Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIK PROFESI NERS

KEPERAWATAN NEUROLOGI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Preceptee : Intan Masyitoh


NPM : 20210940100207

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta, Telp/Faks: 021-42802202

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Perseptee : Intan Masyitoh


Tempat Praktek : RSUD KOJA
Tanggal Pengkajian : 07-11-2022

A. Identitas Diri Pasien


Nama Inisial Pasien : Ny. L Tanggal Masuk RS : 03 November 2022
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 11-04-1972 Sumber Informasi : Pasien & Keluarga
Umur : 49 Tahun Diagnosa Medik : Intracerebral Hemorraghe,
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur

B. Riwayat Keperawatan
Resume : klien datang ke IGD pada tanggal 03 November 2022 pukul 17.00 dengan kesadaran
somnolen. Keluarga mengatakan sebelumnya klien dapat beraktivitas seperti biasanya, tetapi
ketika di kamar mandi klien terjatuh karena merasakan lemas pada bagian tubuh sebelah kiri.
Setelah satu jam kejadian klien dibawa ke RSUD KOJA, Hasil TTV saat di IGD adalah TD:
150/100 mmHg (MAP: 116) N: 100 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,5 0C. Dilakukan pemeriksaan
penunjang hasil LAB Hb 13,0 g/dl (12,0-14,0), Hematocrit 38% (37-43), Leukosit 11,9
ribu/ul*(5,0-10,0), Trombosit 402 rb/ul (150-440), Eritrosit 4,4 juta/ul (4,0-5,0), Kreatinin
0,60mg/dl*(6,6-48,5), GDS 105 mg/dl (70-200), Natrium 142 mmol/l (136-146), Kalium 3,6
mmol/l (3,5-5,0), klorida 108 mmol/l* ( 98-106). Dilakukan CT-Scan dengan hasil
Intraparenkim Hematom Akut Dicapsula Eksterna kanan dengan volume 7,3 cc. Saat di IGD
klien diberi terapi Manitol, dilakukan pemasangan infus cairan assering dan pemasangan kateter
urine.
Riwayat Penyakit Sekarang : saat dilakukan pengkajian 7 November 2022 kesadaran klien
composmentis, anggota tubuh sebelah kiri mengalami kelemahan. Klien mengatakan mau
melakukan aktivitas jadi susah sehingga aktivitasnya hanya dilakukan ditempat tidur. Klien
mengatakan pegal dibagian punggung
Riwayat Penyakit Masa Lalu : klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asam urat sejak
2 tahun yang lalu. Klien mengatakan tidak pernah dirawat, datang ke Pelayanan kesehatan jika
sakit saja.
Riwayat Kesehatan Keluarga : klien mengatakan ayah klien menderita hipertensi dan stroke
C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan/Penampilan Umum, Status Mental dan Nutrisi
Keadaan umum lemah, hanya terbaring ditempat tidur, setengah badannya bagian kiri
terasa lemah. Kesadaran : composmentis (E4M6V5). Kiri: Hemiparise
Status Mental : klien terlihat gelisah karena bagian punggung klien terasa pegal-pegal.
Status Nutrisi :
 TB klien: 158 cm, BB: 45 Kg, IMT : 18 (kurus ringan) (Kemenkes, 2018).
 Sebelum sakit klien mengatakan 3x/hari dengan nafsu makan baik dan porsi makan
yang dihabiskan adalah 1 porsi.
 Selama sakit klien mengatakan makan 3x/hari dengan nafsu makan baik dan porsi
makan yang dihabiskan hanya ½ porsi.
2) Tanda-tanda Vital
TD : 130/80 mmHg (MAP : 96)
N : 79 x/menit
S : 36,20C
RR : 17 x/menit
3) Kulit dan Kuku
a. Kulit
Inspeksi : kulit bersih, tidak ada lesi, tidak ada sianosis, tidak ada ikterik
Palpasi : turgor kulit elastis
b. Kuku
Kuku bersih, CRT < 2 detik
4) Kepala
Inspeksi : bentuk kepala simetris, warna rambut ada yang hitam dan beruban, rambut
terlihat bersih
Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
5) Wajah
Inspeksi : wajah terlihat tidak simetris dengan pipi dan bibir sebelah kiri terlihat lebih
rendah dibandingkan sebelah kanan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema
6) Mata
Inspeksi : posisi mata simetris kanan dan kiri, sklera unikterik, konjungtiva ananemis,
pupil : isokor, bentuk bulat, ukuran : 2mm/2mm, respon terhadap cahaya ++/++, tidak
menggunakan kacamata atau lensa kontak, fungsi penglihatan baik.
7) Telinga
Inspeksi : telinga bersih, simetris, posisi telinga sesuai, tidak ada alat bantu dengar,
fungsi pendengaran baik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8) Hidung dan Sinus
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret.
9) Mulut dan Bibir
Inspeksi : tidak ada stomatitis, gusi tidak berdarah, tidak ada karies gigi
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis
10) Dada: Pernapasan/Jantung dan Kardiovaskuler/Paru
a. Pernapasan
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, palpasi: fremitus kanan dan kiri, perkusi: sonor,
auskultasi : vesikuler
b. Kardiovaskular
Inspeksi : iktus terlihat, perkusi: batas jantung normal, auskultasi: suara jantung S1
dan S2 normal
c. Dada dan Aksila
Dada simetris, aksila tidak ada nyeri
11) Abdomen
Inspeksi : simetris, palpasi : tidak ada nyeri tekan, perkusi: timpani, auskultasi: bising
usus 10x/menit
12) Genetalia
Inspeksi : terpasang kateter, palpasi: tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih
13) Anus dan Rectum
Klien mengatakan Tidak nyeri/ lesi
14) Musculoskeletal
a. Pemeriksaan ekstremitas atas (bahu, siku, pergelangan tangan, jari)
CRT kembali cepat < 2 detik, terpasang infus ditangan sebelah kiri.
Kekuatan Otot : 5 5 5 5 │ 1 1 1 1
b. Pemeriksaan ekstremitas bawah (panggul, lutut, pergelangan kaki dan telapak
kaki)
CRT kembali cepat < 2 detik, tidak ada edema
Kekuatan Otot : 5 5 5 5 │ 1 1 1 1
15) Neurologi
a. Pemeriksaan 12 syaraf kranial
N.I : klien dapat membedakan bau
N.II : klien dapat melihat dengan jelas
N.III : pupil : isokor, ukuran : 2mm/2mm, respon terhadap cahaya ++/++
N.IV : klien dapat mengikuti gerakan pulpen keatas dan ke bawah
N.V : refleks kornea (+), klien dapat merasakan benda halus maupun kasar, klien
dapat mengatupkan gigi
N.VI : klien dapat melihat ke kanan dan kekiri
N.VII : bentuk wajah klien tidak simetris dengan pipi dan bibir sebelah kiri lebih
rendah dibandingkan dengan sebelah kanan
N.VIII : klien dapat mendengar dengan jelas
N.IX : klien dapat menelan dengan baik, klien dapat mengenali rasa asin, asam,
manis
N.X : klien bisa mengatakan kata “aaaaa”
N.XI : klien tidak dapat melawan tahanan ringan pada bagian bahu sebelah kiri
N.XII : klien dapat menjulurkan lidah ke atas, kesamping
b. Kekuatan otot :
5555│1111
5555 │1111

D. Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 13,0 g/dl 12,0-14,0
Hematokrit 38% 37-43
Leukosit 11,9 10ꞈ/µL* 5,0-10,0
Trombosit 402 ribu/µL 150-440
Eritrosit 4,4 juta/ µL 4,0-5,0
Kreatinin 0,60 mg/d* 6,6-48,5
GDS 105mg/dl 70-200
Natrium 142 mmol/l 136-146
Kalium 3,6 mmol/l 3,5-5,0
Klorida 108mmol/l* 98-106

 CT-Scan : Intraparenkim Hematom Akut Dicapsula Eksterna kanan dengan volume 7,3
cc.

E. Penatalaksanaan/Terapi
Nama Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Obat
Manitol Menurunkan tekanan  pasien anuria  Demam,
intrakranial,  edema paru menggigil,
intraokular, yang berat sakit kepala,
mengurangi cerebral  gagal ginjal pilek
edema, dan  dehidrasi  Buang air
mengobati oliguria berat kecil jadi lebih
 edema sering
metabolik  Pusing atau
 penyakit penglihatan
ginjal kabur
progresif,  Mual
dan atau muntah
 perdarahan
intrakranial
aktif
Mecobala Mempercepat masa Hipertonia sistem Mual, muntah, diare,
min pemulihan akibat saraf parasimpatis hipersensitivitas,
stroke sakit kepala
B complex mencegah dan Hipersensitif (reaksi Gangguan pada
mengobati berlebih atau sangat lambung seperti nyeri
kekurangan vitamin sensitif) terhadap lambung
B kompleks. komponen obat
membantu fungsi dalam formula obat.
sistem saraf,
membantu perbaikan
jaringan tubuh
NaCl menggantikan cairan riwayat asidosis  detak jantung
(0,9%) tubuh yang hilang, akibat penggunaan cepat
mengoreksi natrium klorida dan  demam
ketidakseimbangan retensi cairan seperti  gatal-gatal
elektrolit, dan hipernatremia, atau ruam
menjaga tubuh agar hipokalemia, dan  suara serak
tetap terhidrasi gagal jantung  iritasi
dengan baik.21 Jul  nyeri sendi,
2019 kaku, atau
bengkak
 dada sesak
 pembengkakan
pada wajah,
bibir,
tenggorokan,
atau lidah

F. Analisa Data
Data (S/O) Masalah Keperawatan Etiologi
DS : Penurunan Kapasitas Edema
Klien mengatakan pusing, kaki dan tangan kiri Adaptif Intrakranial Serebral
terasa lemah (D.0066) (Stroke
DO : Hemoragik)
 Keadaan umum klien lemah
 TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 79 x/menit
S : 36,2°C
P: 17 x/menit
MAP : 96 mmHg
 Kesadaran : composmentis (E4M6V5)
 Pemeriksaan saraf kranial mengalami
gangguan pada :
N.VII : bentuk wajah klien tidak simetris
dengan pipi dan bibir sebelah kiri lebih
rendah dibandingkan dengan sebelah
kanan
N.XI : klien tidak dapat melawan tahanan
ringan pada bagian bahu sebelah kiri
 Hasil CT-Scan : Intraparenkim Hematom
Akut Dicapsula Eksterna kanan dengan
volume 7,3 cc.

DS : Gangguan Mobilitas Penurunan


Klien mengatakan tangan dan kaki bagian kiri Fisik (D.0054) Kekuatan
terasa lemah untuk digerakkan Otot
DO :
 Klien mengalami kelemahan pada
ekstremitas atas dan bawah bagian kiri
 Kekuatan otot :
5555 │1111
5555 │1111
 Aktivitas klien hanya di tempat tidur
 Pemeriksaan saraf kranial pada nervus XI
mengalami gangguan yaitu klien tidak
dapat melawan tahanan ringan pada bagian
bahu sebelah kiri

G. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial b.d Edema Serebral (Stroke Hemoragik)
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Penurunan Kekuatan Otot
ANALISIS ILMIAH
NO FAKTOR RISIKO, TANDA, ANALISA
GEJALA,DIAGNOSTIK,
PENATALAKSANAAN
FAKTOR RISIKO
1 Hipertensi Resiko pendarahan otak pada pasien hipertensi 3,9
kali lebih tinggi dari pada pasien non hipertensi
Pengaruh hipertensi kronis pada pembuluh darah
otak dan jaringan (microhemorhages, silent
infarctions, lesi materi putih dan atrofi) juga
mendukung mekanisme fisiopatologis untuk
hubungan antara hipertensi dan gangguan kognitif
2 Diabetes melitus Diabetes melitus memiliki efek memperburuk
keadaan pembuluh darah arteri dan merupakan
faktor resiko untuk stroke iskemik. Diabetes juga
meningkatkan resiko kekambuhan stroke. Infark
lakunar mungkin lebih umum terjadi pada pasien
diabetes meskipun hal ini tidak selalu dilaporkan.
Pengaruh dari diabetes sebagian dimediasi oleh
faktor resiko lain seperti hipertensi dan perubahan
lipid (lipid alteration) dan merokok baik pada laki-
laki maupun wanita
3 Meroko Merokok merupakan faktor resiko stroke yang
independen, meningkatkan resiko stroke hingga
50%. Resiko meningkat secara proporsional dengan
jumlah rokok yang dihisap per hari dan perokok
pasif juga beresiko terkena stroke iskemik.Berhenti
merokok merupakan langkah yang efektif untuk
mengurangi resiko stroke. Beberapa pilihan tersedia
untuk berhenti merokok, yaitu pengobatan dengan
konseling, dan intervensi farmakologis seperti
pengganti nikotin, agen antidepresan nortriptyline
atau bupropion, dan yang terbaru saat ini adalah
varenicicline
TANDA DAN GEJALA
1 kelemahan secara tiba-tiba atau Efek dari stroke tergantung pada bagian mana dari
mati rasa pada wajah, lengan atau otak terluka dan seberapa parah itu dipengaruhi.
kaki, paling sering pada satu sisi Stroke yang sangat parah dapat menyebabkan
tubuh kematian mendadak
2 kelemahan unilateral ketidakmampuan untuk berbicara, penurunan
penglihatan, vertigo, atau jatuh. Stroke iskemik
biasanya tidak mendapatkan sakit kepala, tapi
mungkin terjadi pada stroke hemoragik. Defisit
neurologis pada pemeriksaan fisik tergantung pada
daerah otak yang terlibat. Umumnya adalah hemi-
atau monoparesis dan defisit hemisensori. Pasien
dengan keterlibatan sirkulasi posterior mungkin
memiliki vertigo dan diplopia. Stroke sirkulasi
anterior umumnya mengakibatkan aphasia. Pasien
mungkin mengalami disartria, gangguan
kemampuan melihat, dan tingkat kesadaran yang
berubah
DIAGNOSTIK
1 CT SCAN Kepala Untuk menentukan adanya infark atau iskemik
2 Rontgen Thorax Untuk mengetahui kelainan jantung dan paru
PENATALAKSANAAN
1 Manitol Menurunkan tekanan intrakranial, intraokular,
mengurangi cerebral edema, dan mengobati
oliguria
2 Mecobalamin Mempercepat masa pemulihan akibat stroke
3 B complex mencegah dan mengobati kekurangan vitamin B
kompleks. membantu fungsi sistem saraf,
membantu perbaikan jaringan tubuh
4 NaCl (0,9%) menggantikan cairan tubuh yang hilang,
mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan
menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.21
Jul 2019
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1 Penurunan Kapasitas Adaptif Penurunan oksigen yang mengakibatkan kegagalan
Intrakranial pengiriman nutrisi ke jaringan serebral pada tingkat
kapiler
2 Gangguan Mobilitas Fisik Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu
atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah

SUMBER:
Hudak E & Gallo. 2010. Keperawatan Kritis pendekatan Holistik Vol.2. Jakarta ;EGC.
https://eprints.umm.ac.id/42495/3/jiptummpp-gdl-dedereynal-51691-3-babii.pdf
Morton, P.G;. Hudak dan Gallo, dkk. 2013. Keperawatan Kritis pendekatan Holistik Vol.2.
Jakarta ;EGC.

Anda mungkin juga menyukai