Tanpa adanya dana atau biaya transaksi, inflasi, serta pajak penghasilan
Investor bisa menanamkan modalnya berapapun jumlahnya.
Tidak adanya pajak penghasilan, baik itu dalam mendapatkan capital gain ataupun
dividen dari aset berharga.
Harga saham ataupun aset berharga tidak akan terpengaruh dengan kegiatan jual beli
investor.
Seluruh aktiva nantinya bisa diperjualbelikan.
Diperkenankan untuk melakukan kegiatan short sales.
Setiap investor bisa melakukan peminjaman dan penyimpanan aset dengan tingkat bunga
yang sama dengan menggunakan tingkat borrowing rate dan riskless lending.
Setiap penanam modal bisa mengharap standar deviasi, expected return, dan koefisien
korelasi antar setiap return.
Diversifikasi portofolio yang sesuai dengan garis portofolio efisien.
Memungkinkan investor untuk mendapatkan probabilitas dengan tingkat return masa
depan yang lebih identik.
Setiap investor berperan sebagai price taker.
Pasar model yang ada di dalam model CAPM adalah pasar dengan kondisi yang
seimbang.
3. Menurut Brigham dan Houston (2014), risiko bisnis adalah ketidakpastian pada perkiraan
pendapatan operasi perusahaan di masa mendatang. Risiko bisnis mewakili tingkat risiko dari
operasi-operasi perusahaan yang tidak menggunakan hutang akan selalu mengantisipasi
kemungkinan terburuk yang terjadi dari sebuah kegiatan bisnis. Pengambilan keputusan yang
tepat serta memiliki strategi yang matang dapat menurunkan risiko usaha yang mungkin terjadi
pada sebuah kegiatan bisnis. Oleh karena itu untuk mengantisipastinya dengan cara sebagai
berikut; melakukan mapping (pemetaan) risiko yang akan terjadi bila suatu usaha berjalan,
menjaga agar reputasi perusahaan tetap baik, tertib secara hukum akan memberikan rasa lega
tersendiri bagi pengusaha, sering mengevaluasi risiko sejak lini dan terus belajar untuk mencari
strategi bisnis.
4. Perhitungan abnormal retun, Abnormal return atau return tidak normal adalah selisih
antara return atau tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan (expected return). Rumus ini menjelaskan
bahwa return sesungguhnya merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga
sebelumnya.
6. transaksi dan akad dalam pasar modal syariah, Pasar modal syariah merupakan pasar modal
yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi surat berharga di pasar modal
dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam. Adapun akad-akad yang digunakan dalam pasar modal
sebagai berikut:
Ijarah adalah perjanjian (akad) antara pihak pemberi sewa/pemberi jasa (mu’jir)dan pihak
penyewa/pengguna jasa (musta’jir) untuk memindahkan hak guna(manfaat) atas suatu objek
Ijarah yang dapat berupa manfaat barang dan/ataujasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran
sewa dan/atau upah (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan objek Ijarah itu
sendiri.
Istishna adalah perjanjian (akad) antara pihak pemesan/pembeli (mustashni’) dan pihak
pembuat/penjual (shani’) untuk membuat objek Istishna yang dibelioleh pihak pemesan/pembeli
(mustashni’) dengan kriteria, persyaratan, danspesifikasi yang telah disepakati kedua belah
pihak.
Kafalah adalah perjanjian (akad) antara pihak penjamin (kafiil/guarantor) danpihak yang dijamin
(makfuul ‘anhu/ashiil/orang yang berutang) untukmenjamin kewajiban pihak yang dijamin
kepada pihak lain (makfuullahu/orang yang berpiutang).
Mudharabah (qiradh) adalah perjanjian (akad) kerjasama antara pihak pemilikmodal (shahib al-
mal) dan pihak pengelola usaha (mudharib) dengan carapemilik modal (shahib al-mal)
menyerahkan modal dan pengelola usaha(mudharib) mengelola modal tersebut dalam suatu
usaha.
Musyarakah adalah perjanjian (akad) kerjasama antara dua pihak atau lebih(syarik) dengan cara
menyertakan modal baik dalam bentuk uang maupunbentuk aset lainnya untuk melakukan suatu
usaha.
Wakalah adalah perjanjian (akad) antara pihak pemberi kuasa (muwakkil) danpihak penerima
kuasa (wakil) dengan cara pihak pemberi kuasa (muwakkil)memberikan kuasa kepada pihak
penerima kuasa (wakil) untuk melakukantindakan atau perbuatan tertentu.
Dalam mewakili investor untuk mengelola usahanya, tentunya sangat wajar jika perusahaan
menetapkan biaya ujrah. Itu artinya, terdapat akad wakalah yang disertai ujrah dalam
penerapannya. Dalam istilah fikih muamalah disebut dengan wakalah bil ujrah. Hal tersebut
membuktikan bahwa pentingnya pengembangan akad tunggal demi menyesuaikan kebutuhan
pada saat ini. Oleh karena itu dalam pasar modal syariah harus dilandasi oleh hukum – hukum
syariah Al – Qur’an dan Hadits maupun fatwa DSN – MUI. Maka dengan adanya akad – akad ini
yakni untuk menjauhi hal – hal yang dilarang seperti adnaya penipuan dan penggelapan uang.