P DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ANEMIA + OSTEOARHRITIS + DYSPEPSIA
SYNDROM + CKD DIRUANGAN INSTALASI
GAWAT DARURAT ( IGD ) RSUD
PROF. DR. H ALOEI SABOE
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
BAHRUDIN SIGIT L. ZAIN S.Kep
NURJANA DILIHAMA S.Kep
NUR FADHILAH SALEH S.Kep
ZILFAWATY ANTON GINO S.Kep
FERAWATI GINTULANGI S.Kep
IDENTITAS PASIEN
3) Kesadaran : Somnolen
4) TRIAGE : Urgent
PENGKAJIAN SEKUNDER
D. Head to toe :
1. Kepala
Inspeksi : Warna rambut putih, tidak ada luka, tidak ada peradangan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
2.Mata
Inspeksi : Kedua mata tampak simetris kiri dan kanan, pupil isokor 2 ml, konjungtiva anemis
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
3.Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan, tidak terdapat
perdarahan, tidak ada sumbatan, terpasang oksigen nasal kanul 5 liter
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
4.Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada darah, tidak ada cairan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
5.Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir kering, gusi tampak pucat, gigi berwarna putih, tidak ada peradangan, tidak ada
sariawan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
LANJUTAN…….
6.Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada peradangan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
7.Dada (Paru-paru)
Inspensi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada jejas atau lesi, tidak ada luka, tidk
menggunakan otot bantu pernafasan
Palpasi : Ekspansi dada kiri dan kanan simetris
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi nafas tambahan pada kedua lapang paru kiri dan kanan
8.Jantung
Inspensi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba cepat
Perkusi : Terdengar bunyi pekak disisi kiri sternum mulai dari sela iga 3
Auskultasi : Terdenga bunyi jantung s1 dan s2, bunyi jantung 1 terdengar pada garis
midclavikula sinistra ics 5 dan parasternum ics 4. Bunyi jantung 2 terdengar pada garis sternum
dekstra ics 2 dan garis sternum sinistra ics 2
LANJUTAN…….
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan, tidak ada jejas, tidak ada pembesaran
rongga perut
Auskultasi : Terdengar bunyi bising usus
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada bagian pinggang
10.Ekstremitas atas
Inspeksi : Terpasang cairan sebelah kanan cairan IVFD RL + Farbion 18 tpm
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
11.Ekstremitas bawah
Inspeksi : Nyeri saat digerakan, kekuatan otot
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada bagian lutut 4444
12.Genetalia 4444
Inspeksi : Pasien terpasang kateter 3333
3333
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
3. Senin Data subjektif : Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif
08/Ags/2022 -Pasien mengeluh sesak
Data Objektif : Fungsi pernafasan terganggu
-Pasien Tanpak sesak
-Terpasang oksigen nasal Mengeluh sesak
kanul 5 liter
-Frekuensi nafas 24x/menit Pola Nafas Tidak Efektif
-Pola nafas abnormal
takipneu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perfusi perifer tidak efektif b.d
Penurunan konsentrasi hemoglobin
d.d pengisian kapiler >3 detik
3. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x6 jam maka pola Observasi
d.d Dispneu nafas membaik dengan kriteria hasil: 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
1. Dispnea menurun 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgiling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
Data subjektif : 2. Penggunaan otot bantu pernafasan menurun
-Pasien mengeluh sesak 3. Pemanjangan fase ekspirasi menurun
Data Objektif : Terapeutik
4. Frekuensi nafas membaik
-Pasien Tanpak sesak 3. Pertahanan kepatenan jalan nafas dengan head-tift dan chin-lift (jaw-trust jika curiga trauma servikal)
5. Kedalaman nafas membaik
-Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter 4. Posisikan semi fowler atau fowler
-Frekuensi nafas 24x/menit Edukasi
-Pola nafas abnormal takipneu 5. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
6. Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. S.P Ruangan : IGD Interna
No. RM : 16 27 99
No DIAGNOSA TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d 08/Ags/2022 1.Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, 02.00
Penurunan konsentrasi 23.35 edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle- S = - Pasien mengeluh pusing
hemoglobin d.d pengisian brachial) -Pasien mengeluh lemah
Hasil : Nadi 120x/menit, terdapat udem pada
kapiler >3 detik
ekstremitas bawah sebelah kiri,Pengisian kapiler O = -Pasien tanpak lemah
>3 detik, warna kulit pucat, suhu 37c -pengisian kapiler >3detik
-akral teraba dingin
2.Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi -warna kulit pucat
23.40 (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan
-Turgor kulit menurun
kadar kolestrol tinggi)
Hasil : pasien memiliki riwayat hipertensi tekanan
darah 140/80 mmHg A = Masalah perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
2. Nyeri akut b.d Agen 8/Ags/2022 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 02.00
pencedera fisiologis d.d 24.00 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
mengeluh nyeri Hasil : nyeri pada bagian uluhati S = -pasien mengeluh nyeri uluhati
-pasien mengeluh nyeri dilutut sebelah kiri
01.00 2.Identifikasi skala nyeri
Hasil : skala nyeri 7 O = -Pasien tanpak meringis
-Pasien tanpak gelisah
-Frekuensi nadi 120x/menit
01.05 3.Identifikasi faktor yang memperberat dan
-pasien sulit tidur
memperingan nyeri
Hasil : pada saat pasien melakukan aktivitas
A = Masalah nyeri akut belum teratasi
4.Berikan teknik nonfarmakologis untuk
01.10 P = Lanjutkan Intervensi
mengurangi rasa nyeri
Hasil : pasien dianjurkan untuk menarik nafas 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dalam, tahan 3 detik lalu hembuskan ulangi 8 kali intensitas nyeri
2.Identifikasi skala nyeri
5.Fasilitasi istirahat dan tidur 3.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Hasil : pasien dianjurkan untuk banyak istirahat 8 4.Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
01.15 jam perhari 5.Fasilitasi istirahat dan tidur
6.Jelaskan strategi meredakan nyeri
6.Jelaskan strategi meredakan nyeri 7.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : pasien dianjurkan sering menarik nafas
01.20 dalam
LANJUTAN…
Inisial Pasien : Ny. S.P Ruangan : IGD Interna
No. RM : 16 27 99
3. Pola nafas tidak efektif b.d 08/Ags/2022 1.Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha 02.00
Hambatan upaya nafas d.d 01.30 nafas)
Dispneu Hasil : frekuensi nafas 24x/menit S = Pasien mengeluh sesak
01.35 2.Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgiling, O = -Pasien Tanpak sesak
mengi, wheezing, ronkhi kering) -Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter
Hasil : terdapat bunyi ronkhi -Frekuensi nafas 24x/menit
-Pola nafas abnormal takipneu
3.Posisikan semi fowler atau fowler
01.40 Hasil : pasien mampu diposisikan semifowler A = Masalah pola nafass tidak efektif belum teratasi