Anda di halaman 1dari 10

Overview Biaya Dan Aplikasi Di Program Dan Pelayanan

Kesehatan Serta Analisis Titik Impas

Overview Biaya
A. Overview Ekonomi Mikro
1. Teori demand/Permintaan dan Perilaku Konsumen
Demand = pembelian = permintaan = pemanfaatan = penggunaan. Demand adalah
sejumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai kemungkinan harga yang berlaku
pada pasar dalam suatu waktu tertentu. Hukum Demand : harga barang/jasa x naik,
maka jumlah pembeliannya akan berkurang dan sebaliknya.

Qdx = f ( Px, Ceteis paribus )


Qdx = jumlah barang/jasa x yang dibeli
Px = harga barang/jasa x
Demand barang/jasa dipengaruhi oleh :
a. Harga barang /jasa
b. Pendapatan
c. Harga barang/jasa substitusi ( pengganti )
d. Harga barang/Jasa komplementer ( pelengkap)
e. Selera/kebiasaan pembeli
f. Kebijakan ekonomi pemerintah
g. Harapan akan perubahan harga
h. Faktor-faktor non ekonomi ( politik, sosial, budaya, demografi, kesehatan dsb ).

Bila yang berubah harga maka kurve demand bergeser sepanjang kurve. Tapi kalau bergeser
ke kanan atau ke kiri maka perubahan itu bukan karena faktor harga. Demand bertambah
misalnya karena pendapatan naik, harga barang substitusi naik, brg komplementer turun,
selera naik dan faktor non ekonomi positif.
Elastisitas demand
Elastisitas mengukur seberapa besar tingkat perubahan jumlah barang atau jasa yang dibeli
karena adanya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Manfaatnya untuk penetapan
harga, upah, pajak dsb. Dari sisi deman ada tiga elastisitas yaitu elastisitas harga, elastisitas
pndapatan dan elastisitas silang. Besarnya derajat perubahan ditunjukan dengan angka atau
koefisien elastisitas dengan ketentuan sbb :
a. Bila E kurang 1 berarti tidak elastis
b. Bila E lebih besar 1 berarti elastis
c. Bila E = 1 berarti netral ( uniter )
2. Teori Supply/Penawaran dan Perilaku Produsen
Konsumen = pembeli = pengguna barang/jasa. Perlu ditelaah agar diketahui : Kebutuhan,
keinginan dan latar belakang mengapa konsumen membeli sedikit atau banyak dan
bagaimna konsumen menentukan komposisi barang/jasa yang dibeli. Mengapa
konsumen membeli barang atau jasa ?
a. Ada guna/manfaat ( utility )
b. Berusaha memaksimalkan guna /manfaat ( utiity maximization)
Ada dua teori perilaku konsumen :
a. Cardinal utility : Menganggap bahwa guna suatu barang /jasa dapat diukur dan
konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan. Bila barang/jasa dibeli berkali-kali dalam
waktu yang sama maka guna tambahannya akan berkurang ( the law of deminishing marginal
utiity). Bila barang/jasa dibeli berkali-kali dalam waktu yang sama maka guna tambahannya
akan berkurang ( the law of deminishing marginal utiity).
b. Ordinal Utility : Teori ini menganggap bahwa kepuasan tak dapat diukur tp konsumen
berusaha untuk memaksimalkan kepuasan.
Konsep lain :
a) Konsep ATP ( Ability to Pay ) - kemampuan membayar.
b) Konsep WTP ( Wilingness to Pay ) - Kemauan membayar.
Kemampuan membayar sangat dipengaruhi oleh harga barang dan pendapatan konsumen.
Sedang kemauan membayar dipengaruhi oleh harga, pendapatan dan faktor lain seperti
selera, persepsi dll.
Bila masyarakat ATP tp tidak WTP : Pelayanan Kesehatan underutilization.
Bila masyarakat WTP tp ATP : Yankes Overutilization.
Yang ingin dicapai adalah yankes dimana konsumennya ATP sekaligus WTP karena
pelayanan kesehatan yang disediakan dapat dibeli sesuai kemampuan dan kemauan
masyarakat.

B. Overview Ekonomi Makro


1. Teori Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah nilai uang seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam kurun waktu ttt (biasanya satu tahun).
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Mengetahui nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara sehingga
dapat untuk perbandingan dari waktu ke waktu atau diperbandingkan dengan negara lain.
b. Menganalisis perkembangan perekonomian suatu negara : cara pendapatan, produksi dan
pengeluaran.
c. Mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing sektor ekonomi dan bagaimana
kecenderungannya.
d. Landasan untuk membuat kebijakan pembangunan nasional.
Ada Tiga Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional yaitu, sebagai berikut :
a. Pendekatan pengeluaran
Kita mengenal Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).
Y= C+I+G+( X-M )

Rumusnya :
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Pengeluaran nasional untuk konsumsi masyarakat
I = Pengeluaran nasional untuk investasi swasta
G = Pengeluaran nasional untuk konsumsi pemerintah
X = Eksport nasional
M = Import nasional
Yang dihitung adalah nilai mata uang dari seluruh nilai barang dan jasa jadi, bukan barang
dan jasa antara atau barang setengah jadi
b. Pendekatan Produksi
Kita kenal Produk Domestik Bruto ( PDB) atau Gross Domestic Bruto ( GDB). Dalam
pendekatan ini, yang dihitung adalah nilai mata uang dari seluruh nilai tambah setiap sektor
produksi yang ada dalam perekonomian. Ada 11 sektor produksi : pertanian, pertambangan
dan galian, industri pengolahan, listrik gas dan air minum, bangunan, perdagangan,
pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan, sewa tanah, pemerintahan,
jasa/pelayanan.
c. Pendekatan Pendapatan ( Income )
Ada istilah Pendapatan Nasional atau National Income. Indonesia belum melakukan
pendekatan ini. Yang dihitung adalah nilai mata uang seluruh balas jasa atau pendapatan yang
diterima oleh semua faktor produksi yang turut serta dalam perekonomian dalam suatu negara
selama setahun.
d. Pembangunan Kesehatan
Dalam meningkatkan pendapatan nasional, peran pendidikan dan kesehatan menjadi sangat
penting. Sekitar 20 % dari pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh perbaikan dalam tingkat
pendidikan. Pembangunan kesehatan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui beberapa
cara, spt, perbaikan kesehatan seseorang yang akan mempengaruhi partisipasi tenaga kerja,
perbaikan kesehatan dapat pula mempengaruhi pendidikan yang selanjutnya membawa
perbaikan ekonomi.
e. Analisis Ekonomi Dalam Bidang Kesehatan
a) Asumsi ekonomi sumber daya terbatas
b) Memilih alokasi sumber daya
c) Berbagai teknik dikembangkan untuk analisis proyek kesehatan diantaranya analisis
biaya, cost-effectiveness dan cost benefit analisys
Berbagai teknik dikembangkan untuk analisis proyek kesehatan diantaranya analisis biaya,
cost-effectiveness dan cost benefit analisys.
a) Analisi biaya : membandingkan berbagai alternatif biaya dengan jasa-jasa yang
diberikan. Contohnya jumlah dan macam jasa-jasa yang diberikan oleh rumah sakit
b) cost-effectiveness : melihat efektivitas biaya dan program
c) Cost benefit : melihat biaya dan manfaat
f. Penggolongan Biaya
a) Biaya yaitu nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu hasil/tujuan tertentu.
Jenis pengorbanan : uang, barang, tenaga, pikiran, waktu, kesempatan.
b) Nilai uang dari sejumlah input ( faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu
produk barang atau jasa.
Jenis biaya :
1. Pengaruhnya terhadap skala produksi
o Biaya Tetap ( fixed Cost = FC ) yaitu biaya yang memiliki karakteristik :
· Biaya untuk faktor produksi tetap
· Secara relatif tak dipengaruhi oleh besrnya jumlah produksi
· Tetap harus dikeluarkan dan tidak tergantung apakah pelayanan diberikan atau tidak
Contoh : nilai gedung, kendaraan, peralatan kedokteran dan tanah.
o Biaya variabel ( Variable Cost =VC )
Volume biaya dipengaruhi oleh banyaknya produksi/pelayanan. contohnya : biaya obat,
makanan, ATK, Pemeliharaan.
Biaya ini sering disebut biaya rutin : volumenya dapat direncanakan secara rutin. Biaya gaji :
Semi Variable.
o Biaya Total = FC + VC
2. Lama penggunaannya
o Biaya Investari
Biaya yang kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu yang lama biasanya lebih 1 tahun.
Hampir sama dengan biaya tetap. Contohnya biaya pembangunan gedung, pembelian mobil,
peralatan besar.
o Biaya Operasional
Biaya untuk melaksanakan proses produksi dan bersifat habis pakai dalam waktu relatif
singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Hampir sama dengan biaya variable. Contohnya
biaya obat, makanan, gaji pegawai, rekening
Biaya operasional sering disebut biaya pemeliharaan karena untuk mempertahankan nilai
barang investasi agar tetap berfungsi contohnya biaya pemeliharaan gedung, alat medis alat
kanto, kendaraan.
3. Dalam kaitannya dengan biaya satuan ( unit cost)
o Biaya langsung
Biaya yang berkaitan langsung dengan pelayanan kepada konsumen/pasien. Ditempatkan
pada unit-unit pelayanan konsumen( unit produksi ). Contohnya semua biaya yang
dikeluarkan oleh unit rawat jalan, rawat inap, laboratorium, kamar operasi, rontgen.
o Biaya tidak langsung
Biaya yang tidak berkaitan langsung dengan pelayanan kepada konsumen/pasien.
Ditempatkan pada unit-unit penunjang pelayanan. Contohnya semua biaya yang dikeluarkan
oleh bagian administrasi dan keuangan, rekam medis, instalasi gizi, sanitasi RS dsb.
Dalam biaya langsung atau tidak langsung ini masih bisa dikelompokan menjadi biaya
invbestasi dan operasional atau biaya tetap dan variable.
4. Biaya kesempatan ( opportunity cost )
Merupakan konsep dasar ilmu ekonomi : pilih memilih. Setiap
Sumber daya yang sifatnya langka mempunyai alternatif pemanfaatan. Biaya yang terjadi
karena suatu kesempatan yang hilang akibat melakukan pilihan suatu pilihan. Secara rasional
manusia sebagai homo economicus memilih yang biayanya rendah sedangkan manfaat atau
hasilnya besar. Berkaitan dengan sumber dana maka suatu dana sejumlah ttt akan dipakai
untuk membeli stetoskop atau tensimeter, membangun sebuah RS atau beberapa Puskesmas,
untuk program P2M atau membangun jalan dan jembatan dsb.
5. Biaya depresiasi ( penyusutan)
Biaya yang timbul akibat terjadinya pengurangan nilai barang2
investasi akibat penggunaannya karena proses produksi/pelayanan. Banyak metode yang
dipakai, tp untuk Yankes biasanya dipakai Annualized Investement Cost ( AIC ) atau biaya
penyusutan pertahun.

IIC = Initial Investment Cost atau nilai rupiah awal suatu alat/barang
I = laju inflansi ( perekonomian normal )
L = perkiraan masa hidup alat/barang
Contoh : hara pembelian alat USG Rp 100 Juta. Sudah dipakai 2 tahun. Masa hidup alat
diperkirakan 10 tahun. Berapa biaya depresiasi per tahun bila laju inflasi 8 % ?
AIC = 100 jt ( 1 + 0,08 ) = Rp 11.644.000
10
Aplikasi
Evaluasi ekonomi memiliki sejumlah aplikasi, termasuk:
 pengambilan kebijakan di tingkat pusat dan daerah - misalnya, prioritas dalam alokasi
sumber daya yang tersedia efisien penggunaan layanan kesehatan - yaitu, apakah kita
mendapatkan yang terbaik dari sumber daya yang ditujukan untuk kegiatan yang berbeda atau
perlu mengalokasikan berbeda
 praktek klinis - perumusan pedoman untuk praktek klinis (Jan, 2005).

Analisis Titik Impas


Analisis titik impas ini penting untuk pengambilan keputusan managerial terhadap suatu
proyek atau investasi kesehatan.
Dalam BEP yang diperbandingkan :
o Pendapatan/penerimaan (Revenue)
o Pengeluaran (cost)
Hasil perbandingan :
ü Apakah proyek masih merugi, impas atau sudah memperoleh laba.
ü Berapa unit/satuan produk/pelayanan harus ada agar terjadi BEP.
ü Berapa rupiah tarif pelayanan agar terjadi BEP.
Formula :
BEP = Total Revenue - Total Cost = 0
BEP = TR - TC = 0
Apabila TR < TC berarti rugi
Apabila TR > TC berarti laba
itunglah BEP dari serangkaian data dari suatu RS !

Dengan suatu formula ditemukan BEP pada kondisi jumlah pasien ttt atau tarif ttt.
Total biaya (TC)= Total FC + TVC
Formula 1 : TFC+ ( VCU x Q )
dimana VCU = Variabel Cost per unit.
Formula 2 : TR = RU x Q
dimana RU = Revenue per unit=Tarif
Formula 3 : TR = TC
RU x Q = TFC +( VCU x Q )

Pelayanan kesehatan

 Pelayanan Kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya


 Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak
sekali barang dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan
kesehatan fisik dan jiwa seseorang
 Karena sifat yang sangat heterogen, pelayanan kesehatan sulit diukur secara
kuantitatif

Time Value Of Money Dan Opportunity Cost


Pada dasarnya konsep Time Value Of Money Mengatakan bahwa setiap individu berpendapat
bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.Sejumlah uang yang akan diterima
dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka
nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan.
Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima
pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang. Lebih singkatnya
apabila kita disuruh memilih akan menerima uang saat ini atau seminggu kedepan, kita pasti
akan memilih untuk diambil saat ini karena nilai yang kita dapat saat ini dengan seminggu
kedepan tentu akan sangat berbeda nilai waktu uangnya.
Waktu adalah salah satu faktor yang penting dalam membuat suatu keputusan untuk
menentukan apa yang akan anda lakukan dengan uang yang anda miliki, karena dengan
adanya waktu maka akan ada kesempatan untuk menunda konsumsi dan memperoleh
pendapatan yang biasanya kita sebut bunga.

2.1 Manfaat
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung
anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang
memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka
sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat
berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan
datang.

2.2 Kerugian
Kerugiannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila
tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang
yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak
memperhitungkan tingkat inflasi.

2.3 Keterbatasan Time Value Of Money


Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila
tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang
yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak
memperhitungkan tingkat inflasi.

2.4 Nilai Waktu dari Uang dalam Investasi


Investasi merupakan pengeluaran modal untuk pembelian aset isik seperti pabrik, mesin,
peralatan, dan persediaan, yaitu investasi fisik atau rill. Dalam analisis ekonomi, istilah
investasi khususnya dihubungkan dengan investasi fisik. Investasi fisik menciptakan aset
baru yang akan menambah kapasitas produksi suatu negara, sementara investasi keuangan
hanya memindahkan kepemilikan dari yang ada dari seseorang atau lembaga kepada yang
lain

Opportunity Cost

Opportunity cost merupakan penilai dari sumber daya tersebut dalam berbagai alternatif
kegiatan. Para ekonom melakuka penilaian ini berdasarkan beberapa asumsi yang jelas,
seperti: setiap orang bertindak secara rasional, sesuai dengan keinginan ekonomisnya sendiri,
keputusan yang dilakukan tidak tergantung orang lain, kekuatan pasar tidak digunakan dalam
perekonomian dan semua orang dapat mengetahui informasi tanpa harus membayar,
mengenai harga, kualitas dan teknologi atas barang dan jasa-jasa.

Dalam menganalisis biaya dari sistem pelayanan kesehatan para ekonom seringkali mengukur
nilai dari sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan tingkat pelayanan tertentu. Leslie
(1978) membahas jumlah dan luas pendengar sebagai ukuran dari daya jangkau atau tingkat
pelayanan dari program-program pendidikan kesehatan. Kesulitan dari pengukuran-
pengukuran tingkat pelayanan ini adalah tidak adanya atau hanya sedikit pertimbangan
diberikan atass kualitas atau pengaruh dari pelayanan tersebut. Oleh karennya tingkat
pelayanan harus dipandang sebagai pentunjuk untuk membahas biaya. Di dalam ilmu
ekonomi, pembahasan mengenai biaya harus dilihat sebagai opportunity cost. Opportunity
cost untuk suatu hasil merupakan pengorbanan atas kesempatan untuk menproduksi barang
lain dengan penggunaan tenaga kerja dan sumber-sumber daya yang sam.
Dalam mengukur opportunity cost, usaha di arahkan untuk menilai-nilai sosial dari sumber
daya tersebut dalam berbagai alternatif investasi. Oleh karenanya, bila sukarelawan dipakai
dalam sistem kesehatana, perlu ditetntukan nilai dari orang-orang ini. Seperti juga, jika suatu
nilai harus diberikan untuk barang-barang fisik yangg dihibahkan. Sebagai tambaha, perlu
ditentukan pada nilai atas waktu yang dipakai sistem menggunakan fasiliats pelayanan
kesehatan sewaktu berpartisipasi dalam program pendidikan kesehatan. Meskipun demikian,
karena sulit untuk menentukan nilai sosial yang dinyatakan melalui alternatif penggunaan
sumber daya, merupakan hal yang lumrah untuk menggunakan harga pasar, yang diharapkan
dapat mencerminkan opportunity cost dalam perekonomian yang bersifat persaingan
sempurna.
Sering digunakan upah yang diterima seorang pekerja dalam aktivitas kerjanya yang
normal atau kemampuan yang biasa untuk menghitung nilia bagi sukarelawan dan waktu
yang digunakan pasien. Masalah struktural utama yang dihapadi dalam analisis seperti ini
adalah bahwa pengambil keputusan, dalam sektor swasta atau negara seringkali menganggap
hanya harga pasar dari sumber daya tersebut yang harus dibayar melalui anggaran yang
mereka kuasai. Hal pertama yang umumnya dikeluarkan dari setiap analisis semacam ini
adalah waktu yang digunakan pasien. Hal ini membawa pada suatu model yang hanya
memusatkan pada dokter dengan tarif yang tinggi dan penggunaan dari fasilitas kesehatan.
Berarti, ada hal penting yang terlupakan, yaitu waktu dari pasien itu sendiri mungkin sangat
berharga, khususnya kalau dia miskin

Konsep efisiensi ( efisiensi alokasi, efisiensi ekonomi, efisiensi teknis)

Efisiensi Alokasi

 Efisiensi Alokatif terjadi jika dengan distribusi pendapatan yang ada di masyarakat,
tidak mungkin merealokasikan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan seorang
(dalam arti kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang) tanpa menyebabkan
kesejahteraan paling tidak seorang lainnya menjadi lebih buruk

 Efisiensi alokatif terjadi jika input maupun output digunakan sebaik mungkin dalam
ekonomi sehingga tidak mungkin lagi diperoleh perbaikan kesejahteraan
Efisiensi ekonomi

Efisiensi dalam ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang terkait pada
kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi
barang dan jasa.[1]

Sebuah sistem ekonomi dapat disebut efisien bila memenuhi kriteria berikut:

• Tidak ada yang bisa dibuat menjadi lebih makmur tanpa adanya pengorbanan.

• Tidak ada keluaran yang dapat diperoleh tanpa adanya peningkatkan jumlah masukan.

• Tidak ada produksi bila tanpa adanya biaya yang rendah dalam satuan unit.

Efisiensi Teknis

 Sebuah Puskesmas atau Rumah Sakit mencapai efisiensi teknis jika memproduksi
kuantitas output dengan kombinasi biaya semaksimal mungkin

 Atau memproduksi semaksimal mungkin kuantitas output dengan biaya yang tersedia
(Clewer dan Perkins, 1998)

Contoh Aplikasi

 Contoh penerapan studi ekonomi kesehatan untuk individu misalnya riset tentang
dampak merokok terhadap individu, sedangkan contoh penerapan untuk masyarakat adalah
studi dan evaluasi sistem tunjangan kesehatan masyarakat.

Yang biasanya dianalisa oleh ekonom kesehatan adalah tentang pembiayaan layanan
kesehatan, tenaga kerja kesehatan (dokter dan perawat), institusi kesehatan, dan pendidikan
profesional di bidang kesehatan.

• sektor rumah sakit selama ini memecahkan ketiga permasalahan ekonomi tersebut
melalui: kebiasaan berobat, perintah atau saran dari tenaga dokter, peraturan dari pihak
penyandang dana, misalnya BPJS Kesehatan dan Mekanisame tarif di pasar rumah sakit.

Untuk itu, para pengelola rumah sakit harus mampu menerapkan prinsip usaha dan
memahami ilmu ekonomi terutama ekonomi manajerial

Anda mungkin juga menyukai