Anda di halaman 1dari 15

BAB Vlll

MENGELOLA PEMASARAN USAHA MIKRO DAN KECIL


Penyusun:
Mutia Dwi Khumairah (2109095502011)
Nurpadila (210905502002)

Tujuan Pembelajaran:

1. Strategi Pemasaran
2. Pengelompokan Pasar (Segmentasi Pasar)
3. Penetapan Pasar Sasaran (Market Targeting)
4. Pemosisian Produk (Market Positioning)
5. Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi)
6. Digitalisasi Pemasaran Produk UMK

1. STRATEGI PEMASARAN

a. Pengenalan konsep strategi pemasaran


Strategi pemasaran adalah rencana terstruktur yang mengarahkan kegiatan pemasaran
untuk mencapai tujuan bisnis. Ini melibatkan penentuan tujuan, identifikasi pasar target,
dan pengembangan rencana tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Jenis-jenis strategi pemasaran yang sesuai untuk usaha mikro dan kecil;
1) Strategi Diferensiasi
Fokus pada keunikan dan keistimewaan produk atau jasa yang membedakannya dari
pesaing, menciptakan nilai tambah bagi konsumen.
2) Strategi Fokus (Niche Marketing)
Memilih segmen pasar tertentu yang lebih kecil dan mengalokasikan sumber daya
secara efisien untuk memenuhi kebutuhan segmen tersebut dengan baik.
3) Strategi Kolaborasi
Bermitra dengan usaha lain untuk memaksimalkan kekuatan bersama dan mencapai
target pasar lebih luas dengan biaya yang lebih rendah.
4) Strategi Harga Bersaing
Menetapkan harga yang kompetitif untuk menarik konsumen dalam pasar yang
sensitif terhadap harga.
5) Strategi Pemasaran Online
Mengoptimalkan pemasaran melalui platform online dan media sosial untuk
mencapai audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih rendah.
c. Tahapan dalam Mengembangkan Strategi Pemasaran:
1) Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats): Evaluasi internal
dan eksternal untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
2) Penetapan Tujuan Pemasaran: Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
yang ingin dicapai oleh strategi pemasaran.
3) Pemilihan Strategi: Memilih strategi yang paling sesuai dengan analisis SWOT dan
tujuan pemasaran yang telah ditetapkan.
4) Implementasi dan Pemantauan: Melaksanakan strategi, memantau kinerja, dan
melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.
d. Manfaat Strategi Pemasaran:
1) Membantu membedakan produk atau jasa dari pesaing, menciptakan keunggulan
kompetitif.
2) Mengarahkan upaya pemasaran secara terfokus dan efisien, mengoptimalkan
penggunaan sumber daya.
3) Mendorong pertumbuhan bisnis dan memaksimalkan keuntungan dengan memenuhi
kebutuhan pasar dengan baik.

2. PENGELOMPOKAN PASAR (SEGEMENTASI PASAR)


a. Definisi dan Tujuan Segmentasi Pasar:
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih
kecil dan lebih terfokus berdasarkan karakteristik, kebutuhan, dan perilaku serupa.
Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi segmen yang lebih mudah dipahami
dan dijangkau.
b. Metode Pengelompokan Pasar:
1) Demografis:
Segmentasi berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin,
pendidikan, pendapatan, dan lokasi geografis.
2) Psikografis:
Membagi pasar berdasarkan gaya hidup, nilai, sikap, dan kepribadian konsumen.
3) Perilaku:
Segmentasi berdasarkan kebiasaan pembelian, penggunaan produk, kesetiaan merek,
dan respons terhadap pemasaran.
4) Geografis:
Segmentasi berdasarkan wilayah geografis, seperti negara, kota, atau daerah.
5) Geodemografis:
Menggabungkan aspek demografis dan geografis untuk mendefinisikan segmen
pasar.
c. Manfaat Segmentasi Pasar:
1) Pemahaman yang Lebih Baik:
Memahami lebih baik kebutuhan dan preferensi konsumen yang berbeda.
2) Pemasaran yang Lebih Efisien:
Mengalokasikan sumber daya pemasaran secara lebih efektif dengan mengarahkan
upaya ke segmen yang tepat.
3) Penyesuaian Produk dan Layanan:
Memungkinkan penyesuaian produk, harga, dan promosi untuk mencocokkan
kebutuhan segmen tertentu.
4) Meningkatkan Kepuasan Konsumen:
Memberikan pengalaman yang lebih memuaskan dengan menyediakan solusi yang
lebih sesuai.
d. Tahapan Segmentasi Pasar:
1) Penelitian Pasar:
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengidentifikasi karakteristik dan
kebutuhan konsumen.
2) Pengelompokan Pasar:
Mengelompokkan konsumen dengan karakteristik serupa dalam segmen-segmen
yang dapat dijangkau dan dipahami.
3) Pemilihan Pasar Sasaran:
Memilih segmen-segmen yang akan dijadikan target dengan mempertimbangkan
faktor seperti potensi keuntungan dan kesesuaian

3. PENETAPAN PASAR SASARAN (MARKET TURGETING)


Penetapan Pasar Sasaran (Market Targeting) adalah proses penting dalam pemasaran

yang memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memilih segmen pasar yang akan

menjadi fokus utama dari upaya pemasaran mereka. Ini melibatkan pemilihan segmen pasar

tertentu dari berbagai segmen yang ada untuk melayani dengan produk atau layanan perusahaan.

Berikut adalah penjelasan lengkap dan detail tentang konsep Penetapan Pasar Sasaran:

1. Analisis Pasar:

Langkah pertama dalam penetapan pasar sasaran adalah melakukan analisis pasar

yang komprehensif. Ini mencakup mengidentifikasi berbagai segmen pasar yang

potensial, mengumpulkan data tentang preferensi konsumen, perilaku pembelian, dan

karakteristik demografis serta psikografis.

2. Segmentasi Pasar:

Setelah data pasar terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan segmentasi pasar.

Ini adalah proses mengelompokkan konsumen dengan karakteristik serupa menjadi

segmen pasar yang lebih kecil. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan demografi,

geografi, perilaku, atau psikografi.


3. Pemilihan Segmen:

Setelah segmentasi pasar selesai, perusahaan harus memilih segmen pasar yang akan

menjadi target utama mereka. Ini bisa menjadi segmen tunggal atau beberapa segmen

sekaligus, tergantung pada sasaran bisnis dan sumber daya yang tersedia.

4. Evaluasi Segmen:

Pemilihan segmen harus didasarkan pada kriteria tertentu, seperti ukuran potensial

pasar, profitabilitas, aksesibilitas, dan keterkaitan dengan kompetensi inti perusahaan.

Setiap segmen harus dinilai secara kritis sebelum dipilih.

5. Pengembangan Strategi Pasar:

Setelah segmen pasar sasaran telah dipilih, perusahaan perlu mengembangkan

strategi pemasaran yang sesuai. Ini mencakup penetapan harga, promosi, distribusi, dan

pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen tersebut.

6. Pengukuran dan Pengendalian:

Selama dan setelah implementasi strategi pemasaran, perusahaan harus terus

memantau kinerja mereka di pasar sasaran. Ini termasuk mengukur hasil penjualan,

pangsa pasar, dan kepuasan pelanggan. Jika diperlukan, strategi dapat disesuaikan untuk

mencapai hasil yang diinginkan.

7. Fleksibilitas:

Penting untuk diingat bahwa penetapan pasar sasaran bukanlah keputusan yang tetap.

Pasar dan preferensi konsumen dapat berubah, sehingga perusahaan harus fleksibel dalam

menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan perubahan ini.


8. Pertimbangan Etis:

Perusahaan juga harus mempertimbangkan aspek etis dalam penetapan pasar sasaran.

Mereka harus memastikan bahwa produk atau layanan mereka sesuai dengan nilai dan

kebutuhan segmen yang mereka targetkan.

Dalam praktiknya, penetapan pasar sasaran membantu perusahaan untuk fokus pada

upaya pemasaran mereka, menghindari pemborosan sumber daya, dan meningkatkan peluang

kesuksesan. Ini juga memungkinkan mereka untuk memahami pelanggan mereka lebih baik dan

menghadirkan solusi yang lebih relevan dan efektif.

Penetapan Pasar Sasaran (Market Targeting) adalah konsep penting dalam mengelola

pemasaran untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Ini membantu UMK untuk fokus pada segmen

pasar yang paling relevan dan berpotensi menghasilkan keuntungan. Berikut mengenai UMK

dapat mengelola pemasaran mereka dengan mempertimbangkan penetapan pasar sasaran:

1. Identifikasi Segmentasi Pasar:

Mengidentifikasi segmen pasar yang mungkin bagi produk atau layanan UMK. Ini dapat

melibatkan analisis demografis, geografis, perilaku, atau psikografis. Misalnya, UMK

dapat mempertimbangkan usia, lokasi, preferensi pembelian, atau gaya hidup konsumen

potensial.

2. Penilaian Potensi Pasar:

Setelah segmen pasar teridentifikasi, UMK perlu menilai potensi pasar untuk setiap

segmen. Ini mencakup menentukan ukuran pasar, tingkat persaingan, dan potensi
pertumbuhan. UMK juga harus mempertimbangkan apakah mereka memiliki keunggulan

kompetitif dalam segmen tertentu.

3. Pemilihan Pasar Sasaran:

UMK harus memilih segmen pasar yang akan menjadi fokus utama pemasaran mereka.

Ini mungkin berarti memilih satu atau beberapa segmen yang paling menjanjikan.

Keputusan ini harus didasarkan pada potensi keuntungan, sumber daya yang tersedia, dan

kemampuan UMK.

4. Pengembangan Strategi Pemasaran:

UMK perlu mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai. Ini mencakup penetapan

harga yang cocok dengan segmen, promosi yang relevan, distribusi yang efisien, dan

pengembangan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan segmen.

5. Implementasi dan Pemantauan:

UMK harus melaksanakannya. Selama pelaksanaan, penting untuk memantau kinerja

pemasaran, mengukur hasil, dan beradaptasi jika diperlukan. UMK perlu memastikan

bahwa mereka terus berkomunikasi dengan pelanggan dalam segmen pasar sasaran.

6. Kepuasan Pelanggan:

Fokus pada kepuasan pelanggan dalam segmen pasar sasaran adalah kunci. UMK harus

berusaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan dalam segmen

tersebut. Pelanggan yang puas cenderung menjadi pelanggan setia dan dapat memberikan

referensi positif.

7. Kolaborasi dan Jaringan:


UMK dapat memanfaatkan kolaborasi dan jaringan dengan bisnis lain atau asosiasi

industri untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang segmen pasar dan mendapatkan

peluang lebih lanjut.

8. Feksibilitas:

Terkadang, perubahan dalam pasar atau lingkungan bisnis dapat mempengaruhi strategi

pemasaran. Oleh karena itu, UMK harus fleksibel dalam menyesuaikan strategi mereka

sesuai dengan perubahan ini.

9. Penggunaan Teknologi:

Teknologi seperti media sosial, situs web, dan perangkat lunak manajemen pelanggan

dapat membantu UMK dalam mengelola pemasaran dengan lebih efisien dan efektif.

10. Pengukuran Kinerja:

UMK harus menggunakan metrik kinerja yang relevan, seperti penjualan, pangsa pasar,

dan kepuasan pelanggan, untuk mengevaluasi sejauh mana strategi pemasaran mereka

berhasil.

Dengan memperhatikan langkah-langkah ini dalam mengelola pemasaran, UMK dapat

lebih efektif dalam mencapai pasar sasaran mereka dan membangun bisnis yang berkelanjutan.

4. PEMOSISIAN PRODUK (MARKET POSITIONING)

Pemosisioning produk, atau yang lebih dikenal sebagai "market positioning," adalah

strategi yang digunakan untuk menetapkan tempat sebuah produk atau merek dalam pikiran

konsumen relatif terhadap pesaingnya. Ini adalah elemen kunci dalam mengelola pemasaran
usaha mikro dan kecil. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk efektif

menempatkan produk:

1. Penelitian Pasar

Tujuan: Mengidentifikasi peluang dan kebutuhan di pasar.

- Lakukan survei atau wawancara dengan konsumen potensial.

- Analisis pesaing dan peluang yang ada.

2. Segmentasi Pasar

Tujuan: Menentukan kelompok konsumen yang menjadi target.

- Identifikasi variabel demografis, psikografis, dan perilaku.

3. Penetapan Target Pasar

Tujuan: Memilih segmen yang paling menguntungkan.

- Evaluasi ukuran, pertumbuhan, dan potensi keuntungan dari setiap segmen.

4. Analisis SWOT

Tujuan: Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

- Lakukan analisis internal dan eksternal.

5. Formulasi Posisi Produk

Tujuan: Menentukan bagaimana produk Anda akan dilihat relatif terhadap pesaing.

- Pilih atribut yang membedakan produk

- Kembangkan pesan yang konsisten dan menarik.


6. Strategi Pemasaran

Tujuan: Mengembangkan taktik untuk mencapai posisi yang diinginkan.

- Pilih saluran distribusi, harga, dan strategi promosi.

7. Implementasi dan Evaluasi

Tujuan: Meluncurkan strategi dan mengevaluasi kinerjanya.

- Implementasikan rencana pemasaran.

- Lakukan evaluasi berdasarkan metrik yang telah ditentukan.

Perspektif atau Solusi Lain

1. Digital Positioning:

Memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk memperkuat posisi produk.

2. Niche Marketing:

Fokus pada segmen pasar yang sangat spesifik untuk menghindari kompetisi langsung

dengan pesaing besar.

3. Cocreation:

Melibatkan konsumen dalam proses pembuatan produk untuk memastikan produk sesuai

dengan kebutuhan mereka.

5. BAURAN PEMASARAN (PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI)

Mengelola pemasaran usaha mikro dan kecil melibatkan empat elemen utama dalam

bauran pemasaran: produk, harga, distribusi, dan promosi. Berikut adalah permbahasan setiap

elemen-elemen tersebut:
1. Produk:

a. Segmentasi Pasar:

Identifikasi segmen pasar yang tepat untuk produk atau layanan. Pahami

kebutuhan dan preferensi pelanggan dalam segmen tersebut.

b. Diferensiasi:

Membuat produk atau layanan yang berbeda dari pesaing. Ini bisa melalui kualitas

yang lebih baik, fitur tambahan, atau keunikan lainnya yang menarik pelanggan.

c. Kualitas: Pastikan produk atau layanan memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan dalam hal kualitas.

2. Harga:

a. Penentuan Harga:

Tentukan strategi harga yang sesuai dengan segmen pasar. Apakah kita akan

bersaing dengan harga rendah atau menargetkan segmen pasar premium?

b. Analisis Biaya:

Perhitungkan biaya produksi, distribusi, dan promosi untuk memastikan memiliki

margin keuntungan yang sehat.

c. Penawaran Khusus:

Pertimbangkan penawaran khusus seperti diskon, paket bundel, atau program

loyalitas untuk menarik pelanggan.

3. Distribusi:

a. Channel Distribusi:
Pilih saluran distribusi yang efektif, seperti pengecer, online, atau penjualan

langsung kepada pelanggan.

b. Manajemen Persediaan:

Kelola persediaan dengan bijak untuk menghindari kelebihan atau kekurangan

stok.

c. Logistik:

Pastikan produk sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik kepada pelanggan.

4. Promosi:

a. Pemasaran Digital:

Gunakan media sosial, situs web, dan kampanye iklan online untuk memperluas

jangkauan Anda.

b. Pemasaran Konten:

Buat konten yang relevan dan berguna untuk pelanggan Anda, seperti blog,

video, atau infografis.

c. Promosi Lokal:

Kolaborasi dengan komunitas lokal, hadiri acara lokal, atau berikan penawaran

khusus kepada pelanggan setempat.

Penting untuk selalu memantau dan mengevaluasi kinerja bauran pemasaran selain itu

harus siap melakukan perubahan jika diperlukan berdasarkan umpan balik pelanggan dan analisis

data. Pemasaran usaha mikro dan kecil sering kali memerlukan kreativitas, adaptabilitas, dan

fokus pada pelanggan untuk mencapai kesuksesan.


6. DIGITALISASI PEMASARAN PRODUK UMK
Digitalisasi pemasaran produk untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah

strategi yang krusial dalam era modern ini. Ini membantu UMKM untuk bersaing di pasar yang

semakin terhubung secara digital. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang digitalisasi

pemasaran produk untuk UMKM:

1. Pentingnya Digitalisasi Pemasaran:

Digitalisasi pemasaran memungkinkan UMKM untuk mencapai lebih banyak pelanggan

potensial secara efisien dan efektif. Ini juga membuka akses ke pasar yang lebih besar,

meningkatkan visibilitas merek, dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan

pelanggan dalam waktu nyata.

2. Website dan Toko Online:

Membangun situs web dan toko online adalah langkah awal yang penting. Ini

memberikan tempat bagi UMKM untuk memamerkan produk mereka, menjelaskan fitur,

dan mengelola inventaris. Platform e-commerce juga dapat meningkatkan penjualan

dengan memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelian secara online.

3. Media Sosial:

Pemanfaatan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter adalah cara

yang efektif untuk berkomunikasi dengan pelanggan. UMKM dapat menggunakan

platform ini untuk berbagi konten berkualitas tinggi, berinteraksi dengan pelanggan, dan

mempromosikan produk mereka.


4. Pemasaran Email:

Penggunaan pemasaran email membantu UMKM tetap terhubung dengan pelanggan

mereka. Mereka dapat mengirimkan informasi tentang penawaran khusus, pembaruan

produk, dan berita terkini melalui email kepada pelanggan yang berlangganan.

5. Pemasaran Konten

Pembuatan konten yang bermanfaat seperti blog, video tutorial, atau panduan produk

dapat membantu UMKM membangun otoritas dalam industri mereka. Konten yang

berkualitas juga dapat menarik perhatian pelanggan potensial dan meningkatkan

konversi.

6. Analitik Digital:

Menggunakan alat analitik digital membantu UMKM melacak kinerja pemasaran online

mereka. Mereka dapat memantau lalu lintas situs web, konversi, dan perilaku pelanggan.

Informasi ini membantu dalam mengoptimalkan strategi pemasaran.

7. Pemasaran Berbayar:

Kampanye periklanan berbayar seperti iklan Google AdWords atau iklan media sosial

dapat membantu UMKM memperluas jangkauan mereka secara cepat. Penting untuk

mengelola anggaran dengan bijak agar investasi berbayar memberikan hasil yang positif.

8. Keamanan Data:

UMKM perlu memastikan bahwa data pelanggan yang dikumpulkan dan disimpan

secara digital aman. Perlindungan data adalah faktor penting dalam membangun

kepercayaan pelanggan.
9. Pelatihan dan Pendidikan:

Penting bagi UMKM untuk terus memperbarui pengetahuan mereka tentang tren

pemasaran digital. Pelatihan dan pendidikan adalah investasi penting dalam upaya

digitalisasi.

10. Integrasi Offline dan Online:

Menggabungkan strategi pemasaran offline dan online dapat memperkuat kehadiran

merek UMKM. Misalnya, menggunakan kode QR pada materi cetak untuk mengarahkan

pelanggan ke situs web atau toko online.

Digitalisasi pemasaran produk memberikan peluang besar bagi UMKM untuk

berkembang dan bersaing di pasar yang semakin terhubung secara digital. Dengan perencanaan

dan pelaksanaan yang baik, UMKM dapat memanfaatkan potensi penuh digitalisasi ini untuk

pertumbuhan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai