Anda di halaman 1dari 55

KELOMPOK 6

HATTA MAULANA IRSAN (16)


TITIS RAKHMA WULANDARI (33)
WISNU WASIS PAMBUDI (35)
Ekonomi Mikro

Mikro Vs Makro?
MASALAH EKONOMI?

• SEBAB:
Ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dan faktor produksi yang terbatas ( Tanah dan SDA, tenaga kerja,
modal, keahlian)
Maka dari itu, timbullah KELANGKAAN.
Keterbatasan produksi disebabkan oleh:
1. kemampuan memproduksi kurang
2. tidak tersedia faktor produksi
Keterbatasan tersebut membuat kita harus membuat pilihan
Jenis-Jenis Barang

• Barang Ekonomi • Barang Cuma-cuma


Berdasarkan kepentingan :
a. Inferior
b. Esensial
c. Normal
d. Mewah
Berdasarkan cara penggunaan :
a. Publik
b. Pribadi
Ilmu Ekonomi Sebagai Ilmu Sosial

• Ilmu ekonomi mempelajari dan menjelaskan hal-hal yang


menyangkut perilaku individu sebagai masyarakat, bangsa, dan
negara.

• Ilmu sosial tidak bertumpu pada eksperimen(seperti ilmu eksakta).


Pengertian Ilmu Ekonomi

• Ilmu ekonomi adalah cara menggunakan sumber daya tertentu


agar dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang
maksimum pada masyarakat dan individu.
Unsur-Unsur Teori Ekonomi

1. Variabel
yakni besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan.
2. Asumsi
penyederhanaan atas kejadian yang sebenarnya terjadi
3. Hipotesis
suatu pernyataan bagaimana variabel-variabel saling berkaitan
4. Membuat ramalan
membuat ramalan terhadap hal yang akan terjadi.
Jenis-Jenis Analisis Ekonomi

1. Ekonomi Deskriptif
2. Ekonomi Terapan
3. Teori Ekonomi
Alat Analisis dalam Ilmu Ekonomi

1. Grafik
2. Kurva
3. Ilmu Statistik
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Permintaan Individu

• Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan


dan harga.
• Faktor penentu permintaan banyak. Namun ahli ekonomi menyederhanakannya
dengan mengatakan bahwa permintaan dipengaruhi oleh harga (yang paling
utama) dan faktor lain dianggap tetap.
• Hukum permintaan
“Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap
barang tersebut.” dan berlaku sebaliknya.
• Kurva permintaan
kurva yang menggambarkan hubungan harga suatu barang dengan jumlah barang
yang diminta.
• Permintaan dibagi menjadi dua :
1. Permintaan Individu
2. Permintaan Pasar (jumlah total permintaan individu)
Efek Faktor Bukan Harga terhadap Permintaan

• Harga barang lain


(Pengganti, pelengkap, dan netral)
• Pendapatan pembeli
• Faktor-faktor lain
(selera, jumlah penduduk, dan lain-lain)
• Pergerakan sepanjang kurva permintaan dipengaruhi oleh harga
• Pergeseran kurva dipengaruhi oleh pendapatan
Penawaran

• Faktor penentu penawaran :


a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Harga faktor produksi
d. Teknologi produksi
e. Jumlah pedagang
f. Kebijakan pemerintah
Hukum Penawaran

“Semakin tinggi harga suatu barang, maka makin banyak jumlah


barang yang akan ditawarkan”

Kurva penawaran
Pengaruh Faktor Bukan Harga

• Biaya untuk faktor produksi


• Tujuan perusahaan
• Tingkat teknologi
Equilibrium

Keadaan dimana jumlah yang ditawarkan penjual pada suatu harga


tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta pembeli pada
harga tersebut.
Contoh Soal!

Diketahui persamaan permintaan Qd = 350-2p


dan persamaan penawaran Qs = 50+8p. Cari
titik keseimbangannya!
ELASTISITAS
Definisi

Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta


atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan
gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas Permintaan dan jenisnya

• Grafik elastisitas permintaan dan nilai elastisitasnya


Elastisitas Silang

Besarnya respon permintaan terhadap perubahan


harga-harga komoditas lain.

 Rumusnya:
 Persentase perubahan jumlah yang diminta untuk barang (X) dibagi dengan
persentase perubahan harga untuk barang lain (Y)

• Ukuran elastisitas silang sering digunakan untuk menentukan


apakah produsen produk barang sejenis bersaing satu sama lainnya
Barang subsitusi memiliki nilai elastisitas positif:
Kenaikan harga barang Y mengakibatkan peningkatan
permintaan barang X dan menurunkan permintaan
barang Y

Barang komplementer memiliki nilai elastisitas


negatif:
Kenaikan harga barang Y mengakibatkan penurunan
permintaan barang X dan juga barang Y
Elastisitas Pendapatan

Persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang


diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil
konsumen

%∆𝑄𝑥
%∆𝑌
Dimana; Qx = jumlah barang X yang dibeli, dan Y = pendapatan
Rumus

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Macam Macam Elastisitas Permintaan

Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
Elastisitas Penawaran

Pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang


yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang
yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang

Lalu,

koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan


perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan
dengan perubahan harganya
Menghitung

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran

Keterangan:
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang
UTILITAS
Teori Tingkah Laku Konsumen

• Analisa dimana dalam membuat keputusan konsumen


mempertimbangkan beberapa atau banyak hal.
• Penyebab konsumen membeli banyak barang pada harga yang
rendah dan sebaliknya.
• Konsumen menentukan jumlah dan komposisi barang yang dibeli
dari pendapatan yang diperoleh.
Pendekatan Teori Tingkah Laku Konsumen

1. Pendekatan nilai guna (utility) cardinal


Kenikmatan konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif, daya
guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi
rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subjek yang
menilai.
2. Pendekatan nilai guna (utility) ordinal
Kenikmatan konsumen tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif
Teori Nilai Guna

Nilai guna atau utility merupakan kepuasan atau kenikmatan yang


diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang.

Semakin tinggi kepuasan, semakin tinggi nilai guna


Hipotesis Nilai Guna

“Tambahan nilai guna yang diperoleh sesorang dari mengkonsumsi


suatu barang akan semakin menjadi sedikit apabila orang tersebut
terus menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut.”

Marginal Utility
Pertambahan atau pengurangan kepuasan akibat dari adanya
pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu.
Low of Diminishing Utility

Menganut Hukum Gossen I


“Apabila tambahan nilai guna yang akan diperoleh dari seseorang
dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit
apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya dan
pada akhirnya tambahan nilai guna tersebut akan menjadi negatif.”
Memaksimalkan Nilai Guna

Syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsi


akan memberikan nilai guna yang maksimum adalah setiap rupiah
yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis
barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.
TEORI PRODUKSI
BENTUK – BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN

1. Perusahaan Perseorangan
2. Persekutuan Firma
3. Persekutuan Komanditer
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
Perusahaan dari Sudut Pandang Teori Ekonomi

Perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang


mempunyai tujuan Mencapai Keuntungan Maksimum.

Masalah :
Bagaimana komposisi faktor produksi yang digunakan untuk
menciptakan tingkat produksi tinggi dan biaya yang terbatas.
Fungsi Produksi

Fungsi produksi yaitu hubungan diantara faktor-faktor produksi dan


tingkat produksi yang diciptakannya.

Faktor produksi :
1. Tenaga Kerja
2. Tanah
3. Modal
4. Skill Kewirausahaan
• Menentukan output perusahaan untuk semua kombinasi input.
• Persamaan fungsi produksi :
Q = f(K, L, R, T)
Keterangan :
Q = produk yang dihasilkan R = Sumber Daya Alam
K = Modal T = Teknologi
L = tenaga kerja
Peminimuman Biaya Produksi

Dalam menentukan komposisi faktor produksi yang akan


meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan :
1. Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang
akan digunakan.
2. Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh
faktor produksi yang ditambah tersebut.
Teori Produksi Satu Variabel

• Teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan


diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga
kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat
produksi barang tersebut.
• Faktor produksi selain tenaga kerja dianggap tetap.
Low of Diminishing Return

• Hukum ekonomi yang menjelaskan proporsi input yang tepat untuk


mendapatkan output yang maksimal.

• Hukum ini menyatakan bahwa :


Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (L) terus
menerus ditambah 1 unit, pada mulanya produksi total akan
semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu
tingkat tertentu produksi pertambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilai negatif.
Tahapan Low of Diminishing Return

Tahapan :
1. Pada tahap I, penambahan faktor produksi variabel (L)
akan meningkatkan produk rata-rata sehingga produk total
juga naik.
2. Pada tahap II, AP dan MP mengalami penurunan, tetapi MP
belum sampai negatif. Penambahan faktor produksi
variabel (L) akan tetap menambah produk total sampai
mencapai titik maksimum.
3. Pada tahap III, perusahaan akan memperoleh hasil
produksi yang lebih sedikit dari penggunaan faktor
produksi variabel yang lebih banyak. Pada tahap ini,
penambahan faktor produksi variabel (L) justru
menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami
kerugian. Dengan demikian, perusahaan tidak akan
berproduksi pada tahap ini.
TP AP dan MP

• Total product (TP) adalah keseluruhan produksi yang dihasilkan


dari penggunaan total faktor produksi.
• Average Product (AP) adalah rata-rata output yang dihasilkan per
unit faktor produksi.

• Marginal Product (MP) adalah tambahan produksi karena


penambahan penggunaan satu tambahan tenaga kerja.
Contoh

Input TP MP AP
1 15 15 15
2 31 16 15,5
3 48 17 16
4 59 11 14,7
5 68 9 13,6
6 72 4 12
7 73 1 10,4
8 72 -1 9,0
9 70 -2 7,8
10 67 -3 6,7
Teori Produksi Dua Variabel

• Asumsinya :
 Faktor produksi yang berubah adalah tenaga kerja dan modal.
Kedua faktor tersebut dapat digantikan fungsinya, artinya tenaga
kerja dapat menggantikan modal dan modal dapat menggantikan
tenaga kerja.
Kurva Produksi Sama (Isoquant)

Isoquant merupakan salah satu kurva dalam perilaku produsen yang


menunjukkan kombinasi antara dua faktor produksi yang
menghasilkan jumlah produk yang sama.
Contoh :
Perusahaan ingin memproduksi 1500 unit barang dengan
menggabungkan tenaga kerja dan modal sebagai berikut :
Gabungan Tenaga Kerja (unit) Modal (unit)
A 6 12
B 8 9
C 9 8
D 12 6
Kurva Biaya Sama (Isocost)

Isocost adalah sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor


produksi dengan biaya yang sama.
Contoh:
Diketahui:
Upah tenaga kerja Rp 14.000
Biaya Modal per unit Rp 21.000
Jumlah uang yang tersedia Rp 294.000
Maka:
Apabila uang tersebut hanya akan digunakan untuk barang modal saja
dapat diperoleh sebesar 14 barang modal.
Sebaliknya, ketika uang tersebut hanya digunakan untuk tenaga kerja saja
maka akan diperoleh sebesar 21 tenaga kerja.
Memaksimumkan Produksi dan Meminimumkan Biaya
dari Kurva Isoquant dan Isocost
“Barang siapa tidak mau merasakan pahitnya
belajar, ia akan merasakan hinanya kebodohan
sepanjang hidupnya.” – Imam Syafi’i

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai