Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR KASUS PADA Ny. S.

P DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ANEMIA + OSTEOARHRITIS + DYSPEPSIA
SYNDROM + CKD DIRUANGAN INSTALASI
GAWAT DARURAT ( IGD ) RSUD
PROF. DR. H ALOEI SABOE

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
BAHRUDIN SIGIT L. ZAIN S.Kep
NURJANA DILIHAMA S.Kep
NUR FADHILAH SALEH S.Kep
ZILFAWATY ANTON GINO S.Kep
FERAWATI GINTULANGI S.Kep
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S.P


Tempat/Tanggal Lahir : Gorontalo, 15 Oktober 1945
Umur : 76 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa luwoo
Peketjaan : IRT
No. RM : 16 27 99
TanggalMasukRS : 08 Agustus 2022 Jam : 23.10
Diagnosa Medis : Anemia + Osteoarhritis + Dyspepsia syndrom +CKD
RIWAYAT PRE-HOSPITAL

A. KeluhanUtama : Nyeri uluh hati

B. Riwayat KeluhanUtama : Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 08 agustus 2022


pukul 23:30, keluarga mengatakan bahwa pasien mengalami nyeri
uluh hati sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien muntah > 4 kali
berisi cairan, pasien mual (+), pasien mengeluh nyeri dilutut kiri, terdapat bengkak
pada lutut sebelah kiri (+) awalnya nyeri dilutut sebelah kanan, pasien
tampak sesak, terpasang nasal kanul 5 liter, Pasien mengeluh
pusing, Pasien mengeluh lemah
C. Alasan Masuk Rumah Sakit : pasien datang ke IGD dengan keluarganya dengan keluhan
nyeri uluh hati disertai dengan nyeri dilutut sebelah kiri
PENGKAJIAN PRIMER
Airway : Pada saat dilakukan pengkajian jalan nafas paten, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak
ada benda asing, tidak terdapat darah, tidak ada bunyi stridor, snoring, gurgling.
Breathing : Pasien tampak sesak, tidak ada nafas cuping hidung, menggunakan otot bantu
pernafasan, frekuensi nafas 24x/menit, saturasi oksigen 98%, dengan menggunakan oksigen nasal
kanul 5 liter
Circulation : Irama jantung reguler, frekuensi nadi 120x/menit, tekanan darah 140/80 mmHg, akral
teraba dingin CRT >3 detik, warna kulit pucat, terdapat edema regio knee join, ROM terbatas
Disability
1) A : Pasien menjangkau stimulus nyeri
V : Pasien merespon bila diajak bicara
P : Pasien merespon terhadap rangsangan nyeri
U : Pasien merespon bila diberi rangsangan nyeri

2) Reaksi pupil terhadap cahaya : Pupil isokor 2 ml, konjungtiva anemis

3) Kesadaran : Somnolen
 
4) TRIAGE : Urgent
PENGKAJIAN SEKUNDER
D. Head to toe :
1. Kepala
Inspeksi : Warna rambut putih, tidak ada luka, tidak ada peradangan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
2.Mata
Inspeksi : Kedua mata tampak simetris kiri dan kanan, pupil isokor 2 ml, konjungtiva anemis
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
3.Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan, tidak terdapat
perdarahan, tidak ada sumbatan, terpasang oksigen nasal kanul 5 liter
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
4.Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada darah, tidak ada cairan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
5.Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir kering, gusi tampak pucat, gigi berwarna putih, tidak ada peradangan, tidak ada
sariawan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
LANJUTAN…….
6.Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada peradangan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
7.Dada (Paru-paru)
Inspensi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada jejas atau lesi, tidak ada luka, tidk
menggunakan otot bantu pernafasan
Palpasi : Ekspansi dada kiri dan kanan simetris
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi nafas tambahan pada kedua lapang paru kiri dan kanan
8.Jantung
Inspensi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis teraba cepat
Perkusi : Terdengar bunyi pekak disisi kiri sternum mulai dari sela iga 3
Auskultasi : Terdenga bunyi jantung s1 dan s2, bunyi jantung 1 terdengar pada garis
midclavikula sinistra ics 5 dan parasternum ics 4. Bunyi jantung 2 terdengar pada garis sternum
dekstra ics 2 dan garis sternum sinistra ics 2
LANJUTAN…….

9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan, tidak ada jejas, tidak ada pembesaran
rongga perut
Auskultasi : Terdengar bunyi bising usus
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada bagian pinggang
10.Ekstremitas atas
Inspeksi : Terpasang cairan sebelah kanan cairan IVFD RL + Farbion 18 tpm
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
11.Ekstremitas bawah
Inspeksi : Nyeri saat digerakan, kekuatan otot
  Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada bagian lutut 4444
12.Genetalia 4444
Inspeksi : Pasien terpasang kateter 3333
3333
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Ket


Hematology
Darah Lengkap
Hemoglobin (HGB) 3.4* g/dl 12-16
Eritrosit (RBC) 1.29* Juta/uL 4.1-5.1
Hematrokit (HCT) 11.1* % 36-47
Leukosit (WBC) 8.4* ribu/uL 4.0-11.0
Thormbosit (PLT) 180 ribu/uL 150-450
PENATALAKSAAN MEDIS
Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
IVFD RL Obat ini hanya Pada pasien Nyeri dada, detak jantung
18 tpm untuk mengatasi insufisensi ginjal abnormal, penurunan
deplesi volume atau jantung atau tekanan darah, kesulitan
berat saat tidak tanpa gagal jantung bernafas, batuk, ruam
dapat diberikan congestif terutama
rehidrasi oral pasca operasi atau
orang berusia lanjut
Farbion Polineuritis Hindari penggunaan Reaksi ditempat injeksi,
1 amp/iv kelumpuhan otot- obat pada orang kulit gatal, mual, muntah,
otot wajah, yang hipersensitiv sakit perut, diare
gangguan sirkulasi
darah pada
pembuluh darah
tepi, saki pinggang
Ondansentron Mengatasi mual dan Hipersensitivitas Dapat menimbulkan nyeri
3x1/iv muntah akibat obat terhadap obat ini kepala
kemoterapi dan penggunaanya
disesuaikan bersama obat
berdasarkan tingkat apomorpin dan
emetogenik obat dronedaron karena
dapat menimbulkan
hipotensi dan
penurunan
kesadaran
LANJUTAN….

Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek Samping


Santagesik Mengatasi nyeri akut Tidak boleh Reaksi alergi parah, sesak
3x1/iv dan kronik digunakan bagi nafas, gatal, ruam, aritmia
pasien yang kordis
memiliki alergi
terhadap obat
santagesik

Omeprazole Peningkatan asam Yang memiliki Seperti diare, mual, pusing


1x40 mg/iv lambung riwayat dan sakit kepala
hipersensitivitas
terhadap omeprazole
ataupun obat
penghambat pompa
proton lainya
ANALISIS DATA
No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. Senin Data subjektif : Anemia Perfusi perifer tidak efektif
08/Ags/2022 - Pasien mengeluh pusing
23.30 -Pasien mengeluh lemah Kadar HB turun
Data Objektif :
-Pasien tanpak lemah Konparten sel penghantar
-pengisian kapiler >3detik oksigen/zat nutrisi ke sel
-akral teraba dingin
-warna kulit pucat Perusi Perifer Tidak Efektif
-Turgor kulit menurun
-
2. Senin Data subjektif : Mengeluh nyeri Nyeri Akut
08/Ags/2022 -pasien mengeluh nyeri
23.30 uluhati Nyeri Nyeri pada
-pasien mengeluh nyeri pada ekstremitas
dilutut sebelah kiri uluhati bawah
Data Objektif :
-Pasien tanpak meringis Nyeri pada lutut
-Pasien tanpak gelisah sebelah kiri
-Frekuensi nadi 120x/menit Nyeri Akut
-pasien sulit tidur

3. Senin Data subjektif : Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif
08/Ags/2022 -Pasien mengeluh sesak
Data Objektif : Fungsi pernafasan terganggu
-Pasien Tanpak sesak
-Terpasang oksigen nasal Mengeluh sesak
kanul 5 liter
-Frekuensi nafas 24x/menit Pola Nafas Tidak Efektif
-Pola nafas abnormal
takipneu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Perfusi perifer tidak efektif b.d
Penurunan konsentrasi hemoglobin
d.d pengisian kapiler >3 detik

 Nyeri akut b.d Agen pencedera


fisiologis d.d mengeluh nyeri

 Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan


upaya nafas d.d Dispneu
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. S.P Ruangan : IGD Interna
No. RM : 16 27 99
No DIAGNOSA LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak efektif b.dPenurunan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x6 jam maka perfusi Observasi
konsentrasi hemoglobin d.d pengisian kapiler >3 perifer meningkat dengan kriteria hasil: 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle-brachial
detik 1.) Denyut nadi perifer meningkat 2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
2.) Warna kulit pucat menurun kolestrol tinggi)
Data subjektif : 3.) Pengisian kapiler membaik 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
- Pasien mengeluh pusing 4.) Akral membaik Terapeutik
-Pasien mengeluh lemah 5.) Turgor kulit membaik 4. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
Data Objektif : 5. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan berfungsi
-Pasien tanpak lemah
6. Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada area yang cedera
-pengisian kapiler >3detik Edukasi
-akral teraba dingin
7. Anjurkan olahraga rutin
-warna kulit pucat
8. Anjurkan menggunakan obat penurunan tekanan darah, antikoagulan, dan penurunan kolesterol, jika
-Turgor kulit menurun
perlu
9. Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
10. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
2. Nyeri akut b.dAgen pencedera fisiologis d.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x6 jam maka tingkat Observasi
mengeluh nyeri nyeri menurun dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
Data subjektif : 2. Meringis menurun 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
-pasien mengeluh nyeri uluhati 3. Sikap protektif menurun Terapeutik
-pasien mengeluh nyeri dilutut sebelah kiri 4. Gelisah menurun 4. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Data Objektif : 5. Fasilitasi istirahat dan tidur
5. Kesulitan tidur menurun
-Pasien tanpak meringis Edukasi
6. Frekuuensi nadi membaik
-Pasien tanpak gelisah
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
-Frekuensi nadi 120x/menit Kolaborasi
-pasien sulit tidur
7. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

3. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x6 jam maka pola Observasi
d.d Dispneu nafas membaik dengan kriteria hasil: 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
1. Dispnea menurun 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgiling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
Data subjektif : 2. Penggunaan otot bantu pernafasan menurun
-Pasien mengeluh sesak 3. Pemanjangan fase ekspirasi menurun
Data Objektif : Terapeutik
4. Frekuensi nafas membaik
-Pasien Tanpak sesak 3. Pertahanan kepatenan jalan nafas dengan head-tift dan chin-lift (jaw-trust jika curiga trauma servikal)
5. Kedalaman nafas membaik
-Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter 4. Posisikan semi fowler atau fowler
-Frekuensi nafas 24x/menit Edukasi
-Pola nafas abnormal takipneu 5. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
6. Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. S.P Ruangan : IGD Interna
No. RM : 16 27 99
No DIAGNOSA TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d 08/Ags/2022 1.Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, 02.00
Penurunan konsentrasi 23.35 edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle- S = - Pasien mengeluh pusing
hemoglobin d.d pengisian brachial) -Pasien mengeluh lemah
Hasil : Nadi 120x/menit, terdapat udem pada
kapiler >3 detik
ekstremitas bawah sebelah kiri,Pengisian kapiler O = -Pasien tanpak lemah
>3 detik, warna kulit pucat, suhu 37c -pengisian kapiler >3detik
-akral teraba dingin
2.Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi -warna kulit pucat
23.40 (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan
-Turgor kulit menurun
kadar kolestrol tinggi)
Hasil : pasien memiliki riwayat hipertensi tekanan
darah 140/80 mmHg A = Masalah perfusi perifer tidak efektif belum teratasi

3.Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak P = Lanjutkan Intervensi


23.45 pada ekstremitas 1.periksa serkulasi perifer (mis. Nadi perifer,edema,pengisian
Hasil : suhu 37c, nyeri pada bagian uluh hati dan kapiler,warna,suhu,ankle-brachial)
pada bagian ekstremitas bawah sebelah kiri, 2.Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes,
terdapat udem pada ekstremitas baawah ssebelah perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolestrol tinggi)
kiri 3.Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
4.Anjurkan olahraga rutin
Hasil : pasien dianjurkan untuk berolahraga setiap 4.Anjurkan olahraga rutin
23.50
pagi hari

2. Nyeri akut b.d Agen 8/Ags/2022 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 02.00
pencedera fisiologis d.d 24.00 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
mengeluh nyeri Hasil : nyeri pada bagian uluhati S = -pasien mengeluh nyeri uluhati
-pasien mengeluh nyeri dilutut sebelah kiri
01.00 2.Identifikasi skala nyeri
Hasil : skala nyeri 7 O = -Pasien tanpak meringis
-Pasien tanpak gelisah
-Frekuensi nadi 120x/menit
01.05 3.Identifikasi faktor yang memperberat dan
-pasien sulit tidur
memperingan nyeri
Hasil : pada saat pasien melakukan aktivitas
A = Masalah nyeri akut belum teratasi
4.Berikan teknik nonfarmakologis untuk
01.10 P = Lanjutkan Intervensi
mengurangi rasa nyeri
Hasil : pasien dianjurkan untuk menarik nafas 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dalam, tahan 3 detik lalu hembuskan ulangi 8 kali intensitas nyeri
2.Identifikasi skala nyeri
5.Fasilitasi istirahat dan tidur 3.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Hasil : pasien dianjurkan untuk banyak istirahat 8 4.Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
01.15 jam perhari 5.Fasilitasi istirahat dan tidur
6.Jelaskan strategi meredakan nyeri
6.Jelaskan strategi meredakan nyeri 7.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : pasien dianjurkan sering menarik nafas
01.20 dalam
LANJUTAN…
Inisial Pasien : Ny. S.P Ruangan : IGD Interna
No. RM : 16 27 99

No DIAGNOSA TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
8/Ags/2022
01.25 7.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : pasien diberikan obat pereda nyeri
santagesik 3x1/IV

3. Pola nafas tidak efektif b.d 08/Ags/2022 1.Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha 02.00
Hambatan upaya nafas d.d 01.30 nafas)
Dispneu Hasil : frekuensi nafas 24x/menit S = Pasien mengeluh sesak

01.35 2.Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgiling, O = -Pasien Tanpak sesak
mengi, wheezing, ronkhi kering) -Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter
Hasil : terdapat bunyi ronkhi -Frekuensi nafas 24x/menit
-Pola nafas abnormal takipneu
3.Posisikan semi fowler atau fowler
01.40 Hasil : pasien mampu diposisikan semifowler A = Masalah pola nafass tidak efektif belum teratasi

4.Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak P = Lanjutkan Intervensi


kontraindikasi
01.45 Hasil : Pasien harus banyak diberikan asupan 1.Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
cairan 2.Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgiling, mengi,
wheezing, ronkhi kering)
5.Ajarkan tehnik batuk efektif 3.Posisikan semi fowler atau fowler
Hasil :posisikan dalam keadaan duduk, lipat 4.Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
01.50 tangan didepan uluhati, tari nafas dalam 4-5 kali, 5.Ajarkan tehnik batuk efektif
tahan nafas 2-3 detik kemudian hembuskan
perlahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai