Anda di halaman 1dari 7

Tugas 1 Ekonomi Manajerial

Chandra Gita Perdana (031098799)

1. NOPAT dan Nilai Perusahaan


Untuk meningkatkan aliran keuntungan dimasa datang, perusahaan dapat menambah modal
dengan cara menarik dana dengan menerbitkan utang (debt). Aliran keuntungan perusahaan
sekarang menjadi milik pemegang saham dan pemegang surat utang (bond holders). Dengan adanya
surat utang maka nilai perusahaan yang baru terdiri dari nilai saham dan nilai utang.

V ED
V : nilai perusahaan
E : nilai ekuiti (saham)
D : nilai utang

Nilai perusahaan sama dengan nilai ekuiti ditambah dengan nilai Bond. Nilai ekuiti sama dengan nilai
sekarang dari harapan aliran kas (cash flows) dimasa mendatang bagi pemegang ekuiti (saham). Nilai
Bond sama dengan nilai sekarang dari aliran harapan kas di masa mendatang bagi pemegang Bond.
Nilai sekarang dari aliran kas bagi pemegang saham dan pemegang Bond sama dengan nilai
perusahaan.

  Nilai saham ditambah nilai bond disebut nilai kapital (modal). Nilai sekarang dari perusahaan bagi
penyedia kapital sama dengan nilai perusahaan. Setelah perusahaan membayar biaya operasi
perusahaan dan pajak (net operating after tax(NOPAT)), bagian yang tersisa menjadi hak penyedia
kapital. Jadi, nilai sekarang dari NOPAT sama dengan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah nilai
kapitalisasi dari NOPAT.

V = NOPAT : r

Ket :
V : nilai perusahaan, NOPAT : net operating after tax, r : discount rate
Menghitung NOPAT (Net Operating After Tax)
Rumus : NOPAT = Laba (Rugi) Usaha – Pajak
Definisi :
a.  Laba usaha adalah laba operasi perusahaan dari suatu current operating yang merupakan
laba sebelum bunga.
b.  Pajak disini adalah yang digunakan dalam perhitungan EVA adalah pengorbanan yang
dileuarkan oleh perusahaan dalam penciptaan nilai tersebut.

2. Permintaan Konsumen
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang
diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
• Harga barang itu sendiri Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan
terhadap barang itu bertambah.
• Harga barang lain yang terkait Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait
yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen
(penggenap).
• Tingkat pendapatan perkapita Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat
pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat
• Selera atau kebiasaan Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau
kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
• Jumlah penduduk Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau
kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap
barang tersebut.
• Perkiraan harga di masa mendatang Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang
akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong
orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.
• Distribusi pendapatan Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang
salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli
secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
• Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan. Bujukan para penjual untuk membeli
barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi
kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
Pada tingkat individual, permintaan ditentukan oleh 2 faktor yaitu :
1. Nilai dari cara mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
2. Kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa.

Kedua factor tersebut merupakan prasyarat bagi permintaan efektif individual. Suatu hasrat saja
tanpa didukung daya beli (purchasing power) hanyalah keinginan dan bukan permintaan.

Fungsi permintaan pasar akan sebuah produk menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
diminta dengan semua factor yang mempengaruhi permintaan tersebut. Dari berbagai variabel
penentu permintaan itu, kita dapat menggolongkannya menjadi variabel strategis, variabel
konsumen, variabel pesaing, dan variabel lainnya.

 Variabel strategis adalah harga barang yang bersangkutan, advertensi, kualitas dan desai
barang, serta saluran distribusi barang.
 Variabel konsumen adalah tingkat pendapatan, selera konsumen, dan harapan konsumen
terhadap harga di masa yang akan dating.
 Variabel pesaing mencakup harga barang subtitusi dan barang komplementer, advertensi
dan promosi barang lainnya. Selanjutnya yang termasuk dalam variabel ini adalah kebijakan
pemerintah, jumlah penduduk, dan cuaca.
 Variabel lain adalah kebijakan pemerintah, jumlah penduduk, dancuaca.

Jika ditulis dalam bentuk umum fungsional, fungsi permintaan bias disajikan dengan cara berikut:
Jumlah produk X yang diminta :
Qx = f( Harga produk X, harga barang-barang saingan, harapan akan adanya perubahan harga,
pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, biaya iklan, dll)
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
antara harga suatu barangtertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.”Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri kekanan bawah.
Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara hargadan jumlah yang diminta yang
mempunyai sifat hubungan terbalik.

Hubungan antara fungsi permintaan dengan kurva permintaan

Kurva Permintaan
adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah
barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurva permintaan dibuat berdasarkan data riil di
masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan
dalam bentuk table

3. Produksi dan Biaya

Dalam ekonomi mikro,produksi adalah konversi input menjadi output. Ini adalah proses
ekonomi yang menggunakan sumber daya untuk menciptakan sebuah komoditas yang cocok untuk
pertukaran. Hal ini dapat mencakup manufaktur, penyimpanan, pengiriman, dan kemasan, Beberapa
ekonom mendefinisikan produksi secara luas sebagai semua kegiatan ekonomi lain selain konsumsi.

Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya
dinamakan produksi barang.Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus mempunyai landasan
teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.

Sedangkan fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang
bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi
fungsi produksi dapat diartikan jugasebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara
matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “ beban “ yang harus ditanggung untuk
menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen. Biaya dalam pengertian Produksi ialah
Semua “beban” yang harus ditanggung Oleh Produsen untuk menghasilkan suatu Produksi.

Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk
menghasilkan suatu barang / jasa menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut
memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit
diidentifikasikan. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1.      bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi

2.      bahan-bahan pembantu atau penolong

3.      upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4.      penyusutan peralatan produksi

5.      uang modal, sewa

6.      biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
keamanan dan asuransi

7.      biaya pemasaran seperti biaya iklan

8.      pajak

Biaya Produksi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1.      Biaya Eksplisit (biaya nyata)

Pengeluaran nyata yang dikeluarkan oleh Perusahaan dari kas.

Contoh: Pembelian bahan baku, gaji tenaga kerja, Pembayaran listrik, dls.

2.      Biaya Implisit (biaya tidak nyata)

Pengeluaran tidak nyata yang dikeluarkan karena factor-faktor produksi tersebut.  Contoh : biaya
penyusutan Alat, dls

teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, yakni:


·         Biaya Total (Total Cost / TC)

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel dan Biaya
Tetap.

·         Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau
dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Contoh : Biaya bahan
baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dls.

·         Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)

Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi
oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan
Bangunan,biaya penyusutan, dls.

·         Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)

Biaya Total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah Produksi
tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).

Q= jumlah Output yang dihasilkan

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
·         Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)

Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
produksi tertentu(Q)

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

·         Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan jumlah produksi
tertentu (Q).

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Seperti halnya dalam teori biaya produksi jangka pendek, dalam teori biaya produksi jangka
panjang juga terdapat teori – teori biaya yakni diantaranya ialah :

Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.

Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel.

Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)

∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang


·         Biaya Marjinal jangka panjang

Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total sama dengan
perubahan biaya variable. Maka,

Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)

∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang

∆Q= Perubahan Output

·         Biaya Rata – rata

Biaya total dibagi Jumlah Output.

Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)

Q = Jumlah output

Anda mungkin juga menyukai