Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202
A. DEFINISI
Hipoglikemia (shock insulin) adalah suatu sindrome yang komplek berawal dari
suatu gangguan metabolisme glukosa, dimana konsentrasi serum glukosa menurun
sampai tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik sistem saraf. Kadar glukosa
serum 50 – 55 mg /100ml ( N.55 – 115 mg / dl ) dan adanya gambaran klinis sebagai
petunjuknya.
Hipoglikemia adalah suatu komplikasi dari Diabetes Melitus dimana gula dalam
darah rendah yaitu kurang dari 60 mg/dl. Seringkali sebagai komplikasi akut IDDM,
tetapi dapat juga terjadi pada NIDDM yang mendapatkan oral hipoglikemik.
B. ETIOLOGI
Terdapat beberapa pencetus hipoglicemia, yang paling sering adalah karena
pengobatan diabitus militus sebagai berikut :
1. Dosis insulin atau oral hipoglikemia berlebihan.
2. Kelambatan makan atau kandungan glukosa.
3. Kelambatan absorbsi glukosa dari saluran cerna.
4. Olah raga atau aktivitas yang berlebihan.
5. Gagal ginjal
C. PATHWAY
Puasa/ intake
kurang
Glikogenolisis
Gula darah
menurun < 60
Penurunan nutrisi
a ri n an o tak
Respon SSP
D. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Riwayat keperawatan
I. Persepsi – managemen Kesehatan
Riwayat DM
Riwayat pemakaian insulin, oral hipoglikemic
Riwayat diet dan olah raga.
Riwayat periksa.
II. Nutrisi – metabolik
Merasa lapar
Mengeluh mual
III. Eliminasi
Mengeluh banyak mengeluarkan keringat.
IV. Aktivitas – exercise
lelah, lemas.
Pingsan
V. Kognitif
Tidak ada konsentrasi.
Penglihatan kabur.
2. Pemeriksaan fisik
I. Cardiovaskular : Tachycardia, palpitasi, sinkope.
II. Integumen : Pucat, diaphoresis.
III. Neurologi :Iritable, perilaku tidak terkontrol, kejang, coma.
IV. Muskuloskeletal : Kelemahan
3. Pemeriksaan diagnostik
Hasil Lab : Glukosa serum kurang dari 50 mg/ dl.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah: hipoglikemia.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
3. Defisit pengetahuan tentang penyakit DM
F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah: hipoglikemia
Intervensi :
Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
Identifikasi penyebab hipoglikemia
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Pertahankan akses IV
Berikan diet karbohidrat dan protein
Anjurkan monitor kadar glukosa darah
Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes tentang penyesuaian
program pengobatan
Ajarkan pengobtan hipoglikemia (mis tanda dan gejala, faktor resiko dan
pengobatan hipoglikemia)
Jelaskan interaksi antara diet, insulin dan olahraga
Kolaborasi pemberian dextrose
Kolaborasi pemberian glukagon
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Intervensi :
Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling,stidor, mengi, wheezing)
Monitor bunyi sputum
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Posisikan semifowler atau fowler
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Berikan oksigen, jika perlu
Kolaborasi pemberian terapi bronkodilator, mukolitik, jika perlu
3. Defisit pengetahuan tentang penyakit DM
Intervensi :
Berikan penkes terhadap keluarga tentang: Penyakit, program terapi dan
bentuk diet serta aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, M. Etal. Nursing Outcome Classification (NOC). USA: Mosby Elsevier. 2008.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Breathing :
- Nafas Spontan dengan suport O2 4 lpm
- RR = 28 x/menit
Circulation :
- TD = 160/100 mmHg
- N = 92 x/menit
- CRT = 3 detik
- keluar keringat dingin dan penurunan kesadaran
Disability :
- KU lemah
- Kesadaran Somnolen
- GCS E2V1M5
Exposure :
- Tidak ada Trauma/Cidera pada tubuh pasien
Survey sekunder Kepala : Mesosepal, Tidak ada lesi
Rambut : Beruban, tidak ada kerontokan
Mata : pupil isokor, konjungtiva anemis, sklera putih
Hidung : bersih, Pernafasan cuping hidung (-)
Paru : I . simetris, Tidak ada lesi, terdapat penggunaan otot
intercosta
P. Pengembangan dada kanan= kiri
P. Bunyi Sonor
A. Suara vesikuler
Jantung : I. Iktus kordis tidak tampak
P. Tidak ada pembesaran jantung
P. Bunyi pekak
A. Terdengar bunyi jantung S1 dan S2
Abdomen : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada distensi, Bising
usus 9 x/menit, Bunyi Timpani, Tidak teraba massa
Kulit : Lembab, akral dingin, crt = 3 detik
Ekstremitas : tidak ada oedem
Data penunjang
Hb : 13,5
Leukosit : 9.200
HT : 32
Trombosit : 202.000
Natrium : 139
Kalium : 4.6
Chlorida : 110
GDS : 34mg/dL
Daftar masalah Ketidakstabilan kadar gula dara
Analisa data :
S:
- Keluarga mengatakan pasien lemas sejak tadi pagi karena
akhir – akhir ini tidak mau makan
O:
- Kesadaran Somnolen
- GCS E2V2M5
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak kesulitan bernafas
- TTV : TD : 160/100 mmHg, N. 92 x/menit, RR. 28 x/menit
- GDS : 53 mg/dl
- Terdapat penggunaan otot intercosta
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi pemberian D40% 3 flash
2. Melakukan kolaborasi pemasangan IVFD D10% 500 cc/12
jam
Evaluasi (SOAP) S:
- pasien mengatakan mulai bertenaga
O:
- K/U lemah
- GCS E4 M6 V5
- kesadaran Compos Mentis
- GDS awal 53, GDS post koreksi D40% 160
A:
masalah ketidakstabilan kadar gula darah : hipoglikemi teratasi
P:
lakukan discharge planning pindah rawat inap
1. Monitor tanda gejala hipoglikemi
2. Monitor GDS per 6 jam
3. Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral dan olahraga
4. Lanjutkan kolaborasi pemberian D10% 500cc/12 jam