Anda di halaman 1dari 11

Biaya Ekuitas (Cost Of Equity)

dan Biaya Utang (Cost Of Debt) dalam


Keuangan Syariah

Dedi Suselo, S.E., M.M


Kaidah Islam dalam Keuangan Syariah (Al-Ghunmu
Bil Ghurmi dan Al-Kharaj Bi Al-Dhaman)

Asumsi risiko bisnis adalah persyaratan untuk


mendapatkan hak atas keuntungan dari modal.
Peribahasa Syari’ah yang penting: “Al-Kharaj bi-al-
Dhaman” atau “Al-Ghunmu bil Ghurmi” adalah patokan
legalitas mengenai tingkat pengembalian atas modal
yang berarti seseorang harus menanggung risiko, jika
ada, jika ingin mendapatkan keuntungan atas
investasinya.
Biaya Dana (Modal) atau Cost of Found
(Capital)
 Biaya modal atau cost of capital adalah semua
biaya yang secara riil dikeluarkan oleh
perusahaan dalam rangka mendapatkansumber
dana.
 Biaya modal dihitung dari biaya riil yang
dikeluarkan oleh perusahaan dibagi dengan
penerimaan bersih dari dana yang bersangkutan.
Biaya modal dirumuskan sebagai berikut:
Bisnis Versus Kebajikan
Perbankan syariah melakukan bisnis seperti pihak lawannnya pada
sisi konvensional dan yang membedakan adalah kesesuaiannya
dengan aspek syariah.
Bisnis dan kebajikan adalah dua hal yang berbeda. Individu
memiliki hak untuk mengeluarkan uang dari pendapatannya untuk
kebajikan, yang sesuai dengan ajaran syari’ah bahwa didunia
akhirat nanti akan mendapatkan pahala. Akan tetapi, bank yang
menyimpan uang para deposan tidak diperbolehkan membagi-bagi
dana kelolaannya dengan keleluasaannnya sendiri.
Utang Versus Ekuitas
Perlunya menciptakan keseimbangan yang sehat
diantara pembiayaan yang berbasiskan utang
dibandingkan dengan yang berbasiskan ekuitas
untuk kesejahteraan perekonomian dan masyarakat.
Adakah Biaya Modal Dan Biaya Utang Dalam
Keuangan Syariah?
Pengembangan bisnis yang memerlukan modal dalam Islam harus berorientasi syari’ah.
Dengan kendali syari’ah aktivitas bisnis diharapkan bisa mencapai 4 hal utama, yaitu:
 Target basil: profit (materi) dan benefit (non materi). Benefit yang dimaksud bukan
hanya semata memberikan manfaat kebendaan, tetapi juga bersifat non-materi.
 Pertumbuhan, artinya terus meningkat. Jika benefit telah diraih sesuai target, perusahaan
akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus menerus dari setiap profit.
 Keberlangsungan, dalam kurun waktu selama mungkin. Belum sempurna orientasi
manajemen bila berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Karena itu perlu
di upayakan terus agar mampu bertahan salams mungkin.
 Keberkahan atau keridhoan Allah. Faktor keberkahan dalam mencapai keridhoan Allah
adalah puncak kebahagiaan muslim.
Return on Capital bukan Cost of Equity
 return on capital pada barang yang disewakan,
jika transaksi yang digunakan adalah ijarah.
 laba (profit) jika transiksi yang dipergunakan
adalah musyarakah atas dasar kaidah “suatu
barang yang dapat disewakan, maka barang
tersebut dapat dilakukan musyarakah atasnya”.
Margin Keuntungan bukan biaya Utang (Cost of Debt)
Berkenaan dengan penetapan harga, Syari’ah Fiqh Council dari OIC, dalam sesi kelimanya, memutuskan hal-hal
berikut:
 Prinsip dasar dalam Alquran dan Sunah Nabi Muhammad SAW adalah bahwa seseorang seharusnya bebas
membeli dan menjual serta melepas kepemilikan dan uangnya, dalam kerangka syari’ah Islam.
 Tidak ada batasan dalam persentase keuntungan yang dapat diambil oleh pedagang dalam transaksinya.
Pada umumnya, hal ini diserahkan pada pedagang, lingkungan bisnis, dan sifat dasar pedagang serta
baranganya. Namun, perlu diperhatikan pula mengenai etika yang direkomendasikan oleh syari’ah, seperti
kesederhanaan, pernyataan, kemurahan hati, dan kegemaran.
 Teks-teks syari’ah menguraikan perluna menjauhkan transaksi dari tindakan haram seperti kecurangan,
penipuan, pembohongan, pemalsuan, penyembunyian manfaat aktual, dan monopoli yang dapat merusak
masyarakat serta individu.
 Pemerintah seharusnya tidak terlihat dalam penetapan harga kecuali jika terdapat kesulitan yang jelas
dalam pasar dan harga yang diakibatkan oleh faktor artificial. Dalam hal ini pemerintah harus campur
tangan dengan menerpkan cara yang memadai guna menghilangakan faktor tersebut, penyebab kerusakan,
kenaikan harga yang berlebihan, dan penipuan.
Implikasi Biaya Ekuitas (Cost Of Equity) Dalam
Investasi Syariah
dalam keuangan syari’ah tidak berlaku adanya cost
of capital ataupun cost of fund, namun berlaku
untuk cost of equity, maka turunan formula dapat
dibuat sebagai berikut:
RE = Rf + β (Rm – Rf)
Dimana:
RE = Return of equity (imbal hasil atas modal/penyertaan)
Rm = Estimasi Rm didapat dengan memperhatikan kinerja:
 Portofolio di pasar modal syari’ah
 Perusahaan (emiten) syari’ah
 Perhitungan rate of return
β = Estimasi β didapat dari covariance (I, M)/ variance (M)
 I = Representasi tingkat return investasi syari’ah
 M = Tingkat rata-rata return pasar
Rf = Merupakan estimasi Rf yang dilihat sebagai proxy Rf, didapat dari:
 Seleksi portofolio syari’ah
 Rate of return of portfolio M pada tingkat tertentu
 Hitung variance pada tingkat return semua saham
 Hitung tingkat rata-rata tingkat return dari variance terendah saham dan gunakan proxy
tersebut sebagai Rf untuk menghitung cost of equity.
Jika Rf melebihi batas maksimum (nisab) return maka ada zakat, maka rancangannya menjadi rumus sebagai
berikut:
Ri = Z + βiR’,

Anda mungkin juga menyukai