kedua yang dapat menyebabkan kematian secara global, yakni 8,8 juta
kematian pada tahun 2015 (WHO, 2017). Menurut WHO, kanker merupakan
salah satu dari empat jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) utama. Selain
USA, jumlah kasus baru didapatkan sekitar 22.220 kasus setiap tahunnya dan
terbanyak pada wanita di dunia dan merupakan kanker alat genital ketiga
setelah kanker serviks dan kanker korpus uteri. Berdasarkan data yang
(3,6%) dan jumlah kematian akibat kanker ovarium mencapai 151.917 (4,3%)
2012).
Pada pasien kanker ovarium, banyak kasus kanker yang ditemukan sudah
pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan karena kanker tidak menunjukkan
tanda dan gejala penyakit yang khas. Angka kejadian penyakit ini banyak
ditemukan pada usia di atas 40 tahun dengan makin meningkatnya usia maka
makin tinggi pula kasus yang ditemukan. Pada usia 40-44 tahun sekitar 15-16
per 100.000 orang dan usia 70-74 tahun sekitar 57 per 100.000 ditemukan
pasien dengan kanker ovarium. Sementara usia median saat diagnosis adalah
dengan kanker ovarium. Terdapat angka kejadian dari total 82 pasien kanker
ovarium, yaitu pada usia di bawah 20 tahun sebesar 1,2%, usia 20-34 tahun
12,2%, usia 35-50 tahun 37,8%, dan kelompok usia di atas 50 tahun sebesar
kedua (Sung et al., 2016). Wanita yang memiliki anak memiliki faktor risiko
29% lebih rendah bila dibandingkan dengan wanita nulipara dan semakin
meningkat setiap kehamilan selanjutnya (Tsilidis et al.,2011). Studi populasi
hubungan yang kuat antara paritas dan risiko perkembangan SBT (Rasmussen
et al., 2017).
tetapi, hubungannya dengan kanker ovarium masih belum jelas. Pada analisis
studi kohort Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki hubungan dengan pasien
terhadap risiko kanker ovarium (Kang et al, 2010; Nagle et al, 2015). Terjadi
dari 10 tahun memiliki 45% faktor risiko yang lebih rendah jika dibandingkan
endometrial dan 308 ovarium) di Australia pada tahun 2010 (Jordan et al.,
2015).
Kondisi wanita yang infertil pun telah diketahui dapat meningkatkan
banyak digunakan untuk mengatasi hal ini. Akan tetapi, penggunaan obat-
obat itu diduga justru meningkatkan faktor risiko kanker tersebut (Tomao et
al., 2014). Obat-obat fertilitas dapat mempercepat maturasi folikel dan proses
Kurta, 2008).
adalah usia menarche yang dini. Pada penelitian tingkat insidensi kanker
ovarium di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2008-2011 didapatkan angka
yang 5 tinggi pada kelompok usia menarche 12-14 tahun, yaitu 176 orang
Berbagai macam faktor risiko itu diantaranya, usia menikah, faktor keturunan,
serosum. Tipe histopatologi ini banyak ditemukan sesuai dengan faktor risiko
yang dimiliki oleh penderita. Berdasarkan faktor risiko usia, usia menarche,
indeks massa tubuh, jumlah paritas didapatkan angka kejadian tumor ganas
ovarium meningkat (Arania & Windarti, 2015; Yanti & Apri, 2016).
orang dengan kasus terbanyak pada wanita usia 31-40 tahun (Arania &
Windarti, 2015).
adalah apakah terdapat hubungan faktor risiko (usia, jumlah paritas, dan usia
Abdul Moeloek? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini
bertujuan
2016.
ovarium.
kanker ovarium
kanker ovarium.
limfatik dari dinding pelvis dan ligamentum ovarii yang melalui kornu
dari arteri iliaca interna berjalan sepanjang uterus lateral menuju daerah
medial ovarium dan tuba. Arteri ovarica dan arteri uterina ascendens
kolateral dari sumber abdominal dan pelvis ke kedua struktur (Moore &
Dalley, 2013).
itu, serat nyeri aferen visceral naik secara retrogard dengan serat
(dinding uterus). Permukaan ovarium dilapisi oleh satu lapisan sel, yaitu
Lapisan berikutnya terdapat korteks yang cukup tebal dan medulla yang
banyak terdapat pembuluh darah. Korteks dan medulla tidak memiliki batas
yang jelas dan kedua bagian ini tampak menyatu. Ovarium memiliki korpus
luteum yang berasal dari folikel yang mengalami ovulasi dan korpus albikans
yang disebut atresia dan sel degeneratif atretik ini kemudian akan dimakan
oleh makrofag. Atresia folikel terjadi sebelum lahir dan akan berlanjut ketika
dibedakan menjadi tiga tipe utama, yaitu sex cord stromal tumors, germ
merupakan jenis kanker epitel yang paling banyak dan juga paling
stadium lanjut (stadium III atau IV) dengan nilai 5 tahun ketahanan
Inggris. Tiap tahun lebih dari 6.500 wanita didiagnosis menderita kanker
ovarium dan sekitar 4.400 meninggal akibat penyakit ini. Insidensi di Inggris
wajar dengan penurunan mortalitas 20% sejak tahun. Akan tetapi harapan
hidup wanita dengan kanker ovarium masih lemah dengan nilai 5 tahun
ketujuh terbanyak pada wanita di dunia dan merupakan kanker alat genital
ketiga setelah kanker serviks dan kanker korpus uteri. Berdasarkan data yang
(3,6%) dan jumlah kematian akibat kanker ovarium mencapai 151.917 (4,3%)
2012).
kerusakan DNA melalui tekanan oksidatif pada cortical inclusion cysts (CIC) di
lain yang mencoba menjelaskan mengenai etiologi kanker ovarium. Teori itu
Pada percobaan ini didapatkan bahwa bila kadar hormon estrogen rendah di
androgen. Epitel ovarium yang selalu terpapar oleh steroid dari ovarium itu
dan sel-sel epitel kanker ovarium. Berbeda dengan efek dari androgen, pada
1. Umur
pada wanita dengan usia 40-60 tahun (kurang lebih 30 %). Berdasarkan
2008).
Kanker ovarium dapat terjadi pada semua usia, semakin tinggi usia
Kanker ovarium epitel meningkat pesat setelah usia 40, usia puncak
sedangkan tumor germ cell lebih sering terjadi pada wanita muda
sebelum usia 20, wanita lajang atau kejadian kanker ovarium karena
umur. Kanker ovarium dapat menyerang pada umur yang lebih muda 10
wanita yang berumur lebih dari 40 tahun. Median umur saat didiagnosis
balita dan anak-anak, tetapi jumlah temuan kasus baru paling besar
terjadi pada rentang umur 40-70 tahun. Risiko tumor ovarium untuk
2. Paritas
dimiliki oleh seorang wanita. Dalam paritas terjadi pelepasan sel ovum
bahwa wanita yang memiliki paritas > 2 kali akan menurunkan risiko
kanker ovarium.
menstruasi, perasaan penuh dan ada tekanan pada rongga perut, nyeri
(nullipara) dan 13% pasien dengan paritas 1-5 (multipara) dengan kata
Muzakir, 2009).
3. Menarche
rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa
estrogen sendiri terdiri dari 3 jenis hormon yaitu estradiol, estriol dan
pubertas. Pada masa ini, kadar luteizing hormone (LH) dan follicle
4. Riwayat Keluarga
resiko terjadinya kanker serupa pada anggota keluarga yang lain. Resiko
telah menyebabkan terjadinya mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2. Gen
terdeteksinya kerusakan gen didalam sel dan sel yang mengalami mutasi
tidak dapat 15 diperbaiki sehingga tumbuh sel yang bersifat ganas yang
5. Infertilitas
6. Faktor hormonal
Mutagen, makanan,
wanita mandul, Inkusi epitel stroma Kista
primipara tua > 45
tahun, genetik
Rangsangan hormone
estrogen meningkat
Proliferasi kista
Konstipasi
Koping individu tidak Gangguan citra tubuh
efektif
Ansietas
2.2.5 Tanda Dan Gejala Kanker Ovarium
Gejala kanker ovarium bisa berupa rasa tidak nyaman yang samarsamar
pada perut bagian bawah. Ovarium yang membesar pada wanita pasca
menopause bisa juga menjadi pertanda awal dari kanker ovarium. Hal ini di
sebabkan oleh terkumpulnya cairan dalam perut. Saat itu, penderita mungkin
akan merasakan nyeri pada panggul, anemia, dan berat badan yang
waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Pada
secara tegas baik tumor kistik maupun tumor padat. Morfologi tumor
ovarium yang diperiksa terdiri dari tiga kategori, yaitu volume tumor,
index atau RI, pulsality index atau PI, dan velocity) dapat menunjukkan
kanker kandung kemih, kanker hati, kanker paru) kadar CA 125 juga
2010).
tidak lebih baik dalam hal diagnostik, penjalaran, dan lokasi tumor di
(Prawirohardjo, 2010).
2.2.8 Pencegahan
wanita menggunakan pil KB. Risiko terjadinya kanker ovarium pada mereka
labih kecil karena kanker ovarium terjadi jika ovarium aktif dan mengalami
Selain itu, faktor genetik juga berpengaruh. Ada sebagian wanita yang
keluarga untuk mengetahui siapa saja yang pernah menderita kanker, Anda
harus lebih selektif memilih makanan yang sehat, lebih teratur berolahraga,
jangan merokok, dan hindari benda diantara para perokok (Nurcahyo, 2010).
Kesehatan merupakan salah satu rahmat dan karunia Allah yang besar
tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugas serta kewajibannya yang
yang dilakukan juga tergantung pada jenis kankernya. Ada kanker yang dapat
dicegah, ada pula yang tidak. Kanker yang berasal dari sisa-sisa sel embrio
tidak dapat dicegah kerena sudah ada sejak lahir. Namun, timbulnya jenis
kanker lain sebenarnya dapat dicegah termasuk pada orang yang memiliki
bakat kanker. Caranya tak lain adalah dengan menjalani pola hidup sehat,
seperti pola makan yang baik dan berolahraga secara teratur (Chyntia, 2009).
porsi kecil. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah, makanlah
Selain jenis makanan tersebut di atas, konsumsilah air putih secara rutin.
Tidak disangsikan lagi bahwa tidur secara teratur dan cukup memberi
1. Pembedahan
a. Insisi media
mencurigakan
e. Salpingooovorektomi kontralateral
f. Histerektomi totalis
g. Omentektomi totalis
tumor)
j. Eksisi lesi tumor-tumor metastasis
2. Kemoterapi
Kemoterapi kombinasi diperlukan untuk stadium 1c atau lebih
dengan kombinasi dasar cisplatin dan taxan sebagai kemoterapi
primer. Radioterapi hanya diberikan pada jenis disgerminoma
(pengangkatan ovarium dan tuba fallopi) dan penderita tidak lagi
menginginkan anak.
2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
A.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas
b. Riwayat penyakit
1) Keluhan utama
d. Riwayat psikososial
1) Oksigenasi
2) Nutrisi dan cairan : kaji frekuensi makan, nafsu makan, jenis
makanan rumah, makanan yang tidak disukai.
3) Eliminasi : kaji pola BAK (frekuensi, warna, keluhan saat BAK),
pola BAB (frekuensi, warna, keluhan saat BAB).
4) Termoregulasi
5) Aktivitas dan latihan
6) Seksualitas
7) Psikososial (stress, koping, dan konsep diri)
8) Rasa aman dan nyaman
9) Spiritual
10) Hygiene : kaji oral hygiene, kebersihan rambut, kebersihan tubuh
11) Istirahat tidur : Kaji lama tidur, kebiasaan sebelum tidur, keluhan
saat tidur.
12) Aktualisasi diri
13) Rekreasi
14) Kebutuhan belajar
e. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
1) Pemeriksan darah lengkap
2) Pemeriksaan kimia darah
3) Serum HCG
4) Alfa fetoprotein
5) Analisa air kemih
6) Pemeriksaan saluran pencernaan
7) Laparatomi
8) CT scan atau MRI perut.
9) Pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan panggul, dokter
dengan hati-hati memeriksa bagian luar alat kelamin terkena
(vulva), dan kemudian memasukkan dua jari dari satu tangan ke
dalam vagina dan sekaligus menekan sisi lain di perut untuk
merasakan rahim dan ovarium. Pemeriksaan ini menggunakan
sebuah alat yang disebut spekulum yang dimasukkan ke dalam
vagina. Spekulum vagina terbuka sehingga dokter secara visual
dapat memeriksa vagina dan leher rahim untuk kelainan.
10) USG menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara untuk
menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh. USG membantu
dokter menyelidiki ukuran, bentuk dan konfigurasi ovarium. Untuk
membuat gambar dari ovarium, dokter mungkin memasukkan
penyelidikan USG ke dalam vagina Anda. Prosedur ini disebut USG
transvaginal. Pencitraan USG dapat membuat gambar dari
struktur dekat ovarium, seperti rahim anda.
11) Pembedahan untuk mengangkat contoh jaringan untuk pengujian.
Jika tes lain menyarankan mungkin memiliki kanker ovarium,
dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengkonfirmasi
diagnosis. Selama operasi, seorang ahli onkologi ginekologi
membuat sayatan di perut dan mengesplorasi rongga perut untuk
mendeteksi adanya kanker. Ahli bedah dapat mengumpulkan
sampel cairan perut dan menghapus ovarium untuk pemeriksaan
oleh seorang ahli patologi. Jika kanker ditemukan, ahli bedah
segera mungkin mulai operasi untuk menghapus sebanyak
mungkin kanker. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat
membuat beberapa sayatan kecil di perut Anda dan masukkan
alat-alat bedah khusus dan sebuah kamera kecil, sehingga
prosedur tidak akan memerlukan sayatan yang lebih besar.
12) CA 125 tes darah. CA 125 adalah protein yang ditemukan pada
permukaan sel kanker ovarium dan beberapa jaringan sehat.
Banyak wanita dengan kanker ovarium memiliki tingkat abnormal
tinggi CA 125 dalam darah mereka. Namun, sejumlah kondisi non-
kanker juga menyebabkan peningkatan kadar CA 125, dan banyak
perempuan dengan stadium awal kanker ovarium yang normal
memiliki kadar CA 125. Untuk alasan ini, tes CA 125 tidak biasanya
digunakan untuk mendiagnosa atau ke layar untuk kanker
ovarium, tetapi dapat digunakan untuk memantau bagaimana
perawatan Anda maju.
7.
3. Mengidentifikasi
indicator untuk
mencegah konstipasi