi → Pasien paham tentang keadaannya (tujuan utama) untuk
mencapai perbuahan perilaku
Subjective Data
1. Psychological Assessment
Anxiety
Common fear
Hope
2. Past health history
3. Medications
Adanya penggunaan obat-obat herbal, suplemen, dan lainnya.
4. Allergies - Semua jenis alergi, termasuk alergi lateks
5. Review of system
Kardiovaskuler, respirasi, neurologi, gastrourinari, endokrin, imun,
muskuloskeletal, integument, status nutrisi, status ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit
Herbal Products & Surgery
Review System
1. Sistem Kardiovaskular
Riwayat hipertensi, angina, disritmia, gagal jantung dan infark miokard
2. Sistem Respirasi
Tanyakan pasien tentang adanya penyakit atau infeksi pernapasan akut
atau kronis, riwayat dispnea, batuk, hemoptisis → Laporkan ke ACP
(Anastesi) dan ahli bedah
Riwayat asma
Anjurkan pasien yang merokok untuk berhenti merokok setidaknya 6
minggu sebelum operasi
Laporkan kondisi yang kemungkinan mempengaruhi fungsi pernapasan :
Sleep apnea; kegemukan; kelainan bentuk tulang belakang, dan
deformitas dada dan jalan napas
3. Sistem Neurologi
Menilai pasien dalam menanggapi pertanyaan, mengikuti perintah &
menjaga pola pikir yang teratur
Riwayat stroke, TIA, cedera tulang belakang
Tanyakan tentang penyakit neurologis :
Myasthenia gravis, penyakit parkinson, dan multiple sclerosis serta perawatan
apa pun yang digunakan
4. Sistem Genitourinari
Riwayat penyakit ginjal atau saluran kemih (glomerulonefritis, CKD,
infeksi saluran kemih berulang)
Masalah berkemih
Pembesaran prostat
Kehamilan → Setiap pembedahan pada wanita dan diperut selalu ditanyakan
riwayat mens dan dilakukan tes kehamilan
5. Sistem Hepatic
Riwayat jaundice, hepatitis, penggunaan alkohol atau obestitas
7. Sistem Muskuloskeletal
Semua masalah muskuloskeletal dan mobilitas gerak
Artritis → Mengidentifikasi semua sendi yang terkena
Pembatasan mobilitas dan bantuan mobilitas apa pun kepada pasien
8. Sistem endokrin
Diabetes, disfungsi tiroid – Tes laboratorium
9. Sistem Immunitas
Riwayat sistem kekebalan tubuh yang terganggu
Adanya riwayat minum obat imunosupresif
10. Status ketidakseimbangan Cairan & Elektrolit
Muntah
Diare
Identifikasi obat-obatan yang mengubah status cairan & elektrolit
Data Objektif
1. Physical examination
2. Laboratory & Diagnostic testing
P1 – pasien sehat
P2 – Pasien dengan 1 penyakit; HT terkontrol, DM terkontrol
P3 – Pasien dengan 2 penyakit; CHF + CKD, ARDS
P4 – Pasien dengan HF
P5 – Pasien dengan kasus yang akan selamat dengan melakukan
operasi
P6 – Pasien dengan kematian otak
Manajemen Keperawatan Pasien Preoperatif
Preoperative Teaching :
1. Pasien memiliki hak untuk mengetahui apa yang diharapkan dan
bagaimana berpartisipasi secara efektif selama pembedahan
2. Tingkatkan kepuasan pasien
3. Mengurangi rasa takut, cemas, dan stres pasca operasi
4. Kurangi perkembangan komplikasi, lama rawat inap, dan waktu pemulihan
setelah pulang
Diagnosa Keperawatan
Risiko penundaan pemulihan operasi
NOC : Surgical recovery; post-procedure recovery
NIC : Teaching Perioperatif
Intervensi Keperawatan Preoperatif Secara Umum
1. Mengajarkan Pasien
Napas dalam, Batuk, Mobiliasai dini, dan Manajemen nyeri
2. Menyediakan interaksi psikososial
- Mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa takut
- Menghargai kepercayaan budaya, spiritual, dan agama
3. Beri tahu pasien :
Jika tube, drain, palat monitoring, atau peralatan khusus akan digunakan
setelah operasi (sesuai dengan kasus pembedahan)
4. Manajemen Nutrisi dan Cairan
5. Preparing Bowel
EBP - Dilakukan atau tidak hasilnya sama, namun ketika dilakukan
dampaknya adalah penumpukan cairan di abdomen → Tanyakan lagi
persiapan operasi ke dokter bedah
6. Preparing skin
Patient Education
Persiapan Legal Untuk Pembedahan
Persetujuan Untuk Operasi
- Informed consent adalah proses pengambilan keputusan bersama yang
aktif antara penyedia layanan kesehatan dan penerima perawatan
Pasien dijelaskan dengan sejelas-jelasnya dan dikonfirmasi pemahaman pasien
kemudian ditanyakan kesediaannya untuk dilakukan prosedur pembedahan
- Ada 3 syarat harus dipenuhi agar persetujuan berlaku :
Pengungkapan diagnosis yang memadai
Sifat dan tujuan pengobatan, risiko dan konsekuensi, probabilitas keberhasilan,
ketersediaan, manfaat dan risiko perawatan alternatif, prognosis jika perawatan
tidak dilakukan di RS
Pasien harus menunjukkan pemahaman yang jelas tentang informasi tersebut
Penerima perawatan harus memberikan persetujuan secara sukarela
Persiapan Hari-H Prosedur Pembedahan
1. Pastikan semua persiapan sebelum operasi selesai dan lengkap
2. Obat-obatan pra operasi sudah diberikan dengan benar
3. Memindahkan pasien ke Operation Room (OR)
4. Memenuhi kebutuhan keluarga
Diagnosa Keperawatan :
Risiko penundaan pemulihan operasi
Risk fo delayed surgical recovery
(00246)
Definisi :
Rentan terhadap perpanjangan jumlah hari rawat pasca operasi yang
diperlukan untuk memulai dan melakukan aktivitas untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan, yang
dapat menganggu kesehatan (NANDA international 2018-2020).
Faktor Risiko :
Klasifikasi status fisik ASA Infeksi luka operasi perioperatif
(American society of Nausea persisten
Anesthesiologist ) ≥ 3 Muntah persisten
Diabetes Mellitus Agen farmakologi
Edema di area operasi Respon emosional postoperatif
Prosedur operasi yang ekstensif Prosedur operasi memanjang
Usia yang ekstrim Gangguan psikologis pada periode
Riwayat penyembuhan luka postoperatif
operasi terlambat Kontaminasi area operasi
Gangguan mobilisasi Trauma pada area operasi
Malnutrisi
Obesitas
Nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ..... x 24 jam, klien tidak mengalami
penundaan pemulihan operasi, dengan karakteristik sebagai berikut:
NOC: pre-procedure readiness
Klien mengetahui prosedur operasi yang akan dilakukan
Klien mengetahui rutinitas pre dan post prosedur
Klien mengetahui tentang potensial risiko dan komplikasi terkait tindakan
Klien dapat mengidentifikasi perubahan status kesehatan
Diperoleh surat ijin tindakan setelah mendapatkan penjelasan medik sebelumnya
(informed-consent)
Teridentifikasi reaksi efek samping anestesi sebelumnya
Pemeriksaan fisik dilakukan
Persiapan usus* (bowel preparation) dilakukan
Restriksi makan dilakukan dengan adekuat
Persiapan kulit dilakukan lengkap
Klien berpartisipasi dalam prosedur penandaan area operasi (site-marking)
Terdapat pemeriksaan laboratorium yang diperlukan terkait operasi
NOC : Surgical Recovery (convalenscence)
TTV dan saturasi oksigen dalam batas Klien dapat melakukan pemenuhan ADLs
Eliminasi BAB/defekasi normal Produksi cairan dari drain dan selang sesuai
Klien dapat melakukan penyesuaian terhadap Klien tidak mengalami ileus paralisis
PRINSIP-PRINSIP UMUM
• Prinsip Asepsis dan Antisepsis
• Cakupan tindakan antisepsis :
• Seluruh sarana kamar operasi, semua implantat, alat-alat
yang dipakai personel operasi (sandal, celana, baju,
masker, topi) dan juga cara membersihkan kulit/tangan
2/10/2022 50
TIM OPERASI
1. Ahli bedah ( operator )
2. Ahli anestesi
3. Assisten Bedah
4. Instrumen tator
5. Perawat Anestesi
6. Perawatr Sirkuler
PERAN PERAWAT INTRAOPERATIF
1. Mengatur posisi
2. Membersihkan dan menyiapkan kulit
3. Penutupan daerah steril
4. Mempertahankan surgical Asepsis
5. Menjaga suhu tubuh
6. Penutupan luka pembedahan
7. Evakuasi pasien ke ruang pulih
FUNGSI KEPERAWATAN INTRA OPERATIF
2/10/2022 53
Perawat sirkulasi berperan
2/10/2022 54
Scrub Nurse berperan :
2/10/2022 55
AKTIVITAS KEPERAWATAN SECARA UMUM
• Safety Management
• Monitoring Fisiologis
• Monitoring Psikologis
• Pengaturan dan koordinasi
Nursing Care
2/10/2022 56
Safety Management
2/10/2022
57
Monitoring Fisiologis
58
PENGKAJIAN
1. Monitoring TTV
2. Monitoring Perdarahan
3. Monitoring cairan
Dukungan Psikologis
2/10/2022 60
Pengaturan dan Koordinasi
Nursing Care :
2/10/2022 61
Diagnosa keperawatan
2/10/2022 62
PERENCANAAN ASKEP
2/10/2022 63
A. Memberikan dukungan emosional
B. Mengatur posisi yang sesuai untuk pasien
C. Mempertahankan keadaan asepsis selam
pembedahan
D. Menjaga kestabilan temperatur pasien
E. Memonitor terjadinya hipertermi malignan
F. Membantu penutupan luka operasi
2/10/2022 64
Intervensi
G. Membantu drainage
H. Memindahkan pasien dari ruang operasi
ke ruang pemulihan/ICU
I. Pasien ditutup dengan selimut dan
dipasang sabuk pengaman. Pengaman
tempat tidur (side rail) harus selalu
dipasang untuk keamanan pasien
2/10/2022 65
Nursing Management Post Operative
1. Masalah Pernapasan
a. PACU
- Airway obstruction
- Hypoxemia
- Aspiration
- Bronchospasm
- Hypoventilation
b. Clinical Unit
- Atelectasis
- Pneumonia
Postoperative Respiratory Complication
Nursing Management Respiratory Problem
1. Pengkajian Keperawatan :
- Mengevaluasi patensi jalan napas
- Kesimetrisan dada
- Kedalaman, tingkat, & karakter respirasi
- Penggunaan otot perut atau aksesori → Gangguan pernapasan
- Pemantauan berkala tanda-tanda vital & oksimetri nadi
- Nilai takipnea, terengah-engah, gelisah, gelisah, kebingungan &
denyut nadi cepat atau sudah → Hipoksemia
- Catat & catat karakteristik dahak atau lendir
Nursing Management Respiratory Problem
2. Diagnosa Keperawatan :
a. Ineffective airway clearance related to ineffective cough,
obstruction, pain
b. Ineffective breathing pattern related to anesthetic agents, pain
c. Impaired gas exchange related to hypoventilation
d. Risk for aspiration
e. Potential complication pneumonia
f. Potential complication atelectasis
3. Implementasi Keperawatan
- Di PACU, intervensi keperawatan ditujukan untuk mencegah dan
mengobati masalah pernapasan
- Penempatan yang tepat untuk pasien memfasilitasi pernapasan dan
melindungi jalan napas
- Pasien sadar → Posisi supine dengan kepala tempat tidur ditinggikan
- Oksigen → digunakan jika pasien telah dibius total atau jika diorder
- Napas dalam → Bantu pertukaran gas & untuk mempromosikan
kembalinya kesadaran
- Napas dalam & Batuk → Mencegah kolapsnya alveolar & memindahkan
sekresi pernapasan
2. Masalah Kardiovaskuler
Etiologi
PACU
Hipotensi, hipertensi, dan disritmia
Perubahan fungsi pernapasan, riwayat penyakit kardiovaskular, orang
dewasa yang lebih tua, yang lemah, dan yang sakit kritis
Clinical Unit
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pasca operasi
Retensi cairan (1 hingga 3 hari)
- Respons stres
- Cairan IV diberikan terlalu cepat
Hipokalemia → Kehilangan saluran kemih & saluran cerna
Tromboemboli vena (VTE)
Sinkop → penurunan curah jantung, defisit cairan, atau defek perfusi
serebral
Manajemen Keperawatan pada Masalah Kardiovaskular
1. Pengkajian Keperawatan
Pemantauan secara rutin tanda vital setiap 15 menit
Bandingkan tanda-tanda vital dengan pra operasi & intraoperatif
Beri tahu ACP atau ahli bedah, jika:
- BP sistolik kurang dari 90 mmHg atau lebih besar dari 160 mmHg
- Denyut nadi kurang dari 60 x/mnt atau >120 x/mnt
- Tekanan nadi menyempit
- Tren BP menurun secara bertahap
- Ubah irama jantung
- Monitoring EKG
- Penilaian warna kulit, suhu, & kelembaban
2. Diagnosa Keperawatan
a. Decreased cardiac output related to hypovolemia, dysrhytmias
b. Ineffective peripheral tissue perfusion related to prolonged immobility,
venous stasis
c. Risk for imbalanced fluid volume
d. Potential complication: hypovolemic shock
e. Potential complication: venous thromboembolism
3. Implementasi Keperawatan
PACU
Hipotensi
- Terapi O2
- Periksa sayatan bedah
- IV bolus ke BP normal
- Agen vasokonstriktif
3. Implementasi Keperawatan...cont’
PACU
Hipertensi
- Menghilangkan penyebab sistem saraf simpatik
- Gunakan analgesik
- Bantuan untuk membatalkan
- Koreksi masalah pernapasan
- Menghangatkan kembali hipotermia
- Jika pasien memiliki hipertensi yang sudah ada sebelumnya → Terapi obat
untuk mengurangi TD
Unit Klinik
- Mempertahankan keluaran asupan
- Pantau temuan lab
- Mengelola terapi IV
- Ambulasi dini
- Perlahan-lahan lakukan perubahan pada posisi pasien
3. Masalah Neurologis & Psikologis
Etiologi
PACU - Delirium
- Kegelisahan
- Agitasi
- Disorientasi
- Berteriak
Hypoxia, agen anestesi, distensi kandung kemih, nyeri, sisa blokade
neuromuskuler, atau adanya ETT
Clinical Unit
- Disfungsi kognitif pasca operasi (penurunan gangguan kognitif pasien)
- Delirium (nyeri pasca operasi berat, ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit, hipoksemia, efek obat, kurang tidur & kurang sensorik)
- Ansietas
Manajemen Keperawatan : Masalah Neurologis & Psikologis
1. Pengkajian Keperawatan :
- Nilai tingkat kesadaran, orientasi, memori, dan kemampuan untuk
mengikuti perintah
- Tentukan ukuran, reaktivitas dan kesetaraan murid
- Nilailah siklus dan kualitas tidur/bangun pasien
- Tentukan kemungkinan penyebabnya
2. Diagnosa Keperawatan :
a. Acute confusion related to hypoxia, postoperative cognitive dysfunction,
delirium
b. Anxiety related to change in health status, hospital environment
c. Disturbed body image related to loss of body part(s) function
d. Disturbed sleep pattern related to pain, hospital environment
Manajemen Keperawatan : Masalah Neurologis & Psikologis
3. Implementasi Keperawatan :
PACU
- Mengevaluasi fungsi pernapasan
- Memasang side rails
- Memasang peralatan safety lainnya untuk pasien
- Memantau status fisiologis
Clinical Unit
- Menilai faktor yang berkontribusi pada kondisi
- Pemeliharaan fungsi fisiologis normal adalah penting termasuk
keseimbangan cairan & elektrolit, nutrisi & tidur yang adekuat
- Manajemen nyeri
- Fungsi usus dan kandung kemih yang tepat
- Mobilisasi dini
- Berikan dukungan yang memadai untuk pasien
- Mendengarkan dan berbicara dengan pasien
4. Masalah Nyeri dan Ketidaknyamanan
Etiologi
- Disebabkan oleh interaksi sejumlah faktor fisiologis & psikologis
- Trauma pada kulit & jaringan di bawahnya karena sayatan selama operasi
- Refleks spam otot
Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan peradangan atau cedera di area bedah
Impelmentasi Keperawatan
- Menggunakan berbagai analgesik
- Selama 48 jam, analgesik opioid diperlukan untuk meredakan nyeri
sedang hingga berat
- Pendekatan non-farmakologis
Discharge From The PACU
Discharge Planning