Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP

Tanggal Terbit :

Halaman :

Puskesmas Edita Linda,SKM


Menjalin NIP.1979013020050220
03
1. Pengertian Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia yang timbul
akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron
store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis
berkurang, yang pada akhirnya pembentukan
hemoglobin (Hb) berkurang.

Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai


penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah cukup ke jaringan perifer. Anemia merupakan
masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di
seluruh dunia.

Diperkirakan >30% penduduk dunia menderita anemia


dan sebagian besar di daerah tropis.

Oleh karena itu anemia seringkali tidak mendapat


perhatian oleh para dokter di klinik.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


penatalaksanaan pasien dengan obeitas

3. Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

4. Referensi Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991,


Prosedur perawatan Dasar foundamental of Nursing,
keperawatan medical bedah bruner and suddart, egc

5. Alat dan 1. Petugas memperkenalkan diri kepada pasien


bahan 2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga
tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya,
sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
dalam nerobat serta meninggkatkan kualitas hidup.
3. Menegakkan diagnose difinitif secara pasti
4. Setelah menegakkan diagnose diberikan sulfat
ferrosus 3 x 200mg ( 200mg mengandung 66mg besi
elemental)
5. Pasien diberikan penjelasan mengenai cara minum,
efek samping obat berupa mual, muntah, konstipasi,
diare serta BAB kehitaman
6. Bila terjadi efek samping obat maka segera ke
pelayanan kesehatan.
7. Rencana tindak lanjut
Penegakkan diagnosis difinitif anemia defisiensi besi
memerlukan pemeriksaan laboratorium di layanan
skunder dan penatalaksanaan selanjutnya di layanan
primer.
6. Bagan Alir
Petugas
memperkenalkan
diri

Memberikan
pengertian ke pasien
dan keluarga

Menegakkan
diagnosa

Memberikan obat
sulfat ferosus 3x
200mg

Menjelaskan cara
minumdan efek
samping obat

Bila terjadi efek


sampping hubungi
petugas

Rencana Tindak lanjut dg


pemeriksaan ke laborat
seku nder

7. Hal – hal yang Kaji Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia


perlu
diperhatikan

9. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum.

10. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait 2. Catatan tindakan

11. Rekam
Historis
No Yang Isi Tanggal mulai
dirubah Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai