RHEUMATOID ARTHRITIS
Disusun Oleh:
Andhitya WP Teibang
1620221216
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Usia : 49 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Kebon Rejo, Salaman, Magelang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
Agama : Islam
A: Rheumatoid Arthritis
ANALISA KASUS
IDENTITAS PASIEN
Pasien Ny M merupakan seorang wanita berusia 49
tahun.
lebih banyak diderita oleh wanita 3 kali lebih banyak dibanding
pria umumnya usia antara 35-50 tahun.
akibat pengaruh hormone estrogen.
Estrogen berperan dalam menghambat produksi IL-6, IL-1, TNF
alfa, IL 11 dan IL 7.
Penurunan kadar estrogen pada wanita menopause dapat
menyebabkan proses peradangan, resorpsi tulang dan destruksi
sendi.
ANAMNESA
American College of Rheumatology (1997) kriteria rheumatoid
arthritis yaitu kaku pagi dan berlangsung lebih dari 1 jam,
artritis pada sekurang-kurangnya 3 sendi, artritis pada
pergelangan tangan, metacarpophalanx, dan proximal
interphalanx, simetris serta gejala tersebut telah berlangsung
>6 minggu.
Berdasarkan anamnesa didapatkan keluhan nyeri, kaku,
bengkak, merah dan teraba panas pada sendi jari-jari tangan,
pergelangan tangan, siku dan jari-jari kaki kanan dan kiri saat
bangun di pagi hari dan berlangsung lebih dari 1 jam sejak 10
tahun yang lalu.
Kekakuan pagi hari setelah bangun tidur (morning steffness)
disebabkan karena imobilisasi pasien saat tidur sehingga otot
tendon mengalami pemendekan, maka memerlukan waktu
untuk mengembalikan otot dan tendon seperti normal. Pada
pasien rheumatoid arthritis waktu yang diperlukan lebih lama
yaitu sekitar 1-2 jam. Nyeri (kesakitan dalam bergerak)
disebabkan oleh erosi tulang dan tulang rawan, deformitas
dan disarsitektur sendi.
PEMERIKSAAN FISIK
adanya swan neck (hiperekstensi PIP dan fleksi DIP) pada distal
phalang digiti 2,4,5 manus dextra dan distal phalang digiti 4
manus sinistra, deviasi ulna pada distal phalang digiti 1,2,3
manus sinistra dan distal phalang digiti 1,3 manus dextra serta
phalang digiti 2,3 pedis dextra et sinistra
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
peningkatan LED, CRP (+), adanya anemia normositik
normokrom, dapat ditemukan rheumatoid faktor.
Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsy, FNA (fine needle
aspiration) didapatkan cairan sendi terlihat keruh karena
mengandung banyak leukosit
RONTGEN THORAKS
memperlihatkan erosi tulang
yang khas dan penyempitan
rongga sendi serta bisa terdapat
fraktur.
Pada hasil rontgen manus AP
dan oblique view didapatkan
hasil fraktur patologis phalang
digiti 1,2,3 manus sinistra dan
digiti 1 manus dextra.
PENATALAKSANAAN
OAINS (Obat anti inflamasi non steroid)
Sulfitis
menghambat COX 1 dan COX 2 sehingga prostaglandin dan
tromboksan dari metabolisme asam arakhidonat tidak
terbentuk
Sulfitis memiliki efek samping yaitu mual dan nyeri perut
DMARD (disease modifying anti rheumatic drugs)
mengendalikan kekebalan tubuh yang merusak synovial. DMARD
berperan dalam menghambat TNF alfa, IL-1, IL-6. Salah satu
contoh obat DMARD adalah chlorokuin 1x250 mg. Chlorokuin
memiliki efek samping salah satunya adalah mual.
Kortikosteroid
Metilprednisolon merupakan obat golongan kortikosteroid yang
mekanisme kerjanya menghambat enzim phospholipase A2 sehingga
tidak terbentuk metabolisme arakhidonat dan prostaglandin pun tidak
terbentuk.
Calsium Laktat
Obat yang diberikan untuk mencegah atau mengobati rendahnya
kadar kalsium dalam darah seperti pada wanita menopause,
osteoporosis, radang sendi, erosi tulang.
Proton pump inhibitor
Sulfitis dan chlorokuin memiliki efek samping yaitu mual dan nyeri
perut sehingga pada pasien ini diberikan Lansoprazole. Lansoprazole
merupakan obat golongan proton pump inhibitor yang mengontrol
sekresi asam lambung dengn cara menghambat pompa proton yang
mentranspor ion H+ keluar dari sel parietal lambung.
EDUKASI
Menjelaskan tentang penyakit yang di derita pasien kepada
keluarga (penyebab, perjalanan penyakit, perawatan,
prognosis, komplikasi serta usaha pencegahan komplikasi)
Menjelaskan kepada pasien untuk proteksi sendi dengn
menghindari posisi yang menyebabkan deformitas, hindari
satu posisi terlalu lama, serta hindari tekanan kuat pada sendi
Menyuruh pasien untuk latihan sendi : metode blok untuk
sendi PIP dan DIP, latihan ambil dan genggam
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Askandar, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam hal 129-
136. Surabaya: SMF IPD FK UNAIR-RSD dr. Soetomo.
Nasution, dkk. 2011. Penatalaksaan Terkini Pada Jakarta:
Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia.
Nurdjanah, Siti. Sirosis Hati. Dalam: Sudoyo, Aru dkk, Editors.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi V. Jakarta: Pusat
Penerbitan FK UI Jakarta; 2006.p 443-46.
Tanto, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ke 4Jilid II.
Jakarta: Media Aesculapius.