Anda di halaman 1dari 3

1.

Perhitungan model indeks tunggal;


2. Teori dan Asumsi dalam opsi dan CPAM
CAPM adalah suatu cara pendekatan dari suatu harga aset ataupun asset pricing yang di
dalamnya mampu memprediksi nilai keuntungan dari suatu aset berharga berisiko tinggi lain.
CAPM adalah suatu model pendekatan dari asset pricing atau harga aset yang mampu
memprediksi nilai keuntungan dari suatu aset yang berharga dan berisiko. Dengan CAPM, maka
para investor bisa membuat perkiraan bagi hasil dari aset berharga yang sedang dimiliki. Dalam
pelaksanaannya, CAPM adalah satu metode pendekatan asset pricing yang sangat simple. CAPM
juga bisa dijadikan sebagai suatu dasar acuan bagi para investor untuk mengetahui gambaran
berbagai kejadian di pasar aset berharga yang memang cukup kompleks dan sangat sulit untuk
dipahami. Asumsi dari CAPM bisa digunakan sebagai suatu rujukan dalam menghitung risiko
sistematis ataupun market risk sebagai risiko dari suatu aset berharga, sebagai berikut :

 Tanpa adanya dana atau biaya transaksi, inflasi, serta pajak penghasilan
 Investor bisa menanamkan modalnya berapapun jumlahnya.
 Tidak adanya pajak penghasilan, baik itu dalam mendapatkan capital gain ataupun
dividen dari aset berharga.
 Harga saham ataupun aset berharga tidak akan terpengaruh dengan kegiatan jual beli
investor.
 Seluruh aktiva nantinya bisa diperjualbelikan.
 Diperkenankan untuk melakukan kegiatan short sales.
 Setiap investor bisa melakukan peminjaman dan penyimpanan aset dengan tingkat bunga
yang sama dengan menggunakan tingkat borrowing rate dan riskless lending.
 Setiap penanam modal bisa mengharap standar deviasi, expected return, dan koefisien
korelasi antar setiap return.
 Diversifikasi portofolio yang sesuai dengan garis portofolio efisien.
 Memungkinkan investor untuk mendapatkan probabilitas dengan tingkat return masa
depan yang lebih identik.
 Setiap investor berperan sebagai price taker.
 Pasar model yang ada di dalam model CAPM adalah pasar dengan kondisi yang
seimbang.

3. Menurut Brigham dan Houston (2014), risiko bisnis adalah ketidakpastian pada perkiraan
pendapatan operasi perusahaan di masa mendatang. Risiko bisnis mewakili tingkat risiko dari
operasi-operasi perusahaan yang tidak menggunakan hutang akan selalu mengantisipasi
kemungkinan terburuk yang terjadi dari sebuah kegiatan bisnis. Pengambilan keputusan yang
tepat serta memiliki strategi yang matang dapat menurunkan risiko usaha yang mungkin terjadi
pada sebuah kegiatan bisnis. Oleh karena itu untuk mengantisipastinya dengan cara sebagai
berikut; melakukan mapping (pemetaan) risiko yang akan terjadi bila suatu usaha berjalan,
menjaga agar reputasi perusahaan tetap baik, tertib secara hukum akan memberikan rasa lega
tersendiri bagi pengusaha, sering mengevaluasi risiko sejak lini dan terus belajar untuk mencari
strategi bisnis.
4. Perhitungan abnormal retun, Abnormal return atau return tidak normal adalah selisih
antara return atau tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan (expected return). Rumus ini menjelaskan
bahwa return sesungguhnya merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga
sebelumnya.

Dimana: Ri.t = (Pi.t – Pi.t-1) / Pi.t-1

 Ri.t adalah return realisasi (actual return) atas saham i yang terjadi pada hari ke t


 Pi.t-1 adalah harga saham i pada waktu t-1
 Pi.t adalah harga saham i pada waktu t

5. Konsep efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespons informasi-informasi yang


masuk dan bagaimana informasi tersebut bisa mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju
harga keseimbangan yang baru. Pasar yang efisien adalah pasar dimana harga sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia, kemudian mengenai
Efisiensi pasar modal merupakan salah satu indikator untuk menentukan kualitas suatu pasar
modal. Semakin tinggi derajat efisiensinya, maka kualitas pasar modal tersebut akan semakin
baik. Pada dasarnya terdapat dua jenis efisiensi pasar modal, yakni efisiensi internal dan
efisiensi eksternal (Sri Handari dkk, 1996). apabila harga saham di pasar modal mencerminkan
semua informasi yang ada (dan berhubungan dengan saham tersebut), maka pasar modal akan
memiliki efisiensi eksternal yang semakin tinggi. tiga bentuk efisiensi pasar modal, tiap-tiap
bentuk tersebut berhubungan dengan sekelompok informasi yang semakin luas jika dibandingkan
dengan tingkat sebelumnya. Ketiga bentuk itu adalah efisiensi lemah, efisiensi setengah kuat,
dan efisiensi kuat. Efisiensi bentuk lemah (weak-form efficiency) menunjukkan bahwa harga
merefleksikan semua informasi yang terangkum dalam catatan harga masa lalu. dalam keadaan
ini investor tidak dapat memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari keadaan normal
secara konsisten dengan menggunakan informasi harga di waktu lalu. Dengan kata lain informasi
ini tidak relevan untuk memperoleh tingkat hasil yang berlebih (Haugen, 1997).

6. transaksi dan akad dalam pasar modal syariah, Pasar modal syariah merupakan pasar modal
yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi surat berharga di pasar modal
dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam. Adapun akad-akad yang digunakan dalam pasar modal
sebagai berikut:

Ijarah adalah perjanjian (akad) antara pihak pemberi sewa/pemberi jasa (mu’jir)dan pihak
penyewa/pengguna jasa (musta’jir) untuk memindahkan hak guna(manfaat) atas suatu objek
Ijarah yang dapat berupa manfaat barang dan/ataujasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran
sewa dan/atau upah (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan objek Ijarah itu
sendiri.
Istishna adalah perjanjian (akad) antara pihak pemesan/pembeli (mustashni’) dan pihak
pembuat/penjual (shani’) untuk membuat objek Istishna yang dibelioleh pihak pemesan/pembeli
(mustashni’) dengan kriteria, persyaratan, danspesifikasi yang telah disepakati kedua belah
pihak.
Kafalah adalah perjanjian (akad) antara pihak penjamin (kafiil/guarantor) danpihak yang dijamin
(makfuul ‘anhu/ashiil/orang yang berutang) untukmenjamin kewajiban pihak yang dijamin
kepada pihak lain (makfuullahu/orang yang berpiutang).
Mudharabah (qiradh) adalah perjanjian (akad) kerjasama antara pihak pemilikmodal (shahib al-
mal) dan pihak pengelola usaha (mudharib) dengan carapemilik modal (shahib al-mal)
menyerahkan modal dan pengelola usaha(mudharib) mengelola modal tersebut dalam suatu
usaha.
Musyarakah adalah perjanjian (akad) kerjasama antara dua pihak atau lebih(syarik) dengan cara
menyertakan modal baik dalam bentuk uang maupunbentuk aset lainnya untuk melakukan suatu
usaha.
Wakalah adalah perjanjian (akad) antara pihak pemberi kuasa (muwakkil) danpihak penerima
kuasa (wakil) dengan cara pihak pemberi kuasa (muwakkil)memberikan kuasa kepada pihak
penerima kuasa (wakil) untuk melakukantindakan atau perbuatan tertentu.

Dalam mewakili investor untuk mengelola usahanya, tentunya sangat wajar jika perusahaan
menetapkan biaya ujrah. Itu artinya, terdapat akad wakalah yang disertai ujrah dalam
penerapannya. Dalam istilah fikih muamalah disebut dengan wakalah bil ujrah. Hal tersebut
membuktikan bahwa pentingnya pengembangan akad tunggal demi menyesuaikan kebutuhan
pada saat ini. Oleh karena itu dalam pasar modal syariah harus dilandasi oleh hukum – hukum
syariah Al – Qur’an dan Hadits maupun fatwa DSN – MUI. Maka dengan adanya akad – akad ini
yakni untuk menjauhi hal – hal yang dilarang seperti adnaya penipuan dan penggelapan uang.

Anda mungkin juga menyukai