Anda di halaman 1dari 4

2.3.

6 Penegakan Diagnosis dan Diagnosis Banding


a. Anamnesis
1. Apakah lesi tersebut terasa sakit apabila disentuh atau terkena makanan
pedas atau panas ?
2. Apakah pasien memiliki kebiasaan merokok ?
3. Apakah pasien sedang mengalami tekanan psikologi ?
4. Apakah mengalami demam dan gangguan sistemik ?
5. Apakah pasien memiliki waktu tidur yang baik ?
6. Dimana letak penyakit tersebut ?
7. Apakah pasien menggunakan obat-obatan ?
b. Pemeriksaan Klinis
1. Interdental papila mengalami inflamasi, edema, dan hemoragik
2. Nekrosis seperti kawah yang ditutupi dengan pseudomembran abu-abu
3. Nyeri hebat, perdarahan spontan, dan terdapat akumulasi jaringan
nekrotik.
4. Ulser menyebar sepanjang margin gingiva
5. Halitosis

Gambaran klinis pada NUG

c. Pemeriksaan Penunjang
1. Gambaran histopatologis NUG  tidak spesifik.
2. Papilla gingiva yang terkena ditandai ulcer pada permukaan yang ditutupi
membran fibrinopurulent tebal.
3. lamina propia yang mendasari  adanya infiltrasi inflamasi akut atau
campuran infiltrasi inflamasi dan hiperemi ekstensif.
4. Pada epithelium yang tidak terkena ulcer  sering kehilangan keratinisasi
yang khas pada permukaan.
5. Material nekrotik dan kolonisasi bakteri meluas, sering disertakan dalam
material pada pemeriksaan mikroskopis.

Gambaran mikroskopik pada NUG

Hubungan antara bakteri dan Necrotizing Ulcerative Gingivitis telah


dipelajari menggunakan microskop cahaya (light microscopy) dan mikroskop
electron. Mikroskop Cahaya menunjukkan adanya eksudat pada permukaan
jaringan yang nekrotik yang mengandung mikroorganisme seperti cocci, fusiform
bacilli, dan spiroheta. Diantara jaringan yang mati dan hidup terdapat fusiform
bacilli dan sphiroheta dengan ditambahi lekosit dan fibrin. Sphiroheta dan
beberapa bakteri lainnya berinvasi ke jaringan yang hidup.
Pemeriksaan darah diperlukan jika penyakit bersifat parah, rekuren, atau
disertai penyakit sistemik untuk menyingkirkan kemungkinan leukemia dan
penyakit lainnya yang dapat menimbulkan imunosupresi.
d. Diagnosis Banding
1. Chronic Desquamative Gingivitis
-Smear memperlihatkan bakteri dengan banyak sel epitel
-Keterlibatan diffuse marginal gingiva dan daerah dari mukosa oral
-Kronis
-Kadang tidak menyebabkan nyeri
-Papila tidak mengalami nekrosis
-Orang dewasa (wanita)
2. Chronic Periodontal Disease
-Bakteri variabel
-Marginal gingiva terkena
-Kronis
-Tidak nyeri
-Muncul dari poket
-Papila tidak mengalami nekrosis yang terlihat
-Umumnya pada orang dewasa
-Halitosis
3. Gingivostomatis herpetik akut
-Etiologinya virus yang spesifik
-Lokasi : seluruh mukosa oral, gingiva
-Eritema difus dan erupsi vesikular globular
-Pecahnya vesikel yang meninnggalkan ulkus berbentuk oval, distribusi
pada gingiva difus, bisa melibatkan mukosa bukal dan bibir
-Durasinya 7-10 hari
-Episode akut bisa menimbulkan imunitas ringan
-Menular
-Demam 38 C atau lebih
-Sakit sampai seluruh mulut

2.3.7 Rencana Perawatan


1. Penanganan nyeri ( diberikan obat analgesik seperti asam mefenamat 500
mg )
2. Irigasi dengan larutan hidrogen peroksida 3% dicampur salin atau
klorheksidin 0,12% dengan perbandingan 1: 1
3. Debridemen jaringan necrotik
4. Antibiotik
•Metronidazole 500 mg dengan 1000-2000 mg/hari.
•Oral phenoxymethyl penicillin 500 mg 4x sehari selama 7-10
•Eritromisin etil suksinat, 400 mg 2x sehari selama 7-10 hari (alergi
penisilin)
• Doksisiklin, 100 mg 1x sehari selama 7-10 hari (alergi penisilin)

REFERENSI:
1. Robert, E Max. Oral And Maxillofacial Pathology A Rationale For Diagnosis
And Treatment 2nd Ed. Pages 58
2. Cawson RA, Odell EW. Essential of Oral Pathology and Oral Medicine. 9 th
ed., Churchill Livingstone, Edinburg. 2017. Pages 112
3. Neville BW., et al. Oral and Maxillofacial Pathology 4 th Edition. WB
Saunders Company. Philadelphia. 2015. Pages 144.
4. Birnbaum, Warren. Oral Diagnosis The Clinician’s Guide. Pages 92-94

Anda mungkin juga menyukai