Analisa biaya/manfaat
Teori permintaan dan penawaran
Elastisitas
Model-model Pasar
Industri
Teori produksi
A. Rumah Tangga Keluarga
RTK RTP
Faktor Produksi
Rupiah untuk
belanja faktor
produksi (gaji)
C. Pemerintah
Contohnya:
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6
Penawaran (Supply)
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 Quantity (Q)
4. Konsep Tentang Keseimbangan &
Elastisitas
Harga Keseimbangan
160
Equilibrium
120
80
40
Qd = 200 – 10P
D
0
25 50 75 100 125 150 175 200 Quantity
Fungsi pasar yang ideal
• Pelaku rasional
• Memiliki informasi sempurna
• Bentuk pasar persaingan sempurna
• Barang bersifat privat
Market Failure
• Incomplete information
• Monopoly power
• Externality
• Keuntungan/ kerugian yang dinikmati/ diderita pelaku ekonomi
sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain tapi biaya
tidak dimasukkan
• Public goods
• Altruism good
• Barang yang ketresediaannya berdasarkan sukarela karena
rasa kemanusiaan
Intervensi Pemerintah
• Menjamin equity
• Stabilisator perekonomian
• Monitoring kegiatan perusahaan
• Menyediakan public goods
• Mengurangi eksternality
ELASTISITAS
DEFINISI E(d/s)
ELASTISITAS HARGA
• DEFINISI
• Ep : % perub jml brg yg diminta
% perub harga
Macam-macam Elastisitas
Kurva Elastis Elastis unitary Elastis
permintaan sempurna
P
Q
5. Konsep Teori Perilaku
Konsumen Pendekatan
Kardinal
Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen
berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori
perilaku konsumen akan menerangkan : (1) mengapa para konsumen akan membeli
lebih banyak barang pada harga yang rendah dan mengurangi pembeliannya pada
harga yang tinggi, dan (2) bagaimanakah seorang konsumen menentukan jumlah dan
kombinasi barang yang akan dibeli dari pendapatannya.
1. Pendekatan utiliti (nilaiguna) kardinal atau Marginal Utility : bertitik tolak pada
anggapan bahwa kepuasan (utiliti) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau
dengan satuan lain ( utiliti yang bersifat kardinal) seperti kita mengukur volume air,
panjang jalan, atau berat sekarung beras.
2. Pendekatan utiliti ordinal atau kurve kepuasan sama (Indifference Curve) : bertitik
tolak pada anggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan lebih
tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah (
utiliti yang bersifat ordinal).
CARDINAL UTILITY APPROACH
(1) Utility atau kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu
barang atau jasa dapat di kwantifisir (di ukur). Satuannya dinamakan
“utility”
(2) Berlaku “Law of Diminishing Marginal Utility” yang menyatakan :
“Semakin banyak suatu barang yang di konsumsi oleh seseorang semakin
besar pula utility (kepuasan total) yang akan diperolehnya, tetapi tingkat
pertambahan kepuasan (marginal utility) yang diperolehnya semakin lama
semakin kecil. Suatu saat marginal utility-nya mencapai nol dan total
utility-
nya akan maksimum. Apabila penambahan konsumsi barang tersebut
dilanjutkan, maka marginal utility-nya akan negatif dan total utility-nya
akan
menurun”.
(3) Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total (total utility) yang
maksimum.
6. Konsep Teori Perilaku
Konsumen Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal
Menurut pendekatan ordinal kepuasan konsumen tidak dapat
dikuantifisir, pengukuran kepuasan dengan car merangking berdasarkan
tingkat kesenangan dan dianalisis melalui bantuan kurva indiferens dan
kurva garis anggaran. Kurva indiferens adalah kurva yang menggambarkan
kombinasi berbagai barang yang dapat memberikan kepuasan tertentu.
Sedangkan garis anggaran (budget line) adalah suatu kurva yang
menggambarkan kombinasi berbagai barang yang dapat dibeli pada garis
anggaran tertentu. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila garis
anggaran menyinggung kurva kepuasan sama pasa satu titik singgung.
MC = MR
6Q2 – 30Q + 50 = 38
6Q2 – 30Q + 50 – 38 =0
6Q2 – 30Q + 12 =0
Q2 – 5Q + 2 =0
Pembahasan
- b b2 4 . a . c
Q1 ,2
2.a
- (-5) (-5)2 4 . 1 .2
Q1 ,2
2 .1
5 4,12
Q1,2
2
5 4,12 9,12
Q1 4,56 5
2 2
5 4,12 0,44
Q2 0,22
2 2
Pembahasan
Mencari jumlah keuntungan yang maksimal
Laba = TR - TC
Laba = (38Q) – (2Q3 -15Q2 + 50Q + 40)
Laba = (38x5) – (5 [5]3 -15 [5]2 + 50 [5] + 40)
Laba = 190 – 365
Laba = 1.400
11. Struktur Pasar Persaingan
Tak Sempurna
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Pengertian Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi
secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar
persaingan sempurna tidak terpenuhi. Terdapat tiga bentuk model umum di
pasar persaingan tidak sempura yaitu;
1. Pasar monopoli
2. Pasar oligopoli
3. Pasar monopolistic
Pasar monopoli berasal dari bahasa yunani monos: satu dan polist:
penjual.Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya
ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh
penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau
terdapat pure monopoly (monopoli murni). Dan perusahaan ini
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat. Contoh pasar monopoli seperti : Perusahaan Listrik
Negara (PLN) ,Perusahaan Kereta Api (PERUMKA)
Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang berarti:
yang menjual sedikit atau beberapa penjual.Pasar oligopoli adalah suatu
bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau
beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar(price
leader).Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri
motor, industri baja, industri rokok,industry air mineral.
Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam
suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk
(perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang
dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama
dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar
monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yang
dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan
secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh
konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang
timbul dari penggunaan merk dan tanda dagang yang berbeda.Contoh
produknya adalah:makanan ringan (snack), pulpen,buku.
12. Struktur Pasar Monopoli
Kata monopoli berasal dari kata mono artinya satu dan poli artinya penjual.
Banyaknya persamaan antara pasar monopoli dan PPM membuat kurva BEP (break
event point) dan laba maksimumnua hampir sama dengan pasar monopoli.
Kebaikan PPM antara lain :
• barang yang diperjualbelikan berbeda walaupun fungsinya sama.
Perbedaan dapat menyangkut : kualitas, harga ataupun pelayanan
• perusahaan terdorong dalam mengadakan inovasi
• masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik karena perusahaan ingin
• memuaskan pelanggan demi mengisolasi diri dari persaingan (mendominasi
pesaing)
Keburukan PPM antara lain :
• persaingan yang tajam menimbulkan biaya promosi yang banyak
biaya promosi yang banyak memicu harga pada PPM berada pada tingkatan tinggi
Perbedaan antara Pasar Monopolistik
dengan Beberapa Pasar Lainnya