PEMASARAN SOSIAL
Oleh :
Ferawati (PO713221181014)
Riskawati (PO713221181037)
TINGKAT III.A
JURUSAN SANITASI
PRODI D.III
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidaya-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada
mata kuliah Pemasaran Sosial. Selain itu, makalah ini juga betujuan untuk menambah
wawasan tentang Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik bagi para pembaca dan juga
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Sulasmi SKM., M.Kes selaku dosen
mata kuliah Pemasaran Sosial yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidangnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari Dosen maupun para pembaca
makalah ini agar dapat membuat makalah dan tugas selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
Kelompok I
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
2
C. Manfaat
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Lingkungan Pemasaran
3
B. Perilaku Konsumen
6
C. Segmentasi
7
D. Targeting
8
E. Penempatan Produk
9
F. Strategi
10
G. Taktik dan Marketing Mix(4P)
11
H. Organisasi dan Pelaksanaan
11
I. Pengendalian
12
A. Kesimpulan
14
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak
digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah
terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah
organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah
kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah
bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang
sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.
Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit
terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran
tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan
tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
1
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemilahan sampah organik dan anorganik
2. Untuk Mengetahui hubungan pemasaran sosial denga pemilahan sampah
3. Untuk mengetahui hubungan pemasaran sosial dengan kesehatan lingkungan
C. Manfaat
Agar kita bisa lebih memahami pengertian dari pemasaran sosial, mengetahui
hubungan pemasaran sosial dengan pemilahan sampah serta mengetahui cara
pemilahan sampah yang benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN PEMASARAN
a. Penyedia/pemasok
Penyedia/pemasok (suppliers) merupakan penghubung penting dalam
keseluruhan sistem pemberian nilai pada pelanggan dan mampu memberikan
sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa.
Manajer pemasaran harus mengamati keadaan penyedia. Apabila terjadi
keterlambatan atau kekurangan pemasok akan dapat menyebabkan adanya
tambahan biaya dalam jangka pendek. Manajer pemasaran juga harus memonitor
perkembangan harga dari input-input pemasok. Peningkatan biaya pasokan dapat
mengakibatkan kenaikan harga yang akhirnya akan mempengaruhi pencapaian
tujuan perusahaan.
b. Perantara Pemasaran
3
Reseller adalah perusahaan jalur distribusi yang membantu perusahaan
menemukan pelanggan antara lain pedagang besar dan pengecer. Keberadaan
reseller ikut menentukan keberhasilan dari perusahaan untuk memilihnya bukan
pekerjaan mudah. Perusahaan distributor fisik berperan membantu perusahaan
menyimpan dan memindahkan barang-barang dari asal ke tempat tujuan.
Perusahaan perlu memutuskan cara yang terbaik dalam menyimpan dan
mengirim produknya disesuaikan dengan faktor-faktor seperti biaya, kecepatan
dan keamanan.
c. Pelanggan
d. Pesaing
e. Masyarakat
4
Setiap perusahaan harus dapat menyiapkan rencana untuk merespon dan
memenuhi keinginan masyarakat dengan merancang penawaran yang menarik
kepada masyarakat sehingga menghasilkan tanggapan yang positif dari
masyarakat.
a. Lingkungan Perekonomian
b. Lingkungan Demografi
5
Umur penduduk akan sangat menentukan dalam proses pemasaran
terutama dalam penyediaan produk yang sesuai dengan tingkatan umur yang ada.
Selera yang merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan dari penduduk
sangat ditentukan umur penduduk tersebut. Produk yang pasarnya ditujukan pada
remaja akan berbeda dengan produk yang sama tetapi untuk pasar orang tua. Oleh
karena itu, perusahaan/produsen perlu mengadakan penyesuaian atas perencanaan
yang akan dibuat terhadap faktor demografi ini.
d. Lingkungan Teknologi
B. PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen diantaranya:
1. Masyarakat tidak acuh terhadap proses pengelolaan sampah yang benar
2. Kebiasaan masyarakat membuang sampah tanpa melakukan pemilahan
antara sampah organik dan sampah anorganik
6
C. SEGMENTASI
1. Dapat diukur (measurable) Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat
diukur dengan tingkat tertentu.
3. Cukup besar (substantial) Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi
laba yang dapat dilayani. Suatu segmen merupakan kelompok homogen yang
cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.
D. TARGETTING
7
memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2018. Direktur Jenderal Pengelolaan
Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien
Ratnawati, dalam Press Discussion yang mengambil tema Kolaborasi Dunia Usaha,
Masyarakat, dan Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah Plastik di Jakarta, Selasa
(3/7/2018), mengatakan bahwa KLHK telah melakukan uji coba konsep kantong
plastik tidak gratis di ritel modern di 23 kota pada periode Februari-Juni 2016.
"Uji coba ini telah sukses menghasilkan data pengurangan timbunan sampah
kantong plastik sebesar 55 persen, dan hal ini disebutkan juga dalam dokumen UN
Environment," katanya seperti dilansir dari Antara. Pemerintah telah menetapkan
target dalam pengurangan sampah plastik mengacu pada Perpres Nomor 97 Tahun
2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yaitu jumlah pengurangan sampah
plastik 30 persen pada 2025. "Untuk itu, KLHK telah menyusun Peraturan Menteri
(Permen) Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen dengan sasaran industri ritel
dan industri manufaktur (brand owner). Saat ini KLHK juga tengah menyusun
rancangan Permen Pengurangan Sampah Kantong Plastik yang bertujuan untuk
mengubah perilaku penggunaan kantong plastik sekali pakai oleh masyarakat sebagai
aturan lebih lanjut peta jalan pengurangan sampah oleh industri ritel," jelas Rosa
Vivien.
E. PENEMPATAN PRODUK
8
1. Area Luar Rumah
2. Area Dapur
Dikamar tidur, biasanya hanya ada sampah kering seperti rontokan rambut,
sampah kertas dan tisu. Sangat jarang ditemukan sampah basah. Dengan begitu,
kamar tidur Anda maupun anak Anda bisa meletakkan tempat sampah yang terbuka
tanpa penutup. Anda bisa memilih tempat sampah yang terbuat dari bahan baja
berlapis serbuk epoxy/polyester, rotan atau kayu. Modelnya pun bisa Anda tentukan
sendiri menurut selera. Penempatan tempat sampah dengan model berjaring atau
celah kecil masih aman digunakan dalam kamar tidur Anda.
9
Tempat sampah dengan model yang lebih elegan bisa Anda letakkan di ruang
keluarga. Tempat sampah dengan model minimalis dan modern juga bisa Anda
gunakan, dan biasanya terbuat dari bahan stainless steel. Model dan bentuk yang bisa
dipilih pun sangat beragam, ada yang berbentuk lingkaran, oval, setengah lingkaran,
atau minimalis memanjang. Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan tema ruang
keluarga Anda. Beda ruangan, beda juga tempat sampahnya. Anda dapat meletakkan
Lion Star C-2 Dustbin 20 Litres sebagai tempat sampah di area dapur atau depan area
kamar mandi Anda. Dengan material plastik yang berkualitas, bobotnya pun ringan,
dan mudah untuk diangkat atau dipindahkan.
F. STRATEGI
Menurut Munarika (2018) strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai. Sedangkan Glueck dan Jauch (Qomariah, 2014) strategi adalah
rencana yang disatukan. UNM Environmental Journals, Vol.1 No.3 Agustus 2018
hal. 86 – 90 89 luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi
dengan tantangan lingkungan, dirancang untuk memastikan tujuan utama dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Anam (2013) menyatakan
bahwa strategi adalah penetapan sasaran jangka panjang organisasi, serta penerapan
serangkaian tindakan dan alokasi daya yang penting untuk mencapai tujuan
tersebut.
Fitotin (2014) mengemukakan bahwa strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental (terus meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan dimasa
depan. Berdasarkan uraian diatas maka strategi adalah suatu rencana yang
disusun dengan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
10
Sumarto (2016) menyatakan strategi mempercepat proses pengomposan
dapat dipercepat dengan beberapa strategi. Secara umum strategi untuk
mempercepat proses pengomposan dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), lembaga ini tentu tak se-tenar
organisasi olahraga atau lembaga persekutuan lainnya. Tetapi, lembaga ini pun
mempunyai peran penting dalam gerakan pengolahan sampah di tanh air. Bank
sampah terlahir dari sebuah kesadaran tentang sebuah revolusi paradigma dan tata
kelola sampah yang sebelumnya dipandang sebagai parasit tak berguna. Kehadiran
Bank Sampah di sejumlah daerah di Indonesia menandai satu era baru.
11
meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia melalui pengelolaan sampah
dari sumber melalui bank sampah.
I. PENGENDALIAN
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak
digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Ada 2
jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik.
Adapun pengendalian sampah dengan cara mengolah sampah agar sampah tidak
mencemari lingkugan dan dapat memiliki nilai ekonomis yaitu mengelola sampah
dengan prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Pengelolaan sampah
dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani
sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian
akan timbulnya penyakit dari sampah.
● Menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.
● Memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis
12
b. Reduce (Pengurangan)
Dalam mengelola sampah bisa dengan di daur ulang supaya memiliki nilai
yang bermanfaat lagi. Daur ulang adalah suatu cara untuk mengelola sampah
dengan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan dan pembuatan produk sampai
bernilai guna lagi.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemasaran sosial pemilahan sampah organik anorganik merupakan suatu
hal yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia karena pemasaran
sosial dapat memenuhi kebutuhan hidup serta pemilahan sampah dapat
menjaga keseimbangan dan kebersihan lingkungan.
B. SARAN
Dalam pembuatan dan isi makalah ini tentunya masi banyak kesalahan dan
kekurangan oleh karena nya kami sangat menerima apabilah ada
masukkan saran demi lebih baik dan bermanfaatnya makalah ini untuk
pembacanya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020. Tentang asobsi dan perjuangan komunitas bank sampah di Indonesia
https://klikhijau.com/read/tentang-asobsi-dan-perjuangan-komunitas-bank-
sampah-di-indonesia/ . (Di akses 21 September 2020)