Anda di halaman 1dari 27

DENTURE STOMATITIS

Oleh drg. Arif Beni Asdi


160721220003
PPDGS UNPAD 2022
DOSEN PENGAMPU :
DRG. TENNY SETIANI DEWI SP. PM (K)
DEFINISI

Terdapat riwayat
Suatu kondisi peradangan
pemakaian partial atau full
ringan hingga berat pada
Nama lain: prothesa dalam periode
mukosa mulut, biasanya
waktu tertentu, yang jarang
dibawah basis prothesa.
dilepas dan dibersihkan.

Denture related
Chronic atropic candidiasis. Denture induce candidiasis. Denture-induce stomatitis.
candidiasis.
Insidensi
Umum; dalam beberapa penelitian tentang riwayat pemakaian prothesa dalam durasi yang lama
oleh pasien, sekitar 70% kasus telah ditemukan.

Sering ditemukan pada usia pertengahan atau lebih tua.

Banyak ditemukan pada wanita.

Kasus ini telah ditemukan diseluruh dunia.

 
Faktor Predisposisi

Pemakaian prothesa (terutama prothesa rahang atas)

Apalagi saat dipakai sepanjang malam

Kondisi rongga mulut yang kering


Etiologi

Denture stomatitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu :


1. Trauma
2. Mikroba
3. Faktor sistemik.
I. Trauma
Trauma adalah bentuk cedera atau kerusakan yang disebabkan oleh mekanis, termal dan kimia
pada jaringan mukosa mulut yang dapat menyebabkan inflamasi.
Gigi tiruan yang tidak stabil (ill-fitting denture) atau sayap landasan yang terlalu panjang akan
menyebabkan trauma kronis pada mukosa.
Trauma dari sayap gigi tiruan atau dari landasan gigi tiruan akan menyebabkan timbulnya
hiperplastik reaktif pada mukosa yang tertekan iritan.
Trauma kronis ini akan mengakibatkan inflamasi lalu menghasilkan jaringan granulasi dan
adanya sel–sel inflamasi kronis yang akan melepaskan local growth factor yang lebih meningkat.
Peranan local growth factor untuk mengirimkan signal ke sel fibroblas sehingga sel tersebut
berproliferasi dan menghasilkan serat –serat kolagen yang bermanifestasi sebagai jaringan
hiperplastik reaktif.
2. Mikroba
Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya denture stomatitis adalah jamur dan bakteri.
Pertumbuhan jamur candida albicans ditemukan pada 70% penderita denture stomatitis.
Pada penderita tersebut, candida albicans ditemukan pada permukaan anatomis terutama pada daerah
porus dan undercut dari prothesa.
Faktor patogenitas pada candida albicans tersebut adalah kemampuan untuk melekat pada mukosa mulut
karena pada permukaan sel tersebut terdapat adesin, dapat menghasilkan enzim seperti proteinase dan
fosfolipase, dan dapat membentuk hifa.
Adanya faktor – faktor tersebut memudahkan candida albicans untuk berpoliferasi sehingga membentuk
koloni kemudian merusak epitel dan akhirnya jamur tersebut mengivasi epitel mukosa mulut.
Selanjutnya candida albicans berubah bentuk menjadi hifa yang bersifat lebih patogen.
Beberapa bakteri telah diketahui berperan sebagai etiologi denture stomatitis antara lain streptococcus
lactobacillus dan profotella, walaupun belum diketahui patogenesisnya.
3. Faktor sistemik

Diabetes mellitus
Defisiensi nutrisi seperti asam folat dan B12
Penggunaan obat – obatan imunosupresif.
Kondisi tersebut pada umumnya mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh dan kualitas
jaringan epitel.
Patogenesis
Prothesa dapat menghasilkan sejumlah perubahan ekologi, termasuk akumulasi plak mikroba
(bakteri dan / atau jamur) pada permukaan prothesa dan mukosa di bawahnya.

Pada beberapa pasien, penyebabnya tampaknya terkait dengan plak yang diinvasi oleh candida.

Meskipun tidak ada peningkatan produksi protease aspartil dari candida yang terlibat,
penurunan aliran saliva dan pH rendah di bawah prothesa mungkin mengakibatkan aktivitas
enzimatik candida yang tinggi, yang dapat menyebabkan peradangan mukosa.

Lesi ini dapat berkembang bisa juga karena kekurangan faktor penghambat migrasi (MIF) dan
mungkin memiliki sel T supresor yang terlalu aktif atau gangguan pada limfosit atau fagosit T
lainnya.
GEJALA KLINIS
Sebagian besar pasien tidak memiliki
keluhan/gejala, namun pada kondisi tertentu
dapat disertai dengan rasa terbakar atau tidak
nyaman pada area palatum di bawah basis
prothesa, terutama pada prothesa rahang atas. Candida berada di permukaan prothesa dan
adanya eritema yang merupakan reaksi mukosa
terhadap candida dan mikroorganisme lainnya
Jaringan yang terlibat dan yang tidak terlibat akan
berbatas tegas.
Gambaran klinis pada umumnya
Kadang-kadang mandibula yang odontulous dapat berupa makula eritem, granular atau berbentuk
terlibat. beberapa nodula

Biasanya pasien tidak sadar akan kondisi ini.


Terdapat 3 jenis gambaran klinis (Newton) :

1. Tipe 1 (Punctiform
2. Tipe 2 (Diffuse hyperemia): 3. Tipe 3 (Granular
hyperemia): makula
daerah eritematus menyebar hyperemia): Eritematus dan
eritematus pada mukosa yang
merata sepanjang daerah nodul pada area tengah
berkontak dengan basis
mukosa palatum yang palatum di bawah basis
prothesa, didaerah palatum
tertutupi prothesa. prothesa.
dan terlokalisir.
Lesi terjadi karena prothesa menjadi alat yang mengakumulasi sel epitel yang deskuamasi dan
melindungi mikroorganisme dari pengaruh fisik seperti aliran saliva.
PATOFISIOLOGI

Trauma atau iritasi


prothesa dan pasien
Peradangan terjadi yang memiliki
karena multifaktorial kebiasaan
seperti : parafungsional. ill fitting denture.

Keterlibatan Candida Oral hygiene yang Faktor-faktor tersebut


albicans. buruk menurunkan imunitas
permukaan mukosa
sehingga terjadi
inflamasi akibat
meningkatnya beban
oklusal dan
peningkatan reseptor
candida albicans di
dalam jaringan.
Histologi
Secara histologi, pada denture stomatitis tipe 3, nodula tersebut terdiri dari jaringan ikat fibrosa
yaitu serat-serat kolagen yang ditutupi oleh epitel berlapis gepeng yang mengalami akantosis
serta adanya infiltrasi sel– sel inflamasi kronis.
Pemeriksaan histologis jaringan lunak di bawah prothesa telah menunjukkan proliferasi atau
respons degeneratif dengan keratinisasi yang berkurang dan epitelium yang lebih tipis.
A. Pasien dengan tidak ada candida dan hanya menunjukkan inflamasi kronis

B. Pasien dengan infeksi candida ( tampak jelas adanya hifa ).


ALGORITMA DIAGNOSIS
Trauma kronis
karena Prothesa Tidak ada Tipe 1
keluhan
Mikroba
Pemeriksaan
Rasa Tipe 2
Faktor Sistemik Penunjang
Terbakar
atau tidak
nyaman
pada area
Tipe 3 Candida
palatum
Albicans

Denture
◦ Stomatitis
Diagnosa Banding
Stomatitis Kontakta
Terdapat riwayat yang terkait dan lamanya terpapar dengan bahan iritasi
Lesi bervariasi dari eritema sampai ulserasi
Bermanifestasi berupa makula merah
Lokasi yang sering yaitu lidah, mukosa bukal, palatum
Eritroplakia

Sering terjadi pada usia pertengahan dan lanjut dengan puncak prevalensi pada usia 65-74
tahun.
Makula ireguler berwarna merah terang, berbatas jelas
Pemeriksaan Penunjang
Oral Mycological Smear (OMS), adalah isolasi candida dengan metode smear/apus, swab, kultur.
OMS dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan KOH atau pewarnaan dengan Periodic Acid Shiff (PAS) atau
secara tidak langsung dengan kultur pada Sabouraud/Chromagar.
Pemeriksaan hematologi dapat dilakukan untuk menentukan faktor predisposisi seperti dikarenakan:
1. Defisiensi zat besi
2. Defisiensi vitamin B12
3. Defisiensi asam folat
4. Diabetes mellitus yang tidak terkontrol
Teknik kultur imprint juga dapat digunakan di mana bantalan busa plastik steril (2,5 x 2,5 cm) dibasahi dalam kaldu
Sabouraud dan diletakkan pada mukosa yang terinfeksi atau permukaan gigi tiruan selama 60 detik. Bantalan tadi kemudian
ditekan dengan kuat ke media agar Sabouraud, yang akan dibudidayakan pada 37 derajat celcius. Metode ini merupakan
pemeriksaan yang berharga dalam proses diagnostik denture stomatitis, di mana jumlah candida yang tinggi akan ditemukan
pada prothesa tapi tidak di palatum.
Tata Laksana

1. Obat anti fungal topikal (Nistatin 100.000 IU/ml, 4 x 1 ml sehari selama 2 minggu).
2. Nystatin dan amphotericin B dapat digunakan secara bersamaan, sebagai contoh yaitu nystatin cream
diaplikasikan pada fitting surface prothesa dan amphotericin B lozenges untuk perawatan kandidiasisnya.
3. Dapat diberikan juga antiseptik oral seperti klorheksidin.

4. Pada beberapa laporan kasus :


• Dilakukan pengurangan landasan gigi tiruan yang menekan lesi tersebut
• Mengurangi waktu penggunaan gigi tiruan yang sudah longgar
• Serta aplikasi triamcinolon 0.1% jika ada lesi ulserasi. Lesi ulserasi sembuh dalam waktu 1 minggu dan nodula dapat
mengecil dalam waktu satu bulan.
• Multivitamin
Kebersihan prothesa penting untuk :

Menghilangkan sisa nutrisi

Termasuk mengeliminasi sel epitel yang deskuamasi, yang dapat berfungsi sebagai sumber
nitrogen, yang penting untuk pertumbuhan candida.

Pembersihan prothesa juga mengganggu proses maturasi lingkungan mikroba di bawah


prothesa.

Prothesa yang poreus juga dapat menampung mikroorganisme yang tidak dapat dihilangkan
dengan pembersihan fisik, prothesa harus disimpan dalam larutan antimikroba pada malam
hari.

Larutan peroksida basa, hipoklorit basa, asam, dan disinfektan, telah disarankan.

Kebersihan rongga mulut dan prothesa yang lebih baik, memperbaiki atau mengganti prothesa
dengan yang lebih pas, dan tidak memakainya semalaman akan menghilangkan peradangan dan
edema.

 
KIE
1. Melepas prothesa pada saat sebelum tidur malam.
2. Merendam prothesa dalam larutan antimikroba.
3. Mencuci basis prothesa dengan sabun antiseptik (bukan pasta gigi).
4. Menjaga kebersihan rongga mulut.
5. Kontrol kondisi prothesa secara berkala tiap 6 bulan sekali.
Referensi
1. Glick M, Ship JA. 2015. Burket’s oral medicine, 12th ed. People’s Medical Publishing,
Philadelpia (USA).
2. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Chi AC. 2016. Oral and Maxillofacial Pathology, 4th ed.
Elsevier, Edinburg, pp. 190-192.
3. Puryer J. 2016. Denture stomatitis - a clinical update. Dental Update, 43(6): 529-535.
4. Scully C. 2013. Oral & maxillofacial medicine the basis of diagnosis and treatment, 3rd ed.
Churchill Livingstone Elsevier, Edinburg, pp. 141-142.
5. Lamont J. Richard et al. 2019. Oral Microbiology and Immunology. 3rd ed. ASM Press : 397
– 412.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai