Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

“Sustainlable Marketing: Social Responsibility and Ethics”

Dosen Pengampu:
Immanuel Chandra
Dr. Drs. Soni Harsono.,M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 05

1. Rina Ambarwati NIM 2020310282


2. Nugraha Harits Pratama NIM 2020310324
3. Stakhis Jenshen NIM 2020310331
4. Firdaus Indah Sakinah NIM 2020310360
5. Mayangsari Dian Armadani NIM 2020310374
6. Vicky Raka Febrian NIM 2020310384
7. Isaura Hemalia Tajudin NIM 2020310393

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS SURABAYA


Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sustainlable Marketing: Social Responsibility
and Ethics” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Pemasaran
Prodi Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Hayam Wuruk
Perbanas Surabaya. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Sustainlable Marketing: Social Responsibility and Ethics.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Immanuel Chandra dan
bapak Dr. Drs. Soni Harsono.,M.Si. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen
Pemasaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Surabaya, 28 Desemmber 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Dampak Pemasaran pada Konsumen Individual 3
B. Dampak Pemasaran pada Masyarakat secara Keseluruhan 3
C. Dampak Pemasaran pada Bisnis Lain 3
D. Tindakan Warga dan Masyarakat untuk Mengatur Pemasaran 3
E. Wilayah Keputusan Pemasaran Utama yang Bisa Dipertanyakan dari Segi Hukum 4
F. Tindakan Bisnis Menuju Pemasaran Berkelanjutan 5
G. Prinsip Pemasaran Berkelanjutan 5
H. Etika Pemasaran dan Perusahaan Berkelanjutan 7
BAB III PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pentingnya etika pemasaran dan tanggung jawab sosial telah berkembang dalam
beberapatahun terakhir, dan peran mereka dalam proses perencanaan strategi menjadi
lebih pentingkarena banyak perusahaan telah melihat citra, reputasi, dan pemasaran
mereka olehmasalah di bidang ini. Kegagalan untuk melihat etika sebagai bagian dari
perencanaan pemasaran dapat menghancurkan kepercayaan dan hubungan pelanggan yang 
diperlukan untukmeraih kesuksesan sebuah perusahaan. Etika pemasaran dan tanggung
jawab sosial sangatDiperlukan untuk memangku kepentingan para pemangku kepentingan
dan perubahan dalam hukum. selainitu, etika pemasaran dan tanggung jawab sosial dapat
meningkatkan kinerja pemasaran dankeuntungan dalam Berbisnis. 
Etika Bisnis tidak hanya dilakukan denganmerekrut orang-orang yang memiliki
kemampuan tersebut. Tapi juga diperlukan sebuah programdalam sebuah usaha dalam
memaksimalkan hal tersebutSaat ini yang menjadi perhatian terbesar dari perusahaan
kepada masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian
terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan
tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamana
ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan
pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial
semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas
kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa.
Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan
kebijakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai
"Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
 Etika Bisnis (juga dikenal sebagai etika korporasi) adalah suatu bentuk etika
terapan atau etika profesi yang mempelajari prinsip-prinsip etis dan moral atau
masalahmasalah etika yang muncul dalam lingkungan bisnis. Ini berlaku untuk semua
aspek perilaku bisnis dan relevan dengan perilaku individu dan organisasi bisnis secara
keseluruhan. Etika Terapan adalah bidang etika yang berhubungan dengan pertanyaan-
pertanyaan etis dalam berbagai bidang seperti medis, teknik, hukum dan etika bisnis. Etika
bisnis dapat menjadi suatu disiplin ilmu baik normatif maupun deskriptif. Sebagai praktik
1
perusahaan dan spesialisasi karir, bidang ini terutama normatif. Cakupan dan kuantitas
etika bisnis mencerminkan derajat yang usahanya dianggap bertentangan dengan nilai-
nilai sosial non-ekonomi.Sebagai contoh, hari ini situs perusahaan yang paling besar
memberikan tekanan pada komitmen untuk mempromosikan nilai-nilai sosial non-
ekonomi di bawah berbagai pos (misalnya kode etik, tanggung jawab sosial). Dalam
beberapa kasus, perusahaan harus merumuskan kembali nilai-nilai inti mereka dalam
terang pertimbangan etika bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Peran Etika dan Tanggung Jawab Sosial dalam Strategi Pemasaran ?
2. Bagaimana Fungsi Etika dalam Perusahaan ?
3. Bagaimana Manfaat Tanggung Jawab Sosial Terhadap Sekitar?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu Peran Etika dan Tanggung Jawab Sosial dalam Strategi
Pemasaran
2. Untuk mengetahui Bagaimana Fungsi Etika dalam Perusahaan.
3. Untuk mengetahui Manfaat Tanggung Jawab Sosial Terhadap Sekitar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Pemasaran pada Konsumen Individual


1. Harga Tinggi, Disebabkan Karena :
 Biaya Distribusi Yang Tinggi
 Biaya Iklan Dan Promosi Yang Tinggi
 Markup Secara Berlebihan
2. Praktek Menyesatkan
3. Pemaksaan Penjualan
4. Produk Yang Tidak Bermoral, Berbahaya & Tidak Aman
5. Pengusangan Yang Disengaja
6. Pelayanan Buruk Kepada Konsumen Lemah

B. Dampak Pemasaran pada Masyarakat secara Keseluruhan


1. Keinginan palsu dan meterialisme yang berlebihan
2. Terlalu sedikitnya barang-barang sosial
3. Polusi budaya
4. Terlalu banyak kekuatan politik

C. Dampak Pemasaran pada Bisnis Lain


Praktek Pemasaran Perusahaan dapat Merugikan perusahaan lain dan mengurangi
kompetisi, ada 3 masalah yaitu :
1. Akusisi pesaing,
2. Menciptakan hambatan masuk
3. Praktek pemasaran kompetitif yang tidak adil

D. Tindakan Warga dan Masyarakat untuk Mengatur Pemasaran


1. Konsumersime
Gerakan warga negara dan badan pemerintah terorganisasi untuk meningkatkan hak
dan kekuatan pembeli dalam hubungannya dengan penjual.
2. Environmentalisme

3
Gerakan terorganisasi dari warga negara dan badan pemerintah yang peduli terhadap
perlindungan dan perbaikan lingkungan hidup masyarakat.
Kelestarian lingkungan (environmental sustainability) yaitu pendekatan yang
melibatkan pengembangan strategi yang melestarikan lingkungan dan menghasilkan
laba bagi perusahaan.

E. Wilayah Keputusan Pemasaran Utama yang Bisa Dipertanyakan dari Segi Hukum
1. Keputusan Penjualan
 Menyuap, siapakah yang kita suap? Kita juga tiak bisa menyuap pelanggap. Kita
hanya bisa menyuap dengan cara memberikn give dan diskount.
 Mencuri rahasia dagang Mendiskreditkan pelanggan? Saya rasa tidak, karena itu
bagian dari pembelajaran atau pengamatan.
2. Keputusan Produk
 Tambahan dan penarikan produk? Dari segi hukum tambahan produk, menurut saya
tidak masalah asalkan harus terdaftar.
 Perlindungan hak paten? Agar nama perusahaan tidak dapa ditiru, dan jika masi
ditiru kita terbebas dari hukum.
 Kualitas dan keamanan produk? Melihat dari komposisi produk apakah dapat
membahayakan atau tidak.
 Jaminan produk? Harus memiliki izin pengedaran produk. Contohnya seperti
BPOM, Halal
3. Keputusan Iklan
 Iklan palsu? dalam Pasal 8 ayat (1) huruf f UUPK bahwa pelaku usaha dilarang
memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai
dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi
penjualan barang dan/atau jasa tersebut.
 Iklan yang menipu? Dalam Pasal 10 UUPK harga atau tarif, kegunaan, kondisi,
tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi,  tawaran potongan harga atau hadiah
menarik yang ditawarkan, bahaya penggunaan barang atau jasa.
 Iklan yg memancing dan mengalihkan? Pasal 9 ayat (1) UUPK bahwa pelaku usaha
dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu barang dan/atau jasa
secara tidak benar. Lebih jauh, dalam menawarkan barang dan/atau jasa ini, pelaku
usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan.

4
 Tunjangan dan layanan? Asal tidak menghina pelanggan, tidak akan masalah.
 Promosi? Promosi harus dilakukan untuk mengembangkan perusahaan, akan tetapi
harus sesuai dengan ketenuan yang sudah ditetapkan.
4. Keputusan Kemasan
 Pengemasan & pelabelan yang adil? Menurut saya, asal aman. Dan jika tidak aman
karna kelalai penjual, maka penjual hrus merima return.
 Biaya yang berlebihan? Tidak ada hukumnya karna perusahan kita ya jadi semua
keuangan dan penentuan harga dari kita.
5. Keputusan Saluran
 Pemilihan distributor territorial ekslusif? Kta harus menganalisis wilayah setip
daerahnya apakah sudah sesuai dengan target market kita.
 Perjanjiaan yang mengikat? Disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan masing-
masin perusahaan.
6. Keputusan Harga
 Pengaturan harga?
 Penetapan harga yg mematikan?
 Diskriminasi harga?
 Penetapan harga minimum?
 Kenaikan harga?
 Penentapan harga yg mengelabui?
7. Keputusan Hubungan Kompetitif
 Akusisi antikompetitif?
 Hambatan untuk masuk Kompetisi saling memangsa?

F. Tindakan Bisnis Menuju Pemasaran Berkelanjutan


Pada awalnya, banyak perusahaan menentang konsumerisme, lingkungan, dan elemen
pemasaran berkelanjutan lainnya. Mereka menganggap kritik itu tidak adil atau tidak
penting. Namun saat ini, Sebagian besar perusahaan telah berkembang untuk menganut
prinsip-prinsip keberlanjutan sebagai cara untuk menciptakan nilai pelanggan langsung
dan masa depan serta memperkuat hubungan pelanggan.

G. Prinsip Pemasaran Berkelanjutan

5
Di bawah konsep pemasaran berkelanjutan, pemasaran perusahaan harus mendukung
kinerja jangka panjang terbaik dari sistem pemasaran. Ini harus dipandu oleh 5 prinsip
pemasaran berkelanjutan.
1. Pemasaran Berorientasi Konsumen yang berarti bahwa perusahaan harus melihat dan
mengatur kegiatan pemasarannya dari sudut pandang konsumen. Ini harus bekerja keras
untuk merasakan, melayani, dan memenuhi kebutuhan kelompok pelanggan yang
ditentukan baik sekarang maupun di masa depan.
2. Pemasaran Nilai Pelanggan yang di mana perusahaan harus menempatkan Sebagian
besar sumber dayanya ke dalam investasi pemasaran uang membangun nilai pelanggan.
Banyak hal yang dilakukan pemasar, promosi penjualan sekali pakai, perubahan produk
kosmetik, iklan respons langsung dapat meningkatkan penjualan dalam jangka pendek
tetapi menambah nilai lebih sedikit daripada peningkatan actual dalam kualitas, fitur,
atau kenyamanan produk. Panggilan pemasaran yang tercerahkan untuk membangun
keterlibatan, loyalitas, dan hubungan konsumen jangka panjang dengan terus
meningkatkan nilai yang diterima konsumen dari penawaran pasar perusahaan. Dengan
menciptakan nilai bagi konsumen, perusahaan dapat menangkap nilai dari konsumen
sebagai imbalannya.
3. Pemasaran Inovatif yang di mana prinsip ini mengharuskan perusahaan terus-menerus
mencari produk dan perbaikan pemasaran yang nyata. Perusahaan yang mengabaikan
cara-cara baru dan lebih baik untuk melakukan sesuatu pada akhirnya akan kehilangan
pelanggan ke perusahaan lain yang telah menemukan cara yang lebih baik. Pemasar
yang inovatif tidak pernah berhenti mencari cara baru dan lebih baik untuk
menciptakan nilai pelanggan.
4. Pemasaran Mengemban Misi yang berarti bahwa perusahaan harus mendefinisikan
misinya dalam istilah sosial yang luas daripada istilah produk yang sempit. Ketika
sebuah perusahaan mendefinisikan misi sosial, karyawan merasa lebih baik tentang
pekerjaan mereka dan memiliki arah yang lebih jelas. Merek yang terkait dengan misi
yang lebih luas dapat melayani kepentingan jangka panjang terbaik bagi merek dan
konsumen.
5. Pemasaran Berwawasan Sosial Mengikuti prinsip pemasaran masyarakat, perusahaan
membuat keputusan pemasaran dengan mempertimbangkan keinginan konsumen,
persyaratan perusahaan, kepentingan jangka panjang konsumen, dan kepentingan
jangka panjang masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mengabaikan
kepentingan konsumen dan masyarakat dalam jangka panjang akan merugikan
6
konsumen dan masyarakat. Perusahaan yang waspada melihat masalah sosial sebagai
peluang. Produk yang kurang baik, seperti obat yang rasanya tidak enak dan tidak
efektif, tidak memiliki daya tarik langsung maupun manfaat jangka panjang. Produk
yang menyenangkan memberikan kepuasan langsung yang tinggi tetapi dapat
merugikan konsumen dalam jangka panjang. Contohnya termasuk rokok dan junk food.
Produk salutary memiliki daya tarik langsung yang rendah tetapi dapat bermanfaat bagi
konsumen dalam jangka panjang, misalnya helm sepeda atau beberapa produk asuransi.
Produk yang diinginkan memberikan kepuasan langsung yang tinggi dan manfaat
jangka panjang yang tinggi, seperti makanan sarapan yang lezat dan bergizi.
Perusahaan harus mencoba untuk mengubah semua produk mereka menjadi produk
yang diinginkan. Tantangan yang ditimbulkan oleh produk yang menyenangkan adalah
bahwa produk tersebut terjual dengan sangat baik tetapi pada akhirnya dapat merugikan
konsumen. Oleh karena itu, peluang produk adalah menambahkan manfaat jangka
panjang tanpa mengurangi kualitas produk yang menyenangkan. Tantangan yang
ditimbulkan oleh produk yang bermanfaat adalah menambahkan beberapa kualitas yang
menyenangkan sehingga menjadi lebih diinginkan di benak konsumen.

H. Etika Pemasaran dan Perusahaan Berkelanjutan


1. Etika Pemasaran
Etika yang baik adalah landasan pemasaran yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang,
pemasaran yang tidak etis merugikan pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan.
Selanjutnya, pada akhirnya merusak reputasi dan efektivitas perusahaan,
membahayakan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian, tujuan pemasaran yang
berkelanjutan dari konsumen jangka panjang dan kesejahteraan bisnis hanya dapat
dicapai melalui perilaku pemasaran yang etis. Pemasar yang teliti menghadapi banyak
dilema moral. Hal terbaik untuk dilakukan seringkali tidak jelas. Karena tidak semua
manajer memiliki kepekaan moral yang baik, perusahaan perlu mengembangkan
pedoman umum kebijakan etika pemasaran perusahaan yang harus diikuti oleh setiap
orang dalam organisasi. Kebijakan ini harus mencakup hubungan distributor, standar
periklanan, layanan pelanggan, penetapan harga, pengembangan produk, dan standar
etika umum. Pedoman terbaik tidak dapat menyelesaikan semua situasi etika sulit yang
dihadapi pemasar. Menangani masalah etika dan tanggung jawab sosial secara proaktif,
terbuka, dan terus terang membantu membangun dan memelihara hubungan pelanggan
yang kuat berdasarkan kejujuran dan kepercayaan. Banyak asosiasi industri dan
7
profesional telah menyarankan kode etik, dan banyak perusahaan sekarang mengadopsi
kode mereka sendiri.
1. Jangan membahayakan. Ini berarti secara sadar menghindari tindakan atau kelalaian
yang merugikan dengan mewujudkan standar etika yang tinggi dan mematuhi semua
hukum dan peraturan yang berlaku di pilihan yang kita buat.
2. Menumbuhkan kepercayaan pada sistem pemasaran. Ini berarti berjuang untuk itikad
baik dan transaksi yang adil sehingga dapat berkontribusi terhadap keberhasilan
proses pertukaran serta menghindari penipuan dalam desain produk, harga,
komunikasi, dan pengiriman atau distribusi.
3. Menerapkan nilai-nilai etika. Ini berarti membangun hubungan dan meningkatkan
kepercayaan konsumen dalam integritas pemasaran dengan menegaskan nilai-nilai
inti ini: kejujuran, tanggung jawab, keadilan, rasa hormat, transparansi, dan
kewarganegaraan.
Perusahaan juga mengembangkan program untuk mengajar manajer tentang masalah
etika yang penting dan membantu mereka menemukan tanggapan yang tepat. Mereka
mengadakan lokakarya dan seminar etika dan membentuk komite etika.
2. Perusahaan Berkelanjutan
Landasan pemasaran adalah keyakinan bahwa perusahaan yang memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan akan berkembang. Perusahaan yang gagal memenuhi
kebutuhan pelanggan atau yang sengaja atau tidak sengaja merugikan pelanggan, orang
lain dalam masyarakat, atau generasi mendatang akan menurun. Perusahaan yang
berkelanjutan adalah perusahaan yang menciptakan nilai bagi pelanggan melalui
tindakan yang bertanggung jawab secara sosial, lingkungan, dan etis. Pemasaran
berkelanjutan lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan saat
ini. Ini berarti memiliki kepedulian terhadap pelanggan masa depan dalam memastikan
kelangsungan dan kesuksesan bisnis, pemegang saham, karyawan, dan dunia yang lebih
luas tempat mereka semua tinggal. Ini berarti mengejar misi nilai bersama dan triple
bottom line: manusia, planet, keuntungan. Pemasaran berkelanjutan menyediakan
konteks di mana perusahaan dapat melibatkan pelanggan dan membangun hubungan
yang menguntungkan dengan mereka dengan menciptakan nilai bagi pelanggan untuk
menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan sekarang dan di masa depan.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

9
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principle of Marketing, Seventeenh Edition, Global
Edition. In P. K. Armstrong, Principles of Marketing, 17th edition. United Kingdom:
Pearson Education Limited.

10

Anda mungkin juga menyukai