Anda di halaman 1dari 27

RATIONALE FOR

PERIODONTAL TREATMENT

Oleh:
Yenniy Ismullah, drg

Pembimbing :
Dr. Ernie Maduratna S, drg.,
M. Kes, Sp. Perio (K)
OUTLINE
• Apa yang ingin dicapai dari terapi penyakit
periodontal?
•Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
penyembuhan jaringan periodontal.

• Penyembuhan setelah terapi periodontal.

• Rekonstruksi jaringan periodontal.


APA YANG INGIN DICAPAI DARI TERAPI
PENYAKIT PERIODONTAL?

 Efektivitas terapi penyakit periodontal


ditandai dengan kemampuan penyembuhan
dari jaringan periodontal.
 Terapi periodontal dapat memperbaiki
jaringan gingiva yang mengalami inflamasi
kronis. Sehingga apabila dilihat secara klinis,
jaringan gingiva tersebut bahkan IDENTIK
dengan jaringan gingiva yang sehat.
TUJUAN PERAWATAN PERIODONTAL:

 Eliminasi infeksi, nyeri, eksudat, inflamasi dan


perdarahan.
 Mengurangi kedalaman poket periodontal.
 Menghentikan kerusakan jaringan lunak dan keras.
 Mengurangi kegoyangan gigi yang abnormal.
 Mencapai fungsi oklusal yang optimal.
 Memperbaiki kontur gingiva secara fisiologis.
 Mencegah kambuhnya kembali penyakit.
TERAPI LOKAL
 Tujuan utama  Eliminasi plak dan semua faktor lokal yang dapat
memperparah akumulasi plak (ex: margin restorasi yang overhanging
dan impaksi makanan).

TERPELIHARANYA JARINGAN PERIODONTAL

 Kekuatan abnormal pada gigi dapat meningkatkan kegoyangan gigi.


 eliminasi trauma dapat meningkatkan terjadinya regenerasi tulang dan
mendapatkan perlekatan kembali
TERAPI SISTEMIK
 Terapi sistemik dapat digunakan sebagai adjuvan
terapi lokal.
 Terapi sistemik yang bersamaan dengan terapi lokal
merupakan indikasi pada pasien dengan periodontitis
agresif.
 Akhir abad 20 diperkenalkan terapi HMT
 Indomethacin (aspirin) dapat menghambat kehilangan
tulang pada hewan (Nyman et al, 1979).
 NSAID, seperti flurbiprofen dan ibuprofen dapat
mengurangi keparahan dari gingivitis dan sama baiknya
dengan mengurangi kerusakan tulang pada periodontitis.
 Golongan Alendronate, ex: Biphosponate dapat
menghambat resorpsi tulang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES PENYEMBUHAN JARINGAN
PERIODONTAL

FAKTOR LOKAL

FAKTOR SISTEMIK
FAKTOR LOKAL

 Faktor lokal seperti mikroorganisme dalam plak dapat


mempengaruhi penyembuhan setelah terapi periodontal.
 Tertundanya proses penyembuhan disebabkan:
(1) manipulasi jaringan periodontal yang berlebihan
selama terapi
(2) trauma pada jaringan
(3) adanya benda-benda asing
(4) terapi berulang yang dapat merusak aktivitas seluler
pada proses penyembuhan.
Penyembuhan dapat dipercepat dengan:

 Debridement (menghilangkan jaringan yang


mengalami degenerasi dan nekrotik)
 Imobilisasi area yang mengalami
penyembuhan
 Menekan luka.
FAKTOR SISTEMIK

 Kondisi sistemik dapat mempengaruhi penyembuhan


sehingga harus dikoreksi sebelum atau selama terapi
periodontal
 Proses penyembuhan dapat terganggu akibat adanya:
1. Infeksi sistemik
2. Penderita diabetes dan debilitating disease
3. Intake makanan ↓
4. Hormon (kortison, estrogen, ACTH, progesteron)
Penyembuhan Setelah
Terapi Periodontal
REGENERATION
Pembaruan struktur secara alami, yang
dihasilkan dari pertumbuhan dan diferensiasi
sel-sel baru dan substansi interseluler untuk
membentuk jaringan baru, di mana sel-sel
tersebut tipenya sama seperti asalnya atau
berasal dari prekursornya
Disebut “wear and tear repair”

Proses ini dimanifestasi oleh:


(1) Aktivitas mitosis epitel pada gingiva dan jaringan ikat
pada ligamen periodontal
(2) Pembentukan tulang baru
(3) Deposisi sementum yang berkelanjutan.
REPAIR
 Perbaikan yang sederhana (simply restore)
 Kontinuitas margin gingiva dan mencapai
kembali sulkus gingiva yang normal pada
level setinggi dasar poket periodontal yang
telah ada sebelumnya
 Proses ini disebut healing by scar, terhentinya
proses kerusakan tulang tetapi tidak
meningkatkan gingival attachment atau
ketinggian tulang.
Hasil yang mungkin dicapai setelah eliminasi poket.
A.) poket periodontal sebelum perawatan, B.) sulkus
normal diperoleh pada level setinggi dasar sulkus, C.)
new attachment
NEW ATTACHMENT

Proses menyatunya serat ligamen periodontal baru


ke dalam sementum baru dan perlekatan gingival
epithelium ke permukaan gigi.
Permukaan enamel.
(A) area sementum
yang ”denuded” akibat
pembentukan poket,
(B) area sementum
yang dilapisi junctional
epithelium,
(C) area sementum
apikal ke junctional
epithelium,
(D) new attachment
 New attachment BERBEDA dengan
Reattachment.
 Istilah reattachment artinya adalah perbaikan
area akar yang sebelumnya tidak terekspos
karena poket, seperti setelah prosedur surgical
detachment dari jaringan atau trauma yang
melukai sementum, fraktur gigi atau perawatan
lesi periapikal.
 Epithelial adaption berbeda dengan new
attachment.
 Epithelial adaption adalah aposisi dari gingival
epithelium ke permukaan gigi, tanpa
penambahan tinggi dari perlekatan serat
gingiva. Poket tidak hilang sepenuhnya,
walaupun mungkin probe tidak bisa masuk.
EPITHELIAL ADAPTION SETELAH TERAPI PERIODONTAL.

A.) POKET PERIODONTAL, B.) SETELAH PERAWATAN, EPITEL


POKET “CLOSELY ADAPT” TETAPI TIDAK MENEMPEL PADA
AKAR
REKONSTRUKSI JARINGAN PERIODONTAL

Proses regenerasi dari sel-sel dan serat serta proses


remodeling dari struktur periodontal yang rusak.
Proses ini meliputi:
(1) Peningkatan level perlekatan (level of
attachment)
(2) Pembentukan serat ligamen periodontal baru
(3) Pergerakan level tulang alveolar ke koronal
dibandingkan sebelum perawatan.
Selama proses penyembuhan poket periodontal, area
ini diinvansi sel-sel dari empat sumber yang berbeda,
yaitu:
1. Oral epithelium
2. Gingival connective tissue
3. Tulang alveolar
4. Ligamen periodontal
Sumber-sumber sel
regenerasi pada tahap
penyembuhan poket
periodontal.
(Kiri) Poket intraboni.
(Kanan) Setelah terapi
terbentuk klot darah
yang akan diinvansi oleh
sel-sel dari: A. marginal
epithelium; B. gingival
connective tissue; C.
bone marrow; dan D.
ligamen periodontal.
RESPON JARINGAN DAN HASIL KLINIS SETELAH TERAPI PERIODONTAL.
Terimakasih
Mator sakalangkong

Anda mungkin juga menyukai