Anda di halaman 1dari 11

NECROTIZING

ULCERATIVE
PERIODONTITIS
IZAZ ZAYYAN LISTY PUTRI | SGD 3
01. Diagnosa Lesi
Gambaran dari NUP memiliki perbedaan dengan penyakit periodontal yang
lain. Daerah ulserasi dan nekrosis pada interdental papil, yang ditutupi oleh
lapisan lunak berwarna kuning, atau pseudomembrane, merupakan
karakteristik dari lesi pada NUP dimana tepi ulserasi dikelilingi oleh lesi
eritematous. Lesi ditandai dengan nyeri dan perdarahan ringan, meskipun
tanpa rangsangan.. Pada penderita juga terdapat oral malodor, limpadenopati
yang terlokalisir, demam, dan Malaise.
GAMBAR
NECROTIZING
ULCERATIVE
PERIODONTITIS
(NUP)
02. DEFINISI
Nekrosis ulserasi periodontitis
(NUP) merupakan lanjutan dari
nekrosis ulserasi gingivitis
(NUG) pada stuktur periodontal,
yang ditandai dengan adanya
kehilangan perlekatan dan
kehilangan tulang.
03. DIAGNOSIS BANDING
Necrotizing Ulcerative Gingivitis (NUG) atau lebih dikenal
dengan Accute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG)
yaitu keadaan inflamasi gingival yang ditandai dengan
nekrosis pada papilla interproximal. 1 Kerusakan yang
timbul bisa sangat hebat sampai merusak papilla dan
menyebabkan lubang sehingga makanan dan kotoran
terjebak didalamnya.
04. ETIOPATHOGENESIS
Bentuk necrotizing dari periodontitis lebih sering muncul pada pasien dengan
imunosupresi yang lebih parah. Laporan kasus telah menggambarkan NUP sebagai
perluasan progresif dari HIV periodontitis (yaitu, progresi kronis hingga nekrotik). Glick et
al menemukan korelasi tinggi antara diagnosis NUP dan imunosupresi dalam pasien HIV
positif. Pasien tersebut memperlihatkan dengan NUP yang 20,8 kali lebih mungkin untuk
memiliki jumlah CD4+ dibawah 200 sel/mm3 dibandingkan dengan pasien HIV-positif
tanpa NUP. Penulis mempertimbangkan diagnosis NUP untuk menjadi penanda untuk
gangguan imun dan prediktor untuk diagnosis AIDS. Yang lain telah menggambarkan
bahwa NUP dapat digunakan sebagai indikator untuk infeksi HIV pada pasien yang tidak
terdiagnosa.
05. FAKTOR PREDISPOSISI
Etiologi dari NUP belum dapat ditentukan,
meskipun fusi bakteri spirosit dalam lingkungan
tertentu dapat berperan dalam penyakit ini.

Faktor predisposisi yang turut ikut serta dalam


NUP diantaranya OH yang buruk, penyakit
periodontal sebelumnya, merokok, infeksi virus,
status sosial ekonomi, stress psikologis, dan
malnutrisi.
06. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN LESI DENGAN DIAGNOSIS BANDING
Gejalanya hampir mirip, yaitu:

1. Demam dan malaise


Etiologi dari NUP belum
ditentukan, namun sangat
2. Gingival sangat sensitive terhadap
besar didasari oleh fusi
bakteri spirosit. Sedangkan
03. makanan panas dan sulit mengunyah
NUG disebabkan
Fusobacterium
oleh
nucleatum,
01. 3. Halitosis
peptostreptococcus micros,
4. Kehilangan nafsu makan
Porphyromonas gingivalis,
spesies Selenomonas dan
5. Saliva yang berlebihan
campylobacter.
6. Rasa nyeri, gejala ini selalu ada pada
02. kasus akut walaupun derajat
nekrosisnya belum ekstensive
Memiliki manifestasi oral yang hampir
mirip yaitu antara lain: adanya ulcer, 7. Lymphadenopathy submandibular
gingivitis atau periodontitis, dan adanya
nekrosis jaringan yang umumnya terjadi 8. Sakit tenggorokan
pada papila interdental.
07. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

Terapi untuk NUP antara lain local debridement, scaling dan root planning, in-office
irrigation dengan agen antimikroba yang efektif contohnya chlorhexidine gluconate
atau pofidone-iodine (betadine), dan meningkatkan oral hygiene termasuk
penggunaan antimikroba rinses di rumah.

Pada NUP hebat, terapi antibiotik mungkin dibutuhkan tetapi harus digunakan dengan
perhatian pada pasien infeksi HIV untuk menghindari kemungkinan dan potensi serius
dari candidiasis atau candidal septicemia. Jika antibiotik dibutuhkan, yang menjadi
obat terpilih adalah metronidazole (250mg, dengan dua tablet diminum langsung
kemudian satu tablet empat kali sehari selama 5-7 hari). Agen antifungitopikal atau
sistemik untuk prophylactic juga diberikan jika antibiotik digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Birnbaum, Warren, Dunne, Stephen M. 2010.
Diagnosis Kelainan dalam Mulut : Petunjuk
bagi Klinisi. Jakarta : EGC.

Caranza, F.A. 2012. Clinical Periodontology, 12


edition. WB Saunders Co, Philadephia.
KE PASAR
BELI
SELASIH,
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai