Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN
SEGMENTASI PASAR SAYUR ORGANIK

DITULIS OLEH :
RD. NETHA MEISFIRA A.
10120133
C2-MANAJEMEN

STIE STEMBI BANDUNG BUSSINESS SCHOOL


2020-2021

Page
1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha


penyayang, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
karunia-Nya lah saya dapat menyelasaikan makalah Manajemen Pemasaran
tentang “Analisis Segmentasi Pasar Sayur-Mayur”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pengganti UTS
ganjil mata kuliah Manajemen Pemasaran. Penulis berharap makalah ini dapat
menjadi referensi bagi mahasswa yang sedang melakukan analisis terhadap
segmentasi pasar khususnya pada sayur organik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna
dan masih perlu penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis
terbuka atas saranm dan kritik pembaca agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini, baik tulisan maupun isi, penulis
memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat.

Bandung, 1 Desember 2020

Rd. Netha Meisfira A.

Page
2
DAFTAR ISI

SEGMENTASI PASAR SAYUR ORGANIK


KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
KAJIAN TEORI................................................................................................................6
A. KONSEP GREEN MARKETING.........................................................................6
B. GREEN PRODUCT (PRODUK HIJAU)...............................................................6
C. STRATEGI PEMASARAN...................................................................................6
D. SEGMENTATION, TARGETTING AND POSITIONING..................................7
E. NATURAL MARKETING INSTITUTE 5 SEGMENTATION............................8
BAB III............................................................................................................................10
PEMBAHASAN..............................................................................................................10
A. GAMBARAN UMUM.........................................................................................10
B. HASIL ANALISIS SEGMENTASI KONSUMEN..............................................10
BAB IV............................................................................................................................12
PENUTUPAN..................................................................................................................12
A. KESIMPULAN....................................................................................................12
B. SARAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

Page
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembangnya jaman dan pesatnya perkembangan
teknologi, permasalahan lingkungan dan kesehatan yang secara langsung dan
tidak langsung diakibatkan oleh aktivitas manusia, seperti di bidang teknologi,
pertanian, ekonomi dan bisnis telah menjadi isu yang di bicarakan di semua
kalangan masyarakat.
Banyak masyarakat yang mulai menyadari akan hak-haknya
mendapatkan produk yang layak, aman dan ramah lingkungan. Kemudian
muncullah yang dinamakan green product atau produk ramah lingkungan yang
proses pembuatannya menggunakan bahan baku dan proses ramah lingkungan.
Salah satunya adalah produk organik yang bebas dari zat kimia yang saat ini
menjadi tren di berbagai negara termasuk di Indonesia. Mereka mulai kembali
berpola hidup sehat atau back to nature yang telah menjadi pilihan bijak untuk
memenuhi gaya hidup sehat. Dilihat dari kecenderungan masyarakat yang
memilih produk organik dan ramah lingkungan semakin meningkat.
Maka dari itu pelaku usaha mulai menerapkan isu-isu lingkungan ke
dalam bisnisnya sebagai strategi pemasarannya atau disebut green marketing.
Pemasaran yang berbasis pada kelestarian lingkungan merupakan sebuah
pengembangan baru dalam dunia pemasaran, dan merupakan sebuah peluang yang
yang sangat strategis dan potensial yang akan memiliki keuntungan ganda bagi
para pelaku bisnis dan juga masyarakat sebagai konsumen. Termasuk oleh para
pelaku industri pertanian, yang beberapa tahun kebelakang mayoritas masih
belum memikirkan faktor lingkungan dan faktor kesehatan konsumen. Mereka
masih menggunakan pupuk berbahaya untuk menghindari gagal panen, sedangkan
produk berbahaya itu bisa menurunkan kecerdasan, menggangu kerja syaraf,
mengganggu metabolisme tubuh dan mengakibatkan radikal bebas serta kanker.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka muncullah suatu sistem
pertanian yang ramah lingkungan, tanpa menggunakan pupuk berbahaya dan
aman untuk dikonsumsi, tetap mengandung nutrisi yang cukup serta masih dapat

Page
4
memenuhi kebutuhan pangan yang kini dikenal dengan sistem pertanian organik.
Ada berbagai alasan pertanian organik menjadi kebijakan pertanian unggulan atau
pendekatan penghidupan berkelanjutan.
Saat ini pemetaan segmentasi pasar dari konsumen produk organik di
indonesia belum diteliti atau diketahui lebih lanjut padahal perhatian dan
keinginan terhadap produk organik semakin meningkat, sehingga perlu bagi
perusahaan penghasil dan distributor produk organik untuk memetakan
segmentasi pasar produk organik. Termasuk di kota Bandung yang saat ini mulai
menjadi tujuan para produsen produk organik. Kota Bandung yang merupakan
kota besar dan Ibukota provinsi Jawa Barat memegang peranan penting dalam
perkembangan green marketing di indonesia. Terlebih banyaknya produk organik
yang lahir dari produsen di Jawa Barat dan kota Bandung menjadi Pasar utama
mereka. Dan juga banyak pasar modern yang saat ini menjadi distributor dari
sayuran organik karena mereka menganggap bahwa sayur organik sudah bergerak
menjadi sebuah gaya hidup.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana segmentasi pasar konsumen pada produk organik (sayur mayur)?

Page
5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. KONSEP GREEN MARKETING


Green marketing adalah sebuah proses marketing yang mengacu kepada
lingkungan. Jadi, proses marketing ini harus memiliki keuntungan bagi
lingkungan atau alam. Dengan kata lain, ini adalah marketing yang tidak merusak
alam dan lingkungan.
Tidak hanya itu, produk yang dipromosikan dengan metode green
marketing ini adalah produk yang mesti ramah lingkungan. Proses produksinya
pun harus yang tidak merusak lingkungan..
Intinya, green marketing ini memiliki tujuan untuk menjaga keberlanjutan alam.
Maka, produk yang dipasarkan lewat metode ini juga haruslah produk yang
memang ramah alam dan lingkungan.

B. GREEN PRODUCT (PRODUK HIJAU)


Junaedi (2005) mendefinisikan, produk hijau (Green product) adalah produk
yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya,
tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada
binatang dan harus mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan dalam siklus
hidup produk sehingga dapat meminimalkan dampak negatif terhadap alam. Dan
salah satu dari contoh produk hijau ini adalah sayuran organik, atau sayur mayur.

C. STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan produsen
barang atau jasa secara berkesinambungan untuk memenangkan persaingan pasar.
Penyusunan rencana usaha secara menyeluruh dilandasi oleh strategi pemasaran.
Penerapan strategi pemasaran digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran
pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya
pemasaran dan perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.
Perencanaan strategi pemasaran dilakukan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.

Page
6
D. SEGMENTATION, TARGETTING AND POSITIONING
Segmentation adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau
mengelompok kelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih
homogen. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai usaha untuk membagi
pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan satu sama lain dalam
hal kebutuhan, karakteristik, atau perilakuyangmungkinakanmemerlukan produk-
produk dan strategi pemasaran tertentu untuk menjangkaunya. Menurut Tjipjono
(2001) segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk
atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, yang masing-masing
segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Weinstein, Malcom
&IanDunbar,Rao&SteckeldanStanton, EtzeldanWalkermendefiniskansegmentasi
adalah proses pembagian pasar ke dalam kelompok kelompokberdasarkan
kesamaan kebutuhan atau karakteristik yang serupa dalam perilaku pembelian
konsumen. Sebab-sebab segmentasi pasar :
a. Kebutuhan yang berbeda
b. Pola pembelian yang berbeda
c. Tanggapan yang berbeda terhadap penawaran
Dasarnya segmentasi pasar merupakan suatu strategi yang didasarkan
pada falsafah manajemen pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Penerapan
dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah, dan sumber daya perusahaan dibidang pemasaran dapat digunakan
secara lebih efektif dan efisien. Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk
menghemat usaha-usaha pemasaran dengan menitik beratkan kepada pembeli
yang berminat tinggi untuk membeli. Selain itu segmentasi dilakukan untuk
menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan.
Targetting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses
pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada
sebuahnegara,propinsi,atausekelompok orang yang memiliki potensi untuk
memberikan respon. Target pasar dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang
berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki
oleh suatu perusahaan. Targetting merupakan proses mengevaluasi dan memilih

Page
7
satuataubeberapa segmenpasar yangdinilaipalingmenarikuntukdilayani dengan
program pemasaran spesifik perusahaan. Pemilihan segmen pasar dengan adanya
Targetting dapat memberikan kemudahan produsen
dalammemasarkansebuahproduk.
Positioning mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam
persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya
penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran
agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen (Lubis, 2004). Menurut Soegoto
(2009) Positioning adalah cara membangun citra atau identitas di benak konsumen
untuk produk, merek, atau lembaga tertentu dengan membangun persepsi relative
suatu produk terhadap produk lain. Berdasarkan pengertian positioning menurut
bebe r apa ahli dapa t disimpulkan bahwa positioning adalah penempatan produk
dengan ciri khas yang dimiliki produk itu sendiri dan mampu bersaing dengan
produk yang lain.

E. NATURAL MARKETING INSTITUTE 5 SEGMENTATION


NMI atau Natural Marketing Institute adalah sebuah lembaga konsultan
yang melakukan analisa pasar dan membuat segmentasi perilaku konsumen
sebuah produk. NMI membuat 5 segmentasi terhadap bagaimana perilaku
konsumen menanggapi isu lingkungan saat ini dalam melakukan pembelian
sebuah produk. Segmentasi yang dilakukan oleh NMI berdasarkan pada
segmentasi perilaku konsumen ditinjau dari segi kepedulian terhadap lingkungan
dan kebiasaan konsumsi konsumen.
NMI dalam Understanding LOHAS Market Report (2008:3) menentukan 5
segmentasi konsumen yang ada saat ini adalah :
1. LOHAS (Lifestyle Of Health And Sustainabilty) mengacu pada perilaku gaya
hidup yang sehat dan berkelanjutan yang dilakukan oleh konsumen sebuah
produk. Konsumen LOHAS adalah konsumen yang menjadi aktivis lingkungan
hidup, mereka merasa bertanggung jawab terhadap kelangsungan alam tempat
dimana mereka tinggal dan merupakan pengguna aktif produk hijau. Mereka
sangat menjunjung tinggi keberlangsungan hidup lingkungan sekitar dan diri

Page
8
sendiri serta memberikan pengaruh kepada orang lain untuk melakukan hal yang
sama.
2. Naturalites dideskripsikan sebagai konsumen yang sebagian besar keputusan
pembelian mereka terhadap sebuah produk berdasarkan keuntungan kesehatan
yang didapat oleh diri sendiri dan tidak terlalu peduli terhadap harga suatu
produk. Konsumen yang termasuk dalam kategori naturalites memiliki
ketertarikan terhadap menjaga lingkungan hidup, namun hanya sebatas terhadap
diri sendiri dan tidak memikirkan keberlangsungan hidup lingkungan. Konsumen
naturalites merupakan pengguna aktif produk organik serta produk hijau lainnya.

3. Drifters, mereka termotivasi melakukan pembelian sebuah produk hijau karena


menjadi sebuah trend, bukan karena kesadaran akan keberlangsungan lingkungan
hidup dan kesehatan diri sendiri. Konsumen yang termasuk dalam kategori ini
memperhatikan bahwa isu lingkungan hidup sedang menjadi sebuah topik dalam
beberapa tahun kebelakang, namun kesadaran mereka akan lingkungan hidup dan
kesehatan diri sendiri tidak menjadi tujuan utama mereka menggunakan produk
hijau dan ramah lingkungan, sehingga konsumen dalam kategori ini cenderung
menjadikan harga sebagai sebuah hambatan untuk masuk ke dalam segmentasi
naturalites.

4. Conventionals, karakter konsumen dalam kategori ini, mereka terdorong untuk


melakukan pembelian karena kepraktisan suatu produk. Konsumen dalam kategori
ini lebih cenderung untuk berhemat dan tidak memperhatikan keberlangsungan
lingkungan hidup sekitarnya, bahkan mereka dinilai tidak memiliki kesadaran
terhadap kesehatan lingkungan. Namun konsumen yang masuk dalam kategori
conventionals terkadang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas
yang dilakukan oleh konsumen LOHAS, yakni hemat energi dan melakukan daur
ulang sisa produk.

5. Unconcerned, karakter konsumen dalam kategori ini mereka sama sekali tidak
peduli terhadap lingkungan dan tidak peduli terhadap kesehatan diri sendiri.

Page
9
BAB III
PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM
Indonesia merupakan negara penghasil rempah serta sayur mayur dalam
jumlah yang banyak, perkebunan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan
khasnya masing- masing. Bahkan sebagian masyarakat Indonesia bekerja di
perkebunan untuk mengolah kekayaan sumber daya alam. Semakin
berkembangnya jaman, banyak pebisnis yang berlomba-lomba dalam memasarkan
hasil kekayaan sumber daya alamnya ini. Maka ada sebagian masyarakat yang
sudag menerapkan gaya hidup sehat dan hanya makan sayur untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Apalagi di jaman yang serba modern ini, orang semakin
kreatif dalam memasarkan hasil dari sumber daya alam yang ada di Indonesia ini
dengan menyebut target pasarnya yang di sebut Green Consumerism atau orang-
orang yang sangat menerapkan hidup sehat.

B. HASIL ANALISIS SEGMENTASI KONSUMEN

a. LOHAS Responden LOHAS cenderung melakukan boikot dan protes kepada


perusahaan yang memiliki proses produksi yang tidak ramah lingkungan.
Responden LOHAS pun sangat melindungi dan peduli kepada lingkungan sekitar
mereka dan cenderung terlibat langsung kedalam konservasi dan perlindungan
lingkungan hidup. Kelompok responden LOHAS merasa mereka ingin lebih
terlibat langsung dalam melindungi lingkungan dimasa yang akan datang.

b. Naturalites Responden dalam kelompok naturalites cenderung berhemat dalam


energi dan memboikot perusahaan dengan proses produksi yang tidak ramah
lingkungan. Mereka cenderung memiliki gaya hidup sehat hanya untuk diri
sendiri.. Namun d imasa yang akan datang kelompok naturalites ingin terlibat

Page
10
langsung untuk lebih melindungi kepentingan lingkungan. Hasil karakteristik
responden naturalites membuktikan bahwa perbedaan antara kelompok ini dan
kelompok LOHAS adalah pada cara pandang mereka terhadap perlindungan
lingkungan. Kelompok naturalites cenderung lebih menjaga lingkungan hanya
untuk diri sendiri, berbeda dengan kelompok LOHAS yang merupakan aktivis
lingkungan hidup dan pionir dalam menggunakan produk ramah lingkungan.

c. Drifters Responden yang termasuk dalam kelompok drifters adalah cenderung


memiliki pemahaman yang cukup baik pada hal melindungi lingkungan, hal ini
bisa dilihat dari mereka cenderung memboikot perusahaan dengan praktek yang
tidak ramah lingkungan dan menyatakan peduli dalam melindungi lingkungan.
Responden kategori drifters cenderung berhemat dalam menggunakan energi.
Responden kategori drifters mayoritas tidak terlibat dalam konservasi lingkungan
hidup dan sama sekali tidak tertarik untuk mencari cara agar mereka lebih terlibat
langsung dalam melindungi lingkungan saat ini. Namun mereka menyatakan
dimasa yang akan datang mereka akan lebih terlibat langsung dalam melindungi
lingkungan dan sosial.

d. Conventionals Responden yang termasuk dalam kategori conventional adalah


orang yang selalu berhemat energi, namun bukan karena mereka menjaga
lingkungan, tapi karena faktor alasan lain yang memotivasi mereka untuk
melakukan penghematan dalam energi. Mereka pun mendukung bisnis yang
berorientasi sosial dan lingkungan dan 24.5% menyatakan akan melakukan boikot
kepada perusahaan dengan praktek yang tidak mereka suka.

e. Unconcerned Responden dengan kategori unconcerned sama sekali tidak


memiliki kesadaran kepada lingkungan hidup. Beberapa dari mereka masih
beranggapan bahwa kepedulian lingkungan harus memberikan efek bagi diri
sendiri. Responden unconcerned hampir tidak memiliki kesadaran lingkungan
sama sekali. Dan mereka cenderung bersikap netral kepada kepedulian
lingkungan.

Page
11
BAB IV
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Produk hijau adalah produk yang merupakan hasil dari kampanye hijau
yang mengakibatkan proses bisnis yang lebih hijau. Namun tidak semua pengguna
produk hijau memiliki keinginan untuk melindungi lingkungan hidup sekitar
dalam perilaku mereka sehari-hari.
Untuk target pasarnya harus orang-orang yang sudah sadar akan
pentingnya menjaga pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayur mayur, seperti
yang disebutkan tadi yang dinamakan Green Consumerism.
Serta didalam produksinya harus menggunakan bahan-bahan atau pupuk
yang aman dan tidak menimbulkan bahaya bagi tubuh atau pemakainya, dengan
mengurangi penggunaan pestisida. Karena tujuan dari target pasar ini adalah
untuk menjaga pola hidup yang sehat. Dan harus ramah lingkungan sesuai dengan
produk yang dijualnya yaitu Green Product.

B. SARAN
Konsumen kategori drifters adalah konsumen yang sebaiknya
diprioritaskan oleh para pemasar karena memiliki jumlah terbesar dan memiliki
karakteristik yang merupakan gabungan antara konsumen kategori naturalites dan
conventionals. Konsumen dalam kategori ini sangat potensial dan sangat mudah
bergeser menjadi konsumen kategori naturalites ataupun conventionals. Hal yang
harus di antisipasi oleh para pemasar adalah bergesernya konsumen kategori
drifters menjadi konsumen kategori conventionals , para pemasar dapat
melakukan promosi yang menggerakan mereka agar lebih sadar kepada
lingkungan dan memberikan pemahaman akan keuntungan yang mereka dapatkan
ketika mereka terlibat langsung dalam melindungi lingkungan hidup. Para
pemasar bisa memanfaatkan peluang bahwa konsumen drifters cenderung

Page
12
memboikot perusahaan yang tidak ramah lingkungan dengan membuat produk
ramah lingkungan dan menggabungkannya dengan CSR (Corporate Social
Responsibilities) dengan tujuan agar konsumen secara tidak sadar telah
berpartisipasi dalam konservasi lingkungan dan perusahaan pada akhirnya dapat
memberikan reward yang berupa iklan atau flyer yang menggambarkan
penghargaan mereka kepada konsumen yang telah terlibat secara tidak langsung
dalam konservasi lingkungan hidup, sehingga muncul rasa ekslusif dalam diri
konsumen dan akhirnya mereka pun menjadi konsumen aktif dalam perlindungan
lingkungan yang diharapkan bergeser menjadi konsumen kategori LOHAS atau
naturalites.

Page
13
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi Millenium, Alih Bahasa:


Hendra Teguh, Roni A. Rusly & Drs. Benyamin Molan, Penerbit, Prentice Hall &
Pearson Education Asia, Jakarta
Kotler, P dan Amstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Kotler, P dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran, Penerbit PT Indeks
ISSN : 2355-9357 Jurnal e-Proceeding of Management : Vol.2, No.1 April 2015 |
Page 10
Jurnal Ilmiah Agribisnis (Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian)
2019:4(1):22-2
Jurnal Litbang Kebijakan Volume 12 Nomor 1 Juni 2018

https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-green-marketing/#.X8ZDaWUzZH0

https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi_pemasaran

Page
14

Anda mungkin juga menyukai