Anda di halaman 1dari 3

Reaksi Gigitan Serangga

No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/228


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2 Oktober 2018
SOP
PEMERINTAH Halaman : 1/3
PROVINSI DKI
JAKARTA

PUSAT Drg. Endang Murdiati


KESEHATAN NIP.196505051992022001
MASYARAKAT
KECAMATAN
CEMPAKA PUTIH

1. Pengertian Gejala gejala yang terjadi akibat reaksi tubuh terhadap makanan
tertentu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
kasus reaksi tubuh terhadap intoleransi makanan tertentu
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan
Cempaka Putih Nomor 096 Tahun 2017 Tentang Standar
Layanan Klinis

2. Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan


Cempaka Putih Nomor 098 Tahun 2017 Tentang Sasaran-
Sasaran Keselamatan Pasien

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR


HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik
Klinik bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan 1. Laboratorium rutin
Bahan

6. Prosedu 1. Gejala-gejala yang mungkin terjadi adalah


r / langkah- tenggorokan terasa gatal, nyeri perut, perut
langkah kembung, diare, mual, muntah, atau dapat
disertai kram perut.

Makanan yang sering menyebabkan intoleransi, seperti:


a. Terigu dan gandum lainnya yang
mengandung gluten
b. Protein susu sapi
c. Hasil olahan jagung
d. MSG

2. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana


pada pemeriksaan dapat ditemukan nyeri tekan
abdomen, bising usus dan mungkin terdapat tanda-
tanda dehidrasi.
3. Pemeriksaan penunjang : -
4. Diagnosis klinis : diagnosis ditegakkan dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik
5. Diagnosis banding : pankreatitis, penyakit chrons
pada ileum terminalis, sprue celiac, penyakit
Whipple, amiliodosis, defisiensi lactase, sindrom
Zollinger – Ellison, gangguan paska gastrektomi,
reseksi usus halus atau kolon
6. Komplikasi : dehidrasi
7. Rencana tindak lanjut : setelah gejala menghilang,
makanan yang dicurigai diberikan Kembali untuk
melihat reaksi yang terjadi. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh penyebab intoleransi.
8. Konseling dan edukasi : memberi edukasi ke
keluarga untuk ikut membantu dalam hal
pembatasan nutrisi tertentu pada pasien dan
mengamati keadaan pasien selama pengobatan.
9. Peralatan : laboratorium rutin
10. Prognosis : pada umumnya, prognosis tidak
mengancam jiwa, namun fungsionam dan
sanasionamnya adalah dubia ad bonam karena
tergantung pada paparan terhadap makanan
penyebab
7. Diagram
Pasien datang
Alir (Jika
dibutuhkan)
Tanyakan keluhannya
Lakukan pf dan pem.penunjang

Penegakan diagnosis

Tatalaksana intoleransi makanan


sesuai dengan penyebabnya

8. Dokumen 1. Rekam Medis Elektronik / Rekam Medis Manual


Terkait 2. Pengantar laboratorium

No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/228


No. Revisi : 00
Halaman : 2/3
3. Kartu Identitas pasien (KTP, SIM, Kartu BPJS, Kartu KJS)
9. Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Klinis Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Cempaka Putih

10. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Terbit

No. Dokumen : sop/pkmcp/pkm/228


No. Revisi : 00
Halaman : 3/3

Anda mungkin juga menyukai