Anda di halaman 1dari 6

Borang Portofolio I

Nama peserta: dr. Muhammad Alfisyahri

Nama wahana: RSUD Teluk Kuantan

Topik: Penurunan Kesadaran (Koma Hipoglikemia)

Tanggal (kasus): 13 Juli 2016

Nama Pasien: Ny. R No. RM: -

Tanggal presentasi: Nama pendamping: 1. dr. Mardiana

2. dr. Eka Yeni

Tempat presentasi: RSUD Teluk Kuantan

Obyektif presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Pasien perempuan usia 65 tahun masuk via IGD dengan penurunan kesadaran
sejak sekitar 2 jam SMRS. Pasien sebelumnya mengeluhkan sakit kepala lalu tidak sadar dan
langsung dibawa ke RSUD taluk kuantan. Pasien memiliki riwayat hipertensi.

Tujuan: Penegakan diagnosis dan manajemen

Bahan bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas: Diskusi Presentasi Email Pos


dan diskusi

Data pasien: Nama: Ny.R (65 tahun) Nomor RM: -

Nama klinik: Telp: - Terdaftar sejak:13 Juli 2016

RSUD Teluk Kuantan


Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/gambaran klinis:
Pasien masuk via IGD diantar keluarga dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
sekitar 2 jam SMRS. Beberapa hari terakhir pasien mengeluh sering pusing dan mual,
sehingga nafsu makan menjadi menurun. Sebelum tidak sadar pasien mengeluhkan
sakit kepala lalu tidak sadarkan diri lalu dengan bantuan dokter praktek swasta
langsung dibawa ke RSUD taluk kuantan. Pasien sebelumnya tidak mengkonsumsi
obat-obat anti diabetic ataupun obat-obat lainnya.
2. Riwayat pengobatan:
Pasien sebelumnya ditangani oleh dokter praktek swasta dan langsung dirujuk ke
RSUD Teluk Kuantan untuk dilakukan penanganan dan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Riwayat kesehatan/ penyakit:
- Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa.

- Pasien memiliki riwayat hipertensi, Riwayat DM tidak diketahui.

- Pasien belum pernah mengalami serangan stroke.

- Pasien tidak dalam pengobatan insulin atau obat hipoglikemia lainnya.

4. Riwayat keluarga:
- Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat stroke, jantung, dan DM.

5. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan:


- Pasien tidak bekerja, hanya melakukan aktivitas sehari-hari di rumah.

- Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obat untuk penyakit gula atau

menggunakan insulin.

6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN)


7. Riwayat imunisasi : -
8. Lain-lain:
Kesadaran : Koma, GCS: E1V1M1
Pemeriksaan fisik:
Tanda vital: TD: 150/100 mmHg Nadi: 100 x/menit
RR: 22 x/menit Suhu: 36,2 0C
Kepala dan leher: Conjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik, pupil isokhor,
Reflek cahaya (+/+)
Thorax: Inspeksi : Retraksi iga (-)
Palpasi : Gerakan dinding dada simetris
Perkusi : Sonor (+/+), batas jantung dalam batas normal
Ausklutasi: Suara paru vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezing
Suara jantung I & II tunggal regular, bising jantung (-)
Abdomen: Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada
Auskultasi: bising usus (+) normal
Palpasi : Dinding perut soepel, tidak distensi
Perkusi : perkusi timpani seluruh lapang perut
Ekstremitas: Inspeksi : Tidak ada oedem
Palpasi : CRT < 2 detik
Neurologis: kekuatan otot: Tidak dapat dinilai
Reflek patologis:
- Hoffman-tromnar: (-/-)
- Babinski (-/-)

Laboratorium (CITO):

GDS: 25 mg/dl
Hb: 13,3 g/dl
Hmt : 36,2 %
Leukosit : 15.000 mmk
Trombosit: 250.000/mmk

EKG Tidak didapatkan tanda-tanda infark, LVH dan RVH, ataupun aritmia
Daftar pustaka:

1. Setyohadi, Bambang et al. EIMED PAPDI; Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency


in Internal Medicine). 2010. Hal. 309-317

2. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI). Panduan Pelayanan
Medik. 2006. Hal. 23-25

3. Sumantri, Stevent. Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana Penurunan Kesadaran. Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia. 2009. Hal. 4-5

Hasil pembelajaran:
1. Gejala gejala dan tanda Hipoglikemia
2. Faktor-faktor dan penyakit yang menyebabkan penurunan kesadaran
3. Pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mencari penyebab penurunan kesadaran.
4. Penanganan dan penatalaksanaan penurunan kesadaran pada kasus koma hipoglikemia.
5. Dapat membedakan etiologi penurunan kesadaran dari gejala-gejala klinis dan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang.

1. Subyektif :
Pasien masuk via IGD diantar keluarga dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
sekitar 2 jam SMRS. Beberapa hari terakhir pasien mengeluh sering pusing dan mual,
sehingga nafsu makan menjadi menurun. Sebelum tidak sadar pasien mengeluhkan
sakit kepala lalu tidak sadarkan diri lalu dengan bantuan dokter praktek swasta
langsung dibawa ke RSUD taluk kuantan. Pasien sebelumnya tidak mengkonsumsi
obat-obat anti diabetic ataupun obat-obat untuk hipertensi.

2. Obyektif:
Penurunan kesadaran dapat disebabkan oleh berbagai keadaan seperti stroke
hemoragik, hipoglikemia, maupun karena cedera kepala berat akibat trauma. Untuk
menegakkan diagnosis kita perlu melakukan pemeriksaan fisik secara cermat serta
pemeriksaan penunjang yang mendukung pada diagnsosis yang kita pikirkan. Hal-hal
yang mendukung pada diagnosis koma hipoglikemia yaitu:
- Penurunan kesadaran yang relatif cepat
- Hasil laboratorium didapatkan kadar gula darah yang sangat rendah (< 60 mg/dl)
- Tidak ditemukan tanda-tanda deficit neurologis

3. Assestment:
Hipoglikemia merupakan salah satu penyebab koma yang sering ditemukan, serius
dan dapat menyebabkan pelbagai tanda serta gejala yang beragam. Pada pasien-
pasien dengan hipoglikemia berat, sebagian besar disebabkan oleh karena dosis
insulin atau obat hipoglikemia oral berlebihan untuk terapi diabetes. Pada pasien-
pasien non-diabetik, hipoglikemia paling sering disebabkan oleh karena intoksikasi
alkohol, sehingga penting untuk memeriksa kadar gula darah pada pasien yang
diduga penurunan kesadarannya disebabkan oleh karena alkohol. Interaksi insulin
dengan fluorokuinolon, seperti siprofloksasin, ofloksasin dan levofloksasin juga
dapat menyebabkan hipoglikemia berat.
Penegakan diagnosis Hipoglikemia berdasarkan Triad Whipple yaitu:
Gejala-gejala hipoglikemia
Konsentrasi glukosa plasma rendah
Hilangnya gejala setela glukosa plasma meningkat
Selain itu perlu pula dilakukan pemeriksaan umum lainnya seperti Vital sign:
Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, Tingkat kesadaran, dan ada tidaknya Defisit
neurologic untuk menyingkirkan penyebab penurunan kesadaran yang lainnya.

4. Plan:
Penanganan koma hipoglikemia:
Berikan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (50 cc) bolus IV
Berikan cairan dekstrose 10 % per infuse 6 jam per kolf.
Periksa GDS:
Bila GDS <50 mg/dl bolus D40% 50 cc IV
Bila GDS < 100 mg/dl bolus D40% 25 cc IV
Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian D40%:
Bila GDS < 50 mg/dl bolus D40% 50 cc IV
Bila GDS < 100 mg/dl bolus D40% 25 cc IV
Bila GDS 100-200 mg/dl tanpa bolus D40%
Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan menurunkan kecepatan tetesan infuse
D10%
Bila GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 2 jam,
dengan protokol sesuai di atas.
Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan mengganti infus dengan dekstrose 5% atau
NaCl 0,9%.
Bila GDS >200 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, sliding scale setiap 6 jam.
GDS < 200 mg/dl RI 0 unit
GDS 200-250 mg/dl RI 5 unit sc
GDS 250-300 mg/dl RI 10 unit sc
GDS 300-350 mg/dl RI 15 unit sc
GDS >350 mg/dl RI 20 unit sc
Bila hipoglikemia belum teratasi, dipertimbangkan pemberian antagonis insulin,
seperti: adrenalin, kortison dosis tinggi, atau glucagon 0,5-1 mg IV/IM (bila
penyebabnya insulin).
Bila pasien belum sadar, GDS sekitar 200 mg/dl hidrokortison 100 mg per 4 jam
selama 12 jam atau deksametason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan
manitol 1,5-2 g/KgBB IV setiap 6-8 jam. Cari penyebab lain penurunan kesadaran.

Anda mungkin juga menyukai