Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


PERENCANAAN TENAGA KERJA DAN PEREKRUTAN KARYAWAN

DOSEN PENGAMPU : Rusmewahni., SE., M.Si

KELAS C SORE MANAJEMEN KELOMPOK 4 :

FARHAN ABDILLAH ( 22110263 )

ARWANDA SIDDIK ( 22110214 )

DHANI FAHREZY ( 22110235 )

RIZKY HABIBI ( 22110273 )


KATA PENGANTAR

Puji syukur Atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya makalah ini telah dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini yang berjudul
“Perencanaan tenaga Kerja dan Perekrutan Karyawan”.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan yang masih perlu di perbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Tebing tinggi, 2023


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, manajemen pemasaran
menjadi faktor kunci dalam kesuksesan suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan pemasaran,
perusahaan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar dan bagaimana menciptakan
strategi yang efektif. Salah satu alat utama yang digunakan dalam manajemen pemasaran adalah
konsep Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP). Segmentasi pasar adalah langkah
pertama dalam konsep STP, yang memungkinkan perusahaan untuk memecah pasar menjadi
segmen-segmen yang lebih kecil dengan karakteristik atau kebutuhan yang serupa. Segmentasi ini
memungkinkan perusahaan untuk lebih baik memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan mereka.
Namun, segmentasi pasar hanya merupakan langkah awal. Setelah pasar tersegmentasi, perusahaan
harus memilih segmen mana yang akan menjadi fokus strategi pemasaran mereka, yaitu proses
penargetan. Setelah penargetan, langkah selanjutnya adalah posisioning. Dalam tahap
posisioning, perusahaan menciptakan citra atau posisi yang diinginkan di mata pelanggan dalam
segmen yang telah ditargetkan. Strategi posisioning membantu perusahaan membedakan diri dari
pesaing dan mengkomunikasikan nilai unik produk atau jasa mereka. Dalam konteks ini,
pemahaman mendalam tentang elemen STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning) menjadi
kunci sukses dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global. Untuk
mengilustrasikan konsep ini, kita akan mengambil contoh kasus dari perusahaan Apple Inc., yang
telah berhasil menerapkan elemen-elemen STP dalam strategi pemasarannya dan mencapai
kesuksesan yang luar biasa di pasar teknologi. Dengan memahami dan mengimplementasikan
dengan baik elemen STP, perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang kuat dan
memenangkan hati pelanggan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah langkah pertama dalam konsep STP (Segmentation, Targeting, dan
Positioning) dalam manajemen pemasaran. Ini melibatkan pembagian pasar yang luas menjadi
segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik yang serupa. Hal ini membantu
perusahaan untuk memahami pasar mereka dengan lebih baik dan merespons kebutuhan serta
preferensi pelanggan dengan lebih efektif. Dalam pembahasan ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut
tentang konsep dan pentingnya segmentasi pasar.

1) Jenis – jenis segmentasi pasar


Segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan berbagai karakteristik yang mencakup:
 Demografis: Segmentasi berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin,
pendapatan, pendidikan, status pernikahan, dan lokasi geografis. Contoh, sebuah
perusahaan mungkin memilih untuk mengarahkan produknya pada konsumen muda
dengan pendapatan tinggi.
 Psikografis: Segmentasi berdasarkan faktor-faktor psikologis seperti gaya hidup, nilai-
nilai, sikap, minat, dan kepribadian pelanggan. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin
menargetkan konsumen yang peduli tentang lingkungan dengan produk yang ramah
lingkungan.
 Perilaku: Segmentasi berdasarkan perilaku pembelian seperti frekuensi pembelian,
jumlah uang yang dihabiskan, merek yang disukai, atau kebiasaan konsumen. Contohnya,
produk makanan ringan dapat ditargetkan kepada konsumen yang sering membeli produk
serupa.
2) Keuntungan segmentasi pasar
Segmentasi pasar memiliki sejumlah keuntungan penting:
 Lebih Baik Memahami Pelanggan: Dengan memecah pasar menjadi segmen-segmen
yang lebih kecil, perusahaan dapat memahami dengan lebih baik siapa pelanggan mereka,
apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka berperilaku.
 Personalisasi Pemasaran: Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan
strategi pemasaran mereka sesuai dengan setiap segmen. Ini berarti pesan pemasaran
dapat lebih relevan dan menarik bagi setiap kelompok pelanggan.
 Optimasi Sumber Daya: Dengan fokus pada segmen tertentu yang paling
menguntungkan atau berpotensi, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya
pemasaran secara lebih efisien.
 Menghindari Persaingan yang Terlalu Kuat: Dalam segmen pasar yang terlalu luas,
persaingan bisa sangat ketat. Dengan memilih segmen pasar yang lebih kecil, perusahaan
dapat menghindari persaingan yang terlalu kuat dan lebih mudah mencapai pangsa pasar
yang signifikan.

3) Tantangan dalam segmentasi pasar


Meskipun segmentasi pasar memiliki banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu
diatasi, termasuk:
 Pemilihan Kriteria Segmentasi yang Tepat: Memilih kriteria yang tepat untuk
segmentasi merupakan langkah kunci. Salah pemilihan kriteria dapat mengarah pada
segmen pasar yang tidak efektif.
 Mengidentifikasi dan Menjangkau Segmen Pasar: Setelah segmentasi, perusahaan
harus dapat mengidentifikasi dan mencapai segmen pasar yang dipilih. Ini bisa menjadi
tantangan terutama jika segmen pasar memiliki karakteristik yang unik atau sulit
dijangkau.
 Perubahan dalam Preferensi Pelanggan: Preferensi dan kebutuhan pelanggan dapat
berubah seiring waktu. Perusahaan perlu tetap fleksibel dan terus memonitor perubahan
dalam perilaku dan preferensi pelanggan.

Segmentasi pasar adalah langkah penting dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Ini membantu perusahaan untuk lebih baik memahami pelanggan mereka, menyesuaikan produk atau
jasa mereka, dan merancang pesan pemasaran yang tepat. Dengan segmentasi yang baik, perusahaan
dapat meningkatkan efisiensi pemasaran mereka dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di pasar
yang kompetitif.

3.1. Targeting
Setelah melalui tahap segmentasi pasar, langkah selanjutnya dalam konsep STP
(Segmentation, Targeting, dan Positioning) adalah penargetan. Proses ini melibatkan pemilihan satu
atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus utama dari strategi pemasaran perusahaan.
Dalam pembahasan ini, kita akan menjelaskan konsep targeting, pentingnya penargetan yang tepat,
dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses penargetan.
1) Konsep penargetan
Penargetan adalah proses pemilihan segmen pasar yang paling sesuai untuk tujuan pemasaran
perusahaan. Ini berarti mengidentifikasi segmen pasar yang paling menjanjikan dan relevan untuk
produk atau jasa yang ditawarkan.
2) Pentingnya penargetan yang tepat
Penargetan yang tepat memiliki dampak besar pada keberhasilan strategi pemasaran. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa penargetan yang tepat sangat penting:
 Optimasi Sumber Daya: Dengan berfokus pada segmen pasar yang paling menjanjikan,
perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya (waktu, uang, tenaga kerja) dengan lebih
efisien.
 Kesesuaian Produk dan Pemasaran: Dengan menargetkan segmen pasar yang tepat,
perusahaan dapat lebih baik menyesuaikan produk dan pesan pemasaran mereka sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan dalam segmen tersebut.
 Menghindari Persaingan yang Terlalu Kuat: Dalam segmen pasar yang luas, persaingan
seringkali sangat ketat. Dengan memilih segmen pasar yang lebih kecil, perusahaan dapat
menghindari persaingan yang terlalu kuat.
 Pengembangan Keunggulan Kompetitif: Penargetan yang tepat memungkinkan perusahaan
untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dalam segmen pasar tertentu, sehingga mereka
dapat menjadi pemimpin dalam segmen tersebut.

3) Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penargetan


Dalam proses penargetan, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi:
 Ukuran Pasar: Perusahaan harus mempertimbangkan seberapa besar segmen pasar yang
mereka pilih. Segmentasi yang terlalu kecil mungkin tidak memberikan cukup peluang bisnis,
sementara segmentasi yang terlalu besar mungkin akan mengarah pada persaingan yang ketat.
 Potensial Profit: Menilai potensial profit yang dapat diperoleh dari segmen pasar tertentu
adalah penting. Beberapa segmen pasar mungkin lebih menguntungkan daripada yang lain.
 Kesesuaian: Perusahaan juga harus mempertimbangkan sejauh mana produk atau jasa
mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan dalam segmen yang ditargetkan.
 Aksesibilitas: Perusahaan perlu mempertimbangkan sejauh mana mereka dapat dengan
mudah mencapai pelanggan dalam segmen pasar yang dipilih.

4) Strategi penargetan
Setelah memilih segmen pasar yang tepat, perusahaan perlu merancang strategi penargetan.
Ini mencakup pengembangan pesan pemasaran yang sesuai, penetapan harga yang sesuai, distribusi
yang efisien, dan pemilihan saluran pemasaran yang tepat. Strategi penargetan juga dapat mencakup
memahami perilaku konsumen dalam segmen pasar yang ditargetkan, sehingga perusahaan dapat
menyesuaikan taktik pemasaran mereka dengan lebih baik.

4.1. Posisioning
Positioning (posisioning) adalah langkah terakhir dalam konsep STP (Segmentation,
Targeting, dan Positioning) dalam manajemen pemasaran. Ini adalah proses menciptakan citra atau
posisi yang diinginkan oleh perusahaan di mata pelanggan dalam segmen yang telah ditargetkan.
Dalam pembahasan ini, kita akan menjelaskan konsep posisioning, pentingnya posisi yang kuat, dan
strategi yang dapat digunakan untuk mencapai posisioning yang sukses.
1. Konsep posisioning
Positioning adalah tentang menciptakan citra yang unik bagi produk atau jasa di benak
pelanggan dalam segmen pasar tertentu. Ini mencakup:
 cara produk atau jasa dilihat oleh pelanggan: Misalnya, apakah produk dianggap sebagai
produk berkualitas tinggi, produk yang terjangkau, produk yang inovatif, atau produk yang
ramah lingkungan?
 Bagaimana produk membedakan diri dari pesaing: Apa yang membuat produk atau jasa
tersebut berbeda dari produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing?
 Manfaat atau nilai tambah yang diberikan oleh produk: Bagaimana produk atau jasa
tersebut memberikan manfaat atau nilai tambah kepada pelanggan dalam segmen yang
ditargetkan?

2. Pentingnya Posisioning yang kuat


Positioning yang kuat sangat penting dalam manajemen pemasaran. Berikut adalah beberapa
alasan mengapa positioning yang kuat diperlukan:
 Diferensiasi: Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, positioning yang kuat
memungkinkan produk atau jasa untuk menjadi unik dan berbeda dari pesaing.
 Membangun Citra Merek: Positioning membantu membangun citra merek yang kuat.
Produk atau jasa yang diposisikan dengan baik lebih cenderung dikenali dan diingat oleh
pelanggan.
 Mengarahkan Pesan Pemasaran: Positioning yang kuat memandu pesan pemasaran. Ini
memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan pesan yang konsisten dan efektif kepada
pelanggan.
 Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Pelanggan yang merasa bahwa produk atau jasa
memenuhi ekspektasi mereka berdasarkan positioning yang dijanjikan lebih cenderung
menjadi pelanggan setia.

1. Strategi posisioning
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mencapai positioning yang sukses:
 Positioning Berdasarkan Harga: Menempatkan produk atau jasa sebagai yang paling
terjangkau atau paling mewah di segmen pasar yang ditargetkan. Contohnya, merek "Dollar
Shave Club" menempatkan diri mereka sebagai penyedia pisau cukur berkualitas dengan
harga terjangkau.
 Positioning Berdasarkan Kualitas: Menekankan kualitas produk atau jasa sebagai yang
terbaik di segmen pasar. Contohnya, merek "Apple" dikenal dengan produk-produknya yang
memiliki kualitas tinggi.
 Positioning Berdasarkan Keunikan: Menciptakan citra produk atau jasa sebagai yang unik
atau berbeda dari pesaing. Contohnya, merek "Tesla" menekankan mobil listrik mereka yang
canggih dan berkelanjutan.
 Positioning Berdasarkan Keuntungan Pelanggan: Menyampaikan manfaat yang diberikan
kepada pelanggan, seperti kenyamanan, efisiensi, atau kepuasan. Contohnya, merek "Amazon
Prime" menawarkan pengiriman cepat dan berbagai manfaat lainnya kepada pelanggan
mereka.

2. Komunikasi posisioning
Setelah positioning yang diinginkan tercapai, perusahaan perlu
mengkomunikasikannya kepada pelanggan melalui berbagai saluran pemasaran,
termasuk iklan, promosi, situs web, media sosial, dan lainnya. Pesan pemasaran harus
konsisten dengan positioning yang telah ditetapkan.

5.1. Contoh Kasus


Sebagai contoh, mari kita lihat bagaimana Apple Inc. menggunakan konsep STP dalam
strategi pemasarannya. Apple telah melakukan segmentasi pasar berdasarkan demografi (misalnya,
produk seperti iPhone SE untuk konsumen dengan anggaran terbatas), psikografi (fokus pada
konsumen yang mengutamakan gaya hidup dan estetika), dan perilaku (pelanggan yang lebih
cenderung setia pada ekosistem produk Apple).
Dalam hal penargetan, Apple memilih segmen pasar yang berorientasi pada gaya hidup,
terutama pelanggan yang mencari produk dengan desain yang menarik dan kualitas yang unggul.
Mereka memasarkan produk mereka sebagai produk premium yang mewakili inovasi dan
keunggulan teknologi.
Dalam posisioning, Apple telah berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin dalam industri
teknologi dengan mengedepankan keunggulan dalam desain, ekosistem yang terintegrasi, dan
pengalaman pengguna yang unik.
BAB III
KESIMPULAN

Elemen STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning) adalah konsep penting dalam
manajemen pemasaran yang membantu perusahaan memahami pasar mereka dan menciptakan
strategi pemasaran yang efektif. Dengan melakukan segmentasi pasar, memilih segmen yang sesuai,
dan menciptakan posisi yang kuat, perusahaan dapat memaksimalkan peluang mereka untuk sukses
di pasar yang kompetitif.
Penerapan elemen STP tidak hanya memberikan panduan yang jelas untuk tindakan
pemasaran, tetapi juga membantu membangun citra merek yang kuat dan berkelanjutan di mata
pelanggan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang STP adalah kunci keberhasilan
dalam manajemen pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management (15th ed.). Pearson.
2. Armstrong, G., & Cunningham, M. (2018). Principles of marketing (17th ed.). Pearson.
3. Kotler, P., Keller, K. L., Brady, M., Goodman, M., & Hansen, T. (2016). Marketing
management. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai