Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT DAN KRITIS


PRODI NERS
T.A. 2021-2022 SEMESTER 2

Resume 5
CKD ( CRONIC KIDNEY DISEASE )

DISUSUN OLEH :
GINA ANI SOLIHAT 201514023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES ABDI NUSANTARA
JAKARTA
TAHUN 2022
RESUME GADAR DAN KRITIS

Tanggal pengkajian : Senin, 31 September 2022


Nama mahasiswa : Gina Ani Solihat
NIM : 201514023

PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama/inisial : Ny. C
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Tanggal Masuk : 31 September 2022 Jam 14.54
No. RM : 13. 89.XX
Diagnosa Medik: Susp Cronik Kidney Disease

B. Keluhan Utama/alasan masuk RS


Pasien mengeluh sesak sudah 2 hari yang lalu, dan memberat pada hari ini, kaki
bengkak.
C. Pengkajian Primer (Primary Survey)
A. Airway:
Sumbatan jalan nafas: tidak ada sumbatan sputum, benda asing dan lain lain
B. Breathing :
Sesak, dengan:
- Aktivitas : Ya
- Tanpa aktivitas : Ya
- Nafas cuping hidung : Ya
- Penggunaan otot-otot pernafasan tambahan : Ya
Frekuensi:
- Teratur, 28x/ menit
Batuk:
- Non produktif : Pasien mengatakan tidak ada batuk
Bunyi nafas tambahan:
- Tidak terdapat bunyi napas tambahan
C. Circulation
Sirkulasi perifer
Nadi : 114 x / menit
Denyut : Denyut nadi kuat
Tekanan darah : 145/92 MmHg
Ekstremitas : Ekstermitas Hangat
Warna kulit : Kemerahan
Pengisian kapiler (CRT) : < 2 detik
Edema : Edema di ektermitas bawah

D. Disability
Tingkat Kesadaran (AVPU):
a. Alert/perhatian : Composmentis
b. Voice respon/respon terhadap suara : Ya
c. Pain respon/respon terhadap nyeri : Ya
d. Unresponsive/tidak berespon : Tidak
e. Reaksi pupil terhadap cahaya : Ya
f. Ukuran pupil : Normal

D. Pengkajian sekunder (Secondary Survey)


a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh sesak sejak 2 hari yang lalu, dan meberat
pada hari ini disertai bengkak kaki kanan dan kiri
b. Riwayat Kesehatan lalu
Pasien mengatakan memiliki riwayat Hipertensi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Anamnesa singkat(AMPLE)
- Alergies : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan ataupun
obat.
- Medikasi (riwayat pengobatan) : pasien mengatakan rutin pengobatan
hipertensi
- Past Illness (riwayat penyakit): Pasien mengatakan memiliki riwayat
Hipertesni, diabetes disangkal
- Last meal/Terakhir kali makan : pasien mengatakan tadi siang sebelum
masuk Rumah Sakit makan nasi + ikan.
- Event of Injury/penyebab injuri : Sesak
d. Pemeriksaan Head to Toe
1. Kepala
a. Kulit kepala
Inspeksi : distribusi rambut merata, kepala nampak bersih dan tidak ada
hematoma
Palapasi : tidak ada nyeri tekan
b. Wajah
Inspeksi : nampak pucat.
c. Mata
Inspeksi : konjungtiva pucat, sclera putih, respon terhadap cahaya baik,
ukuran pupil simetris normal.
Palpasi : tidak ada benjolan pada mata dan tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga
Inspeksi : daun telinga simestris, tidak ada serumen dan tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Hidung
Inspeksi : Terdapat pernapasan cuping hidung dan tidak ada polip
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Mulut dan gigi
Mukosa bibir kering, gigi bersih
2. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
3. Dada (IPPA)
Paru- paru
- Inspeksi : ekspansi dada simetris, bentuk dada normal
- Palpasi : tidak ada krepitus tulang dada
- Perkusi : terdengar sonor pada kedua sisi dada
- Auskultasi : tidak terdengar bunyi tambahan
4. Abdomen (IAPP)
- Inspeksi :tidak distensi abdomen
- Palpasi : tidak ada benjolan pada abdomen, dan tidak ada nyeri
- Perkusi : terdengar bunyi timpani
- Auskultasi : peristaltik usus 12x/menit
5. Ekstremitas/muskuloskeletal
Ada pembengkakan pada eksteritas bawah, terpasang cairan RL 24 jam /
kolp pada tangan kanan.
6. Kulit/integumen
Inspeksi : kulit bersih, tidak ada luka, teraba hangat
7. Genitalia
Tidak dikaji

E. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium:
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hemoglobin 10.4 11.7- 15.5 g/dl
Leukosit 9.8 4.000-10.000 /mm3
Hematokrit 42.6 35-47 %
Trombosit 350.000 150.000-450.000 /mm3

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Keterangan


FUNGSI GINJAL
creatinin 102 17-43 Mg/dl
Ureum 1.62 P : 0.6-1.1 L : 0.9-1.3 Mg/dl
FUNGSI HATI
SGOT 22 P : <31 L : <35 U/L
SGPT 35 P : <31 L: <41 U/L

F. Terapi Medis (indikasi, kontraindikasi, efek samping)


Nama Obat (Dosis, Rute) Indikasi Kontraindikasi Efek samping

Ondancentron 8mg Obat yang Peningkatan risiko Sakit kepala, pusing,


digunakan untuk terjadinya sindrom rasa seperti melayang,
mencegah serta serotonin jiak konstipasi, kelelahan
mengobati mual dan digunakan dengan dan tubuh terasa lemah,
muntah yang bisa selective serotonin rasa menggigil, ngantuk.
dissebabkan oleh reuptake inhibitors
efek kemoterapi, ( SSRI)
radiotherapi atau
oprasi.

Obat yang
Ranitidine 50mg digunakan unuk Meningkatkan Sakit kepla, sembelit,
mengobati gejala resiko terjainya diare, mual, muntah, sakit
aau penyakit yang perdarahan jika perut.
berkaitan dengan digunakan dengan
produksi asam warfarin,meninkat
lambung berlebih. kan resiko
terjadinya
gangguan irama
jantung jika
ranitidine dosis
tinggi.
Pada pasien edema
Furosemid karena gagal jantung Ggal ginjal denga Efek samping yang
kongestif, sirosis, anuria, prekoma mungkin terjadi adalah
atau penyaakit ginjal dan koma hepatik, pusing sakit kepala, mual
defisiensi dan muntah, diare,
elektrolit, penglihatan buram,
hipovolemia. sembelit.

Amlodipine
Amlodipine 10mg digunakan sebagia Pada pasien yang Pusing, muncul ras
terapi tunggal atau hypesensitifitas melayang, ngantuk, atau
dikombinasika pada oat ini. sakit kepala. Bengkak
dengan anti pada kaki ras hangat atau
hipertensi lain. panas di wajah, sakit
perut dan mual.
G. Analisis data
No Tgl/jam Data Fokus Etiologi Problem

1 31 september DS : Hambatan upaya Pola napas tidak efektif


2022 - pasien mengeluh napas (D. 0005)
jam 15.00 sesak.
- Napas berat
DO :
- Pasien tampak
sesak
- Penggunaan otot
bantu pernapasan
- Adanya pernpasan
cupung hidung.
- Wajah pucat
- TTV : TD : 145/92
MmHg, Nadi :
114x/menit, RR
28x menit , Suhu :
36.7°C, saturasi
O2 : 94 %

2 31 september DS : Kelebihan asupan Hipervolemia


2022 - pasien mengeluh cairan
jam 15.00 kaki bengkak
DO :
- tampak bengkak di
ektermitas bawah

H. Prioritas Diagnosis Keperawatan


1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
2. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan.
1. PATHWAY

Obstruksi saluran kemih


ZAT TOKSIK Vaskular Infeksi

Arterio sklerosis
Tertimbun ginjal
Reaksi antigen antibody Retensi urine Batu besar dan kasar
Suplay darah ke ginjal menurun

Menekan saraf perifer Irigasi/ cedera ringan


GFR menurun
Hematuri
Gagal Ginjal Kronik
Anemia

Sekresi protein terganggu Kurang informasi Retensi Natrium


menurun
vvv
Nausea, vomitus
Sindrom uremia Kurang pengetahuan Total CES meningkat

Tekanan kapiler meingkat


Gangguan keseimbangan asam Gagal mensekresi kalium Toksin uremia
Volume interstisil meningkat
Hiperkalemi
Produksi asam lambung meningkat
Edema paru Edema

Nausea, vomitus Iritasi lambung Sesak Preload naik

Pola napas tidak efektif Beban jantung meningkat


Resiko infeksi Resiko perdarahan
Beban jantung emningkat

Hipertropi ventrikel kiri

Payah jantung kiri

COP turun

Aliran darah ke ginjal turun

Retensi Na dan H2O naik

Keebihan volume cairan/ hipervolemia

10
2. NURSING CARE PLANNING

Tgl/jam No Tujuan dan kriteria hasil Rencana Tindakan Paraf


DX
Senin, 31 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuesi, irams, kedalaman Gina Ani
septembe asuhan keperawatan selama 1 dan upaya napas S
2022 x 6 jam insprirasi dan ekspirasi 2. Monitor pola napas ( mis, bradinea,
dengan ventilasi yang adekuat, hiperventilasi, kusmaul )
dengan kriteria hasil :
Pola napas (L. 01004) 3. Monitor adanya produksi sputum
1. Dipsnea menurun 4. Monitor adanya sumbatan jalan
napas
2. Penggunaan otot bantu
5. Monitor saturasi oksigen
napas menurun
6. Berikan oksigen, jik perlu.
3. Frekuensi napas
menurun
4. Pernapasan cuping
hidung menurun

Senin, 31 2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia ( I. 03114 )


septembe asuhan keperawatan selama 1 Observasi :
2022 x 6 volume cairan di ruang
intraseluler dan ekstraseluler 1. Periksa tanda dan gejala
tubuh meningkat, dengan hipervolemia ( mis : ortopnea,
kriteria hasil : dipnes, edema . dll )
Keseimbangan cairan 2. Identifikasi penyebab hypervolemia
(L.03020 ) 3. Monitor haemodinamik ( Tekanan
1. Output urine darah, frekuensi jantung)
4. Monitor intae dan output cairan
meningkat
5. Monitor tanda haemokonsentrasi
2. Edema menurun 6. Monitor kecepatan infus secara ketat
3. Tekanan darah 7. Monitor efek samping diuretik
membaik
Terapeutik
4. Kekuatan nadi
membaik 1. Batasi asupan cairan dan garam
2. Tinggika kepala tempat tidur 30-40°

Edukasi

1. Ajarkan cara membatasi cairan


2. Anjurkan melapor hluaran urine

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian diuretik

11
I. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Hari/Tanggal/ Nomor Tindakan Paraf


Jam tindakan Diagnosis
Senin, 31 september 1 1. Memonitor frekuesi, irams, kedalaman dan upaya Gina
2022 napas
Hasil : RR : 28x/menit, penggunaan otot bantu
pernpasan (+)
2. Memonitor pola napas ( mis, bradinea,
hiperventilasi, kusmaul )
Hasil : pola napas tidak teratur
3. Memonitor adanya produksi sputum
Hasil : tidak ada produksi sputum
4. Memonitor adanya sumbatan jalan napas
Hasil : tidak ada sumbatan jalan napas
5. Memoonitor saturasi oksigen
Hasil : saturasi oksigen 94 %
6. Memberikan oksigen, jik perlu.
Hasil : Oksigen 5 lpm NK

Senin, 31 september 1. Memeriksa tanda dan gejala hipervolemia Gina


2022 ( mis : ortopnea, dipnes, edema . dll )
Hasil : terdapat edema di ekstermias bawah
2. Mengidentifikasi penyebab hypervolemia
Hasil : retensi natrium
3. Memonitor haemodinamik ( Tekanan darah,
frekuensi jantung)
Hasil : TD : 145/92 MmHg, Nadi : 114 x/
menit, RR : 28 x/menit
4. Monitor intake dan output cairan
Hasil : selama pasien di IGD pasien minum
+- 100ml
5. Memonitor tanda haemokonsentrasi
Hasil :tidak ada tanda gejala
haemokonsentrasi
6. Memonitor kecepatan infus secara ketat
Hasil : tetesan infus sesuai intruksi
8. Memonitor efek samping diuretik
Hasil : tidak ada tanda dan gejala
9. Membatasi asupan cairan dan garam
10. Meninggika kepala tempat tidur 30-40°
Hasil : pasien nampak nyaman
11. Mengajarkan cara membatasi cairan
Hasil : pasien dan kelurga mengerti
12. Menganjurkan melapor haluaran urine
Hasil : selama 4jam di IGD pasien tidak BAK

12
13. Kolaborasi pemberian diuretik
Hasil : furosemid 1 ampul 20mg

J. Evaluasi

No Dx Respon Subyektif Respon Obyektif Analisis Perencanaan


Masalah Selanjutnya
1. - Pasien mengakan - Pasien tampak 1. Pola npas tidak - Tindakan
masih merasa sesak sesak berkurang efektif selnjutnya di ruang
- Tampak tertidur 2. Hipervolemia perawatan
- Bengkak di
ektermitas bawah
(+)

13

Anda mungkin juga menyukai