pertanyaan-pertanyaan tentang :
1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa y
Masalah Ekonomi
Oportunity Cost
Keuntungan Kebutuhan
Kepuasan
Maksimal
Arus barang dan Jasa serta Faktor Produksi
dari RT ke Perusahaan
Menjual Faktor Produksi (1)
Pajak Pengeluaran
Kebijakan Fiskal
Permintaan
Teori Ekonomi
Mikro
= Teori Harga
Teori Ekonomi Mikro menganalisis :
1. Kegiatan-kegiatan ekonomi dari satuan
ekonomi individual. Misal konsumen,
pemilik sumber daya dan pengusaha
individual.
2. Arus barang dan jasa dari perusahaan ke
konsumen, dan komposisi arus serta
penilaian barang-barang yang memberi
arus tersebut
3. Arus sumber-sumber produksi atau jasa
dari pemiliknya ke pengusaha dengan
penilaian dan alokasi dari penggunanya
Peranan Teori Ekonomi Mikro :
1. Dipergunakan sebagai dasar untuk
membuat ramalan
Contoh : antara harga dan permintaan
terhadap product (Hukum Permintaan)
2. Untuk menganalisis dampak
kebijakan terhadap suatu
perekonomian
3. Untuk memahami perilaku konsumen
dan produsen
Terbentuknya Permintaan dan Penawaran
Keseimbangan Pasar
F. Permintaan F. Penawaran
P P P
S
S
D
D
Q Q Q
Masalah ekonomi mikro : selama dasawarsa,
selain harga mobil merosot dibanding dengan
harga lain. Dalam ekonomi mikro berusaha
mencari sebab dan akibat perubahan tersebut
dalam harga relatif.
Masalah ekonomi makro : Selama dasawarsa
selain perubahan relatif terhadap harga barang,
harga mobil pun ternyata mengikuti
kecenderungan umum dari semua harga untuk
terus meningkat. Mengapa tingkat harga relatif
stabil atau melonjak dalam beberapa periode?
Dalam makro ekonomi berusaha memahami
sebab dan akibat perubahan tersebut dalam
tingkat harga umum.
Gambaran Umum Ilmu Ekonomi (Kedudukan
Ekonomi Mikro dalam Ilmu Ekonomi)
Q
* Perubahan jumlah yang ditawarkan vs Perubahan
Penawaran
Perubahan jumlah penawaran terjadi sepanjang
kurve (the move along curve) yang disebabkan oleh
perubahan harga barang)
Qsx = -40 + 5P
20 Excess Supply
16 E
Qdx = 200 – 10P
8 Excess Demand
40 Q
40 200
• Perubahan Keseimbangan
Perubahan keseimbangan terjadi bila ada
perubahan pada sisi permintaan atau penawaran
• Surplus Ekonomi
Surplus konsumen = selisih antara jumlah yang
konsumen sanggup membayar dengan yang
harus dibayar
Surplus produsen = selisih antara jumlah yang
diterima dengan mereka yang harus diterima
B S
E
AEB = Surplus Konsumen
A AEF = Surplus Produsen
F D
• Kegagalan Pasar
Pasar akan mengakibatkan tidak efisien jika terjadi :
a. Incomplete Information
b. Monopoly power
c. Externality (social cost)
d. Public goods (Non rival, non exclusive, non
divisible)
e. Altruism goods (kemanusiaan)
• Intervensi Pemerintah
a. Kontrol harga
1. Floor price (minimum)
2. Ceiling price (maksimum)
3. Quota (pembatasan produksi)
b. Pajak
c. Subsidi
Kontrol Harga Oleh Pemerintah
a. Harga Dasar (Floor Price)
adalah harga minimum yang diberlakukan Pemerintah
dalam rangka melindungi produsen / penjual produk
tertentu.
Kasus Pasar Gabah
Qd = 2.000 – 3P, Qs = -500 + 2P, Harga min = 600.000/ton
Qs,Qd = 000 ton/musim, P = 00.000 rupiah
Ratus
Ribu Excess Supply = 500.000 ton
Rp Qs= - 500 + 2P
(700.000 – 200.000 ton)
Pembelian Pemerintah
600 A + B = Total (Demand) : (500 x 600) =
Surplus ekonomi Rp 300 Milyar
500 yang
B hilang
250
Qd=2000-3P Qd2=Qd+Qdp
Rp
Excess Demand = 6.250.000 bks
Qs = -5000 + 20P (16.250.000 – 10.000.000)
Qd = 20000-5P Pemerintah harus men-supply
4000
barang atau memberi subsidi
kepada produsen
1000 A + B = Total
Deadweigh
750 Loss
250
S0 S0
P1 Pajak P1 % (P)
A A
B B
P0 P0
D C D C
P2 P2
D0 D0
0 Q1 Q0 0 Q1 Q0
b. Subsidi
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak karena subsidi
menambah pendapatan nyata baik kepa konsumen maupun
produsen
Bila subsidi diberikan
kepada konsumen akan
menggeser kurve D0
menjadi D1
Bila subsidi diberikan
S0 kepada produsen akan
menggeser kurve S0
menjadi S1
P2 E3 S1
P0 E1
Besarnya subsidi
P1 E2 Yang diberikan :
Q1 ( P1 – P2)
D1
D0
0 Q2 Q0 Q1
c. Tarif dan Kuota
Pada perekonomian yang terbuka (global) harga yang
berlaku adalah harga internasional. Bila harga domestik
lebih tinggi dari harga internasional biasanya akan
melakukan impor.
dalam rangka proteksi terhadap produsen domestik
Pemerintah dapat menerapkan kebijakan tarif (pajak impor)
dan kuota impor
Bila P1 = tk harga internasional maka
S jumlah impor (Qd0 – Qs0)
Jika tarif impor (T) maka harga barang
impor menjadi P’ dan impor berkurang
menjadi (Qd1-Qs1)
tarif/unit
Keuntungan produsen DN seluas (A)
Konsumen DN mengalami kerugian
P’ A + B + C + D, Penerimaan Pajak (D)
A D
B C
P1 Jika diberlakukan kuota impor,
D merupakan keuntungan
D produsen asing dan kerugian
domestik
Netto = ( B + C + D)
0 Qs0 Qs1 Qd1 Qd0
Soal untuk dipecahkan :
1. Qd = 20 – 2P dan Qs = - 10 + 4P
Tentukan keseimbangan pasar dan buatkan grafiknya !
2. Qd = 30 – 6P dan Qs = - 10 + 4P
Instruksi
Tentukan keseimbangan harga!
Tentukan keseimbangan baru jika pemerintah
menetapkan pajak sebesar Rp 1.25/unit dan
tentukan besarnya pajak yang diterima
Bila pemerintah mengenakan pajak progresif (%)
sebesar 20% tentukan keseimbangan baru dan
besarnya pajak yang diterima
Tentukan keseimbangan baru dan besarnya subsidi
jika pemerintah menerapkan subsidi 1.25/unit
Buatlah grafik setiap kasus di atas
Selamat Bekerja -
KONSEP ELASTISITAS
Elastisitas Permintaan
Adalah perubahan relatif jumlah barang yang dibeli
sebagai akibat dari perubahan relatif salah satu faktor yang
mempengaruhinya
a. Elastisitas harga adalah % perubahan jumlah permintaan
yang disebabkan oleh % perubahan harga
Ep < 1 Inelastis
Ep > 1 Elastis
Elastis
Inelastis
Ep = 1
Elastisitas Titik, Elastisitas Busur & Elastisitas Silang
Biasanya
Bernotasi
positif
Elastisitas Penawaran
% perubahan penawaran yang disebabkan oleh %
perubahan harga
Bernotasi
positif
Es = 1
Es = 0
Makin inelastis
Makin elastis
Es = ~
45o
0
Teori Cobweb (Sarang Laba-laba)
Terjadi pada produk pertanian karena :
a. Berfluktuasi pada musim ke musim
b. Reaksi terlambat (timer lag) dari produsen terhadap harga
c. Undurable gods
S Fluktuasi Harga
D
P1
P3
P5
P7
P6
P4
P2
q1 q3 q5 qe q6 q4 q2 1 2 3 4 5 6 7 Musim
Teori Perilaku Konsumen
Tujuan Konsumen Kepuasan Maksimum
Asumsi Utama
1. Commodities : makin banyak barang yang dikonsumsi
makin besar manfaatnya
2. Utility (manfaat) digunakan sebagai dasar pengambil
keputusan konsumen (Total utility dan marginal utility)
3. The Law of Diminishing Marginal Utility
4. Transitivity (konsistensi preferensi) : bila brg X lebih
disukai dari Y dan Y lebih disukai dari Z maka X lebih
disukai dari Z
5. Perfect Knowledge : konsumen memiliki pengetahuan
sempurna terhadap keputusan konsumennya.
Teori Kardinal (Cardinal Theory)
1. Kegunaan dapat dihitung secara Price Unit Exp TU MU
Pend. naik
Harga turun
Harga naik Pend. turun
X X
BL3 BL1 BL3 BL3 BL1 BL3
Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan konsumen terjadi pada saat kurve
Garis Anggaran bersinggungan dengan indifferent
Curve. Atau kepuasan tertinggi yang dapat dijangkau
dengan pendapatan tertentu
Maksimalisasi kepuasan
dan minimalisasi biaya
IC2
IC1
BL1 BL2 BL3 IC3
PCC, ICC, Demand Curve & Engle Curve
P1
PCC P2
P3
X x1 x2 x3
Income Consumtion Curve qX
X Engle Curve
ICC
x1
x2
x3
M3 M2 M1 M
Substitution Effect & Income Effect
Jika harga suatu barang turun akan mengakibatkan 2 hal
1. Konsumen cenderung akan menmbah pembelian barang yang harganya
murah dan mengurangi barang yang harganya mahal (Substitution
Effect)
2. Pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah
(Income Effect)
X1 – X3 = Efek Total (A – C)
X1 – X2 = Efek Substitusi (A – B)
BL1 X2 – X3 = Efek pendapatan (B – C)
A C
B
IC2
IC1 BL2
x1 x2 x3
Barang Inferior dan Barang Giffen
B
Barang IC2
Inferior pada
harga turun
A IC1
x2 x1
BL1 B
BL1 BL2
A
IC2
C Barang Inferior
IC1 pada pendapatan
BL2 naik
x1 x2 x3
Kasus Barang Giffen
Barang B
Giffen pada
harga turun
A
IC1
C
IC2 C
IC2 BL1
x3 x1 x2
A BL2
Q
MP = TP = dTP/DL
TP AP = TP/x = Q / L
Apmax AP = MP
Tpmax MP = 0
Sebaliknya
berproduksi
AP
MP
c. Perkembangan Teknologi
Q3
Q2
TP3
Q3
TP2
TP1
0 L1 Tenaga Kerja
Model Produksi 2 Variabel Input
Isokuan (Isoquant)
Adalah kurva yang menggambarkan kombinasi
penggunaan 2 macam faktor produks variabel
yang menghasilkan tingkat produksi yang sama
Mesin
Isoquant
Tenaga Kerja
Asumsi Isokuan :
a. Convexity (Downwoard Sloping)
q90
q80
q60
d. Relevan Range of Production
L
• Keseimbangan Produsen
Ekuilibium terjadi apabila kurve Isoquant
bersinggungan dengan kurva Isocost
I3 Expansion Path
I2
I1
Q3
Q2
Q1
TEORI BIAYA PRODUKSI
Konsep Biaya Eksplisit dan Implisit
Biaya eksplisit = biaya yang terlihat jelas seperti
pada laporan keuangan
Biaya implisit = biaya kesempatan (opportunity
cost)
Produksi, Produktivitas dan Biaya
keputusan tingkat produksi berkaitan dengan
tingkat produktivitas yang tinggi dapat dicapai
dengan biaya yang sangat minimum (produktivitas
degan biaya mempunyai hubungan yang terbalik)
Konsep Biaya Jangka Pendek
a. Biaya Total (Total Cost) merupakan jumlah dari
biaya tetap dengan biaya variabel
b. Biaya Tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang
besarnya tidak tergantung dari jumlah produksi,
Misal : Biaya modal, gaji, sewa gedung, dll
c. Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya yang
besarnya tergantung dari tingkat produksi. Misal
: Biaya bahan baku, upah buruh
TC = FC + TVC
Total Cost = Fixed Cost + Total Variable Cost
• Kurve Biaya Total, Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya TC
TVC
FC
Q = Jumlah produksi
Biaya MC AC
AVC
AFC
Q Produk
• Biaya Produksi Jangka Panjang (Longrun Cost)
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel
LTC = LVC
LMC = dLTC/dQ
LAC = LTC/Q
• Kurve Biaya Rata-rata jangka Panjang
Teorema Amplop (Envelope Theorem)
- SAC1 = kurve biaya rata-rata jangka pendek pada skala kecil
- SAC2 = kurve biaya rata-rata jangka pendek pada skala
menengah
- SAC3 = kurve biaya rata-rata jangka pendek skala besar
SAC1 SAC3
SAC2
LAC3
• Kurve Biya Marjinal Jangka Panjang (LMC)
SMC1 LMC
SMC2
LAC
Jenis Pasar
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Monopoli
Pasar Persaingan monopolistik
Pasar Oligopoli
Pembgian pasar ini didasarkan pada
karakteristik demand yang dihadapi oleh
seorang produsen, kekutan produsen serta
jumlah produsen
Pasar Persaingan Sempurna
Karakteristik Pasar :
Barang yang diproduksi homogen
Kekuatan :
Harga jual produk yang termurah
Kelemahan :
Asumsi mustahil terwujud
Kurve Permintaan Industri dan Perusahaan
D S
Pendapatan (Revenue)
D = MR = AR
MC
TR AC
TC
Laba
P
MR = AR = P
Rugi AC