Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Nomor 800/047.2.4/SOP/
PKM
SOP /WJG/II/2023
Terbit ke :-
No.Revisi :-
Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS
Usman Nawawi. S.Kep.
NIP.196812311990011013
WAJAGESENG

A. Pengertian Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat kosongnya
cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk
eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin (Hb)
berkurang.
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa
eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen
dalam jumlah cukup ke jaringan perifer. Anemia merupakan masalah medik
yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia.
Diperkirakan >30% penduduk dunia menderita anemia dan sebagian besar di
daerah tropis.
Oleh karena itu anemia seringkali tidak mendapat perhatian oleh para dokter
di klinik.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien
dengan anemia defisiensi besi
C. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Wajageseng Nomor
800/53/SK/PKM-WJG/I/2023 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD
Puskesmas Wajageseng
D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07 /
MENKES / 1186 / 2022 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
E. Prosedur 1. Petugas memperkenalkan diri kepada pasien
2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang perjalanan
penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan
kepatuhan dalam nerobat serta meninggkatkan kualitas hidup.
3. Menegakkan diagnose difinitif secara pasti
4. Setelah menegakkan diagnose diberikan sulfat ferrosus 3 x 200mg
( 200mg mengandung 66mg besi elemental)
5. Pasien diberikan penjelasan mengenai cara minum, efek samping obat
berupa mual, muntah, konstipasi, diare serta BAB kehitaman
6. Bila terjadi efek samping obat maka segera ke pelayanan kesehatan.
7. Rencana tindak lanjut
8. Penegakkan diagnosis difinitif anemia defisiensi besi memerlukan
pemeriksaan laboratorium di layanan skunder dan penatalaksanaan
selanjutnya di layanan primer.
F. Diagram Alir
Petugas
memperkenalkan
diri

Memberikan
pengertian ke
pasien dan
keluarga

Menegakkan
diagnosa

Memberikan obat
sulfat ferosus 3x
200mg

Menjelaskan cara
minumdan efek
samping obat

Bila terjadi efek


sampping hubungi
petugas

Rencana Tindak lanjut dg


pemeriksaan ke laborat
seku nder
G. Hal-hal yang
Kaji Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia
perlu
diperhatikan
H. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum.
I. Dokumen Rekam Medis
terkait Catatan tindakan
J. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai