Anda di halaman 1dari 80

1.

Konsep Dasar Dari Ekonomi


Mikro
Hary Nur Cahyo
• Prof. P.A. Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi yang
Definisi Ilmu
dapat diartikan:
Ekonomi:
• “Ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-
orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau
tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
keperluan konsumsi, sekarang dan dimasa datang,
kapada berbagai orang dan golongan masyarakat”
Menurut Sadono Sukirno:

 “Ilmu Ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan


memperbaiki corak penggunaan sumber daya (sumber
daya: SDA & SDM)
Ilmu Ekonomi
• Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran.
• Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yag tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas. Timbul kelangkaan/scarcity.
• Dalam konteks ini maka manausia memiliki sifat homo
economicus harus rasional dalam memandang
kehidupannya sehingga dengan pendapatan tertentu
dapat memaksimalkan pemenuhan kebutuhnnya
Masalah Ekonomi
• Barang apa yang harus diproduksi?
• Bagaimana memproduksinya?
• Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?

 Permasalahan ekonomi di atas masuk dalam ruang


lingkup teori ekonomi mikro.
 Permasalahan utama: keinginan tidak terbatas, tetapi
sumberdaya terbatas
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen
dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan

Tujuan ilmu ekonomi, seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, adalah


untuk penjelasan dan prediksi. Baik analisis teoritis maupun
investigasi empiris diperlukan untuk pencapaian tujuan tersebut.
Teori menggunakan penalaran deduktif abstrak dalam menarik
kesimpulan berdasarkan asumsi-asumsi. Sedangkan studi empiris
bersifat induktif. Kedua pendekatan ini saling melengkapi, karena
teori memberikan arah studi empiris dan studi empiris memberikan
uji pada asumsi-asumsi dan kesimpulan-kesimpulan dari teori
(Henderson &Quandt, 1980 : 1).
Ilmu ekonomi mikro membahas:

 Analisa biaya/manfaat
 Teori permintaan dan penawaran
 Elastisitas
 Model-model Pasar
 Industri
 Teori produksi
A. Rumah Tangga Keluarga

Rumah tangga keluarga merupakan unit ekonomi


terkecil.
Peran rumah tangga keluarga
adalah:
1. Konsumen

2. Penyedia Jasa Faktor


Produksi (tenaga kerja)
Ciri-ciri rumah tangga keluarga adalah :

• Rumah tangga keluarga adalah pemilik dari semua faktor


produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal , dan
kewirausahaan.
• Total rumah tangga keluarga berasal dari kompensasi faktor
produksi yang mereka miliki. Kompensasi ini diperoleh dalam
bentuk upah, sewa, bunga, dan keuntungan.
• Kegiatan utama kegiatan rumah tangga keluarga adalah
konsumsi
• Rumah tangga keluarga menghabiskan total pendapatan
mereka untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan
• Jika rumah tangga menyimpan sebagian dari pendapatan
mereka simpanan itu akan mengalir ke perusahaan dalam
bentuk investasi
B. Rumah Tangga Produsen
RTP = Kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-
faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau
memberi layanan kepada masyarakat.
Dapat dibedakan
atas:
1. Perusahaan Milik
Negara
2. Perusahaan Milik
Swasta
RTP memiliki karakterisktik sebagai berikut :

• RTP tidak memiliki sumber daya mereka sendiri


untuk memproduksi barang dan jasa
• RTP menyewa faktor-faktor produksi seperti lahan,
tenaga kerja, dan modal dari RTK
• RTP menggunakan faktor produksi dan melakukan
kegiatan produksi serta menjual barang dan jasa
kepada RTK.
• RTP membayar pajak ke pemerintah
• RTP tidak memiliki simpanan
Hubungan Rumah Tangga Keluarga dan Rumah Tangga
Produsen
Rupiah untuk belanja
barang dan jasa

Barang dan Jasa

RTK RTP

Rumah Tangga Produsen


Rumah Tangga Keluarga

Faktor Produksi

Rupiah untuk
belanja faktor
produksi (gaji)
C. Pemerintah

Berdasarkan UUD 1945, pemerintah berperan


sebagai produsen yang menguasai cabang-
cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Contohnya:

Pemerintah juga melakukan KONSUMSI.


Contohnya, memanfaatkan layanan sumber daya
manusia dari rumah tangga
D. Masyarakat Luar Negeri
Hubungan dengan masyarakat luar negeri terwujud,
misalnya dalam kegiatan ekspor dan impor.
3.Konsep Tentang Permintaan
dan penawaran
Permintaan
• Keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tertentu, di daerah tertentu
Faktor yang mempengaruhi permintaan:
1. Harga barang itu sendiri
Harga murah, permintaan bertambah (sebaliknya)
ceteris paribus
2. Harga barang lain yang terkait
substitusi (pengganti) : fungsi atau kandungan sama
komplemen (penggenap)
3. Tingkat pendapatan perkapita
bila tinggi, daya beli tinggi, permintaan naik
4. Selera atau kebiasaan
beras di maluku
5. Jumlah penduduk
berbanding lurus dg jumlah penduduk
6. Perkiraan harga di masa mendatang
harga akan naik, permintaan tinggi
7. Distribusi pendapatan
pendapatan perkapita vs distribusi pendapatan
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
promosi, hadiah, potongan harga
Kurva Permintaan (Demand)

120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6
Penawaran (Supply)

• Jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai


tingkat harga selama satu periode tertentu.

Faktor yg mempengaruhi penawaran


• Harga barang itu sendiri
• Harga barang lain yang terkait
• Harga faktor produksi
• Teknologi produksi
• Jumlah pedagang/ penjual
• Tujuan perusahaan
• Kebijakan pemerintah
Kurva Supply
Price
(Rp)
120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 Quantity (Q)
4. Konsep Tentang Keseimbangan &
Elastisitas
Harga Keseimbangan

• Harga dimana baik konsumen maupun produsen


sama2 tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah
yang dikonsumsi dan dijual
•S=D
Kurva Keseimbangan
Price S
200
Qs = -40 + 5P

160
Equilibrium
120

80

40
Qd = 200 – 10P

D
0
25 50 75 100 125 150 175 200 Quantity
Fungsi pasar yang ideal

• Proses exchange yang timeless & placeless


• Alokasi sumber daya yang efisien
• Syarat:

• Pelaku rasional
• Memiliki informasi sempurna
• Bentuk pasar persaingan sempurna
• Barang bersifat privat
Market Failure

• Incomplete information
• Monopoly power
• Externality
• Keuntungan/ kerugian yang dinikmati/ diderita pelaku ekonomi
sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain tapi biaya
tidak dimasukkan
• Public goods
• Altruism good
• Barang yang ketresediaannya berdasarkan sukarela karena
rasa kemanusiaan
Intervensi Pemerintah

• Menjamin equity
• Stabilisator perekonomian
• Monitoring kegiatan perusahaan
• Menyediakan public goods
• Mengurangi eksternality
ELASTISITAS
DEFINISI E(d/s)

• Suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan


sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga
terhadap permintaan dan atau penawaran
• Resposibility D atau S akibat perubahan P
• E(d/s) = harga , pendapatan & silang

• Perusahaan ; apakah perlu menaikkan kapasitas produksinya atau


tidak ?? Jika resposif maka baik untuk menaikkan produksinya , dan
sebaliknya jika tidak elastis maka sebaiknya tidak menaikkan
kapasitas produksi.
• Pemerintah ; kebijakan ekonomi dalam bentuk apa yang perlu
diambil ?? Jika responsif misalnya baik untuk peningkatan export
dan sebaliknya.
ELASTISITAS PERMINTAAN

• Perub relatif dlm jumlah unit barang yg dibeli sbg akibat


perub salah satu faktor yg mempengaruhinya (ceteris
paribus)

ELASTISITAS HARGA

• DEFINISI
• Ep : % perub jml brg yg diminta
% perub harga
Macam-macam Elastisitas
Kurva Elastis Elastis unitary Elastis
permintaan sempurna
P

Q
5. Konsep Teori Perilaku
Konsumen Pendekatan
Kardinal
Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen
berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori
perilaku konsumen akan menerangkan : (1) mengapa para konsumen akan membeli
lebih banyak barang pada harga yang rendah dan mengurangi pembeliannya pada
harga yang tinggi, dan (2) bagaimanakah seorang konsumen menentukan jumlah dan
kombinasi barang yang akan dibeli dari pendapatannya.

Terdapat dua pendekatan dalam teori perilaku konsumen , yaitu :

1. Pendekatan utiliti (nilaiguna) kardinal atau Marginal Utility : bertitik tolak pada
anggapan bahwa kepuasan (utiliti) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau
dengan satuan lain ( utiliti yang bersifat kardinal) seperti kita mengukur volume air,
panjang jalan, atau berat sekarung beras.

2. Pendekatan utiliti ordinal atau kurve kepuasan sama (Indifference Curve) : bertitik
tolak pada anggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan lebih
tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah (
utiliti yang bersifat ordinal).
CARDINAL UTILITY APPROACH

Di dalam menerangkan perilaku konsumen dengan pendekatan “cardinal


utility”
menggunakan asumsi :

(1) Utility atau kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu
barang atau jasa dapat di kwantifisir (di ukur). Satuannya dinamakan
“utility”
(2) Berlaku “Law of Diminishing Marginal Utility” yang menyatakan :
“Semakin banyak suatu barang yang di konsumsi oleh seseorang semakin
besar pula utility (kepuasan total) yang akan diperolehnya, tetapi tingkat
pertambahan kepuasan (marginal utility) yang diperolehnya semakin lama
semakin kecil. Suatu saat marginal utility-nya mencapai nol dan total
utility-
nya akan maksimum. Apabila penambahan konsumsi barang tersebut
dilanjutkan, maka marginal utility-nya akan negatif dan total utility-nya
akan
menurun”.
(3) Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total (total utility) yang
maksimum.
6. Konsep Teori Perilaku
Konsumen Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal
Menurut pendekatan ordinal kepuasan konsumen tidak dapat
dikuantifisir, pengukuran kepuasan dengan car merangking berdasarkan
tingkat kesenangan dan dianalisis melalui bantuan kurva indiferens dan
kurva garis anggaran. Kurva indiferens adalah kurva yang menggambarkan
kombinasi berbagai barang yang dapat memberikan kepuasan tertentu.
Sedangkan garis anggaran (budget line) adalah suatu kurva yang
menggambarkan kombinasi berbagai barang yang dapat dibeli pada garis
anggaran tertentu. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila garis
anggaran menyinggung kurva kepuasan sama pasa satu titik singgung.

Keseimbangan konsumen melalui pendekatan ordinal :


Persinggungan yang terjadi antara kurva indivirens dengan garis anggaran
disatu titik dinamakan titik keseimbangan konsumen, dan pada saat ini
konsumen mencapai kepuasaan maksimum atau dengan kata lain ketika
slope ( lereng ) kurva indiferens konsumen sama besar dengan slope
(lereng) garis anggaran.
Kepuasaan maksimum dapat di nyatakan secara
matematis yaitu apabila marginal rate of
substitution (MRS) antara barang yang di konsumsi
sama dengan Ratio antara Harga Barang tersebut.
MRS x For Y = Px/Py dimana MRS x for Y =
MUx/MUy
Cara lain menentukan titik keseimbangan
konsumen dengan persamaan lagrange multiplier
V= f(U) + λ f (BL)
Dengan syarat kepuasan maksimum akan dicapai
bila :
Σ V/ Σ X= 0
Σ V/ Σ Y= 0
Σ V/ Σ λ= 0
7. TEORI PRODUKSI Jangka
Pendek
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna
suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input
menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi.
Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup masyarakat.oleh karena itu
harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta.
Namun produksi tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang
memungkinkan untuk dilakukan proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan
proses produksi memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber daya alam, modal
, serta keahlian. Yang semuanya itu biasa disebut faktor produksi.
Teori perilaku produsen memiliki banyak analogi dengan teori prilaku konsumen,
Misalnya, bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumsi, produsen
mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor produksi. Karena itu bila
keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai
untuk membeli faktor produksi.
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat
produksi barang dengan satu faktor produksi. Dalam suatu produsen
memiliki satu input variabel, yakni tenaga kerja dan memiliki faktor produksi
yang tetap, seperti mesin, peralatan, perlengkapan dan tanah dapat
diketahui hubungan antara Q atau TP dengan sejumlah alat analisa
produksi seperti Marginal Product (MP), dan Average Product (AP).
Marginal Product (MP) merupakan perubahan TP yang diakibatkan oleh
perubahan penggunaan satu satuan. Bila input variabelnya L maka disebut
Marginal Product of Labor atau MPL dan bila input variabelnya K maka
disebut MPK. MP dapat dicari dengan cara:
Untuk faktor produksi dalam bentuk persamaan kita dapat menurunkan
(Diferensisasi) persamaan tersebut.
Average Product (AP) merupakan rata-rata produksi yang dihasilkan oleh
setiap penggunaan faktor produksi variabel. Sama seperti MP, AP dapat
dipengaruhi oleh beberapa input variable, yakni Labour (L) dan Kapital (K).
AP dapat dicari dengan rumus:
Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori
yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi
dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil
penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2
hal:
1. produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor
produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah
(misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga
kerja berubah).
2. produksi jangka panjang, yaitu semua faktor
produksi dapat berubah dan ditambah sesuai
kebutuhan.
Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan
berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat
keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak
penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input
variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila
tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti
proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya
mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
~ Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka
pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah,
maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut : Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan


tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu.
Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat
produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan
untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat
menambah jumlah tenaga kerja.
8. TEORI PRODUKSI Jangka
Panjang
. Teori Faktor Produksi
Suatu persamaan Fungsi Produksi dapat menunjukkan
hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang dihasilkan. Faktor produksi yang
digunakan disebut Inputsedangkan jumlah produksi
yang dihasilkan disebut Output. Fungsi Produksi dapat
dinyakatakan dalam rumus:
Dimana Q merupakan Output yang dihasilkan dari
berbagai faktor produksi, K merupakan Kapital (Modal),
L merupakan Labour atau tenaga kerja, R merupakan
Resource atau Sumberdaya, dan T merupakan
Technology atau teknologi dan keterampilan yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan
waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya.
Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua
input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat
variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output
yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis
perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi
seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah,
sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses
produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam
keputusan :
Berapa output yang harus diproduksikan; dan
Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi
diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu
periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan tidak berubah.
9. TEORI BIAYA PRODUKSI
Definisi Teori Biaya Produksi
• Biaya produksi adalah sebagai semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan
barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut.

Biaya atau ongkos produksi merupakan semua pengeluaran yang


dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksi.
Salah satu maksimisasi keuntungan produsen/ perusahaan adalah
dengan minimisasi biaya produksi.
Opportunity Cost, selisih biaya produksi tertinggi terhadap biaya
produksi alternatif atas sumber daya yang digunakan.
Biaya Eksplisit, pengeluaran aktual (secara akuntansi) perusahaan
untuk penggunaan sumber daya dalam proses produksi.
Biaya Implisit, biaya ekonomi perusahaan atas penggunaan sumber
daya yang ditimbulkan karena proses produksi.
Jenis Biaya Produksi
Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain yang di
bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).
Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran untuk keahliaan
keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri
yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan
perusahaan yang di miliki.
Macam-macam Biaya Produksi
Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung
dengan produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri
atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam
rangka pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian
perusahaan. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka
promosi suatu produk. Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan
perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya
biaya bunga.
Hubungan Biaya Produksi dengan Hasil
Produksi
 Biaya = f (Q) dimana Q = Output
 Output = f(X) dimana X = Input
 Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan
output (besarnya biaya produksi dipengaruhi
jumlah output, besarnya biaya output
tergantung pada biaya atas input yang
digunakan).
 Perilaku biaya produksi , dipengaruhi;
1. Karakteristik fungsi produksi
2. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya Total (TC) adalah keseluruhan jumlah ongkos
produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Jumlah
antara total biaya tetap dan biaya variabel produksi.
Total biaya tetap (TFC) adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak
dapat diubah jumlahnya.
Total variable cost (TVC) adalah keseluruhan biaya untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya.
Lanjutan
Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah perbandingan antara
total biaya tetap (TFC) dengan jumlah produksi yang
dihasilkan (Q)
Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah perbandingan
antara total biaya variabel (TVC) dengan jumlah produksi
yang dihasilkan (Q)
Biaya total rata-rata (AC) adalah perbandingan antara
biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang
dengan jumlah produksi yang dihasilkan (Q).
Marginal Cost (MC) adalah perbandingan antara
kenaikan ongkos produksi total yang dihasilkan dengan
kenaikan jumlah produksi yang dihasilkan.
Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek

• Dalam analisis biaya jangka


pendek sebahagian faktor Biaya Produksi
produksi tidak dapat ditambah TC
jumlahnya.
• 3 konsep (fungsi) tentang TVC
biaya produksi, yaitu;
1. Biaya Tetap Total (Total
Fixed Cost),
TFC = f (Konstan).
TFC
2. Biaya Variabel Total (Total
Variabel Cost), TVC = f
(output atau Q).
3. Total Cost (Total Cost), TC = Q
TFC + TVC
Biaya Produksi Jangka Pendek
Tenaga Produksi FC VC TC AFC AVC AC MC
Kerja

0 0 50000 0 FC+VC FC:Q VC:Q TC:Q


1 1 50000 50000
2 3 50000 100000
3 6 50000 150000
4 10 50000 200000
5 15 50000 250000
6 19 50000 300000
7 22 50000 350000
8 24 50000 400000
9 25 50000 450000
10 25.5 50000 500000
Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek

• Biaya Rata-rata; Biaya Produksi


1. Average Fixed Cost,
AFC = TFC/Q MC
2. Average Variabel Cost,
AC
AVC = AVC/Q
AV
3. Average Cost,
C

• Biaya Marjinal (Marginal


AFC
Cost);
MC = ∆TC/ ∆Q Q
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor
produksi, sehingga: biaya produksi tidak perlu dibedakan menjadi biaya
tetap dan biaya variabel. Semua pengeluaran dianggap biaya
variabel.
Analisis Biaya Jangka Panjang (Long-run average cost atau LAC)

• Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh


biaya produksi adalah variabel.
• Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input
variabel oleh perusahaan dalam jangka pendek.
• Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC),
Biaya marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total
jangka panjang (LTC).
CARA MEMINIMUMKAN BIAYA JANGKA PANJANG

Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva


biaya total rata-rata ( AC = Average Cost). Peminimuman biaya jangka
panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
Tingkat produksi yang ingin dicapai
 Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG ( KURVA LRAC)

Kurva yang menunjukkan biaya rata-rata minimum untuk berbagai


tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas
produksinya.

Titik persinggungan dalam kurva-kurva AC tersebut merupakan biaya


produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat
produksi yang akan dicapai produsen dalam jangka panjang.
BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA
PANJANG DAN SKALA EKONOMI
Kurva AC jangka panjang juga berbentuk U. Faktor yang
menyebabkan hal itu dinamakan skala ekonomi dan skala tidak
ekonomi. Skala ekonomi menyebabkan kurva AC jangka
panjang, yaitu kurva LRAC, menurun ke bawah. Yang
mewujudkan skala ekonomi tersebut adalah
1. spesialisasi penggunaan faktor produksi
2. efisiensi dalam penggunaan bahan mentah dan input lain
3. terdapatnya produksi sampingan
4. perkembangan usaha lain yang bertalian rapat dengan
perusahaan induk.
Sebaliknya,skala tidak ekonomi menyebabkan kurva LRAC
meningkat ke sebelah kanan. Faktor utama yang menyebabkan
skala tidak ekonomi adalah birokrasi organisasi yang semakin
rumit dan memperlambat pengambilan keputusan.
10. Struktur Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna menggambarkan suatu keadan dimana
penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga harga di
pasar benar-benar merupakan hasil interaksi antara penawaran dan
permintaan.
* Harga yang terbentuk adalah cerminan keinginan konsumen dan
produusen.
Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sedangkan penawaran
mencerminkan keinginan produsenCiri – ciri Pasar Persaingan Sempurna
antara lain :
1. terdapat banyak pembeli, namun mereka tidak dapat mempengaruhi
harga
* harga benar-benar ditentukan penawaran dan permintaan, berapapun
jumlah yang diberi tidak dapat memengaruhi harga, pembeli dikatakan
pengikut harga (price-taker)
2. dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual
* penjual yang menjual harganya di atas harga pasar tidak akan laku,
penjual yang menjual di bawah harga pasar akan rugi, sehingga penjual
tidak berdaya menentukan harga
3. barang dan jasa yang dijual bersifat homogen dan tidak dapat dibagi
* semua produk bersifat identik, tidak dapat dibedakan asal produsennya,
promosi iklan tidak memengaruhi
Contoh kasus Pasar Persaingan Sempurna (PPS) adalah Perusahaan Beras PT. A
 Pasar Beras sangat sesuai dengan PPS, di mana penjual dan pembelinya
memang sangat banyak
 Pada pasar beras, setiap penjual dan pembeli tidak mempunyai kekuatan untuk
memengaruhi harga, mereka hanya pengikut harga (price taker)
 PT. A hanyalah satu di antara perusahaan beras yang ada, maka kontribusi yang
diberikan hanyalah kecil.
 Berapapun kuantitas output beras yang diproduksi tidak akan memengaruhi
harga keseimbangan pasar.
.
Pasar persaingan sempurna

Kekuatan dan kelemahan


• Kekuatan pasar persaingan sempurna, antara lain:
1) memaksimumkan efisiensi,
2) adanya kebebasan untuk memilih produk
• Kelemahan dari pasar persaingan sempurna, antara lain:
1) pasar persaingan sempurna tidak mendorong inovasi,
2) pasar persaingan sempurna menimbulkan biaya sosial
yang tinggi atau konflik keadilan,
3) membatasi pilihan konsumen,
4) biaya produksi pada pasar persaingan sempurna akan
dimungkinkan tinggi,
5) efisiensi penggunaan sumber daya tidak selalu meratakan
distribusi pendapatan.
Contoh
Diketahui:
1. Perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna
2. TC = 2Q3 -15Q2 + 50Q + 40
3. Harga jual per unit adalah 38
Hitung:
1. Jumlah produk untuk mencapai keuntungan yang maksimal
2. Jumlah keuntungan yang maksimal
Pembahasan
Mencari jumlah produk untuk mencapai keuntungan yang maksimal
TR = P x Q
TR = 38 x Q
TR = 38Q
Penerimaan marginal (MR) dapat dicari melalui turunan pertama dari
persamaan fungsi penerimaan total (TR), yaitu:
TR = 38Q, maka turunan pertamanya adalah:
MR = 38
Pembahasan
Biaya marginal (MC) dapat dicari melalui turunan pertama dari persamaan
fungsi biaya total (TC), yaitu:
TC = 2Q3 -15Q2 + 50Q + 40,
maka turunan pertamanya adalah:
MC = 6Q2 – 30Q + 50

MC = MR
6Q2 – 30Q + 50 = 38
6Q2 – 30Q + 50 – 38 =0
6Q2 – 30Q + 12 =0
Q2 – 5Q + 2 =0
Pembahasan

- b  b2  4 . a . c
Q1 ,2 
2.a
- (-5)  (-5)2  4 . 1 .2
Q1 ,2 
2 .1
5  4,12
Q1,2 
2
5  4,12 9,12
Q1    4,56  5
2 2
5  4,12 0,44
Q2    0,22
2 2
Pembahasan
Mencari jumlah keuntungan yang maksimal

Laba = TR - TC
Laba = (38Q) – (2Q3 -15Q2 + 50Q + 40)
Laba = (38x5) – (5 [5]3 -15 [5]2 + 50 [5] + 40)
Laba = 190 – 365
Laba = 1.400
11. Struktur Pasar Persaingan
Tak Sempurna
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Pengertian Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi
secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar
persaingan sempurna tidak terpenuhi. Terdapat tiga bentuk model umum di
pasar persaingan tidak sempura yaitu;
1. Pasar monopoli
2. Pasar oligopoli
3. Pasar monopolistic

Pengertian Pasar Monopoli

Pasar monopoli berasal dari bahasa yunani monos: satu dan polist:
penjual.Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya
ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh
penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau
terdapat pure monopoly (monopoli murni). Dan perusahaan ini
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat. Contoh pasar monopoli seperti : Perusahaan Listrik
Negara (PLN) ,Perusahaan Kereta Api (PERUMKA)
Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti:
yang menjual sedikit atau beberapa penjual.Pasar oligopoli adalah suatu
bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau
beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar(price
leader).Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri
motor, industri baja, industri rokok,industry air mineral.
Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam
suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk
(perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang
dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama
dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar
monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yang
dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan
secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh
konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang
timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda.Contoh
produknya adalah:makanan ringan (snack), pulpen,buku.
12. Struktur Pasar Monopoli
Kata monopoli berasal dari kata mono artinya satu dan poli artinya penjual.

Dengan demikian bahwa pasar monopoli didefiniskan sebagai bentuk pasar di


mana hanya ada satu penjual yang menguasai pasar dan perusahaan itu tidak
mempunyai barang substitusi yang sangat dekat
Dalam pasar monopoli, perusahaan monopoli dapat menentukan harga secara utuh
tanpa adanya persaingan dengan perusahaan lainnya.
Seorang monopolis adalah price maker, mereka menaikkan harga dengan
menurunkan jumlah produksi. Namun, ketika mengahadpi pembeli yang banyak,
maka penjual memiliki keterbatasan harga. Jika terlalu mahal, pembeli lari ke barang
substitusi lain yang lebih murah.
Ciri – ciri pasar monopoli adalah :
a) hanya ada satu orang penjual
b) terdapat banyak pembeli
c) tidak ada pengganti (substitusi) yang dekat untuk produk pasar monopoli
d) adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar.
Perusahaan – perusahaan yang berpeluang melakukan monopoli akan menghambat
pendatang baru, menempatkannya kepada kondisi persaingan tidak menguntungkan
dalam hal harga dan biaya.
Hambatan – hambatan dalam pasar monopoli antara lain :
a) penetapan harga serendah mungkin
pemain lama yang memonopoli akan menurunkan harga serendah mungkin,
menyebabkan perusahaan baru tidak mampu bersaing harga karena efektifitas dan
efisiensi produksi yang belum langsung dapat dimiliki.
b) adanya kepemilikan terhadap hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif
biasanya diperoleh melalui Peraturan Pemerintah.
c) pengawasan yang ketat terhadap agen pemasaran dan distribusi, menyulitkan
pendatang untuk menyentuh konsumen perusahaan monopoli
d) adanya skala ekonomis yang sangat besar
jika perusahaan mempunyai skala produksi sangat besar, maka efisiensi menjadi
besar, industri bersifat demikian disebut monopoli alamiah yang biasanya hanya
dimiliki pemerintah karena butuh dana besar
e) memuliki sumber daya yang unik
Penyebab munculnya pasar monopoli :
1. ditetapkan oleh Undang- Undang
2. penggabungan dari berbagai perusahaan, dalam rangka menghimpun modal
dalam jumlah besar untuk memproduksi barang dengan teknologi canggih.
Modal yang besar menyebabkan tidak mudah produsen baru masuk
3. adanya hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu
perusahaan untuk diproduksi
•Untuk menaikkan harga, maka produsen di pasar monopoli harus melakukan
analisis agar kenaikan harga dapat meningkatkan penjualan perusahaan.
Diperlukan beberapa indikator berikut :
1.TR (Total Revenue) . Kurva TR tidaklah garis lurus, namun pada
awalnya menaik kemuadian mencapai titik maksimum lalu menurun.
2.AR (Average Revenue), Kurva AR juga merupakan kurva permintaan,
Kurva TR, MR dan AR
menurun dari kiri atas ke kanan bawah
3.MR (Marginal Revenue), Kurva MR juga berbentuk garis menurun
seperti garis MR namun lebih curam. Hal ini dapat dijelaskan dengan
asumsi bahwa pada pasar monopoli, produsen hanya dapat memengaruhi
harga saja, kuantitas saja, tidak keduanya.
4.MR < P karena untuk menjual lebih banyak produk, penjual memilih untuk
mengorbankan harga, sehingga semakin banyak produk terjual semakin
sedikit nilai MR nya.
Kebaikan dari pasar monopoli antara lain :
1. menghindari produk produk tiruan dan persaingan yang tidak bermanfaat
2. menimbulkan skala ekonomi yang menurunkan biaya produksi
3. terjaganya kesinambungan stabilitas perusahaan
4. mendorong penggunaan mesin-mesin generasi terbaru dengan tingkat
teknologi tinggi
5. mendorong peningkatan kinerja departemen penelitian dan
pengembangan
Keburukan dari pasar monopoli antara lain :
1. penyalahgunaan kekuatan ekonomi
2. adanya pelecehan terhadap posisi konsumen
3. adanya kesenjangan dalam pembagian pendapatan
4. tidak adanya persaingan
5. mengurangi kesejahteraan konsumen
Peran pemerintah dalam pasar monopoli :
1. mencegah terjadinya monopoli itu sendiri (anti-trust)
2. pemberian izin kepada perusahaan baru
3. menambah penawaran barang dalam negeri dengan jalan impor
4. pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET)
13. Struktur Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan, umumnya lebih dari dua kurang dari sepuluh
Jika hanya dikuasai oleh dua perusahaan, disebut pasar duopoli
Ciri – ciri pasar oligopoli :
1) Terdapat banyak pembeli di pasar
2) Hanya ada beberapa penjual
3) Produk yang dijual bersifat homogen, dan bisa juga berbeda namun memenuhi
standar tertentu, banyak dijumpai pada industri bahan mentah
4) Adanya hambatan perusahaan baru untuk memasuki pasar, namun tidak sesulit
pasar monopoli
5) Adanya saling ketergantungan
• Jika salah satu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan tersebut akan
mengalami kenaikan penjualan, dan perusahaan lain akan mengalami
penurunan penjualan.
• Kerjasama antarperusahaan dapat memperkuat posisi mereka sehingga
berkemampuan untuk menentukan harga dengan perjanjian-perjanjian tertentu
6) Penggunaan iklan sangat intensif
• Iklan menjadi senjata ampuh karena iklan berpengaruh dalam tingkah laku serta
selera konsumen
Setiap perusahaan dalam pasar oligopoli selalu :
a) memerhatikan perubahan dan kebijakan baru pesaingnya
b) memikirkan bagaimana tindakannya memengaruhi pesaingnya
c) memikirkan bagaimana pesaingnya akan bereaksi
d) tidak hanya memikirkan strategi individu masa depan, namun juga strategi
masa depan pesaingnya
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan menempatkan dirinya dalam bagian yang
terikat permainan pasar, di mana keuntungan yang didapatkan bergantung tingkah
laku pesaingnya
14. Struktur Pasar
MOnopolistik
Pasar persaingan monopolistik (PPM) adalah pasar di mana terdapat banyak produsen
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Contoh
PPM di Indonesia adalah pasar sepeda motor
Ciri-ciri PPM antara lain :
• terdapat banyak penjual atau produsen,
jumlah produsen atau penjual tidak sebanyak pada PPS. Pada PPM, tidak satupun
produsen yang memiliki skala produksi yang lebih besar ketimbang produsen lainnya
• jenis barang yang dipasarkan berbeda
pada PPM, barang yang dihasilkan bisa dibedakan antar produsen. Meskipun jenis
barang cenderung sama, biasanya kita tetap membedakan dari layanan atau
kemasannya
Oleh karena itu, barang-barang pada PPM bukan barang substitusi (pengganti)
sempurna, melainkan hanya semisubstitusi yang akhirnya menmungkinkan para
produsen yang memiliki kekuatan untuk memonopoli pasar, meskipun hanya untuk
produk tertentu.
• produsen mampu memengaruhi harga
pada PPM produsen mampu memengaruhi harga walau tidak sekuat pada pasar
monopoli atau oligopoli
kekuatan memengaruhi harga datang dari sifat barang yang dihasilkan. Karena
perbedaan dan ciri khas suatu barang , konsumen tidak akan berpindah ke merek lain.
Barang-barang pada PPM cenderung homogen tetapi masing-masing memiliki ciri khas
sendiri, tiap-tiap merk memiliki pelanggan setia
• Produsen lain mudah masuk ke dalam pasar
namun, perusahaan/ produsen baru harus mampu menciptakan produk jenis berbeda
dan lebih menarik daripada yang sudah ada
• Promosi penjualan harus aktif
pada PPM, harga bukanlah faktor yang dapat menaikkan jumlah pembeli
penjualan perusahaan bergantung kepada kemampuan pencitraan yang baik bagi
masyarakat. Citra yang baik membuat konsumen tetap akan membeli walau harga
mahal

Banyaknya persamaan antara pasar monopoli dan PPM membuat kurva BEP (break
event point) dan laba maksimumnua hampir sama dengan pasar monopoli.
Kebaikan PPM antara lain :
• barang yang diperjualbelikan berbeda walaupun fungsinya sama.
Perbedaan dapat menyangkut : kualitas, harga ataupun pelayanan
• perusahaan terdorong dalam mengadakan inovasi
• masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik karena perusahaan ingin
• memuaskan pelanggan demi mengisolasi diri dari persaingan (mendominasi
pesaing)
Keburukan PPM antara lain :
• persaingan yang tajam menimbulkan biaya promosi yang banyak
biaya promosi yang banyak memicu harga pada PPM berada pada tingkatan tinggi
Perbedaan antara Pasar Monopolistik
dengan Beberapa Pasar Lainnya

Anda mungkin juga menyukai