Anda di halaman 1dari 34

ACUTE GINGIVAL INFECTIONS

OLEH
YENNIY ISMULLAH, drg

DOSEN PEMBIMBING
Dr. SAFIRA KURNIA, drg, Sp. Perio (K)
Necrotizing Ulserative Gingivitis

Primary Herpetic Gingivostomatitis

Pericoronitis
Necrotizing Ulserative Gingivitis
(NUG)
 Adalah suatu penyakit mikroba pada gingiva akibat adanya
gangguan pada respon tubuh.
 Karakteristiknya :
 Kematian dan pengelupasan jaringan gingiva
 adanya tanda dan gejala khas.
Gambaran Klinis

NUG biasanya teridentifikasi sebagai suatu penyakit


akut.

Walaupun demikian, istilah “akut “ pada kasus ini suatu


penjelasan secara klinis dan seharusnya tidak
digunakan sebagai suatu diagnosis karena tidak ada
bentuk kronis dari penyakit ini.
 NUG seringkali mengalami penurunan keparahan
tanpa pengobatan
 Perubahan ke tahap subakut dengan gejala klinis
ringan.

 Kondisi ini juga dapat kambuh pada pasien yang telah


dirawat sebelumnya (eksaserbasi )

 Kemungkinan keterlibatan hanya terbatas pada satu


gigi atau sekelompok gigi atau mungkin meluas di
seluruh mulut .
A B

Gambar 1. Gingivitis Ulseratif Nekrotik .


A, Typical punched-out papilla diantara gigi C dan I lateral mandibula
, ditutupi oleh pseudomembran putih keabu-abuan
B, Pada kasus yang lebih lanjut menunjukkan kerusakan papila yang
menghasilkan kontur marginal yang tidak teratur
Riwayat Penyakit

 Ciri Khas : Tiba Tiba


 Kadang- kadang pasien menderita penyakit yg
melemahkan atau infeksi saluran pernafasan
 Sering didahului oleh perubahan kebiasaan hidup, gizi
buruk, bekerja keras tanpa istirahat , rokok dan stress
Tanda – Tanda di Rongga Mulut
punch out, ulcus dengan tepi meninggi pada interdental
papila, dapat meluas ke margin gingiva dan jarang pada attach
gingiva dan mukosa oral.

Permukaan ulskus ditutupi oleh pseudomembran keabuan,


dibatasi oleh linear eritema ( Gambar 1, A )

Pada beberapa kasus 


tersingkapnya permukaan pseudomembran ,
margin gingiva yang terbuka
Berwarna merah,
berkilat dan mudah berdarah
Gejala-gejala pada Rongga
Mulut
Lesi sangat sensitif terhadap sentuhan dan pasien sering
mengeluh rasa sakit

Rasa sakit diperparah oleh makanan panas atau pedas dan


ketika menguyah

Ada rasa metalik dan hipersalivasi


Tanda dan Simptom Ekstraoral dan
Sistemik

 Biasanya gejala sistemik yang ringan. lymphadenopati


dan demam
 Pada kasus parah terjadi demam tinggi, kenaikan
denyut jantung, leukositosis, kehilangan nafsu makan,
dan lesu
Tindakan klinis

dapat bervariasi.
Jika tidak diobati  NUG dapat menyebabkan
 kerusakan progresif pada periodonsium
 resesi gingiva
 disertai dengan peningkatan keparahan komplikasi
sistemik
Histopatologi
Mikroskopis  NUG adalah radang akut nekrotik margin gingiva
nonspesifik,
melibatkan epitel skuamosa berlapis dan jaringan ikat dibawahnya
Permukaan epitelium rusak dan digantikan oleh meshwork fibrin, sel-
sel epitel nekrotik, polimorfonuklear leukosit (PMN, neutrofil), dan
berbagai jenis mikroorganisme (Gambar ).
Secara klinis zona ini sebagai permukaan pseudomembrane.
perbatasan langsung dari pseudomembrane nekrotik ada epitel
oedematous, dan sel-sel individual menunjukkan berbagai derajat
degenerasi hidropik.
Selain itu, ada infiltrasi dari PMN dalam ruang interselular.
Jaringan ikat dibawahnya jelas hiperemik, banyak kapiler membesar
dan infiltrasi PMN yang padat
Zona inflamasi akut ini muncul secara klinis sebagai eritema
linear dibawah permukaan pseudomembran
Banyak sekali sel plasma muncul di pinggiran infiltrat; ini
ditafsirkan sebagai daerah gingivitis kronis dimana lesi akut
menjadi superimposed.
Perubahan pada epitel dan jaringan ikat berkurang karena
kenaikan jarak dari margin gingiva nekrotik, pencampuran
secara bertahap dengan gingiva yang tidak terlibat.
Perlu dicatat bahwa gambaran mikroskopis NUG adalah non
spesifik.
Sebanding perubahan hasil dari trauma, iritasi kimia, atau
aplikasi obat kaustik.
Gambar 2
Survey section of interdental papilla in a patient with necrotizing ulcerative gingivitis. The top portion of the
section shows the necrotic tissue that forms the gray marginal pseudomembrane. In the lower portion, note
the ulceration and the accumulation of leukocytes and fibrin. fibrin.
Hubungan Bakteri dengan
Lesi Necrotizing Ulserative Nekrotik
Mikroskop cahaya dan elektron telah digunakan untuk
mempelajari hubungan bakteri pada lesi karakteristik NUG.
Mikroskop cahaya menunjukkan bahwa eksudat pada
permukaan lesi nekrotik mengandung mikroorganisme yang
secara morfologis mirip cocci, fusiform basil, dan spirochetes
Lapisan antara jaringan nekrotik dan jaringan hidup
mengandung basil fusiform dan spirochetes dalam jumlah
besar, selain leukosit dan fibrin. Spiroketa dan bakteri lainnya
menyerang jaringan hidup dibawahnya
D

A
C

Gambar 3. Smear bakteri dari lesi gingivitis ulceratif nekrotik


Bacterial smear from a lesion in a patient with necrotizing ulcerative gingivitis. A,
Spirochete. B, Bacillus fusiformis. C, Filamentous organism (Actinomyces or
Leptotrichia). D, Streptococcus. E, Vibrio. F, Treponema microdentium.
Diagnosis
Hasil Pemerikaan Klinis Nyeri Gingiva
Ulserasi
Perdarahan
Uji bakterial DD thdp infeksi spesifik
Pemeriksaan Mikroskopik  DD thdp TB,
Neoplastik
Diagnosis Banding
 Streptococcal gingivostomatitis
 Gonococcal stomatitis
 Agranulositsis
 Vincent’s Angina
 akut herpetik gingivostomatitis, kronik
periodontal poket, desquamatif gingivitis,
streptococcal gingivostomatitis, aphtous
stomatitis, gonococcal gingivostomatitis, difteri
dan lesi sifilis, lesi gingival tuberkulosa,
candidiasis, agranulositosis, dermatosa
(pemfigus, eritema multiforme, dan lichen
planus), dan stomatitis venenata
Etiologi
Peran bakteri :
Bacillus fusiform dan organisme spirochetal ( Plaut, 1894,
Vincent, 1896 )
Pendapat masih berbeda mengenai apakah bakteri sebagai
faktor penyebab primer NUG
Beberapa pengamatan mendukung konsep, termasuk bahwa
organisme spirochetal dan basil fusiform selalu ditemukan pada
penyakit, dengan organisme lain juga terlibat.
Rosebury et al menggambarkan sebuah kompleks
fusospirochetal yang terdiri dari T. microdentium, spirochetes
intemediate, vibrio, fusiform bacilli dan organisme berfilamen,
selain beberapa spesies Borrelia.
Loesche et al menjelaskan flora yang tetap dominan dan
variabel flora yang berkaitan dengan NUG.
Flora konstan terdiri dari Prevotella intermedia, selain
Fusobacterium, Treponema dan spesies Selenomonas. Variabel
flora terdiri dari berbagai jenis bakteri heterogen
Pengobatan dengan metronidazol memberikan hasil penurunan
yang signifikan pada spesies Treponema, Prevotella intermedia,
dan Fusobacterium, dengan resolusi gejala klinis. Spektrum
antibakteri dari obat ini memberikan bukti bagi jenis anaerobik
dari flora sebagai agen etiologi.
Temuan bakteriologis telah didukung oleh data imunologi yang
melaporkan peningkatan titer antibodi imunoglobulin (IgG dan
IgM) untuk spirochetes berukuran menengah dan P. intermedia
pada pasien NUG dibandingkan dengan titer pada pasien
gingivitis kronis
dan kontrol yang sehat.
Faktor – faktor predisposisi lokal
Preexisting Ginggivitis
 Trauma ginggiva
 Merokok

Faktor – faktor predisposisi sistemik


 Kekurangan nutrisi
Debiliating disease
 psikologis
Epidemiologi dan Prevalensi

 insedensi yang banyak dilaporkan pada


usia 20-30 tahun dan 15-20 tahun
 ditemukan pada kelompok anak dengan
sosial-ekonomi yang lemah di Negara
yang masih terbelakang
 lebih banyak terjadi pada anak-anak
dengan Down Syndrome.
Primary Herpetic Gingivostomatitis

 Adalah infeksi primer pada semua membran mukosa


 mulut termasuk gingiva yang disebabkan oleh herpes
 simpleks virus (HSV tipe 1)
 Paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak di
 bawah usia 6 tahun, namun dapat juga pd remaja dan
 dewasa.
 Prevalensi antara laki-laki dan perempuan seimbang
 Pada 88%-99% kasus asimtomatis
Involvement of the lip, gingiva, and tongue in primary
herpetic gingivostomatitis
Tanda-tanda Oral
 Terlihat eritema difus berkilat
 Oedema
 Perdarahan gingiva
 Pada stadium inisial terlihat vesikel warna abu-abu,
 bentuk elips, diskret pd gingiva, mukosa labial dan
 bukal, palatum mole, farings, mukosa sublingual dan
 lidah.
 Setelah 24 jam, vesikel pecah dan berbentuk ulkus yg
 sangat sakit, tepi meninggi berwarna merah dan
 lekukan berwarna kekuningan atau putih keabu-
abuan
 pada bagian tengahnya
 Durasi 7 – 10 hari
Oral Symptom
 Disertai nyeri sakit yang menyeluruh pd rongga
mulut sehingga pasien sukar makan dan minum
 Vesikel pecah merupakan lesi sensitif dan nyeri thd
rabaan, perubahan suhu, makanan asam manis, iritasi
makanan keras.
 Pada bayi menyebabkan bayi gelisah dan tidak mau
makan
Tanda & Simptom Ekstra Oral

 Sering disertai limfadenitis, demam tinggi (38,30 C –


40,60 C)
Diagnosis

 Ditegakkan dari riwayat pasien dan temuan klinis


 Untuk memastikan diagnosis dapat dilakukan usapan
dari lesi utk kultur virus dan uji imunologis
Pericoronitis

 Radang pada gingiva yang berkaitan dengan mahkota


gigi yang belum eupsi sempurna
 Sering terjadi di daerah molar ketiga rahang bawah.
 Perikoronitis bisa akut, subakut, atau kronis
Gambaran Klinis
Ginggiva berwarna merah,
membengkak, lesi supuratif, disertai
rasa sakit pada telinga, tenggorokan,
dan dasar mulut
komplikasi

 Infeksi dapat menyebar


posterior ke daerah orofaring dan dasar lidah bagian,
sehingga menyulitkan pasien untuk menelan.
 Infeksi yang lebih parah dapat meluas ke
submaxillary, posterior
cervical, deep cervical, dan retropharyngeal lymph
node.
Terimakasih

Mator sakalangkong

Anda mungkin juga menyukai