43-53
sinapsunsrat@gmail.com
1
Staf Divisi Nyeri, Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran Unsrat, Manado
2
Residen, Program Studi Neurologi, Fakultas Kedokteran Unsrat, Manado
ABSTRAK
Sindroma Kauda Ekuina (SKE) merupakan kelainan neurologik yang jarang terjadi. Adanya hernia
nukleus pulposus (HNP) menjadi penyebab utama SKE. Sebagian besar SKE didapatkan pada area
lumbal, dengan gejala nyeri sebagai karakteristik utama. Gejala lain dapat berupa gangguan fungsi
otonom berupa gangguan berkemih dan seksual. Pemeriksaan utama untuk diagnosis adalah dengan
pencitraan. Beratnya gejala tergantung pada derajat kompresi yang terjadi. Tata laksana meliputi terapi
konservatif dan operatif. Pada kasus berat, semakin cepat operasi dilakukan, semakin menunjukkan
persentase pemulihan yang tinggi.
Kata Kunci: Kauda ekuina, nyeri, disfungsi otonom, herniasi lumbal, injeksi steroid
ABSTRACT
Cauda equina syndrome is a relatively rare neurological disease. This condition is commonly caused by
hernia nucleus pulposus. Most of the cauda equina syndrome occurred in lumbar area. Pain is the main
symptom with the possibility to be accompanied with autonom disorders such as mixturition and sexual
function. Further examination included neuroimaging. The severity of caude equina syndrome depend on
the stage of compression level. Management consist of conservative and surgical modalities. In severe
cases, early diagnosis and surgery has improved the outcome.
Keyword: Cauda equina, pain, autonomy dysfunction, lumbar herniation, steroid injection
43
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
44
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
kasus) seperti herniasi diskus, stenosis terdiri atas akar saraf sensorik, motorik, dan
spinal, osteofit yang menekan akar saraf, otonom yang berfungsi menginervasi area
dan penyebab selain mekanik seperti saddle, mengkontrol fungsi otonom rektum
keganasan, infeksi, dan infammatory dan sfingter urin, dan menginervasi
6
arthritis. sensorik dan motorik area tungkai. Kauda
Ekuina pada masa embrio mulai
TINJAUAN ANATOMI berkembang sejak usia 3 bulan, terjadi
Berdasarkan anatominya, struktur kauda pertumbuhan yang tidak proposional antara
ekuina (gambar 1) dimulai dari konus pertumbuhan tulang dan kartilago pada
medularis kebawah yang terdiri atas nervus kolumn vertebra dengan pertumbuhan
spinal L2-L5, S1-S5, dan nervus koksigeus medula spinal, fenomena ini yang
yang dibungkus oleh suatu membran menyebabkan perbedaan ketinggian medula
(thecal sac) yang memiliki cairan spinalis yang berakhir pada vertebra LI,
serebrospinal pada ruang subaraknoid sehingga akar saraf yang keluar dibawah L1
sebagai sumber nutrisi.7 Nervus spinal ini membentuk struktur kauda ekuina.1
45
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
campuran. Terjadinya herniasi pada diskus terkecil dan tidak memiliki selubung
intervertebra menyebabkan teraktivasinya mielin, sedangkan serabut αɗ merupakan
reseptor nosiseptif yang sensitif terhadap serabut terkecil kedua setelah serabut C,
stimulus mekanik, suhu, dan kimia, diikuti serabut ini memilki sedikit selubung mielin,
reaksi inflamasi setempat berupa dan serabut αß merupakan yang terbesar
peningkatan permeabilitas vaskular, migrasi dan tercepat karena diselubungi oleh
sel imun dan mediator – mediator inflamasi mielin.
seperti cyclooxygenase 2 (COX-2) yang Fase selanjutnya adalah fase
mengaktifkan prostaglandin, bradikinin, modulasi, Setelah proses perifer, sinyal
histamin, tumor necrosis factor alpha akan masuk ke medula spinal melalui kornu
(TNF-£), dan interleukin (IL), sedangkan dorsalis dan diteruskan oleh jaras ascending
nyeri neuropatik disebabkan karena adanya (traktus spinothalamikus) menuju thalamus,
penekanan langsung herniasi terhadap akar terdapat juga jaras descending yang
saraf. Kedua mekanisme nyeri diatas melewati sistem periaqueductal gray –
merupakan sebagian dari suatu mekanisme rostral ventromedial medulla (PAG-RVM),
nyeri.8 yang bekerja sebagai opoid endogen untuk
menginhibisi transmisi nyeri.
MEKANISME NYERI DAN Fase terakhir adalah persepsi,
GANGGUAN OTONOM setelah stimulus mencapai thalamus akan
Mekanisme nyeri terbagi atas 4 komponen diteruskan menuju gyrus post sentralis dan
utama yaitu transduksi, transmisi, modulasi, akan menghasilkan suatu persepsi nyeri.
dan persepsi. Perbedaan dari nyeri Persepsi nyeri dapat dipengaruhi oleh faktor
nosiseptif dan neuropati adalah pada nyeri kognitif dan emosi. Beberapa regio otak
nosiseptif terdapat kerusakan jaringan yang yang terlibat seperti locus coeruleus,
memicu mekanisme inflamasi sedangkan anterior cingulate gyrus, amygala, dan
pada nyeri neuropatik tidak melewati fase hipotalamus. 8
transduksi, yakni merubah stimulus nyeri Gangguan fungsi otonom dapat
menjadi impuls elekrik, melainkan terjadi berupa retensio urin et alvi dan disfungsi
akibat kerusakan/penekanan langsung pada seksual, yang disebabkan karena adanya
serabut saraf. kompresi pada akar saraf otonom pada
Setelah melewati fase tranduksi, regio kauda ekuina khususnya pada serabut
impuls nyeri akan diteruskan melalui fase saraf S2-S4. Fungsi otonom berkemih
transmisi, terdapat 3 jenis serabut saraf diatur oleh sistem saraf simpatis dan
yakni αß, αɗ, dan C. Serabut saraf C parasimpatis. Dinding dari vesika urinaria
merupakan serabut dengan diameter dilapisi oleh otot polos yaitu muskulus (m)
46
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
47
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
48
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
49
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
50
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
51
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
52
Jurnal Sinaps, Vol. 2, No. 1 (2019),hlm. 43-53
17. Mattie R, Miller D, Smith C. Annual due to Lumbar Disc Herniation. Turk J
Maximum Dose of Epidural Steroid Phys Med Rehab. 65(3):222–7.
Injection. Spine Intervention Society.
2019; 21. Drazin D, Ugiliweneza B, Al-Khouja
L, Yang D, Johnson P, Kim T, dkk.
18. Bicket MC, Chakravarthy K, Chang D, Treatment of Recurrent Disc
Cohen SP. Epidural steroid injections: Herniation: A Systematic Review.
an updated review on recent trends in Cureus [Internet]. 2016 [dikutip 17
safety and complications. Pain Februari 2020]; Tersedia pada:
Management.2015;5(2):129–46. http://www.cureus.com/articles/3375-
treatment-of-recurrent-disc-herniation-
19. Cohen SP, Bicket MC, Jamison D, a-systematic-review
Wilkinson I, Rathmell JP. Epidural
Steroids: A Comprehensive, Evidence-
Based Review. Regional Anesthesia
and Pain Medicine. 2013;38(3):175–
200.
20. Uckun O, Alagoz F, Polat O,
Divanlioglu D, Daglioglu E, Belen D,
dkk. Urgent Operation Improves
Weakness in Cauda Equina Syndrome
53