Anda di halaman 1dari 2

XEROFTALMIA

No. Dokumen : / SOP-2023


No. Revisi : 03
SOP
Tanggal Terbit :18 Januari 2023
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS dr. R. LISA RIANTUTI
KAMPUNG BUGIS NIP. 19741007 200502 2 006
1. Pengertian Xeroftalmia adalah kelainan mata akibat kekurangan vitamin A,
terutama pada anak balita dan sering di temukan pada penderita gizi
buruk dan gizi kurang.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam penatalaksanaan kasus
Xeroftalmia sesuai standar terapi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kampung Bugis No. 023 Tahun
2023 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur / Langkah 1. Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut. .
– Langkah 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien dengan menanyakan
keluhan utama sebagai berikut;
a. Gejala reversible:
- Buta senja (hemeralopia)
- Xerosis konjungtiva
Konjungtiva yang kering, menebal, keriput dan keruh karena banyak
bercak pigmen.
- Xerosis kornea
Konjungtiva kornea yang kering, menebal, berkeriput, dan keruh
karena banyak bercak pigmen.
- Bercak bitot
Benjolan berupa endapan kering dan berbusa yang berwarna abu –
sisa epitel kongjungtiva yang rusak.
b. Gejala irreversible: ulserasi kornea dan sikatriks (scar).

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.


4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang, sebagai berikut;
5. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan.
6. Petugas memberikan pentalaksanaan sebagai berikut:
a. Berikan 200.000 IU vitamin A secara oral
b. Hari berikutnya berikan 200.000 IU vitamin A secara oral
c. 1-2 minggu berikutnya, berikan 200.000 IU vitamin A secara oral
d. Obati penyakit infeksi yang menyertai
e. Obati kelainan mata, bila terjadi.
7. Petugas memberikan konseling dan edukasi, sebagai berikut;
a. Konsumsi makanan bergizi
b. Jaga kesehatan mata
8. Petugas memasukkan data anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa,
tatalaksana dan edukasi ke dalam e-Puskesmas.
6. Bagan Alur
Memanggil Melakukan Melakukan pemeriksaan
pasien sesuai anamnesa pada fisik, kemudian melakukan
nomor urut pasien pemeriksaan GDS

Melakukan konseling
Menulis resep untuk dan edukasi terkait Menegakkan diagnose
pengobatan kondisi pasien berdasarkan hasil
simptomatis pemeriksaan
7. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Anak
3. Ruang Pemeriksaan Lansia
4. Ruang Farmasi
5. Ruang Gizi
8. Dokumen Terkait Rekam Medis Elektronik
9. Rekaman Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

Halaman 2/2

Anda mungkin juga menyukai