Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DEFISIENSI BESI

:SOP/
No. Dokumen
/UKP/RJ/2019
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :04/03/2019
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS Ns. Sahari Bulan, S.Kep
CENRANA NIP 19700603 199103 2 009

1. Pengertian Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa


eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa
oksigen dalam jumlah cukup ke jaringan perifer

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan anemia


defisiensi besi
3. Kebijakan keputusan Kepala Puskesmas Taretta Nomor tahun 2019 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/ langkah - 1. Petugas menerima pasien dengan senyum, salam dan sapa
langkah
2. Petugas melakukan anamnesa gejala berupa lemah,lesu, letih, lelah,
penglihatan berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging, penurunan
konsentrasi, sesak nafas.
3. Petugas mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik ditemukan gejala umum pucat
pada konjungtiva, mukosa, telapak tangan dan jaringan bawah kuku.
5. Petugas melakukan cuci tangan kembali
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang, yakni pemeriksaan Hb
7. Petugas menegakkan diagnosis yang ditegakkan berdasarkan hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dengan
kriteria Hb darah kurang dari kadar Hb normal. Nilai rujukan kadar
hemoglobin normal menurut WHO:
 Laki-laki: >13 g/dL
 Perempuan: >12 g/dL
 Perempuan hamil: >11 g/dL
8. Petugas memberikan rencana terapi berupa Terapi farmakologis :
sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg mengandung 66 mg besi
elemental).
9. Petugas memberi Konseling dan edukasi berupa Memberikan
pengertian kepada pasien dan keluarga tentang perjalanan penyakit
dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
dalam berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Pasien
diinformasikan mengenai efek samping obat berupa mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, serta BAB kehitaman. Bila terdapat efek
samping obat maka segera ke pelayanan kesehatan.
10. Petugas merujuk pasien bila terdapat Anemia berat dengan indikasi
transfusi (Hb <7 g/dL).
11. Petugas melengkapi rekam medis dan buku register terkait
6. Bagan Alir

Menyapa pasien Melakukan anamnesa gejala Cuci tangan


dengan 3S berupa berupa lemah,lesu,
letih, lelah, penglihatan
berkunang-kunang, pusing, Melakukan pemeriksaan fisik
telinga berdenging, penurunan berupa ditemukan gejala umum
konsentrasi, sesak nafas pucat pada konjungtiva,
mukosa, telapak tangan dan
jaringan bawah kuku

terapi sulfas Pemeriksaan Cuci


ferrosus 3 x Diagnosa Anemia penunjang, yakni tangan
200 mg pemeriksaan Hb

Konseling-Edukasi

Melengkapi RM dan
buku register terkait

7. Unit terkait 1. Ruang Pendaftaran Umum


2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Tindakan
4. Ruang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai