DS 2 KASUS 9
KELOMPOK 11
LEARNING ISSUES ALIT WESILINTANG - 160110180149
• Memungkinkan terjadinya penetrasi cairan oral serta bakteri dan toksin ke celah mikro
Tumor Dolor
Tumor
• Definisi :
• Rasa sakit (dolor) akibat radang dapat disebabkan oleh beberapa hal:
1. Adanya peregangan jaringan akibat adanya edema.
Madeiva Wulanhapsari
160110180141
Initial Lesion Early Lesion
2 sampai 4 hari setelah akumulasi plak tingkat rendah sebagai akibat dari continual presence biofilm
subgingiva
GCF meningkat
Bacteria
Mechanical
Thermal
Chemical
Reaksi pulpa terhadap iritasi mikroba
Ketika pulpa terpapar, jaringan pulpa terinfiltrasi local oleh PMN membentuk area nekrosis liquifaksi di area paparan
Nekrosis menyebar ke seluruh pulpa dan jaringan periapical menyebabkan lesi inflamasi berat
Karies sekunder atau karies rekuren bisa didefinisikan sebagai karies di permukaan gigi
yang berdekatan dengan restorasi
Bila tumpatan telah ditempatkan, email disekitar tumpatan dibagi menjadi dua bagian yaitu
email permukaan dan email pada dinding kavitas. Oleh karena itu, lesi karies sekunder terdiri
dari dua bagian. Lesi luar yang dibentuk pada permukaan gigi akibat karies pertama, dan
kavitas kesi dinding yang hanya akan terlihat bila ada bakteri, cairan, molekul, atau ion
hydrogen diantara tumpatan dan dinding kavitas.
- Nekrosis Pulpa
Nekrosis pulpa atau kematian pulpa menjadi salah satu etiologi dari
periodontitis apikalis kronis ini. Karena pulpa sudah nekrosis, maka tidak
Periodontitis apikalis akut akan berubah menjadi kronik apabila keadaan bertambah memburuk
(ditandai dengan adanya jaringan granulasi dengan munculnya sel limfosit, sel plasma dan
periapikal gigi. Gejala secara klinis sering tidak dirasakan namun saat di perkusi tetap
• Keutuhan
• Permukaan jaringan
• Karies
• Abrasi
• Resesi
Pemeriksaan Perkusi
• Guna : Mengetahui ada atau tidaknya inflamasi periodontal apikal
• Cara : Memberi pukulan cepat tetapi tidak keras dengan menggunakan ujung jari,
kemudian intensitas pukulan ditingkatkan
• Cara lain : Mengubah arah pukulannya yaitu mula-mula dari permukaan vertikal-
oklusal ke permukaan bukal atau horisontal-bukolingual mahkota.
• Hasil (+) tajam = Inflamasi periapikal
• Hasil (+) ringan – sedang = Inflamasi sedang = Inflamasi periodontal ligamen
• Vertikal-oklusal -> Periapikal yang disebabkan oleh lesi karies
• Horizontal-bukolingual -> Periapikal yang disebabkan oleh kerusakan jaringan
periodontal
Pemeriksaan Perkusi
Pemeriksaan Palpasi
• Guna : menentukan adanya proses inflamasi
yang sudah sampai ke periapikal.
• Teknik :
Palpasi dilakukan dengan menggosok jari telunjuk
sepanjang mukosa wajah dan lingual
yang melapisi apikal regio gigi.
• Interpretasi : (+) = Inflamasi sudah mencapai
tulang dan mukosa regio apikal gigi.
Tes Vitalitas
Tes Thermal
Tes Panas
Tes Dingin
Tes Dingin
1 Etil chlorida
3 Refrigerant
4 Es batu
Tes Dingin
Cara
• Mengisolasi daerah gigi yang akan diperiksa dengan
menggunakan cotton roll maupun rubber dam
• Mengeringkan gigi yang akan di tes.
• Apabila menggunakan etil klorida
maupun refrigerant dapat dilakukan dengan
menyemprotkan etil klorida pada cotton pellet.
• Mengoleskan cotton pellet pada sepertiga servikal gigi.
• Mencatat respon pasien.
• Pasien merespon -> vital.
• Pasien tidak ada respon -> nonvital atau nekrosis
pulpa.
• Respon positif palsu -> terkena gigi sebelahnya atau
mengenai gingiva.
• Respon negatif palsu -> diaplikasikan pada gigi yang
mengalami penyempitan (metamorfosis kalsium).
Tes Panas
5 Gutta perca panas
Compound 6
Cara
• Mengisolasi gigi yang akan di periksa.
• Gutta perca dipanaskan di atas bunsen.
• Gutta perca diaplikasikan pada bagian okluso
bukal gigi.
11. Tes jarum miller 12. Tes kavitas
13. Tes Electronic pulp tester (EPT).
Gigi dikatakan vital apabila terasa kesemutan, geli, atau
hangat dan gigi dikatakan non vital jika sebaliknya.
14. Tes Sondasi
Pemeriksaan Probing
• Guna :
1. Menentukan level perlekatan jaringan
periodontal
2. Perluasan lesi periapikal ke servikal
3. Menentukan prognosis perawatan
menunjukkan struktur gigi termasuk pulpa, akar dan anatomi jaringan gigi pada satu film
Setiap foto radiograf periapikal biasanya menunjukkan dua hingga empat gigi dan didukung informasi
yang rinci tentang gigi dan jaringan yang mengelilingi tulang alveolar
Radiografi periapikal terbagi menjadi dua teknik yaitu paralel dan bisekting. Pada teknik paralel film
diletakan pada pegangan film (film holder) dan diposisikan sejajar dengan sumbu gigi, sedangkan pada
teknik bisekting film diletakkan sedekat mungkin dengan permukaan palatal/lingual gigi
Indikasi Radiografi Periapikal
c) Setelah adanya truma pada gigi dan berhubungan dengan tulang alveolar.
g) Evaluasi mendetail dari kista apikal dan lesi lainnya dalam tulang alveolar.
(LI Bagaimana
penyebaran karies ke
jaringan perio?)
DISSA KIRANA W
160110180144
Hubungan Pulpa dan
Periodontal
• Infeksi persisten pada jaringan pulpa menyebabkan
infeksi sekunder dan kerusakan jaringan di
periodonsium.
Mediasi oleh rute non anatomic iatrogenic defect (fraktur akar vertical, perforasi gigi)
Advanced Pulpitis
I
Pulp Necrosis
I
Diikuti Inflammatory Bone Resorption pada Apeks Akar Apical Periodontitis / Apical Abscess
Hubungan Pulpa-Periodontal
Melalui Apical Foramen
Mutans streptococci
Lactobacilli
● Microorganisms
● Trauma
● Excessive heat Reversible or Subsequent
Pulpal
● Restorative Irreversible breakdown of
Necrosis
Procedures Pulpitis Periodontium
● Restorative agents
● Malocclusion
03
Classification of Pulpal and
Apical Diseases
AAE 2009 Diagnosis Terminology
Proper diagnosis ?
Perubahan pulpa
•Mikroorganisme :
• Bakteri – tumbuh pada biofilms
• Jamur – Candida albicans
• Virus – perlu penelitian lanjut
EFEK BIOLOGI INFEKSI
PERIODONTAL TERHADAP
PULPA
•Efek penyakit periodontal pada pulpa dental lebih kontroversial
•Pulpa dan periodontal dapat mempengaruhi satu sama lain, namun penyakit
periodontal nampaknya memiliki pengaruh yang lebih kecil pada jaringan pulpa
dibandingkan dengan pengaruh penyakit pulpa pada periodontal.
Penelitian :
1. Penyebaran dari lesi periodontal yang dapat meluas ke foramen apical dan
menyebabkan terjadinya nekrosis pulpa – berhubungan dengan kanal gigi
2. Perbandingan microflora pada kanal akar dan poket periodontal yang giginya
tidak terdapat karies, nekrosis, nonvital (EPT) – terdapat kesamaan pada kedua
area
Proteksi pulpa :
•Proteksi cementum dan dentin
•Ketebalan dentin
Tindakan pencegahan selama terapi periodontal :
•Menghindari bahan kimia yang dapat mengiritasi
•Mengurangi penggunaan scaler ultrasonic , Ketika RDT < 2mm
•Menunggu iritasi minor pada pulpa mereda sebelum melakukan prosedur