Anda di halaman 1dari 3

MORBILI (CAMPAK)

No. Dokumen : 018/PMKP/VI/2023


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 17 Juni 2023
Halaman : 1/3

KLINIK POLRES SOLOK


KOTA
Jl. Ks. Tubun No.02,
Tanjung Harapan, Kota drg. YANTI FITRIA
Solok

1. Pengertian Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Measles.
Nama lain dari penyakit ini adalah rubeola atau campak. Morbili
merupakan penyakit yang sangat infeksius dan menular lewat udara
melalui aktivitas bernafas, batuk, atau bersin.
2. Tujuan Sebagai acuan penanganan pasien dengan morbili di Klinik Polres
Solok Kota
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Polres Solok Kota Nomor
Kep/005/PMKP/VI/2023 tentang Pelaksanaan Pelayanan Klinis di Klinik
Polres Solok Kota
4. Referensi Panduan Praktik Klinis (PPK) bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat
Pertama (FKTP) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2022.
5. Prosedur 1. Anamnesis
a. Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi atas
(pilek, batuk), dan konjungtivitis.
b. Pada demam hari keempat, biasanya muncul lesi makula dan
papula eritem, yang dimulai pada kepala daerah perbatasan
dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara
sentrifugal ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan
mencapai kaki pada hari ketiga.
c. Masa inkubasi 10-15 hari
d. Belum mendapat imunisasi campak

2. Pemeriksaan fisik
a. Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.
b. Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum munculnya
eksantem.
c. Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem, dimulai
pada kepala pada daerah perbatasan dahi rambut, di belakang
telinga, dan menyebar secara sentrifugal dan ke bawah hingga
muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki
d. Pada hari ketiga, lesi ini perlahan-lahan menghilang dengan
urutan sesuai urutan muncul, dengan warna sisa coklat
kekuningan atau deskuamasi ringan. Eksantem hilang dalam 4-
6 hari.
MORBILI (CAMPAK)

No. Dokumen :018 /PMKP/VI/2023


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 17 Juni 2023
Halaman : 2/3

3. Pemerikaan penunjang
- Umumnya tidak diperlukan
- Pemeriksaan sitologi: sel datia berinti banyak pada sekret
- Serologi: IgM anti-Rubella

4. Diagnosis
a. Diagnosis umumnya dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
b. Diagnosis banding:
1. Erupsi obat
2. Eksantem virus yang lain (rubella, eksantem subitum),
3. Scarlet fever
4. Mononukleosis infeksiosa
5. Infeksi Mycoplasma pneumoniae

5. Tatalaksana
a. Terapi suportif: menjaga dan mengganti cairan yang hilang dari
diare dan emesis.
b. Obat simptomatis: antipiretik, antibiotik (infeksi sekunder).
c. Suplementasi vitamin A diberikan pada:
- Bayi usia < 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2 dosis.
- Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
- Usia di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
- Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama
sesuai usia, dilanjutkan dosis ketiga sesuai usia yang
diberikan 2-4 minggu kemudian.

6. Konseling dan edukasi


a. Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan penyakit
yang menular
b. Sebagian besar pasien dapat sembuh sendiri, pengobatan
bersifat suportif.
c. Edukasi pentingnya memperhatikan cairan yang hilang dari
diare/emesis.
d. Vaksin campak untuk anggota keluarga/kontak yang rentan.
Vaksin efektif bila diberikan dalam 3 hari terpapar dengan
penderita.
e. Imunoglobulin dapat diberikan pada individu dengan gangguan
imun, bayi usia 6 bulan-1 tahun, bayi usia < 6 bulan yang lahir
dari ibu tanpa imunitas campak, dan wanita hamil.
MORBILI (CAMPAK)

No. Dokumen : 018 /PMKP/VI/2023


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 17 Juni 2023
Halaman : 3/3

7. Rujukan
Campak dengan komplikasi (superinfeksi bakteri, pneumonia,
dehidrasi, croup, ensefalitis)

6. Diagram alir -

7. Unit terkait Poli Umum

Anda mungkin juga menyukai