Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 2 (2018) p – ISSN : 2301-6256

Juli – Desember 2018 e - ISSN : 2615-1928


http://ejournal.lmiimedan.net

JURNAL MANAJEMEN
Open access available at http://ejournal.lmiimedan.net

KAJIAN KONSEPTUAL TENTANG EVALUASI PENGENDALIAN


INTERNAL PERUSAHAAN
Arison Nainggolan
Universitas Methodist Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Pengelolaan perusahaan yang kurang baik akan merugikan
Diterima Oktober 2018 perusahaan karena dapat berimbas pada perolehan laba, dan pada
akhirnya dapat mengurangi pendapatan. Setiap perusahaan
Disetujui November 2018
memiliki sistem berbeda dalam melakukan usahanya. Secara umum
Dipublikasikan Desember perusahaan harus memiliki sistem yang tepat dalam semua aspek
2018 yang dijalankannya. Sistem yang baik ini merupakan salah satu
Keywords: kunci dalam pengendalian internal. Pengendalian internal yang
Pengendalian Internal; efektif dan efisien dapat terwujud dengan adanya sistem
Tinjauan Konseptual; pemantauan yang baik, lingkungan pengendalian yang jelas,
Internal Control informasi dan komunikasi, serta penafsiran risiko yang tepat.

PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan tugas


Pengendalian internal perlu dilakukan dan elemen yang mendasar dalam sistem
seefektif mungkin dalam suatu akuntansi. Pengendalian internal
perusahaan untuk mencegah dan (internal control) merupakan kebijakan
menghindari terjadinya kesalahan, dan prosedur yang melindungi aset,
kecurangan, dan penyelewengan dari aktiva dan kekayaan perusahaan dari
tujuan dan target yang sudah ditetapkan kesalahan penggunaan. Selain itu,
dalam perencanaan. Di perusahaan kecil, pengendalian internal dilakukan untuk
proses pengendalian masih dapat memastikan aktiva perusahaan
dilakukan langsung oleh pemilik atau digunakan secara tepat dan
pimpinan perusahaan. Namun semakin meminimalkan kesalahan penggunaan,
besar ukuran, ruang gerak, serta tugas- dan memastikan bahwa informasi dari
tugas perusahaan yang semakin usaha yang disajikan akurat dan
kompleks, menyebabkan pimpinan meyakinkan bahwa hukum serta
perusahaan tidak mungkin lagi peraturan telah diikuti.
melakukan pengendalian secara
langsung. Oleh sebab itu, dibutuhkan Pengendalian internal yang baik
suatu sistem pengendalian internal yang diperoleh dari suatu struktur dan sistem
dapat meyakinkan kepada pimpinan yang terkoordinasi, yang berguna bagi
bahwa tujuan perusahaan telah tercapai perusahaan untuk menyusun laporan
dan aset yang dimiliki suatu perusahaan keuangan yang lebih teliti, mencegah
tersebut aman. terjadinya kecurangan-kecurangan, serta

144 JULI–DESEMBER 2018 STIE LMII MEDAN


Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 2 (144-152) p – ISSN : 2301-6256
Nainggolan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

juga mengamankan kekayaan mencapai suatu tujuan atau objektif


perusahaan. tertentu yang telah ditetapkan. Menurut
Kumaat (2015), pengendalian adalah
Pada saat ini, banyak perusahaan yang suatu cara untuk mengarahkan,
berorientasi mendapatkan laba. Kegiatan mengawasi, dan mengukur sumber daya
operasi perusahaan dapat dikatakan atau organisasi. Ia berperan penting
efektif bergantung pada kebijakan untuk mencegah dan mendeteksi
manajemen. Pihak manajemen penggelapan (fraud), dan melindungi
mengutamakan adanya pengendalian sumber daya organisasi baik yang
intern, maka semua bagian dalam berwujud maupun tidak berwujud seperti
struktur organisasi pun akan mematuhi (reputasi, hak kekayaan intelektual
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dagang).
perusahaan. Pemahaman terhadap
pengendalian internal merupakan unsur Pengendalian internal merupakan bagian
yang penting, sebab dengan pemahaman dari manajemen resiko yang harus
tersebut aplikasi kunci-kunci dilakukan oleh setiap lembaga untuk
pengendalian dapat diuraikan dalam mencapai tujuan lembaga. Demikian
melaksanakan transaksi penjualan. perlunya pengendalian internal dalam
sebuah lembaga, sehingga hal ini harus
Pengendalian intern merupakan suatu dilaksanakan secara konsisten untuk
perencanaan yang meliputi struktur menjamin kesinambungan dan
organisasi dan semua metode dan alat- kepercayaan dari pihak donatur maupun
alat yang dikoordinasikan yang masyarakat.
digunakan di dalam perusahaan dengan
tujuan untuk menjaga keamanan harta Zamzami dkk (2013) mendefinisikan
milik perusahaan, memeriksa ketelitian pengendalian internal sebagai sebagai
dan kebenaran data akuntansi, sebuah proses, yang dipengaruhi oleh
mendorong efisiensi, dan membantu dewan direksi, manajemen dan personel
mendorong dipatuhinya kebijakan lainnya, yang dirancang untuk
manajemen yang telah ditetapkan. memberikan jaminan terkait pencapaian
tujuan dalam efektivitas dan efisiensi
Berdasarkan penjelasan di atas, paper ini operasi, keandalan pelaporan keuangan
bertujuan untuk melakukan kajian dan kepatuhan hukum.
literatur mengenai evaluasi pengendalian
internal perusahaan. Lebih lanjut, paper Menurut Krismiaji (2010), pengendalian
ini akan menyajikan definisi adalah rencana organisasi dan metode
pengendalian internal, serta aspek-aspek yang digunakan untuk menjaga atau
yang berkaitan dengan pengendalian melindungi aktiva dan menghasilkan
internal. informasi yang akurat dan dapat
dipercaya. Pengertian lain menyebutkan
TELAAH TEORI bahwa pengendalian internal sebagai
Pengertian Pengendalian Internal suatu proses yang dijalankan dewan
Dalam teori akuntansi dan organisasi, komisaris, manajemen dan personel lain
pengendalian intern atau internal control entitas yang didesain untuk memberikan
diartikan sebagai proses yang keyakinan memadai tentang pencapaian
dipengaruhi oleh sumber daya manusia tiga golongan tujuan berikut ini
dan untuk membantu organisasi (Mulyadi, 2015):
STIE LMII MEDAN JULI-DESEMBER 2018 145
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 2 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Juli – Desember 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

perusahaan dari segala bentuk tindakan


penyalahgunaan, menjamin tersedianya
informasi akuntansi perusahaan yang
a) Keandalan Laporan Keuangan akurat, serta memastikan bahwa semua
Manajemen memiliki tanggung jawab ketentuan (peraturan) hukum/
menyiapkan laporan keuangan untuk perundang-undangan serta kebijakan
investor, kreditor dan stakeholder baik manajemen telah dipatuhi atau
secara hukum maupun profesionalnya dijalankan sebagaimana mestinya oleh
untuk meyakinkan bahwa informasi seluruh karyawan.
tersebut disajikan secara wajar sesuai Jadi dapat disimpulkan bahwa
dengan prinsip akuntansi yang berlaku pengendalian intern harus dilaksanakan
umum. seefektif mungkin dalam suatu
b) Efektivitas dan Efisiensi Operasi perusahaan untuk mencegah dan
Pengendalian dalam suatu perusahaan menghindari terjadinya kesalahan,
merupakan alat untuk mengurangi kecurangan dan penyelewengan.
kegiatan pemborosan yang tidak perlu Semakin besar perusahaan, dimana
serta mengurangi penggunaan sumber ruang gerak dan tugas-tugas yang harus
daya yang tidak efektif dan efisien. dilakukan semakin kompleks,
menyebabkan pimpinan perusahaan
c) Kepatuhan terhadap Hukum dan tidak mungkin lagi melakukan
Peraturan yang Berlaku pengendalian secara langsung, maka
Perusahaan diwajibkan mengikuti aturan dibutuhkan suatu sistem dan struktur
dan perundang-undangan yang berlaku. pengendalian intern yang dapat
Beberapa diantaranya tidak berhubungan memberikan keyakinan kepada direksi
langsung dengan akuntansi, misalnya perusahaan bahwa tujuan perusahaan
undang-undang lingkungan hidup, dapat dicapai.
sedangkan hukum dan peraturan yang
berhubungan dengan akuntansi yaitu Unsur-unsur Pengendalian Intern
peraturan tentang perpajakan. Pengendalian internal terdiri atas
beberapa unsur yang saling saling
Menurut Romney dan Steinbart (2016) berkaitan dalam satu sistem. Unsur-
bahwa pengendalian internal adalah unsur pengendalian internal menurut
rencana organisasi dan metode bisnis Zamzami dkk (2013) adalah:
yang dipergunakan untuk menjaga aset,
memberikan informasi yang akurat dan a) Lingkungan pengendalian
amendorong serta memperbaiki efisiensi (control environment) merupakan
jalannya organisasi, serta mendorong seperangkat standar, proses dan
kesesuaian dengan kebijakan yang telah struktur yang memberikan dasar
ditetapkan agar terciptanya suatu untuk melaksanakan
pengendalian intern yang efektif seperti pengendalian internal di seluruh
yang diharapkan oleh semua perusahaan. organisasi
b) Penilaian resiko (risk assesment)
Hery (2015) mengatakan bahwa melibatkan proses yang dinamis
pengendalian intern adalah seperangkat dan interaktif untuk
kebijakan dan prosedur untuk mengindentifikasi dan menilai
melindungi aset atau kekayaan
146 JULI–DESEMBER 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 2 (144-152) p – ISSN : 2301-6256
Nainggolan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

resiko terhadap pencapaian desainnya, namun dijalankan oleh orang-


tujuan. orang yang menjunjung tinggi integritas
c) Aktivitas pengendalian (control dan tidak memiliki etika, akan
activities) merupakan kebijakan mengakibatkan tidak terwujudnya tujuan
dan prosedur yang dibuat untuk pengendalian intern. Oleh karena itu,
memberikan keyakinan bahwa tanggung jawab manajemen adalah
petunjuk yang dibuat oleh menjunjung tinggi integritas suatu
manajemen telah dilaksanakan. kemampuan untuk mewujudkan apa
d) Informasi dan komunikasi yang dikatakan atau telah menjadi
(information and komitmennya. Di samping itu, dalam
communication) mencakup menjalankan aktivitas bisnisnya,
penyimpanan informasi kepada manager dituntut untuk mendasarkan
semua personel yang terlibat etika bisnis.
dalam pelaporan keuangan
tentang bagaimana aktivitas Komitmen terhadap organisasi. Untuk
mereka berkaitan dengan mencapai tujuan entitas, setiap personel
pekerjaan orang lain, baik yang di setiap tingkat organisasi harus
berada di dalam maupun di luar memiliki pengetahuan dan ketrampilan
organisasi. yang diperlukan untuk melaksanakan
e) Aktivitas pemantauan tugasnya secara efektif. Komitmen
(monitoring activities) adalah terhadap kompetensi mencakup
proses penilaian kualitas kinerja pertimbangan manajemen atas
pengendalian internal sepanjang pengetahuan dan ketrampilan yang
waktu. Pemantauan dilaksanakan diperlukan, dan paduan antara
oleh personel yang semestinya kecerdasan, pelatihan, dan pengalaman
melakukan pekerjaan tersebut, yang dituntut dalam pengembangan
baik pada tahap desain maupun dalam kompetensi.
pengoperasian pengendalian. Partisipasi dewan komisaris atau
komite audit. Dalam perusahaan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) berbentuk perseroan terbatas, jika
(2017), unsur-unsur pengendalian intern penunjukkan auditor dilakukan oleh
adalah sebagai berikut: manajemen puncak, kebebasan auditor
a) Lingkungan Pengendalian dapat tampak berkurang dipandang dari
Lingkungan pengendalian menetapkan sudut pemegang saham. Hal ini karena
corak organisasi dan mempengaruhi manajemen puncak adalah pihak yang
kesadaran pengendalian orang-orangnya. seharusnya dinilai kejujuran
Lingkungan pengendalian merupakan pertanggungjawaban keuangannya oleh
landasan semua unsur pengendalian auditor, padahal manajemen puncak
intern, yang membentuk disiplin menentukan pemilihan auditor yang
struktur. ditugasi dalam audit laporan keuangan
yang dipakai untuk pertanggung jawaban
Lingkungan pengendalian mencakup di keuangan oleh manajemen puncak.
atas mencakup:
Filosofi dan gaya manajemen. Falsafah
Integritas dan nilai etika. Struktur dan gaya operasi manajemen
pengendalian intern yang memadai menjangkau tentang karakteristik yang
STIE LMII MEDAN JULI-DESEMBER 2018 147
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 2 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Juli – Desember 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

luas. Dalam Standar Profesional Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan


Akuntan Publik, karakteristik ini dapat keuangan adalah identifikasi, analisis,
meliputi antara lain pendekatan dan pengelolaan risiko entitas yang
manajemen dalam mengambil dan berkaitan dengan penyusunan laporan
memantau resiko usaha, sikap dan keuangan, sesuai dengan prinsip-prinsip
tindakan manajemen dalam terhadap akuntansi yang berlaku/ berterima
pelaporan keuangan dan upaya umum. Penaksiran risiko manajemen
manajemen anggaran, laba serta bidang untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
keuangan dan sasaran operasi lainnya. penaksiran risiko yang terkandung dalam
asersi tertentu dalam laporan keuangan
Struktur Organisasi. Struktur dan desain serta implementasi aktivitas
organisasi memberikan kerangka untuk pengendalian yang ditujukan untuk
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, mengurangi risiko tersebut pada tingkat
dan pemantauan aktivitas entitas. minimum, dengan mempertimbangkan
Pengembangan struktur organisasi suatu biaya dan manfaat.
entitas mencakup pembagian wewenang
dan pembenanan tanggung jawab di Penaksiran risiko manajemen harus
dalam suatu organisasi dalam mencapai mencakup pertimbangan khusus
tujuan organisasi. terhadap risiko yang timbul dari
perubahan keadaan. Dalam kaitannya
Pemberian wewenang dan tanggung dengan pengawasan intern atas
jawab. Pemberian wewenang dan penjualan, maka penaksiran risiko harus
tanggung jawab merupakan perluasan mencakup penyesuaian terhadap bidang
lebih lanjut pengembangan struktur bisnis suatu perusahaan, jika perusahaan
organisasi. Diperlukan adanya bergerak di bidang distributor/dagang
pemisahan wewenang dan tanggung yang sebagian besar frekuensi transaksi
jawab kepada setiap pegawai perusahaan penjualannya banyak, maka fungsi
untuk mencegah terjadinya kecurangan penjualan perlu karena ada transaksi
(fraud) dalam menjalankan tugasnya di yang berhubungan dengan penjualan
dalam perusahaan. akan semakin rumit.
Kebijakan dan praktik sumber daya. c) Aktivitas Pengendalian
Aspek paling penting dalam sistem Menurut Singleton (2015), aktivitas
pengendalian adalah pegawai. Agar pengendalian (control activity) adalah
pengawasan intern dapat efektif, maka berbagai kebijakan dan prosedur yang
personil yang ada dalam perusahaan digunakan untuk memastikan bahwa
harus berkompeten dan memiliki sikap tindakan yang tepat telah dilakukan
jujur. untuk menangani berbagai resiko yang
b) Penaksiran Risiko telah diidentifikasi perusahaan.
Singleton (2015) menyatakan bahwa Aktivitas pengendalian adalah kebijakan
perusahaan harus melakukan penilaian dan prosedur yang membantu
resiko (risk assessment) untuk memastikan bahwa arahan manajemen
mengidentifikasi, menganalisis, dan dilaksanakan. Aktivitas tersebut
mengelola resiko yang berkaitan dengan membantu memastikan bahwa tindakan
pelaporan. yang perlu dilakukan untuk
menanggulangi risiko dalam pencapaian
148 JULI–DESEMBER 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 2 (144-152) p – ISSN : 2301-6256
Nainggolan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

tujuan tertentu. Aktivitas pengendalian Pemisahan tugas yang memadai. Agar


mempunyai berbagai tujuan dan terjadi pengendalian intern dilakukan
diterapkan di berbagai tingkat dan secara efektif, diperlukan adanya
organisasi dan fungsi. Umumnya pemisahan tugas atas pencatatan
aktivitas pengendalian yang mungkin penjualan, penerimaan kas, penagihan
relevan dengan audit dapat digolongkan piutang, dan fungsi akuntansi dari
sebagai kebijakan prosedur yang perusahaan tersebut.
berkaitan dengan berikut ini:
d) Informasi dan Komunikasi
Review terhadap kinerja, dimana Sistem informasi yang relevan dengan
setiap laporan yang meringkas rincian tujuan pelaporan keuangan, yang
jumlah yang tercantum dalam faktur meliputi sistem akuntansi terdiri dari
penjualan maupun mutasi persediaan metode dan catatan yang dibangun untuk
yang harus direview dan dianalisis. mencatat, mengolah, meringkas, dan
melaporkan transaksi entitas baik
Pengolahan informasi, terdiri dari dua peristiwa maupun kondisi dan
jenis pengendalian, yaitu: memelihara akuntabilitas bagi aktiva,
Pengendalian Umum. Unsur hutang, dan ekuitas yang bersangkutan.
pengendalian umum data pengendalian Sistem akuntansi yang efektif dapat
intern piutang meliputi organisasi pusat memberikan keyakinan memadai bahwa
pengolahan data penjualan, prosedur transaksi yang dicatat atau terjadi secara
pencatatan penjualan, pengembangan sah, telah diotorisasi dan dicatat pada
sistem dan pengoperasian fasilitas periode yang seharusnya dan telah
pengolahan data penjualan. dimasukkan ke dalam buku pembantu
dan diringkas dengan benar.
Pengendalian Aplikasi. Pengendalian
aplikasi terhadap pengolahan transaksi Dalam pengendalian intern penjualan
tertentu dikelompokkan menjadi yang efektif, transaksi order pengiriman
prosedur otorisasi yang memadai, barang dari gudang penyimpanan barang
perancangan dan penggunaan dokumen harus dilengkapi dengan dokumen
dan catatan yang cukup, serta pendukung yang telah diotorisasi. Selain
pengecekan secara independen itu, transaksi penjualan tersebut harus
dicatat dalam laporan keuangan
Pengendalian fisik atas kekayaan dan perusahaan, agar pihak manajemen
catatan. Menurut Tunggal (2016), jenis maupun direksi perusahaan mengambil
ukuran perlindungan untuk keputusan yang tepat dalam menentukan
mengamankan aktiva dan catatan yang target yang dicapai pada tahun
paling utama adalah penggunaan berikutnya berdasarkan informasi yang
tindakan secara fisik. Untuk itu disajikan.
perusahaan dapat membuat catatan
pengganti untuk menghindari risiko Kualitas informasi yang dihasilkan dari
kerugian sebagai akibat kerusakan atau sistem tersebut berdampak terhadap
hilangnya catatan dan dokumen. Selain kemampuan manajemen untuk membuat
itu, perusahaan dapat menggunakan keputusan semestinya dalam
tempat penyimpanan yang berkunci mengendalikan aktivitas entitas dan
untuk menyimpan dokumen berharga. menyiapkan laporan keuangan yang
andal. Komunikasi mencakup
STIE LMII MEDAN JULI-DESEMBER 2018 149
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 2 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Juli – Desember 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

penyediaan suatu pemahaman tentang a) Kualitas karyawan sesuai dengan


peran dan tanggung jawab individual tangung jawabnya
berkaitan dengan pengendalian intern b) Rencana organisasi yang
terhadap pelaporan keuangan. Dalam memberi tanggung jawab dan
pengendalian intern atas penjualan, maka fungsi secara layak, yang
nilai dicatat dalam catatan harus dapat bertujuan untuk mencegah
diandalkan dan didukung oleh dokumen terjadinya kecurangan dan
pendukung yang sah agar informasi yang dengan adanya koordinasi.
disampaikan dapat diandalkan. c) Sistem pemberian wewenang,
tujuan, dan teknik, dan
e) Pemantauan pengawasan yang wajar untuk
Proses pemantauan adalah penentuan mengadakan pengendalian atas
kualitas kinerja pengendalian intern aktiva, hutang, penghasilan dan
sepanjang waktu. Pemantauan ini biaya.
mencakup penentuan desain dan operasi d) Pengendalian internal terhadap
pengendalian tepat waktu dan penggunaan aktiva dan dokumen
pengambilan tindakan koreksi. Proses ini serta formulir yang penting
dilaksanakan melalui kegiatan yang e) Perbandingan catatan aktiva dan
berlangsung secara terus-menerus, utang dengan kenyataan yang ada
evaluasi secara terus terpisah, atau dan mengadakan tindakan
dengan berbagai kombinasi dari koreksi bila ada perbaikan.
keduanya. Aktivitas pemantauan dapat
mencakup penggunaan informasi dan Tujuan Pengendalian Intern
komunikasi dengan pihak luar seperti Pengendalian internal yang diciptakan
konsumen, badan pengatur yang dapat dalam suatu perusahaan mempunyai
memberikan petunjuk atau bidang yang beberapa tujuan. Tujuan dari
memerlukan perbaikan. pengendalian internal menurut Mulyadi
(2014) yaitu:
Cara penerapan kelima unsur
pengendalian intern tersebut bervariasi a) Menjaga kekayaan organisasi
sesuai dengan ukuran dan kompleksitas b) Memeriksa ketelitian dan
entitas. Khususnya, entitas kecil dan keandalan data akuntansi
menengah mungkin menggunakan cara c) Mendorong efisiensi operasi
yang kurang tercapai, karena entitas perusahaan
yang lebih kecil dengan keterlibatan d) Mendorong dipatuhinya
manajemen yang aktif dalam proses kebijakan manajemen yang telah
pelaporan keuangan mungkin tidak ditetapkan lebih dahulu untuk
memilki gambaran tentang prosedur dipatuhi.
akuntansi yang luas, sistem informasi
yang canggih, atau kebijakan tertulis Menurut Tmbooks (2015), tujuan
seperti entitas yang berskala besar di pengendalian internal meliputi:
perusahaan.
a) Efisiensi dan efektivitas operasi
Sifat-sifat Pengendalian Intern b) Reliabilitas pelaporan keuangan
Menurut Hery (2015), ada 5 sifat sistem c) Kepatuhan pada peraturan dan
pengendalian intern yang dapat hukum yang berlaku
dipercaya (reliabel): d) Menjaga keamanan aset.
150 JULI–DESEMBER 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 2 (144-152) p – ISSN : 2301-6256
Nainggolan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Menurut Hery (2015), tujuan keputusan bisnis yang diambil atau


pengendalian internal adalah untuk dalam melaksanakan tugas rutin, karena
memberikan jaminan yang memadai tidak memadainya informasi,
bahwa aset yang dimiliki perusahaan keterbatasan waktu, atau tekanan lainnya
telah diamankan sebagaimana mestinya
dan hanya digunakan untuk kepentingan c) Kolusi
perusahaan semata, bukan untuk Tindakan bersama beberapa individu
kepentingan individu (perorangan) untuk tujuan kejahatan disebut dengan
oknum karyawan tertentu. kolusi. Kolusi dapat mengakibatkan
bobolnya pengendalian intern yang
Dengan demikian, pengendalian internal dibangun untuk melindungi aktiva
diterapkan agar semua aset perusahaan perusahaan dan tidak terungkapnya
dapat terlindungi dengan baik dari ketidakberesan, atau tidak terdeteksinya
tindakan penyelewengan, pencurian, dan kecurangan oleh pengendalian intern
penyalahgunaan, yang tidak sesuai yang dirancang oleh perusahaan.
dengan wewenangnya dan kepentingan
perusahaan. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tersebut di
Informasi akuntansi perusahaan tersedia pengendalian intern memiliki peranan
secara akurat dan dapat diandalkan. Ini yang penting dalam pelaksanaan dan
dilakukan dengan cara memperkecil pencapaian tujuan organisasi. Namun
risiko baik atas salah saji laporan demikian, pengendalian internal
keuangan yang disengaja maupun yang mempunyai keterbatasan-keterbatasan
tidak disengaja (kelalaian). yang dapat menyebabkan tujuan
perusahaan tidak dapat tercapai. Dengan
Keterbatasan Pengendalian Intern demikian, penerapan pengendalian intern
Pengendalian intern yang bagaimanapun bukan ditujukan untuk menghilangkan
baiknya, tidak dapat dianggap semua kecurangan dan kesalahan yang
sepenuhnya efektif, karena selalu ada terjadi, melainkan mengurangi terjadinya
kemungkinan bahwa data yang kecurangan dan kesalahan seminimal
dihasilkannya tidak akurat akibat karena mungkin, sehingga bila terjadi
adanya beberapa keterbatasan yang kecurangan dapat diatasi.
melekat pada sistem tersebut. Menurut
Mulyadi (2016), beberapa keterbatasan DAFTAR PUSTAKA
alamiah yang sering dihadapi dalam Zamzami, Faiz, Faiz, Ihda Arifin,
setiap pengendalian intern adalah: Mukhlis. 2013. Audit Internal
Edisi Pertama. Yogyakarta:
a) Pengabaian oleh manajemen Gadjah Mada University Press.
Pihak manajemen dapat mengabaikan
kebijakan atau prosedur yang ditetapkan Hery. 2015. Auditing. Jakarta: Salemba
untuk tujuan yang tidak sah, seperti Empat.
keuntungan pribadi, manager, penyajian
kondisi keuangan yang berlebihan, Kumaat, G, Valery. 2015. Auditing.
kepatuhan umum. Edisi5. Jakarta: Joni Publisher.

b) Kesalahan dalam pertimbangan Krismiaji. 2010. Sistem Informasi


Sering kali manajemen dan personel lain Akuntansi. Edisi Ketiga.
dapat salah dalam mempertimbangkan
STIE LMII MEDAN JULI-DESEMBER 2018 151
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 2 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Juli – Desember 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Yogyakarta: Penerbit STIE


YKPN Yogyakarta.
Mulyadi. 2015. Sistem Akuntansi. Edisi
4. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, Marshall B dan Paul Jhon
Steinbart. 2016. Sistem Informasi
Akuntansi Edisi 5. Jakarta:
Salemba Empat.
Singleton. 2015. Internal Auditing. Edisi
5. Jakarta: Widyatama.
Tmbooks. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi. Edisi Pertama.
Yogyakarta. Penerbit: Andi
Offset.
Tunggal, Amin Widjaja.2015. Pengantar
Akuntansi. Jakarta: Penerbit Joni
Press.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2017. Standar
Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.

152 JULI–DESEMBER 2018 STIE LMII MEDAN

Anda mungkin juga menyukai