Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB

SOSIAL BISNIS

Disusun untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Bisnis Pengantar

Dosen Pembimbing : Dra.Marlina Kurnia,MM

Disusun Oleh :

Hilda Taskia Firman Syah NPM 22.0101.0019

Kurnia Wulan Rahmasari NPM 22.0101.0026

Cici Tri Utami NPM 22.0101.0027

Angelina Widita Swasti NPM 22.0101.0030

Fadhilah Diva Prajawati NPM 22.0101.0035

KELAS 22 A MANAJEMEN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAGELANG TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika dan
Tanggug Jawab Sosial Bisnis”

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Marlina Kurnia,MM
selaku guru pembimbing mata kuliah Bisnis Pengantar juga kepada rekan rekan
semua yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Diskusi tentang etika dan tanggung jawab dalam bisnis sangat diperlukan karena
bisnis bisa menjadi tidak etis, dan ada banyak bukti pada hari ini bahwa terdapat
praktik perusahaan yang tidak etis. Kami harap makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang luas dan menambah wawasan para pembaca mengenai etika dan
tanggung jawab sosial bisnis

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu saran
dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan makalah di masa
mendatang.

Temanggung, 22 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN

Etika bisnis (disebut juga sebagai Korporasi) adalah suatu bentuk etika
terapan atau etika profesi yang mempelajari prinsip- prinsip etis dan moral atau
masalah- masalah etika yang muncul dalam lingkungan bisnis ( sumber :
wikipedia) . Ini berlaku untuk semua aspek perilaku bisnis dan relevan dengan
perilaku individu dan organisasi bisnis secara keseluruhan. Etika Terapan Adalah
bidang etika yang berhubungan dengan pertanyaan etis dalam suatu disiplin ilmu
baik normatif maupun deskriptif. Sebagai praktik perusahaan dan spesialisasi karir
bidang normatif. Cakupan dan kuantitas etika bisnis mencerminkan derajat yang
usahanya dianggap bertentangan dengan nilai- nilai non- ekonomi dibawah
sebagai pos ( misalnya kode etik, dan tanggung jawab sosial)

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Sosial


Responsibility(SCR) Adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan ( sumber : Wikipedia) CSR berhubungan erat dengan “ pembangunan
berkelanjutan “ , dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk
jangka panjang. Etika bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan
dua permasalahan yang seringkali kurang diperhatikan oleh para pelaku bisnis.

Pentingnya Etika Bisnis

Lingkungan Sosial Bisnis Berkewajiban untuk bertanggung jawab


terhadap lingkungan alam dan sosial dimana ia berada. Terlepas dari tuntutan dan
tekanan diatasnya. Perusahaan berdasarkan keberadaanya terikat oleh etika bisnis
ada dua alasan yaitu:

1. Karena apapun bisnisnya tidak mempengaruhi stakeholder (semua pihak


dalam masyarakat, termasuk individu atau kelompok yang memiliki
kepentingan atau peran dalam suatu perusahaan atau organisasi yang
saling berhubungan dan terikat)
2. Karena sikap titik tindakan merupakan lintasan etis serta jalur tidak etis
serta jalur tidak etis dimana keberadaan bisnis dibenarkan oleh alternatif
etis yang bertanggung jawab memilih.

Salah satu kondisi yang membawa etika bisnis ke permukaan adalah bahwa dari
bisnis skala kecil, muncul kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan dan
kemudian berkembang Struktur perusahaan multinasional besar yang mampu
mempengaruhi kehidupan sehari-hari dari Masyarakat. Dengan semakin dapat
menjadi pemimpin pasar. Disinilah sangat rawan muncul praktik praktik bisnis
yang tidak etis demi menenangkan persaingan industri.

Isu-isu dalam Etika Bisnis

Isu-isu dalam etika bisnis meliputi hal berikut ini :

1. Jika tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan


pemegang saham, maka secara etis perusahaan harus juga
mempertimbangkan kepentingan dan hak orang lain.
2. Tanggung jawab sosial perusahaan atau SCR, suatu istilah umum
dimanahak dan kewajiban etika yang ada antara perusahaan dan
masyarakat diperdebatkan.
3. Masalah mengenai hak moral dan tugas anatara perusahaan dan
pemegang sahamnya: konsep stakeholder.
4. Masalah etis tentang hubungan antara perusahaan yang berbeda
misalnya: saling bermusuhan, kaya perang harga, spionase industri
( spionase ekonomi) dll.
5. Masalah kepemimpinan : tata kelola dan usaha sosial perusahaan.
6. Konstribusi politik yang dibuat oleh perusahaan.
7. Reformasi Hukum, seperti perdebatan etis dalam mematikan perusahaan.
8. Penyalahgunaan kebijaksanaan etika perusahaan sebagai instrumen
pemasaran.

Etika Keuangan
Keuangan menjadi disiplin terkait dengan masalah teknis sebagaimana
mengoptimalkan hutang dan evaluasi proyek alternatif investasi seperti:

- Penilaian Opsi
- Future kontrak berjangka
- Derivatif efek kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.

Tujuan Ekonomi

Adalah untuk memaksimalkan pertumbuhan keuangan melalui percepatan


konsumsi dan produksi dari barang dan jasa di bawah pengaruh ideologi
neoliberal (nilai persaingan pasar bebas). Bisnis keuangan yang merupakan
komponen ekonomi yang dipromosikan merupakan inti dari ekonomi neoliberal.
Hal ini menyatakan bahwa pembebasan sistem keuangan akan menjamin
pertumbuhan ekonomi melalui sistem pasar modal yang kompetitif dan
memastikan pertumbuhan tingkat tinggi dari tabungan, Ivenstasi, kerja,
produktivitas, arus masuk modal asing dll. Etika Keuangan secara sempit telah
direduksi menjadi fungsi matematika maksimalisasi kekayaannya pemegang
saham.

Isu-Isu Etika Keuangan Yang Terjadi yaitu:

- Kreatif akutansi, manajemen laba, analisis keuangan yang menyesatkan.


- Insider trading, efek penipuan, manipulasi pasar keuangan dll.

Etika Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai lingkup kegiatan:

- Rektrumen: proses menarik, skrining, dan memilih orang yang


memenuhi syarat pekerjaan.
- Seleksi
- Orientasi
- Penilaian Kerja
- Pelatihan dan Pembangunan dll.
Etika Manajemen Sumber Daya Manusia diperebutkan seperti sebuah daerah sub-
bidang lain dari etika bisnis. Para ahli etika bisnis berbeda dalam orientasi mereka
terhadap etika kerja. Satu kelompok dari ahli etika dipengaruhi oleh logika
neoliberalisme mengusulkan agar tidak ada etika diluar yang memanfaatkan
sumber daya manusia terhadap laba keuntungan yang lebih besar bagi pemegang
saham.

Isu -Isu Etika Sdm yang Sering Muncul di Masyarakat:

- Isu Diskriminasi atas dasar : jenis kelamin, ras, agama .


- Masalah hubungan antara Majikan dan Karyawan.
- Privasi Karyawan : Tes Narkoba
- Privasi Majikan : Membocorkan rahasia.
- Masalah yang berkaitan dengan kontrak kerja.

Etika Pemasaran

Adalah himpauan bagian dari etika bisnis. Etika dalam pemasaran berkaitan
dengan prinsip- prinsip, nilai dimana pemasaran (dan lembaga pemasaran) harus
bertindak. Etika Pemasaran berfokus pada 2 masalah yaitu:

1. Perhatian secara filsafat sepeti Milton Friedman dan Ayn Rand


mengatakan bahwa etika dalam pemasaran adalah memaksimalkan
keuntungan bagi pemegang saham dan.
2. Fokus bisnis praktik transaksi yang berpendapat bahwa pemasaran
bertanggung jawab kepada konsumen dan para pemangku kepentingan
sama seperti ia bertanggung jawab kepada para pemegang saham.

Etika pemasaran tidak berbatas pada bidang pemasaran sendiri, bahkan


menyebarkan pengaruhnya disemua bidang kehidupan dan yang paling penting
membangun identitas sosial penting bagi orang-orang dan memperngaruhi
persepsi moral beberapa orang secara signifikan dan interaksi dengan orang lain,
dan jika mereka dapat memberikan sumbangan kepada mereka persepsi atau
interaksi akan benar benar salah, aktivitas ini memperngaruhi pertanyaan
fundamental etika.
Beberapa Isu Etika Pemasaran yang sering muncul:

- Harga: Penetapan harga, diskriminasi harga, menggelapkan harga.


- Isi Iklan: Pesan subliminal, seks dalam iklan, produk dianggap sebagai
bermoral/ berbahaya.

Etika Produksi

Etika bisnis biasanya berkaitan dengan tugas sebuah perusahaan untuk


memastikan bahwa produk dan proses produksi tidak menyebabkan kerusakan.
Beberapa isi tentang produk dan produksi adalah:

- Produk cacat, produk dan jasa yang berbahaya (misal tembakau, alkohol,
senjata, kendaraan bermotor, industri kimia)
- Hubungan antara perusahaan dan lingkungan: pencemaran, etika
lingkungan hidup, perdagangan emisi karbon.
- Masalah etika yang timbul dari tekhnologi baru: radiasi ponsel dan
kesehatan.

Etika Teknologi

Penemuan komputer pada tahun ini menimbulkan isu. Mudahnya akses


untuk mendapatkan informasi. Hal ini menyebabkan data mining, pemantauan
tempat kerja, dan invasi privasi. Teknologi medis telah ditingkatkan juga.
Perusahaan farmasi memiliki teknologi untuk memproduksi obat. Obat ini
dilindungi oleh hak paten dan tidak ada obat generik yang tersedia. Hal ini
menimbulkan banyak pertanyaan etis. Oleh karena itu perlu adanya kode etik
khusus dalam dunia obat. Perlu dijamin adanya obat generik yang bisa dijangkau
oleh masyarakat. Isu Teknologi yang muncul antara lain:

- Apakah teknologi cloning bisa diterima?


- Apakah teknologi nuklir masih bisa dipertahankan terutama dalam
bidang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)?
- Apakah teknologi rekayasa genetika bisa dikembangkan untuk tanaman
pangan dan hewan ternak?
- Teknologi dalam bidang medis, seperti: bayi tabung, cangkok jantung,
ginjal dari organ tubuh binatang, dsb.

Hukum Dan Etika Bisnis

Hukum dan Etika Bisnis (EB) bertujuan untuk memberikan pemahaman


tentang berbagai konsep dan teori tentang hukum dan etika yang berkaitan
langsung terhadap bisnis, karena pemahaman terhadap sendi-sendi hukum dan
etika bagi seorang pelaku bisnis sangat penting sebagai pedoman dalam membuat
keputusan. Isu-isu hukum dan etika bisnis antara lain berikut ini.

- Pembukuan berganda untuk mengelabui pajak yang harus dibayar


perusahaan
- Kerjasama pegawai pajak dengan perusahaan dalam meminimkan pajak
- Pengurusan perizinan usaha dan bangunan dengan baiaya siluman

Perusahaan dan Kebijakan Etika

Sebagai bagian dari program kepatuhan dan etika yang lebih luas, banyak
perusahaan memiliki kebijakan internal terkait dengan perilaku etis dari
karyawan. Kebijakan ini mendapat banyak perhatian. Sangat umum (biasanya
disebut pernyataan etika bisnis) atau membuat pedoman yang lebih rinci dengan
persyaratan perilaku tertentu (biasanya Kode Etik Bisnis). Mereka biasanya
membantu mengidentifikasi harapan Memberikan panduan tentang karyawan
perusahaan dan cara menangani beberapa masalah etika Hal ini dapat terjadi lebih
umum dalam melakukan bisnis.

Memiliki kebijakan seperti itu mengarah pada kesadaran etis yang lebih besar dan
konsistensi dalam penerapan dan penghindaran bencana etika. Peningkatan jumlah
karyawan di suatu perusahaan juga membutuhkan karyawan hadiri seminar
perilaku bisnis dengan diskusi kebijakan perusahaan, studi kasus khusus, dan
persyaratan hukum. Bahkan beberapa perusahaan mengharuskan karyawan untuk
menandatangani formulir persetujuan untuk Mereka mematuhi kode etik
perusahaan. Kebijakan Etika Bisnis. Beberapa menyarankan masalah etika Lebih
baik dikelola oleh karyawan atas kebijaksanaan mereka sendiri. Masalah ini tidak
akan muncul jika karyawan mengikuti Kode Etik dengan benar.

Para ahli etika menyarankan bahwa kebijakan tentang kode etik perusahaan harus:

- Mendapat dukungan tegas dari manajemen puncak, baik oleh kata dan
contoh.
- Dijelaskan secara tertulis dan lisan, dengan pengulangan secara periodik.
- Karyawan dapat melakukan sesuatu dapat dipahami dengan baik dan
melakukan.
- Dimonitor oleh manajemen puncak, dengan pemeriksaan rutin untuk
kepatuhan dan perbaikan.
- Didukung oleh konsekuensi yang jelas dalam hal ketidak patuhan.

Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah


ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap sekitar
yang terkait dan masalah etika. Beberapa investor dan perusahaam manajemen
investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam
membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal untuk
"Investasi bertanggung jawab sosial"

Kepedulian kepada masyarakat dapat dipahami untuk peningkatan partisipasi dan


posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan
bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR bukanlah sekedar acara amal, di
mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya
agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan dampak terhadap seluruh
pemangku kebutuhan (stakeholder) perusahaan, termasuk sekitar yang terkait
hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan sela
kebutuhan beragam pemangku kebutuhan eksternal dengan kebutuhan pemegang
saham, yang merupakan salah satu pemangku kebutuhan internal.

“Dunia bidang usaha, selama setengah zaman terakhir, telah menjelma


menjadi institusi paling berkuasa di atas planet ini. Institusi yang dominan
di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk
kebutuhan Bersama setiap keputusan yang dibuat, setiap aksi yang diambil
haruslah diamankan dalam kerangka tanggung jawab tersebut” 1

Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Mempertahankan Tanggung Jawab Sosial pada perusahaan akan


memastikan integritas antara masyarakat dan lingkungan sekitar terlindungi.
Menyeimbangkan tuntutan dari pemegang saham dan kebutuhan untuk
meningkatkan laba dengan kesejahteraan karyawan dan lingkungan sekitar
merupakan tantangan bagi perusahaan.

Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar


satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:

1. Sumber Daya Manusia

Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan mempekerjakan


masyarakat. CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar
pekerjaan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan
lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki
nilai-nilai progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer
kerja yang nyaman di antara para staf,

2. Manajemen Resiko

Manajemen risiko adalah sebuah proses mengawasi, mengelola, dan mengambil


keputusan guna menghindari risiko kerugian atau inefisiensi bisnis. Membentuk

1
Ungkapan Dr. David C. Korten penulis Buku laris berjudul When Corporations Rule the World.
suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu terkait
dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan yang semuanya
merupakan komponen CSR pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya
hal-hal negatif tersebut

3. Membedakan Merek

CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai
khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.
Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk
membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya
dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh.
Biasanya berupa pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari
penjualan atau keuntungan.

4. Ijin Usaha

Dengan memiliki izin usaha, pelaku usaha dapat menjalankan operasional bisnis
secara aman dan nyaman sehingga tidak perlu khawatir terhadap ancaman-
ancaman lain yang kerap menimpa usaha yang tidak memiliki perizinan. Kedua,
mempermudah dalam mengembangkan usaha. Misalnya, memudahkan dalam
melakukan ekspor dan impor produk. Ketiga, mendapatkan kemudahan dalam
melakukan peminjaman dana pada pihak bank. Keempat, akan mendapat
pendampingan usaha dari pemerintah untuk mengajak mereka mengembangkan
inovasi produk serta usahanya. Pendampingan ini bisa berupa workshop, seminar
maupun penyuluhan langsung ke lokasi usaha.

Anda mungkin juga menyukai