Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIK PROFESI NERS

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Preceptee : Intan Masyitoh


NPM : 20210940100207

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN DI IGD


HIPOGLIKEMI
)

A. DEFINISI
Hipoglikemia (shock insulin) adalah suatu sindrome yang komplek berawal dari
suatu gangguan metabolisme glukosa, dimana konsentrasi serum glukosa menurun
sampai tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik sistem saraf. Kadar glukosa
serum 50 – 55 mg /100ml ( N.55 – 115 mg / dl ) dan adanya gambaran klinis sebagai
petunjuknya.
Hipoglikemia adalah suatu komplikasi dari Diabetes Melitus dimana gula dalam
darah rendah yaitu kurang dari 60 mg/dl. Seringkali sebagai komplikasi akut IDDM,
tetapi dapat juga terjadi pada NIDDM yang mendapatkan oral hipoglikemik.

B. ETIOLOGI
Terdapat beberapa pencetus hipoglicemia, yang paling sering adalah karena
pengobatan diabitus militus sebagai berikut :
1. Dosis insulin atau oral hipoglikemia berlebihan.
2. Kelambatan makan atau kandungan glukosa.
3. Kelambatan absorbsi glukosa dari saluran cerna.
4. Olah raga atau aktivitas yang berlebihan.
5. Gagal ginjal
C. PATHWAY

Puasa/ intake
kurang

Glikogenolisis

Defisit glikogen pada


hepar

Gula darah
menurun < 60

Penurunan nutrisi
a ri n an o tak

Respon SSP

Respon Otak Respon


V e eta ti f

Kortek serebri Pelepasan


norepinefrin &
kurang suplai
adrenalin
Kekaburan yang Takikardia,
dirasa dikepala pucat,
Sulit konsentrasi / gemetar,
berfikir berkeringat
Gemetar
Kepala terasa
melayang ↓

Gangguan proses Tidak sadar


berfikir
Stupor,
kejang, koma

D. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Riwayat keperawatan
I. Persepsi – managemen Kesehatan
 Riwayat DM
 Riwayat pemakaian insulin, oral hipoglikemic
 Riwayat diet dan olah raga.
 Riwayat periksa.
II. Nutrisi – metabolik
 Merasa lapar
 Mengeluh mual
III. Eliminasi
 Mengeluh banyak mengeluarkan keringat.
IV. Aktivitas – exercise
 lelah, lemas.
 Pingsan
V. Kognitif
 Tidak ada konsentrasi.
 Penglihatan kabur.
2. Pemeriksaan fisik
I. Cardiovaskular : Tachycardia, palpitasi, sinkope.
II. Integumen : Pucat, diaphoresis.
III. Neurologi :Iritable, perilaku tidak terkontrol, kejang, coma.
IV. Muskuloskeletal : Kelemahan
3. Pemeriksaan diagnostik
Hasil Lab : Glukosa serum kurang dari 50 mg/ dl.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah: hipoglikemia.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
3. Defisit pengetahuan tentang penyakit DM

F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah: hipoglikemia
Intervensi :
 Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
 Identifikasi penyebab hipoglikemia
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Pertahankan akses IV
 Berikan diet karbohidrat dan protein
 Anjurkan monitor kadar glukosa darah
 Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes tentang penyesuaian
program pengobatan
 Ajarkan pengobtan hipoglikemia (mis tanda dan gejala, faktor resiko dan
pengobatan hipoglikemia)
 Jelaskan interaksi antara diet, insulin dan olahraga
 Kolaborasi pemberian dextrose
 Kolaborasi pemberian glukagon
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Intervensi :
 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
 Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling,stidor, mengi, wheezing)
 Monitor bunyi sputum
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Posisikan semifowler atau fowler
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Berikan oksigen, jika perlu
 Kolaborasi pemberian terapi bronkodilator, mukolitik, jika perlu
3. Defisit pengetahuan tentang penyakit DM
Intervensi :
 Berikan penkes terhadap keluarga tentang: Penyakit, program terapi dan
bentuk diet serta aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Herdinan, Heather T. Diagnosis Keperawatan NANDA: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.


Jakarta: EGC. 2012.

Johnson, M. Etal. Nursing Outcome Classification (NOC). USA: Mosby Elsevier. 2008.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


Di Ruang Unit Gawat Darurat
Nama Tn T
Usia ,jenis kelamin Laki-Laki (60 tahun)
Tgl masuk RS 05-04-2022
Diagnosa Medik Hipoglikemia
Keluhan utama pasien keluarga mengatakan pasien lemas hanya tiduran, keluar keringat
dingin, dan tidak nafsu makan.
Riwayat perjalanan Keluarga mengatakan sejak tadi pagi pasien lemas hanya tidur, keluar
penyakit keringat dingin, dan tidak nafsu makan, Pasien memiliki riwayat
penyakit Diabetus Mellitus sejak 7 tahun terakhir, Keluarga
mengatakan, Ibu pasien pernah menderita Diabetus Mellitus
Survey primer Airway :
- Tidak ada sumbatan jalan nafas

Breathing :
- Nafas Spontan dengan suport O2 4 lpm
- RR = 28 x/menit

Circulation :
- TD = 160/100  mmHg
- N = 92 x/menit
- CRT = 3 detik
- keluar keringat dingin dan penurunan kesadaran

Disability :
- KU lemah
- Kesadaran Somnolen
- GCS E2V1M5
Exposure :
- Tidak ada Trauma/Cidera pada tubuh pasien
Survey sekunder Kepala           : Mesosepal, Tidak ada lesi
Rambut         : Beruban, tidak ada kerontokan
Mata              : pupil isokor, konjungtiva anemis, sklera putih
Hidung          : bersih, Pernafasan cuping hidung (-)
Paru               : I . simetris, Tidak ada lesi, terdapat penggunaan otot
intercosta
                      P. Pengembangan dada kanan= kiri
                      P. Bunyi Sonor
                      A. Suara vesikuler
Jantung         : I. Iktus kordis tidak tampak
                      P. Tidak ada pembesaran jantung
                       P. Bunyi pekak
                      A. Terdengar bunyi jantung S1 dan S2
Abdomen      : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada distensi, Bising
usus 9 x/menit, Bunyi Timpani, Tidak teraba massa
Kulit    : Lembab, akral dingin, crt = 3 detik
Ekstremitas   : tidak ada oedem

Data penunjang
Hb : 13,5
Leukosit : 9.200
HT : 32
Trombosit : 202.000
Natrium : 139
Kalium : 4.6
Chlorida : 110
GDS : 34mg/dL
Daftar masalah Ketidakstabilan kadar gula dara
Analisa data :

S:
- Keluarga mengatakan pasien lemas sejak tadi pagi karena
akhir – akhir ini tidak mau makan
O:
- Kesadaran Somnolen
- GCS E2V2M5
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak kesulitan bernafas
- TTV : TD : 160/100 mmHg, N. 92 x/menit, RR. 28 x/menit
- GDS : 53 mg/dl
- Terdapat penggunaan otot intercosta

Diagosa keperawatan Ketidakstabilan kadar gula dara


Intervensi Mandiri
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala hipoglikemi.
2. Mengdentifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemi.
3. Memonitor GDS

Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi pemberian D40% 3 flash
2. Melakukan kolaborasi pemasangan IVFD D10% 500 cc/12
jam
Evaluasi (SOAP) S:
- pasien mengatakan mulai bertenaga
O:
- K/U lemah
- GCS E4 M6 V5
- kesadaran Compos Mentis
- GDS awal 53, GDS post koreksi D40% 160
A:
masalah ketidakstabilan kadar gula darah : hipoglikemi teratasi
P:
lakukan discharge planning pindah rawat inap
1. Monitor tanda gejala hipoglikemi
2. Monitor GDS per 6 jam
3. Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral dan olahraga
4. Lanjutkan kolaborasi pemberian D10% 500cc/12 jam

Anda mungkin juga menyukai