Anda di halaman 1dari 31

Rangkuman Materi UN T.

P 2016/2017
KISI-KISI 1: KONSEP EKONOMI

A. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia,


kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan
ekonomi konsumen dan produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan
pasar.

A.1 Mendeskripsikan kebutuhan manusia, kelangkaan, atau masalah pokok ekonomi


1. Kebutuhan
Pengertian: segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Faktor-Faktor yang memengaruhi kebutuhan, meliputi peradaban, lingkungan, adat
istiadat, agama.

Jenis Kebutuhan:
1. Berdasarkan Intensitas:
a. Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup,
seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,dsb.
b. Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini
timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: pendidikan, tamasya, olah raga,
dll.
c. Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti
kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
2. Berdasar sifat:
a. Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
b. Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
3. Berdasar waktu:
a. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti:
makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit.
b. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk
waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.
4. Berdasar Subyek:
a. kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang
membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
b. Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama,
yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan
umum, WC umum, rasa aman, dsb.

2. Kelangkaan: Kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan kebutuhan kita.
- Penyebab
a. Keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di alam
b. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
c. Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
d. Peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat daripada kemampuan penyediaan
sarana kebutuhan
- Akibat: Manusia membuat pilihan
3. Masalah Pokok Ekonomi:
1. Zaman Dahulu (Klasik) è produksi, distribusi, dan konsumsi
a. Produksi sendiri untuk konsumsi sendiri
b. Jalur distribusi lebih pendek bahkan tidak ada
c. Bila tidak bisa memroduksi sendiri, barter
2. Zaman Sekarang (Modern)
a. Barang dan jasa apa yang akan diproduksi, serta berapa banyaknya ? (What?)
b. Bagaimana cara memproduksi barang/jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat/konsumen? (How?)
c. Untuk siapa barang/jasa itu diproduksi ? (For Whom?)

A.2 Mendeskripsikan biaya peluang (hilangnya kesempatan pada tenaga kerja) atau
sistem ekonomi

4. Biaya Peluang: nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif
kegiatan
1. Biaya Peluang bagi Konsumen, muncul pada saat harus menentukan pilihan dari
beberapa pilihan (alternatif) barang/jasa yang akan digunakan dan paling menguntungkan
untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Biaya Peluang bagi Produsen, muncul pada saat ada keterbatasan dalam
menghasilkan barang/jasa, sehingga harus menentukan pilihan yang paling tepat dan
menguntungkan dalam proses produksi.

Perbedaannya dengan biaya sehari-hari


- Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan
- Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan
Kurva kemungkinan produksi menjelaskan bahwa dalam penggunaan sumber daya
tertentu kita harus mengurangi produksi barang yang lain.

5. Sistem Ekonomi
Adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian
a. Sistem ekonomi tradisional: diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun-
temurun, mengandalkan alam dan tenaga kerja, teknologi sederhana dan penggunaan sistem
barter
b. Sistem ekonomi komando: peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam
mengendalikan perekonomian
c. Sistem ekonomi pasar: kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dilakukan oleh
pihak swasta
d. Sistem ekonomi campuran: pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi
dalam memecahkan masalah ekonomi
A.3 Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dalam mencapai kepuasan maksimal
dan pola perilaku produsen dalam mencapai laba/output maksimal, atau peran
konsumen dan produsen

- Konsumsi adalah Suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan


faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
- Tujuannya untuk Memenuhi kebutuhan hidup secara langsung

6. Pendekatan Kardinal/Ordinal:
Konsumen pada umumnya selalu berusaha untuk mencapai utilitas. Utilitas adalah derajat
seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
Menurul pendekatan kardinal, Nilai Guna Total akan meningkat terus sampai titik tertentu
seiring dengan peningkatan konsumsi, kemudian akan menurun. Sementara tambahan Nilai
Guna Marginal akan menurun terus sampai batas tak terhingga seiring dengan peningkatan
konsumsi sampai berhenti melakukan konsumsi.

Pendekatan Kardinal:
1. Mengukur pendapat individu yang bersifat subyektif dalam menentukan nilai guna
total dan nilai guna marginal.
2. Membahas konsumsi barang-barang yang sederhana.
3. Nilai guna total meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi. Namun tambahan
nilai guna marginal semakin menurun.
Pendekatan kardinal menggunakan:
a. Hukum Gossen I (the law of deminishing marginal utility)
b. Hukum Gossen II (kepuasan yang sama)

Pendekatan ordinal menggunakan Kurva indiferensi, yang menunjukkan berbagai titik


kombinasi dua barang
yang memberikan kepuasan yang sama
Ciri Pendekatan Ordinal:
1. Konsumen mempunyai pendapat tertentu yang berbeda-beda.
2. Kepuasaan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsi selalu diusahakan
konsumen.
3. Pola preferensi konsumen akan barang-barang konsumsi dinyatakan dalam peta
indeferensi.
4. Kurva indeferensi yang semakin jauh dari titik nol menunjukkan tingkat kepuasan
yang semakin tinggi.
Produksi adalah Kegiatan menambah faedah (atau kegunaan) suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Tujuannya Memenuhi
kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Faktor-faktor produksi
1. Faktor produksi alam (Land)
2. Faktor produksi tenaga kerja (Labour)
3. Faktor produksi modal (Capital)
4. Faktor produksi keahlian (Skill)
Teori produksi
Klasifikasi faktor produksi
o Faktor produksi tetap
o Faktor produksi variabel
Fungsi produksi
o Jangka pendek (the law of deminishing return)
o Jangka panjang (kurva isoquant dan kurva
isocost)
Perluasan produksi
o Keterbatasan faktor produksi
o Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output
Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata
o Hukum produk marjinal yang semakin menurun
o Hubungan antara Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata

7. Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi:

3. Rumah Tangga Pemerintah


1. Rumah Tangga Produsen/Perusahaan a. menciptakan investasi-investasi
a. mempergunakan faktor-faktor produksi umum
b. memberi balas jasa b. mendirikan dan mengelola perusahaan
c. memroduksi barang dan/atau jasa negara
d. menjual barang dan/atau jasa kepada rumah c. menarik pajak langsung dan tidak
tangga lain langsung
e. membayar pajak kepada pemerintah d. membelanjakan penerimaan negara
f. menerima subsidi dari pemerintah. e. menyewa/membeli faktor-faktor
2. Rumah Tangga Konsumen atau Rumah produksi
Tangga f. melakukan berbagai kebijakan
a. menyediakan dan menjual Faktor Produksi g. memberikan subsidi
b. menerima penghasilan sebagai balas jasa h. menjalin hubungan antar pemerintah
c. membelanjakan penghasilan 4. Rumah Tangga Masyarakat LN
d. membeli/menggunakan barang-barang impor a. penyedia/penjual barang/jasa impor
e. membayar pajak kepada pemerintah b. pembeli barang/jasa ekspor
f. menerima subsidi dari pemerintah. c. penyedia modal atau tenaga ahli
d. mitra kerja sama

A.4 Mendeskripsikan pelaku ekonomi atau interaksinya dalam suatu perekonomian


(circular flow diagram)
Pelaku ekonomi, terdiri:
1. Rumah Tangga Keluarga/Konsumen (RTK)
2. Rumah Tangga Produsen (RTP)
3. Pemerintah
4. Masyarakat Luar Negeri
8. Circular flow diagram (interaksi pelaku ekonomi
1. Perekonomian dua sektor (sederhana): melibatkan dua pelaku ekonomi: RTK dan
RTP

Ket.
1. Menyediakan faktor-faktor produksi (arus faktor produksi)
2. Membalas jasa atas penggunaan faktor produksi (arus pendapatan bagi konsumen)
a. Tanah = sewa
b. Tenaga Kerja = upah
c. Modal = bunga
d. Skill wirausaha = laba
3. Balas jasa atas penggunaan barang/jasa (arus uang)
4. Mengirim barang/jasa (arus barang)

2. Perekonomian tiga sektor (tertutup) melibatkan tiga pelaku ekonomi: RTK, RTP, dan
RTN
Muncul arus pajak, subsidi, dan fasilitas umum

3. Perekonomian empat sektor (terbuka) melibatkan tiga pelaku ekonomi: RTK, RTP,
RTN, dan MLN. Muncul arus kegiatan ekspor dan impor

A.5 Mendeskripsikan permintaan dan penawaran atau harga dan jumlah


keseimbangan dengan tabel, grafik, atau perhitungan matematika

9. Permintaan dan Penawaran


Pengertian Permintaan
Keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan
waktu tertentu
Hukum Permintaan:
• Harga berbanding terbalik dengan jumlah barang/jasa yang diminta.
Kurva Permintaan: Garis yang menghubungkan titik-titik potong antara harga dan kuantitas
yang diminta
Faktor yang mempengaruhi Permintaan: harga barang, harga barang lain, pendapatan, selera,
jumlah penduduk
Pengertian Penawaran
Kuantitas barang dan jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu
Hukum Penawaran:
• Harga berbanding lurus dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva Penawaran: Garis yang menghubungkan titik-titik potong antara harga dan kuantitas
yang ditawarkan
Faktor yang mempengaruhi Penawaran: harga barang, biaya produksi, teknik produksi,
perkiraan masa depan

10. Koefisien Elastisitas: E =


Ket. ∆Q = perubahan jumlah barang (Q2 - Q1)
∆P = perubahan harga (P2 – P1)
P1 = harga awal
Q1 = jumlah barang awal
P2 = harga setelah berubah
Q2 = jumlah barang setelah berubah
Jenis elastisitas
1. E > 1 è elastis
4. E = 0 è inelastis sempurna
2. E < 1 è inelastis
5. E = ~ è elastis sempurna
3. E =1 è elastis uniter

11. Keseimbangan Pasar


Harga Keseimbangan: Harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan
kurva penawaran.
Titik Keseimbangan Sebelum Pajak/Subsidi: Pd = Ps atau Qd = Qs
Fungsi Penawaran sesudah subsidi Ps = bQ + a – s atau Qs = a + b (P + s)
Fungsi Penawaran sesudah pajak Ps = bQ + a + t atau Qs = a + b (P - t)
Peran Pemerintah Dalam Pembentukan Harga Pasar
1. Harga Eceran Tertinggi
2. Harga Eceran Terendah
3. Penetapan pajak
4. Pemberian subsidi

A.6 Mendeskripsikan pasar barang (pasar output) atau pasar faktor produksi (pasar
input)

12. Pasar adalah Tempat bertemunya permintaan dan penawaran sehingga dapat
menetapkan harga
Struktur pasar ialah Berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkah laku dan kinerja
perusahaan dalam pasar, seperti jumlah perusahaan, skala produksi, dan jenis produksi
Jenis Pasar berdasar Struktur:
1. Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri: banyak pembeli dan banyak penjual, barang bersifat homogen, penjual dan pembeli
bebas keluar masuk pasar, harga berdasarkan mekanisme pasar
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
a. Pasar Monopoli
Ciri-ciri: satu penjual dan banyak pembeli, produk tidak ada substitusinya, ada hambatan
masuk pasar, harga ditentukan penjual
b. Pasar Oligopoli
Ciri-ciri: beberapa penjual, ada saling ketergantungan, penggunaan iklan sangat intensif
c. Pasar Persaingan Monopolistik
Ciri-ciri:beberapa penjual, jenis barang yang dijual berbeda (diferensiasi produk),
promosi penjualan aktif

Perbedaan Pasar Faktor Produksi dan Pasar Barang Konsumsi


Pasar Faktor Produksi Pasar Barang
1. Permintaan datang dari rumah tangga 1. Permintaan datang dari rumah tangga
produksi konsumsi
2. Penawaran datang dari rumah tangga 2. Penawaran datang dari rumah tangga
konsumsi produksi
3. Yang ditawarkan adalah faktor-faktor 3. Yang ditawarkan adalah barang-barang
produksi konsumsi
Pasar faktor produksi (Input) memiliki ciri, antara lain;
1. Penawaran berasal dari rumah tangga konsumen/masyarakat
2. Permintaan datang dari rumah tangga produsen
3. Menawarkan faktor-faktor produksi

Jenis Pasar Faktor Produksi:


1. Pasar Sumber Daya Alam (Tanah), Semua kekayaan yang terdapat di alam, yang dapat
dimanfaatkan dalam proses produksi. Balas jasa = Sewa (rent)
• Sewa tanah dan pembentukan harga
1. Teori sewa tanah
a) Teori perbedaan kesuburan
b) Teori sewa sesuai hukum permintaan dan penawaran
2. Pasar Tenaga Kerja, Sekumpulan orang yang mempunyai keinginan dan kemampuan
untuk mengerjakan suatu pekerjaan, pada tingkat gaji/upah tertentu dalam rentang waktu
tertentu. Balas jasa = Upah (wage)
• Pembentukan upah pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli
1. Teori pemberian upah
a) Teori upah alam
b) Teori upah besi
c) Teori upah menurut kesusilaan
d) Teori diskriminasi upah

2. Sistem penghitungan upah


Menurut waktu, satuan, borongan, indeks, skala, dengan premi, partisipasi,
dan co-partnership
3. Syarat pengupahan yang baik: mampu memuaskan kebutuhan dasar pekerja,
memiliki sifat adil.
3. Pasar Modal, Segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama, yang dapat digunakan
sebagai input produktif dalam proses produksi berikutnya. Balas jasa = Bunga (interest)
• Tinggi rendahnya bunga
a) Permintaan dan penawaran modal
b) Risiko hilangnya modal
c) Keadaan perekonomian
d) Kemakmuran
e) Peranan pemerintah
1. Teori
a) Agio dari Von Bohm Bawerk
b) Abstinence dari Nassau William Senior
c) Produktivitas dari Jean Baptiste Say
d) Liquidity preference dari JM Keynes

4. Pasar Kewirausahaan/Keahlian/Skill, balas jasa = Laba (profit)


Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang mampu mengelola dan mengambil
keputusan atas berbagai faktor produksi, agar usaha tersebut bisa berjalan secara efisien dan
efektif, guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
1. Teori
a) Jean Baptiste say (laba timbul karena keahlian memimpin perusahaan)
b) Schumpeter (laba timbul karena inovasi)
c) Karl marx (laba timbul karena nilai lebih hasil kerja buruh yang tidak
dibayarkan)
d) Hawley (laba timbul karena keberanian mengambil risiko)

KISI-KISI 2: KONSEP PEMBANGUNAN

Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, Produk Domestik Bruto


(PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional (PN), inflasi,
konsumsi, investasi, uang dan perbankan.

A.1 Mendeskripsikan ekonomi mikro dan ekonomi makro atau masalah yang dihadapi
pemerintah di bidang ekonomi.
- Ekonomi Mikro
- mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan dan penentuan harga-harga pasar serta
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
- menyelidiki bagaimana sumber-sumber daya ekonomi yang langka dialokasikan di
antara alternatif akhir dan berusaha untuk menentukan faktor-faktor penentu strategis dari
suatu penggunaan sumber-sumber dana secara efisien dan optimal.
- kebijakan ekonomi mikro merupakan penetapan tujuan-tujuan khusus oleh pemerintah
untuk pasar atau industri tertentu dan penggunaan instrumen pengendalian untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
- Tujuan-tujuan ekonomi mikro terpusat pada efisiensi yang digunakan untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya dan cara dalam mengatasi segala rintangan terhadap
alokasi sumber daya yang efisien misalnya distorsi monopoli atau penyesuaian pasar melalui
kebijakan persaingan dan kebijakan industri
- Ekonomi Makro
- berkaitan dengan studi tentang perekonomian agregat.
- menyelidiki bagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja, dan menetapkan
faktor-faktor penentu strategis tentang tingkat pendapatan nasional dan output, kesempatan
kerja dan harga-harga.
- kebijakan ekonomi makro berarti penetapan tujuan-tujuan umum oleh pemerintah untuk
keseluruhan ekonomi dan penggunaan alat pengawasan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
- Tujuan-tujuan ekonomi makro mencakup kesempatan kerja penuh, pencegahan inflasi,
pertumbuhan ekonomi, keseimbangan neraca pembayaran, kebijakan fiskal, dan kebijakan
moneter.
14. Masalah Ekonomi Pemerintah:

1. Kemiskinan 4. Pemerataan
2. Keterbelakangan 5. Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi.
3. Lapangan Pekerjaan 6. dll

Kebijakan-Kebijakan Untuk Mengatasi Masalah Ekonomi


1. Meningkatkan investasi di Indonesia
2. Penerapan program-program pengentasan kemiskinan
3. Pembangunan proyek-proyek padat karya
4. Penerapan kebijakan fiskal dan moneter
5. Meningkatkan penerimaan pemerintah
6. Menerapkan good corporate governance

A.2 Mendeskripsikan konsep PDB, PDB harga berlaku, PDB harga konstan,
pendapatan nasional, atau pendapatan per kapita

15. Konsep Pendapatan Nasional


1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga masyarakat
(termasuk warga negara asing) di suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
2. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
GNP = GDP – Produk Neto terhadap Luar Negeri
atau
GNP = (GDP – Produk WNA) + Produk WNI di Luar Negeri
3. Produk Nasional Neto/Bersih (PNN) atau Net National Product (NNP)
NNP = GNP – Penyusutan + Barang Pengganti Modal
4. Pendapatan Nasional Neto (Bersih) atau Net National Income (NNI)
NNI = NNP – Pajak tidak Langsung
5. Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI)
PI = (NNI + Transfer Payment) – (Iuran Jaminan sosial + Asuransi + Laba Ditahan +
Pajak Perseroan)
6. Pendapatan Bebas atau Disposable income (DI)
DI = PI – Pajak Langsung
7. Produk Domestik Regional Bruto
Jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan
ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode waktu tertentu

16. Perhitungan Pendapatan Nasional:


2. Pendekatan Pengeluaran:
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua rumah tangga ekonomi dalam
satu tahun.
3. Pendekatan Pendapatan:
menjumlahkan seluruh penerimaan yang diperoleh oleh para pemilik faktor poduksi dalam
satu tahun.
17. Pendapatan Perkapita = Pendapatan Nasional dibagi jumlah penduduk
Pada negara maju pendapatan nasional menggunakan PNB sedangkan pada negara
berkembang pendapatan nasional menggunakan PDB
Kegunaan
(1) Melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun
(2) Data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain
(3) Perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainnya
(4) Data untuk mengambil kebijakan ekonomi

A.3 Mendeskripsikan indeks harga atau inflasi berdasarkan data atau grafik

18. Laju inflasi


persentase kenaikan harga dalam beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode
lainnya
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga
rata-rata pada tahun dasar
Tiga macam indeks harga di Indonesia
a) Indeks Harga Produsen
b) Indeks Harga Perdagangan Besar
c) Indeks Harga Konsumen

19. Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan harga barang pada umumnya
mengalami kenaikkan secara terus menerus yang diakibatkan adanya ketidakseimbangan
antara arus uang dengan arus barang.
Jenis-jenis
a. Berdasarkan tingkat keparahannya
(1) Inflasi ringan (kurang dari 10%)
(2) Inflasi sedang (antara 10% sampai dengan 30%)
(3) Inflasi berat (antara 30% sampai dengan 100%)
(4) Inflasi sangat berat (di atas 100%)
b. Berdasarkan sumbernya
(1) Inflasi dari luar negeri
(2) Inflasi dari dalam negeri
c. Berdasarkan penyebabnya
(1) Inflasi karena kenaikan permintaan
(2) Inflasi karena kenaikan biaya produksi

Cara Mengatasi Inflasi


1. Kebijakan Moneter
a. menaikkan suku bunga (politik diskonto/discount policy)
b. menjual Surat Berharga (politik pasar terbuka/open market policy)
c. memperbesar cadangan kas bank (politik persediaan kas/cash ratio policy).
2. Kebijakan Fiskal
a. menurunkan pengeluaran pemerintah
b. meningkatkan tarif pajak
c. mengadakan pinjaman pemerintah
d. meningkatkan pendapatan negara
3. Kebijakan Nonmoneter
a. meningkatkan jumlah produksi barang/jasa
b. meningkatkan upah
c. pengawasan harga
d. melaksanakan operasi pasar.

A.4 Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan atau investasi berdasarkan
data atau grafik

Dalam bentuk persamaan linier, notasi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan akan menjadi:
Keterangan:
a = konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol.
-a = tabungan otonom, yaitu besarnya tabungan pada saat pendapatan nol.
b = hasrat mengonsumsi marjinal (Marginal Propencity to Consume = MPC).
(1-b) = hasrat menabung marjinal (Marginal Propencity to Save = MPS)
APC = Average Propencity to Consume (hasrat konsumsi rata-rata)
ΔC = perubahan konsumsi (C2 – C1), selalu positif
ΔY = perubahan pendapatan (Y2 – Y1), selalu positif
ΔS = perubahan tabungan (S2 – S1), selalu positif.
Fungsi Pendapatan/Konsumsi: =
Fungsi Pendapatan/Tabungan =
Keterangan Y1 = pendapatan sebelum perubahan (mula-mula)
Y2 = pendapatan nasional setelah perubahan
C1 = konsumsi sebelum perubahan (mula-mula)
C2 = konsumsi setelah perubahan
S1 = tabungan sebelum perubahan (mula-mula)
S2 = tabungan setelah perubahan

A.5 Mendeskripsikan konsep dan teori uang, perbankan, atau kebijakan pemerintah di
bidang moneter

21. Fungsi Uang


A. Fungsi asli
1. alat tukar (medium of exchange).
2. alat kesatuan hitung (a unit of account)
B. Fungsi Turunan
1. alat pembayaran yang sah
2. alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan
3. alat pendorong kegiatan ekonomi
4. standar pencicilan utang

Jenis Uang berdasarkan badan yang mengeluarkan


A. Uang Kartal, artinya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat bayar.
Uang kartal ada yang berbentuk logam dan ada yang berbentuk kertas yang benar-benar
beredar dari tangan ke tangan sebagai alat pembayaran dalam masyarakat.
B. Uang Giral, disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank
dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi
tetapi secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang
yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk
mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro.
Berdasarkan bahan
a) Uang logam
b) Uang kertas
Berdasarkan negara yang mengeluarkan
a) Uang dalam negeri
b) Uang luar negeri (valas)
Berdasarkan perbandingan nilai bahan dan nilai tukar
a) Uang nilai penuh (nilai bahan = nilai tukar)
b) Uang tidak bernilai penuh (nilai tukar > nilai bahan)
Sedangkan tugas utama Bank Indonesia, terdiri dari:
1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3) mengatur dan mengawasi bank
Tugas Bank Umum: Menghimpun dana, menyalurkan dana, dan menyediakan jasa lalu lintas
pembayaran
Tugas Bank Perkreditan Rakyat: Menghimpun dana dan menyalurkan dana, tidak
menyediakan jasa lalu lintas pembayaran

23. Untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dapat
menggunakan berbagai macam kebijakan moneter.

Kebijakan Moneter:
1. Politik Diskonto (Discount Policy), yaitu kebijakan yang diambil bank sentral untuk
mengatur kestabilan nilai rupiah dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank,
baik tabungan maupun kredit. Ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka diatasi
dengan menaikkan suku bunga. Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar terlalu
sedikit/kurang, diatasi dengan menurunkan suku bunga.
2. Politik Persediaan Kas (Cash Ratio Policy), yaitu kebijakan yang diambil bank sentral
untuk mengatur kestabilan nilai rupiah dengan cara menambah atau mengurangi cadangan
kas pada bank. Ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka diatasi dengan
menambah cadangan persediaan kas (mengurangi pengeluaran/memperketat pemberian
pinjaman). Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar terlalu sedikit/kurang, diatasi dengan
mengurangi cadangan persediaan kas (menambah pengeluaran/memperlonggar pemberian
kredit).
3. Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy), yaitu kebijakan yang diambil bank sentral
untuk mengatur kestabilan nilai rupiah dengan cara menjual atau membeli surat
berharga. Ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka diatasi dengan cara
menjual surat berharga. Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar terlalu sedikit/kurang,
diatasi dengan membeli surat berharga.

Produk Bank:
1. Kredit AKTIF: Kegiatannya diselenggarakan oleh bank umum, dana yang digunakan
masyarakat untuk berbagai tujuan, dan produknya seperti kredit aksep, letter of credit, dan
kredit dokumenter.
2. Kredit PASIF: Aliran dana yang masuk ke bank, kegiatannya diselenggarakan oleh bank
umum, dan produknya terdiri dari giro, deposito, dan tabungan.
Tujuan Kebijakan Moneter:
1. Menjaga stabilitas ekonomi
2. Memperluas kesempatan kerja
3. Menjaga stabilitas harga
4. Mengatur neraca pembayaran.

B. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan


ekonomi, APBN dan APBD, perekonomian terbuka, serta mengenal pasar modal.

B.1 Mendeskripsikan ketenagakerjaan, pembangunan ekonomi dan pertumbuhan


ekonomi, pengangguran atau dampaknya berdasarkan data atau grafik.

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan Produk Domestik
Bruto (PDB) tanpa menandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk. Sedangkan pembangunan ekonomi berarti suatu proses yang
bertujuan untuk menaikkan PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan
penduduk.
Menurut ECAPE (Economic Commission for Asia and Far East) Pertumbuhan
Ekonomi memiliki ciri antara lain:
1. Terjadinya peningkatan GNP dan atau pendapatan perkapita dari tahun ke tahun (Flow
Output Approach);
2. Terjadinya peningkatan investasi potensial (Level of Living Approach);
3. Ditemukannya sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan lebih baik
(Stock of Resources or Productive Asset Approach);

Sedangkan Pembangunan Ekonomi, memiliki ciri:


1. Mengalami peningkatan GNP dan IPC yang disertai pemerataannya;
2. Mengalami perubahan dalam struktur ekonomi;
3. Adanya peningkatan kesejahteraan;
4. Adanya inovasi dan penguasaan IPTEK.
(1) Nilai ekspor Indonesia terus mengalami peningkatan walaupun masih lebih rendah
dibandingkan impor.
(2) Setiap tahun persentase defisit APBN terus mengalami penurunan.
(3) Fondasi ekonomi Indonesia masih dirasakan cukup tangguh dalam menghadapi krisis
yang sedang terjadi.

Hambatan pembangunan ekonomi:


(1) Ketergantungan terhadap kedelai impor mengakibatkan para pengusaha tahu dan
tempe mengalami kesulitan ketika nilai dollar naik.
(2) Kenaikan harga bahan bakar minyak jenis premium memacu kenaikan harga
kebutuhan pokok.

26. Dampak Pengangguran:


1. Segi Ekonomi:
a. Produk Domestik Bruto mengalami penurunan
b. Pendapatan Nasional turun
c. Menghambat investasi
d. Daya beli masyarakat turun
e. Menimbulkan kelesuan usaha
2. Segi Sosial:
a. Perasaan rendah diri (hilang atau turunnya kepercayaan diri)
b. Gangguan keamanan
c. Biaya sosial tinggi
d. Keretakan rumah tangga

Jenis-jenis Pengangguran
a. Pengangguran friksional, terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan
pemberi kerja dan pelamar kerja atau sedang mencari pekerjaan yang lebih baik
b. Pengangguran siklus, terjadi karena ekonomi menurun (resesi ekonomi)
c. Pengangguran musiman, terjadi karena perubahan cuaca atau faktor alam
d. Pengangguran teknologi, terjadi karena tersingkirnya tenaga kerja manusia oleh
mesin
e. Pengangguran struktural, terjadi karena ketidakseimbangan struktur perekonomian

B.2 Mendeskripsikan APBN dan APBD, kebijakan pemerintah di bidang fiskal,


sumber-sumber penerimaan atau pengeluaran pemerintah.

27. APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).
APBD adalah daftar yang terperinci mengenai pendapatan dan pengeluaran daerah
dalam waktu satu tahun yang telah disahkan DPRD.
Tujuan Penyusunan APBN, pedoman pengeluaran dan penerimaan negara agar terjadi
keseimbangan yang dinamis dalam melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk meningkatkan
produksi dan kesempatan kerja dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh
karena itu, anggaran pendapatan dan belanja negara harus dirumuskan sedemikian rupa yang
mencakup perkiraan periodik dari semua pengeluaran dan sumber penerimaan.
Tujuan Penyusunan APBD, mengatur penerimaan dan pengeluaran daerah agar dapat
mencapai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kemakmuran masyarakat di daerah.
Fungsi APBN
1. Fungsi Stabilitas: mencapai kestabilan arus uang dan barang
2. Fungsi Alokasi: menempatkan sumber-sumber penghasilan ke berbagai sektor
pembangunan
3. Fungsi Distribusi: terbagikan ke semua departemen, dana subsidi, dana pensiun secara
adil dan proporsional
4. Fungsi Pertumbuhan dan Pengendali Inflasi (Fungsi Regulasi atau Pengatur)
5. Fungsi Otorisasi: dasar melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan

28. Asas Penyusunan APBN: Kemandirian, penghematan, prioritas pembangunan,


menitikberatkan pada undang-undang negara
Asas anggaran:
1. Berimbang (Penerimaan = Belanja)
2. Surplus (Penerimaan > Belanja)
3. Defisit (Penerimaan < Belanja)
Sumber penerimaan negara
1. Penerimaan dalam negeri, meliputi penerimaan pajak (PPh, PPn, PBB, BPHTB, cukai,
bea masuk dan bea ekspor) dan penerimaan bukan pajak (penerimaan SDA (migas dan non
migas), laba BUMN, surplus BI, dan PNBP lainnya)
2. Penerimaan pembangunan, meliputi bantuan luar negeri (Hibah, bantuan proyek, bantuan
program) dan pinjaman luar negeri

Sumber pengeluaran negara


1. Pengeluaran rutin, meliputi belanja PNS, belanja barang, belanja daerah (dana
perimbangan dan dana otonomi khusus), cicilan utang ditambah bunga, bantuan sosial, hibah,
subsidi BBM dan non BBM
2. Pengeluaran pembangunan, meliputi pengeluaran negara untuk membiayai pembangunan
yang terdiri dari pembangunan fisik (gedung, jembatan, jalan) dan pembangunan non fisik
(pendidikan dan latihan)

29. Ketentuan tarif pajak penghasilan UU No. 36 Tahun 2008


No. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
1 Sampai dengan Rp50.000.000,00 5%
2 Di atas Rp50.000.000,00 s.d Rp250.000.000,00 15%
3 Di atas Rp250.000.000,00 s.d Rp500.000.000,00 25%
4 Lebih dari Rp500.000.000,00 30%
Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP):
Wajib pajak Rp15.840.000,00
Istri tidak bekerja Rp1.320.000,00
Anak (maksimal 3) Rp1.320.000,00 per anak
PKP (Penghasilan Kena Pajak) = Penghasilan bersih setahun – PTKP
Menghitung PPh (Pajak Penghasilan) = % Tarif PPh x PKP
Menghitung PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)

30. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengelola
atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara
mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Hal ini berarti dalam pelaksanaan APBN
harus diatur melalui kebijakan agar sesuai dengan arah dan laju pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kemakmuran
masyarakat. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, dan prioritas
pembangunan serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan rencana kerja yang telah
digariskan oleh pemerintah, memperbaiki keadaan ekonomi, mengusahakan kesempatan
kerja, dan menjaga kestabilan harga-harga secara umum
Macam-macam Kebijakan Fiskal:
1. Pembiayaan fungsional
2. Pengelolaan anggaran
3. Stabilisasi anggaran otomatis
4. Anggaran belanja seimbang
Contoh Kebijakan Fiskal: pengenaan pajak, subsidi, belanja pemerintah.
B.3 Mendeskripsikan bursa efek atau mekanisme kerja bursa efek.
Bursa efek merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek di antara mereka.

31. Manfaat pasar modal:


a. bagi investor
1) memperoleh deviden dari pemegang saham dan bunga bagi pemegang obligasi
2) berinvestasi dibeberapa perusahaan sekaligus
3) memiliki hak suara dalam RUPS
b. bagi emiten:
1) adanya fleksibilitas pengelolaan dana bagi perusahaan
2) sarana memperbesar modal usaha
3) meningkatkan kapasitas produksi
c. bagi pemerintah:
1) menciptakan kesempatan kerja
2) indikator perkembangan ekonomi nasional dan pembangunan
3) mendorong kegiatan investasi

32. Fungsi pasar modal:


(1) sumber dana jangka panjang
(2) sarana peningkatan pendapatan negara
(3) sarana penambah modal bagi badan usaha

Jenis-Jenis Surat Berharga


1) Saham: tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan
2) Obligasi: sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (pemodal) dan yang
diberi pinjaman (emiten)
3) Reksadana: wadah yang digunakan untuk meghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasika dalam portofolio efek oleh manajer investasi
4) Derivatif dari efek
a) Right/klaim: bukti hak pemesan saham baru yang akan terbit
b) Warrant: efek yang memberi hak memesan saham pada harga tertentu untuk enam
bulan/lebih

Mekanisme kerja bursa efek:


1. Menjadi nasabah atau membuka rekening di perusahaan efek (broker) yang
menjadi Anggota Bursa
2. Menghubungi perusahaan efek atau order dari nasabah ke perusahaan efek.
Order dapat dilakukan langsung ke kantor broker atau melalui sarana komunikasi lainnya
3. Meneruskan order ke petugas broker di lantai bursa (floor trader)
Tipe order yang digunakan:
Open order atau Good till cancelled (GTC) : perintah kepada pialang utk mnjual/mmbeli
sekuritas dgn harga tertentu
Market order : perintah untk mnjual/mmbeli sekuritas pada harga saham
Limit order : investor menentukan hrga maksimal dlm mnjual& hrga minimum dlm mmbeli
sekuritas
Stop order : pialang menjual/membeli sekuritas pd hrga tertentu
4. Memasukkan order ke Jakarta Automatic Trading System (JATS)
Sistem tawar menawar pada sistem JATS di BEI mengacu pada aturan yang disebut price and
time priority
5. Melaksanakan jual beli (matched) efek
6. Menyelesaikan transaksi (settlement)
Difasilitasi oleh LKP dan LPP. Penyelesaian transaksi saham membutuhkan
waktu tiga hari kerja. Istilah penyelesaian tersebut dikenal dengan singkatan T+3. artinya
seorang investor akan mendapatkan haknya pada hari keempat setelah transaksi.

KISI-KISI 3: MANAJEMEN PEREKONOMIAN INTERNASIONAL

A.1 Mendeskripsikan perdagangan internasional, valuta asing, neraca pembayaran,


atau devisa.

33. Perdagangan Internasional


adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Teori-teori perdagangan internasional:
1) Teori keunggulan mutlak Adam Smith (perdagangan terjadi karena kemampuan negara
memproduksi barang lebih banyak)
2) Teori keunggulan komparatif David Ricardo (perdagangan terjadi karena kemampuan
negara mengefisiensikan biaya produksinya)

Faktor pendorong perdagangan internasional Manfaat perdagangan internasional


A. sebagai sumber devisa
A. Perbedaan sumber daya alam
B. perluasan kesempatan kerja
B. Perbedaan selera
C. stabilisasi harga
C. Penghematan biaya produksi
D. peningkatan kualitas konsumsi
D. Perbedaan teknologi
E. percepatan alih teknologi
Pengertian kebijakan pedagangan internasional
rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi masalah hubungan perdagangan
internasional guna melindungi kepentingan nasional
Bidang impor
1) Kuota (pembatasan jumlah produk impor)
2) Tarif (pengenaan bea masuk / tarif pajak atas produk impor)
3) Subsidi (bantuan pemerintah terhadap industri dalam negeri agar berdaya saing
dengan harga produk impor)
4) Larangan impor

Bidang ekspor
1) Diskriminasi harga (perbedaan harga jual produk ekspor di beberapa negara tujuan
ekspor)
2) Premi (bantuan pemerintah terhadap perusahaan eksportir agar produknya berdaya
saing di luar negeri)
3) Dumping (perbedaan harga jual produk ke luar negeri lebih murah daripada harga
produk tersebut di dalam negeri)
4) Politik dagang bebas (free trade)
5) Larangan ekspor
34. Pengertian neraca pembayaran
suatu catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari
suatu negara dengan negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu,
biasanya satu tahun
Komponen Neraca Pembayaran:
a. Neraca Perdagangan
Berisi nilai ekspor dan impor barang. Diusahakan positif (Ekspor > Impor).
b. Neraca Jasa
Berisi nilai dari hasil jasa.
c. Neraca Modal
Berisi penerimaan hasil pinjaman, simpanan, investasi, saham, dividen, obligasi,
bantuan, dll.
d. Neraca Moneter
Disebut juga Accomodating, karena timbul akibat dari transaksi lain.
Neraca Perdagangan ditambah dengan Neraca Jasa disebut Neraca Transaksi Berjalan.
Ikhtisar Neraca Pembayaran:
a. Sisi Debet, berisi arus uang keluar.
b. Sisi Kredit, berisi arus uang masuk.
Kredit Debet
1. Pengiriman barang ke luar negeri 1. Pemasukan barang dari luar negeri
2. Bunga dan dividen yang diterima dari 2. Bunga dan dividen yang dibayar ke
luar negeri luar negeri
3. Pendapatan jasa yang dikerjakan di luar 3. Jasa yang harus dibayar ke luar
negeri negeri
4. Kredit yang diterima dari luar negeri 4. Kredit yang diberikan ke luar negeri
baik jangka pendek maupun panjang dan pembayaran cicilan utang

Nilai Tukar Valuta Asing (Kurs)


Pengertian: jumlah satuan mata uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu
satuan mata uang asing
Perubahan naik turunnya kurs suatu mata uang tergantung pada naik turunnya permintaan
dan penawaran mata uang tersebut
Fungsi pasar valuta asing
1) Mentransfer daya beli
2) Memudahkan transaksi perdagangan internasional
3) Memberi kesempatan pada masyarakat untuk menghindari risiko naik turunnya kurs

Ú Sistem kurs
1) Sistem kurs tetap (penentuan nilai kurs yang ditentukan pemerintah)
2) Sistem kurs bebas (penentuan nilai kurs ditentukan oleh permintaan dan penawaran
(mekanisme) pasar
3) Sistem kurs mengambang terkendali (penentuan nilai kurs yang ditentukan pasar
yang dikendalikan pemerintah)
Menghitung nilai tukar valuta berdasarkan kurs yang berlaku
Kurs Beli è Bank/Money Changer membeli mata uang asing
Kurs Jual è Bank/Money Changer menjual mata uang asing
Ú Faktor-faktor yang memengaruhi hubungan kurs rupiah dengan valuta asing
1) Jumlah uang yang beredar dibandingkan jumlah barang dan jasa
2) Sistem kurs yang dianut
3) Keadaan pasar

Devisa
Pengertian: segala mata uang asing yang beredar di dalam negeri suatu negara dan telah
memiliki catatan kurs resmi di bank sentral
Fungsi devisa
1) Alat tukar internasional
2) Alat pembayaran utang luar negeri
3) Alat stabilisasi mata uang suatu negara
Sumber devisa
1) Ekspor barang dan jasa
2) Pinjaman luar negeri
3) Bunga atau pendapatan dari investasi

B.Memahami manajemen, badan usaha dalam perekonomian nasional, pengelolaan


koperasi, dan kewirausahaan.

B.1 Mendeskripsikan manajemen dan badan usaha.

35. Pengertian manajemen


Dari segi seni: Seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
Dari segi ilmu pengetahuan: Bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi kemanusiaan
Dari segi proses: Proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan
dengan orang-orang lain. Oleh karena itu dibutuhkan adanya penerapan fungsi manajemen.

a. Manfaat perencanaan di antaranya:


1. membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi
menuju arah yang sama;
2. akan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi;
3. memudahkan pelaksanaan pengawasan;

b. Pengorganisasian bermanfaat untuk:


1. memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan;
2. menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas;
3. anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka
mencapai tujuan.

c. Manfaat Actuating (Penggerakkan): menggerakkan bawahan bekerja mencapai tujuan


yang telah ditetapkan.
d. Manfaat Controlling (Pengawasan):
1. mencegah supaya tidak terjadi kesalahan.
2. perencanaan akan sesuai dengan rencana,
3. mencegah adanya kesalahan,
4. menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaan,
5. mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan
6. memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.

36. Badan usaha: Kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor faktor produksi yang
bertujuan mencari laba atau memberi pelayanan kepada masyarakat

Perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan


aspek Badan usaha perusahaan
Mencari laba
Kesatuan badan Menghasilkan barang
untuk mengurus dan jasa
Tujuan
perusahaan Alat badan usaha untuk
Fungsi
Yuridis/hukum mencapai tujuan
Bentuk
seperti PT, CV, Pabrik, bengkel atau
Firma atau unit produksi
koperasi

A. BUMN:
1. PERJAN (sampai 2003) è tujuan melayani masyarakat dan mencari keuntungan,
berfungsi sosial dan ekonomi, bergerak pada jasa vital, bagian dari departemen, pegawai
berstatus PNS, memperoleh fasilitas negara
2. PERUM è tujuan melayani masyarakat dan mencari keuntungan, berfungsi sosial dan
ekonomi, bergerak pada jasa vital, modal berasal dari kekayaan negara/daerah yang
dipisahkan, pegawai berstatus Pegawai perusahaan negara, memiliki kekayaan sendiri
3. PERSERO è tujuan mencari keuntungan, berfungsi komersial dan ekonomi, modal
saham, tidak mendapat fasilitas negara, dipimpin direksi, status pegawai perusahaan, tidak
mendapat fasilitas negara

B. BUMD è mengelola sektor-sektor strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak

C. BUMS:
1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN è modal dimiliki satu orang, tanggung jawab
tidak terbatas
2. FIRMA è Didirikan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama, tanggung
jawab masing-masing anggota tidak terbatas, kekayaan perusahaan tidak dipisah dari
kekayaan pribadi.
3. PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV) è Terdapat sekutu komanditer (pasif)
dengan tanggung jawab terbatas dan sekutu komplementer (aktif) dengan tanggung jawab
tidak terbatas
4. PERSEROAN TERBATAS (PT) èmodal atas saham, dijalankan direksi, dimiliki
pemilik saham sehingga tanggung jawab terbatas

D. KOPERASI èbadan hukum yang berasaskan kekeluargaan dan menjalankan usaha


bersama
B.2 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi, koperasi sekolah, atau menghitung
pembagian sisa hasil usaha berdasarkan data.

37. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 (sekarang UU Nomor 17 Tahun 2012), pasal 5
mengemukakan bahwa:
1. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota;
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; dan
e. kemandirian.
2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi
sebagai berikut:
a. pendidikan perkoperasian; dan
b. kerja sama antar koperasi.

Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, mencantumkan:


Fungsi dan Peranan Koperasi adalah:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

38. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 sebagai pengganti Undang-undang Nomor


25 Tahun 1992, tentang Perkoperasian

PEMBAGIAN SHU:
Jasa Modal (Simpanan) = Simpanan per Anggota X % (Jasa Modal x SHU)
Simpanan Total di Koperasi
Jasa Anggota (Usaha) = Pembelian per Anggota X (% Jasa Usaha x SHU)
Penjualan Total Koperasi
(Untuk Koperasi Konsumsi)
Jasa Anggota (Usaha) = Pinjaman per Anggota X (% Jasa Usaha x SHU)
Pinjaman Total Koperasi
(Untuk Koperasi Simpan Pinjam)
SHU ANGGOTA = Jasa Modal + Jasa Anggota (usaha)

B.3 Mendeskripsikan ciri-ciri, jiwa, atau peran wirausaha.


39. Peranan Wirausaha:
1. Sebagai salah satu jalan keluar untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan
(mengurangi pengangguran).
2. Turut membangun perekonomian nasional dengan tidak membebani pemerintah dan
masyarakat.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Meningkatkan produktivitas faktor-faktor produksi.
40. Ciri-ciri wirausaha
1. percaya diri 4. berorientasi ke masa depan
2. pengambilan risiko 5. berorientasi pada tugas dan hasil
3. kepemimpinan 6. keorisinilan

KISI-KISI 4: AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

A. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.

A.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi, persamaan akuntansi, atau


mencatat mekanisme debet/kredit

41. Akuntansi sebagai sistem informasi


Akuntansi adalah sebuah proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan yang membutuhkan
input berupa kegiatan perusahaan dan menghasilkan output berupa laporan keuangan.

Kualitas Informasi Akuntansi


Syarat-syarat informasi akuntansi yang berkualitas adalah sebagai berikut.
1. Perbandingan antara manfaat dan biaya
2. Dapat dimengerti 5. Nilai prediksi
3. Relevan 6. Feedback
4. Dapat dipercaya 7. Tepat waktu
a. Dapat diuji 8. Dapat dibandingkan atau konsisten
b. Netral 9. Materiality
c. Menyajikan yang seharusnya

Pemakai Informasi akuntansi


1. Pihak Internal, yaitu manajemen (pimpinan perusahaan)
2. Pihak Eksternal, terdiri dari:
a. pemilik (investor)
e. pelanggan
b. karyawan atau serikat kerja
f. masyarakat
c. kreditor
g. investor
d. badan-badan pemerintah

Bidang Akuntansi
1. Akuntansi keuangan (pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan
keuangan).
2. Auditing (pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan).
3. Akuntansi biaya (penetapan biaya dan kontrol atas biaya produksi suatu barang).
4. Akuntansi Manajemen (informasi kegiatan perusahaan dan keputusan bagi pihak
manajemen).
5. Akuntansi anggaran (penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan).
6. Akuntansi perpajakan (menyusun pemberitahuan pajak dan penghitungan pajak dari
transaksi usaha).
7. Sistem akuntansi (perencanaan, pelaksanaan, dan pengumpulan serta pelaporan data
keuangan).
8. Akuntansi pemerintahan (penyajian laporan transaksi yang dilakukan oleh
pemerintah).
9. Akuntansi pendidikan (kegiatan pengajaran dan pengembangan pendidikan akuntansi).
Profesi Akuntansi
1. Akuntan internal (akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan).
2. Akuntan publik (akuntan independen yang memberikan jasa-jasa akuntansi).
3. Akuntan pemerintah (akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga Pemerintah).
4. Akuntan pendidik (akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi).

42. Persamaan akuntansi


Rumus persamaan akuntansi Harta = Utang + Modal

1. Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Persamaan Akuntansi


a. Harta dengan harta (H – H)
contohnya: pembelian harta secara tunai dan pelunasan/diterima kas atas piutang
b. Harta dengan utang (H – U)
contohnya: pembelian harta secara kredit dan pelunasan/dibayar utang
c. Harta dengan modal (H – M)
contohnya: setoran modal/investasi, penerimaan pendapatan secara tunai atau kredit, dibayar
beban/biaya, dan pengambilan prive (kepentingan pribadi)

2. Penggolongan Akun
Terbagi atas:
a. Akun Riil (laporan Neraca)
1. Harta/aktiva
a. Harta lancar (Kas, Surat Berharga, Piutang wesel/wesel tagih, Piutang usaha,
Persediaan, Beban dibayar di muka, Perlengkapan)
b. Investasi jangka panjang (deposito, saham dan obligasi)
c. Aktiva tetap (Peralatan, mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah)
d. Aktiva tidak berwujud (Hak Paten, Hak Cipta, Merk Dagang, Franchese, Good
Will, (Leasing)
e. Aktifa lain-lain (Mesin yang tidak dipakai)
2. Utang/Kewajiban
a. Kewajiban lancar (Utang Usaha, Utang wesel/wesel bayar, Biaya yang masih
harus dibayar, Utang bunga, Pendapatan yang diterima di muka)
b. Kewajiban jangka panjang (Utang hipotik, Utang Obligasi, Utang Bank)
c. Kewajiban lain-lain (Utang kepada direksi, pinjaman dari pelanggan)
3. Modal
Bentuk perusahaan Nama Modal
a. - Perseroan - Modal Pemilik
b. - Persekutuan - Modal Sekutu
c. - Perseroan Terbatass - Modal Saham
d. - Koperasi - Modal Anggota

b. Akun Nominal (laporan Laba/Rugi)


4. Pendapatan
Contoh:
- pendapatan usaha (pendapatan jasa angkutan, pendapatan servis, pendapan komisi)
- pendapan di luar usaha (pendapatan bunga, penjualan harta tetap)
5. Beban
Contoh:
- beban usaha (beban gaji, beban sewa, beban listrik,air&telepon, beban iklan,
beban perlengkapan, dsb)
- beban di luar usaha (beban bunga)

43. Pencatatan mekanisme Debet dan Kredit


Nama Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal
Harta Debet Kredit Debet
Utang Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet

A.2 Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum atau buku besar berdasarkan
transaksi/dokumen.

44. Penggolongan Transaksi Keuangan


Menurut pihak yang melakukannya dibedakan menjadi:
- transaksi keuangan internal, dan
- transaksi keuangan eksternal.
Menurut sumbernya dibedakan menjadi:
- transaksi modal, dan
- transaksi usaha.
Bukti pencatatan:
- bukti transaksi eksternal
- faktur, kuitansi, dan nota kredit
- bukti transaksi internal
- memo antarbagian dan memorial post
Aturan Pencatatan Transaksi ke dalam Akun
- Kenaikan harta, beban, dan prive à debet
- Penurunan harta , beban, dan prive à kredit
- Kenaikan utang, pendapatan, dan modal à kredit
- Penurunan utang, pendapatan, dan modal à debet

Jurnal Umum
Dasar penentuan ke akun mana transaksi dicatat, berapa jumlah yang dicatat, dan di sisi mana
dicatat.
Fungsi jurnal:
- fungsi pencatatan (semua transaksi pada suatu perusahaan harus dicatat)
- fungsi historis (transaksi tercatat sesuai urutan waktu terjadinya)
- fungsi analisis (bukti transaksi dianalisis kemudian dicatat ke jurnal)
- fungsi instruktif (perintah mendebet dan mengkredit akun-akun pada jurnal)
- fungsi informatif (menyajikan tanggal, nama akun, ket. singkat, dan nilai uang pada
suatu transaksi)
Langkah-Langkah Membuat Jurnal
Langkah 1: catat tanggal terjadinya transaksi.
Langkah 2: isi nomor bukti transaksi.
Langkah 3: catat akun yang mengalami perubahan akibat transaksi.
Langkah 4: isi kolom debet/kredit dengan jumlah uang yang terlibat dalam transaksi.

45. Buku Besar


Pengertian: buku yang berisi kumpulan akun-akun yang disusun sedemikian rupa sehingga
ketika diperlukan mudah ditemukan.
Bentuk: skontro, stafel berlajur khusus saldo, dan stafel berlajur saldo rangkap.
Langkah-Langkah Pemindahbukuan
Langkah 1: siapkan akun sesuai instruksi jurnal.
Langkah 2: catat tanggal jurnal pada lajur tanggal akun.
Langkah 3: posting jurnal ke buku besar.
Langkah 4: catat keterangan jurnal pada lajur keterangan akun.
Langkah 5: indexing cross (mencatat nomor akun di lajur ref jurnal dan halaman
jurnal dicatat di lajur ref buku besar).
Neraca Saldo
Pengertian: daftar yang memuat saldo dari akun-akun yang terdapat dalam buku besar.
Tujuan penyusunan neraca saldo adalah untuk menguji apakah transaksi telah diposkan
ke akunnya dengan benar.

Cara Menemukan Kesalahan melalui Neraca Saldo


Langkah 1: uji coba kembali kebenaran neraca saldo dengan menjumlahkan ulang sisi
debet dan kredit.
Langkah 2: uji coba kembali kebenaran neraca saldo dengan membandingkannya ke saldo
buku besar.
Langkah 3: mencocokkan jumlah di buku besar dengan jurnal.
Langkah 4: teliti kembali kebenaran keseimbangan jurnal.

A.3 Membuat jurnal penyesuaian dan atau kertas kerja perusahaan jasa.

46. Jurnal penyesuaian berfungsi mengubah nilai akun sehingga memperlihatkan saldo
sebenarnya dari harta, utang, pendapatan, dan beban.
Akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi adalah akun deferal dan
akrual.
Cara Penjurnalan (Ayat Jurnal Penyesuaian/AJP) pada perusahaan jasa:
a. Perlengkapan:
Beban Perlengkapan Rp ………………..
Perlengkapan Rp ………………..
b. Beban dibayar di muka:
1) Bila dicatat di neraca saldo sebagai Beban:
………………………dibayar di muka Rp ………………..
Beban……………………. Rp ………………..
2) Bila dicatat di neraca saldo sebagai………………..dibayar di muka:
Beban …………………… Rp ………………..
……………………..dibayar di muka Rp ………………..
c. Pendapatan diterima di muka:
1) Bila dicatat dalam neraca saldo sebagai Pendapatan:
Pendapatan…………………….. Rp ………………..
…………………….diterima di muka Rp ………………..
Atau
Pendapatan…………………….. Rp ………………..
Utang……………………………….. Rp ………………..
2) Bila dicatat dalam neraca saldo sebagai ……………………diterima di muka:
……………………diterima di muka Rp ………………..
Pendapatan……………………. Rp ………………...
d. Beban yang akan dibayar atau masih harus dibayar:
Beban…………………………. Rp ………………..
Utang…………………………… Rp …………………
e. Pendapatan yang akan diterima:
Piutang………………………… Rp ………………..
Pendapatan……………………. Rp …………………
f. Penyusutan Aktiva Tetap:
Beban Penyusutan…………………… Rp ………………...
Akumulasi Penyusutan……………… Rp …………………
*Rp. Sebesar yg tercantum dlm soal
*Rp. ….. % x Harga perolehan
*Metode Garis Lurus :
Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu
Taksiran Umur (Tahun)
g. Piutang Tak Tertagih:
Beban Penghapusan Piutang………. Rp …………………
Piutang………………………………… Rp ………………….

47. Kertas Kerja


Pengertian: media pencatatan neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan laba-rugi, dan
neraca yang disusun secara logis untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Bentuk: kertas kerja enam kolom, kertas kerja delapan kolom, kertas kerja sepuluh
kolom, dan kertas kerja dua belas kolom.

A.4 Membuat laporan keuangan perusahaan jasa

48. Laporan keuangan disusun berdasarkan kertas kerja yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya.
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan kertas kerja adalah laporan laba-rugi, laporan
perubahan modal, dan neraca. Untuk laporan arus kas dibutuhkan neraca pada periode
sebelumnya
1. Laporan laba-rugi
Pengertian: laporan tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Unsur-unsur laporan laba-rugi:
a. pendapatan usaha,
b. beban usaha,
c. pendapatan di luar usaha, dan
d. beban di luar usaha.
Bentuk laporan laba-rugi:
- single step: tidak membedakan sumber pendapatan dan alokasi beban, dan
- multiple step: membedakan sumber pendapatan dan alokasi beban.
Laporan laba-rugi hanya menyajikan akun-akun nominal yaitu akun pendapatan dan
beban.

2. Laporan Perubahan Modal


Pengertian: laporan perubahan modal selama periode tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal:
a. modal awal,
b. laba atau rugi bersih,
c. penarikan modal (prive), dan
d. modal akhir.

3. Neraca
Pengertian: daftar yang mencatat secara sistematis harta, utang, dan modal perusahaan.
Unsur-unsur neraca:
a. harta,
b. utang, dan
c. modal.
Bentuk neraca:
- skontro, dan
- stafel

Kondisi Perusahaan Jasa


Laba = Pendapatan – Beban (Ketika P > B)
Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal + Laba – Prive
Rugi = Pendapatan – Beban (Ketika P < B)
Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal – Rugi – Prive
Aktiva = Pasiva
Harta = Utang + Modal

KISI-KISI 5: AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG


A. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang dan penutupan siklus
akuntansi perusahaan dagang.

A.1 Mencatat jurnal khusus, buku besar utama, atau buku besar pembantu
perusahaan dagang

49. Pengertian jurnal khusus: jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis
transaksinya.
Manfaat:
- memungkinkan pembagian pekerjaan
- memudahkan posting ke akun buku besar
- memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik
- menghemat biaya
Macam-macam Jurnal Khusus:
1. Jurnal Penerimaan Kas digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang menimbulkan
penerimaan uang tunai atau setara dengan uang tunai
2. Jurnal Pengeluaran Kas digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang menimbulkan
pengeluaran uang tunai atau setara dengan uang tunai (cek, giro pos, giro bilyet, wesel pos,
dan traveler check).
3. Jurnal pembelian digunakan mencatat transaksi pembelian secara kredit
4. Jurnal penjualan digunakan mencatat transaksi penjualan secara kredit
5. Jurnal umum digunakan mencatat retur pembelian, retur penjualan, prive bukan uang,
penjualan aktiva tidak terpakai, beban depresiasi.

Buku Besar Utama


Pengertian: kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan.
Saldo-saldo yang terdapat dalam buku besar bersumber dari rekapitulasi jurnal khusus.
Posting dari jurnal khusus ke buku besar dilakukan setiap akhir bulan.
Buku Besar Pembantu
Pengertian: buku untuk merinci bagian dari harta atau utang tertentu secara perorangan atau
badan usaha.
Fungsi: memberi rincian mengenai jenis harta atau utang.
Buku besar pembantu dicatat atas dasar bukti transaksi
Jenis-jenis Buku Besar Pembantu
1. Buku besar pembantu piutang/buku piutang: rincian dari jumlah yang terdapat dalam buku
besar utama piutang dagang
2. Buku besar pembantu utang/buku utang: merinci akun utang dalam buku besar umum
3. Buku besar pembantu persediaan/buku persediaan: Mengadakan pengawasan terhadap
persediaan barang dagangan yang ada dan memberi penjelasan terperinci atas perubahan dari
tiap-tiap jenis barang

A.2 Menghitung harga pokok penjualan berdasarkan data.

50. Harga Pokok Penjualan


Pengertian: persediaan awal ditambah pembelian bersih dikurangi persediaan akhir.
Harga pokok penjualan (HPP) = Persediaan Awal + Pembelian bersih – Persediaan
Akhir
Unsur utama dalam harga pokok penjualan adalah pembelian bersih.
Pembelian bersih = pembelian kotor dikurangi retur pembelian dan pengurangan harga
serta potongan pembelian.
Pembelian bersih = (pembelian + beban angkut pembelian) – (retur pembelian +
potongan pembelian)

A.3 Membuat jurnal penyesuaian dan atau kertas kerja perusahaan dagang

51. Jurnal Penyesuaian pada perusahaan dagang:


1) Metode Harga Pokok Penjualan:
a) Persediaan Awal (dari Neraca Saldo)
Harga Pokok Penjualan (D) Rp xxx
Persediaan Barang Dagang (K) Rp xxx
b) Persediaan Akhir (dari Hasil Perhitungan)
Persediaan Barang Dagangan (D) Rp xxx
Harga Pokok Penjualan (K) Rp xxx
c) Pembelian
Harga Pokok Penjualan (D) Rp xxx
Pembelian (K) Rp xxx
d) Retur Pembelian dan PH
Retur Pembelian dan PH (D) Rp xxx
Harga Pokok Penjualan (K) Rp xxx
e) Potongan Pembelian
Potongan Pembelian (D) Rp xxx
Harga Pokok Penjualan (K) Rp xxx
f) Beban Angkut Pembelian
Harga Pokok Penjualan (D) Rp xxx
Beban Angkut Pembelian (K) Rp xxx
2) Metode Ikhtisar Laba/Rugi:
a) Persediaan Awal (dari Neraca Saldo)
Ikhtisar Laba/Rugi (D) Rp xxx
Persediaan Barang Dagang (K) Rp xxx
b) Persediaan Akhir (dari Hasil Perhitungan)
Persediaan Barang Dagangan (D) Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi (K) Rp xxx

A.4 Mendeskripsikan laporan keuangan serta perhitungannya.

52. Menyusun Laporan Keuangan


Laporan laba-rugi : menginformasikan kinerja perusahaan dalam menentukan
profitabilitas (keuntungan) pada suatu periode akuntansi.
Laporan perubahan modal : menguraikan perubahan modal pemilik yang terjadi sebagai
akibat dari operasi perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Neraca : menginformasikan posisi keuangan, baik harta, utang dan modal secara
sistematis pada periode tertentu.
Laporan arus kas : mengungkapkan informasi mengenai aliran kas masuk (sumber) dan
aliran kas keluar (penggunaan) suatu perusahaan selama suatu periode tertentu.
Laporan laba/rugi
Menyajikan informasi tentang penjualan, harga pokok penjualan, beban usaha, pendapatan
dan beban lain, serta laba/rugi.
Beban usaha dibedakan beban penjualan dan beban administrasi.
Bentuk single step à tidak membedakan beban usaha.
Bentuk multiple step à membedakan beban usaha.

1. Penghitungan laba-rugi
a) Penjualan bersih = penjualan – (retur penjualan + potongan penjualan)
b) Pembelian bersih = (pembelian + beban angkut pembelian) – (retur pembelian +
potongan pembelian)
c) Barang yang Tersedia untuk Dijual (BTUD) =Persediaan Awal + Pembelian bersih
d) Harga pokok penjualan (HPP) = Persediaan Awal + Pembelian bersih – Persediaan
Akhir
e) Laba kotor = Penjualan bersih – HPP
f) Laba usaha = Laba kotor – beban usaha
g) Laba bersih sebelum pajak = laba usaha + pendapatan lain (luar usaha) – beban lain
(luar usaha)
h) Laba bersih setelah pajak = Laba bersih sebelum pajak – pajak
2. Penghitungan perubahan modal

a. Jika perusahaan dagang mengalami laba bersih


Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal + Laba bersih – Prive
b. Jika perusahaan dagang mengalami rugi bersih
Modal Akhir = Modal Awal + Tambahan Modal – Rugi bersih – Prive

3. Penghitungan posisi harta, utang, dan modal di perusahaan dagang


Total Aktiva = Total Pasiva
Jumlah Harta = Jumlah Utang + Modal Akhir Pemilik

A.5 Mencatat jurnal penutup, posting ke buku besar, atau neraca saldo setelah
penutupan.

53. Jurnal Penutup


Ú Akun nominal adalah akun sementara.
Ú Akun nominal tidak dibawa ke periode akuntansi berikutnya.
Ú Jurnal penutup adalah jurnal yang berfungsi menutup akun-akun nominal tersebut.
Cara Menyusun Jurnal Penutup:
a. menutup akun pendapatan
Penjualan Rp xxx
Retur Pembelian dan PH Rp xxx
Potongan Pembelian Rp xxx
Pendapatan......................... Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
(menutup akun pendapatan)
b. menutup akun beban
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Retur Penjualan dan PH Rp xxx
Potongan Penjualan Rp xxx
Beban………………… Rp xxx
(menutup akun beban)
c. menutup akun prive
Modal.................................... Rp xxx
Prive...................................... Rp xxx
(menutup akun prive)
d. menutup laba/rugi
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
Modal...................................... Rp xxx
(menutup posisi Laba)
Modal................................ Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx
(menutup posisi Rugi)

54. Neraca Saldo Setelah Penutupan: neraca saldo yang disusun setelah jurnal penutup
dibuat dan diposting ke buku besar. Memasukkan data AJP dan Jurnal Penutup pada Buku
Besar sehingga di Neraca Saldo Setelah Penutupan, yang masih ada hanya Saldo Akun
Riil. Neraca saldo penutupan hanya berisi akun-akun riil.
Akun-akun riil yang terdapat dalam neraca saldo setelah penutupan adalah saldo awal pada
periode berikutnya.

55. Jurnal Pembalikè mencatat balik ayat jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun riil
baru, dilakukan pada awal periode
a. Jurnal pembalik bertujuan mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode
berikutnya.
b. Jurnal pembalik adalah jurnal yang membalik jurnal penyesuaian yang telah dibuat.
c. Pembuatan jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan
keuangan.
d. Jurnal penyesuaian untuk Akun Persediaan Barang Dagang tidak perlu dibuat jurnal
pembaliknya.
Akun yang memerlukan jurnal pembalik
a) Beban-beban yang masih harus dibayar
AJP:
Beban…………………………. Rp ………………..
Utang…………………………… Rp …………………
Jurnal Pembalik:
Utang…………………………… Rp …………………
Beban…………………………. Rp ………………..
b) Beban dibayar di muka (jika dicatat sebagai beban)
AJP:
………………………dibayar di muka Rp ………………..
Beban……………………. Rp ………………..
Jurnal Pembalik:
Beban …………………… Rp ………………..
……………………..dibayar di muka Rp ………………..
c) Pendapatan yang masih harus diterima
AJP:
Piutang………………………… Rp ………………..
Pendapatan……………………. Rp …………………
Jurnal Pembalik:
Pendapatan……………………. Rp …………………
Piutang………………………… Rp ………………..
d) Pendapatan diterima di muka (jika dicatat sebagai pendapatan)
AJP:
Pendapatan…………………….. Rp ………………..
…………………….diterima di muka Rp ………………..
Jurnal Pembalik:
……………………diterima di muka Rp ………………..
Pendapatan……………………. Rp ………………...
adi_munajat
(Sang Pembelajar)

Anda mungkin juga menyukai