Anda di halaman 1dari 14

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & KRITIS PADA NY.

L
DENGAN CKD DI RUANG UGD RSUD MADANI PALU

DISUSUN OLEH :

AYU LESTARI

PO7120421060

PRECEPTOR KLINIK PRECEPTOR INSTITUSI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
T.A 2021/2022
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & KRITIS PADA
NY. L DENGAN CKD DI RUANG UGD RSUD MADANI PALU

Nama Mahasiswa : AYU LESTARI


NIM : PO7120421060
Tempat praktik : RUANG UGD RSUD MADANI PALU
Tanggal : JUMAT-15-JULI-2022

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Ny. L L/P
Tempat/tgl lahir : Palu, 26 agustus 1962
Golongan darah :-
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Suku : Cina
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Alamat : Lambara. taweli
Tanggal Masuk RS : Jumat, 15 Juli 2022
No. Reg : 087554
Tanggal Pengkajian : Kamis, 14 Juli 2022
Diagnosa medik : CKD
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. D
Umur : 37 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Kaili
Hubungan dgn pasien : Anak mantu
Pendidikan terakhir : SI
Pekerjaan : Honorer
Alamat : Ds, Kalukubula

B. STATUS KESEHATAN
1. Primary Survey
a. Airway + Cervical Spine Control:
Tidak ada sumbatan jalan napas seperti sputum, darah atau benda
asing lainnya pada hidung dan mulut. Tidak terpasang alat bantu
pernafasan, lecet dibagian hidung.
b. Breathing + Ventilation :
Tidak terdapat kelainan saat bernapas seperti sesak, retraksi dada,
pernapasan cuping hidung atau pernapasan dada/perut. Suara napas
vesikuler merata di lapang paru, tidak terdapat suara napas
tambahan, pernapasan 20 x/m.
c. Circulation + Kontrol Perdarahan :
Klien tampak pucat, CRT < 2 dtk, N : 97 x/m, SB : 36.8 Oc, dan RR : 20
x/m, akral teraba dingin.
d. Disability ( Kesadaran dan Lateralisasi) :
Tingkat kesadaran GCS 15 Compos Mentis (E4V5M6), fungsi bicara
normal, klien dibantu keluarga untuk bergerak dan melakukan
aktivitas. KO 5 5
5 5
e. Exposure :
Terpasang IVFD RL 20 tpm pada tangan kiri.
f. Folley Catheter :
Klien tidak terpasang kateter.
g. Gastric Tube :
Klien tidak terpasang NGT.
h. Heart Monitor :
Klien tidak terpasang monitor jantung.
2. Secondary Survey :
a. Pemeriksaan Head To Toe Examination :
Data Fokus :
 Jantung
- Inspeksi : Ictus Cordis tidak nampak,Irama Jantung Normal
- Palpasi : ictus kordis teraba kuat pada SIC 4-5 midclavicula
sinistra
- Perkusi : Redup, batas jantung tidak melebar
- Auskultasi : Tidak terdengar suara tambahan, bunyi jantung
lupdup,
 Paru
- Inspeksi : Dada nampak simetris kiri dan kanan, napas
nampak cepat, Frekensi napas 20 x/m
- Palpasi : fremitus vocal kiri dan kanan sama, tidak ada
nyeri tekan
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi :tidak nampak terdengar adanya Ronchi
a. Abdomen
- Inspeksi : tidak terdapat benjolan pada perut, perut nampak
bersih
- Palpasi : nyeri
- Perkusi : Suara Tymphani
- Auskultasi : Tidak ada pembesaran hati dan limfa
Masalah Keperawatan : Nyeri akut

b. Pemeriksaaan Tanda Vital :


Nadi : 97 x/m
Pernafasan : 20 x/m
Suhu : 36.8 Oc
Tekanan darah : 140/80 mmHg
c. History SAMPEL :
S (Sign and Symptomps) :
Klien mengatakan nyeri dada dirasakan 2 hari terakhir, nyeri hilang
timbul dan skala nyeri 6.
A (Allegy) :
Keluarga klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan dan
obat.
M (Medication) :
Keluarga klien mengatakan mengkonsumsi obat.
P (Past Histrory) :
Keluarga klien mengatakan sering masuk RS dan penyakit yang
sama.
L (Last Orar Intake) :
Keluarga klien mengatakan klien makan terakhir nasi.
E (Event Leading)
Klien mengatakan tinggal di didesa taweli.

3. Pemeriksaan Rontgen :
a. Servical Lateral : Belum dilakukan pemeriksaan
b. Toraks (AP) : Belum dilakukan pemeriksaan
c. Pelvis (AP) : Belum dilakukan pemeriksaan

4. Pemeriksaan Laboratorium :
a. Darah
Tanggal diperiksa : 15-07-2022

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 7.6 11.7 – 15.5 mg/dl
Hematokrit 21 37 – 43 %
Eritrosit 2.7 3.9 – 5.6 jtmm3
MCV 80 80 – 94 Fl
MCH 28 27 – 31 pq
MCHC 35 32 – 36 gr/dl
RDW 17 11 – 14 %
Leukosit 7.300 4000 – 10.000 mm3
Trombosit 276.000 150.000 – 400.000
mm3

5. Pengobatan
a. Furosand 1 amp/12 jam/IV
b. Hemafort 2x1
c. Cefriazone 1x1
d. Ketoad 3x2 tab
e. Inj. Ranitidin 40 mg/12 jam/ IV
C. ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. L
Dx Medis : CKD
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
- Klien mengatakan nyeri fisiologis (nyeri ulu
dada dirasakan 2 hari hati)
terakhir, nyeri hilang
timbul dan skala nyeri 6.
Data Objektif :
- Nampak meringis
- Nadi : 97 x/m
- Pernafasan : 20 x/m
- Suhu : 36.8 Oc
- Tekanan darah : 140/80
mmHg
D. PATHWAY KEPERAWATAN KASUS

Kerusakan jaringan ginjal

Penurunan fungsi ginjal

GFR turun Sekresi erit ropetin turun

Sisa metabolisme Sekresi ureum melalui Erit ropoesis turun


meningkat kulit

Anemia
Iritasi saluran cerna Pruritus

Suplai O2 ke
Terasa penuh pada Gangguan Integritas jaringan kurang
lambung kulit/jaringan

Metabolisme anaerob
Mual & muntah Infeksi Gastritis

Produksi ATP kurang


Nyeri akut
Gangguan intake nutrisi
Defisit nutrisi
Kelemahan otot
Proteinuria
Sekresi ADH &
Aldosteron
Hipoalbumin

Tekanan osmotic Retensi natrium


Hipervolemia Udem dan air
koloid turun

Intoleransi Aktivitas
Migrasi aliran
keinterstisial

Udem paru

Pola napas tidak


Nafas cepat & dangkal efektif
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis (nyeri ulu hati)
Data Subjektif :
- Klien mengatakan nyeri dada dirasakan 2 hari terakhir, nyeri hilang
timbul dan skala nyeri 6.
Data Objektif :
- Nampak meringis
- Nadi : 97 x/m
- Pernafasan : 20 x/m
- Suhu : 36.8 Oc
- Tekanan darah : 140/80 mmHg
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. L
Dx Medis : CKD
NO. DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN

111. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
keperawatan 1x8 jam Observasi
dengan Agen pencedera diharapkan tingkat nyeri
fisiologis (nyeri ulu hati) menurun dengan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Kriteria Hasil : intensitas nyeri
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri
- Gelisah menurun - Identifikasi respons nyeri non verbal
- Kesulitan tidur menurun
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respons nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik relaksasi napas dalam)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik relaksasi napas dalam)
Kolaboratif
- Kolaborasi pemberian obat
G. IMPLEMENTASI & EVALUASI
Nama Klien : Ny. L
Dx Medis : CKD
No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi

1 Jumat, 15 Juli 2022 Nyeri akut berhubungan dengan Agen Manajemen Nyeri
Observasi :
pencedera fisiologis (nyeri ulu hati) 10.32 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
WITA
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Hasil :

P : Klien mengatakan nyeri pada ulu


hati

Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tekan


dan nyeri hilang timbul, seperti
tertusuk-tusuk
R : Bagian diulu hati
S : Skala nyeri 6
T : ±30 menit
- Mengidentifikasi skala nyeri
10.35
WITA Hasil : Skala nyeri 6
- Mengidentifikasi faktor yang

10.38 memperberat dan memperingan nyeri


WITA Hasil : faktor yang memperberat nyeri
saat pasien bergerak dan yang
memperingan pada saat pasien
beristirahat dan disuntikkan obat.
Terapeutik
- Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
10.40
WITA Teknik relaksasi napas dalam dengan
cara menarik napas dalam kemudian
ditahan selama 3 detik lalu
dihembuskan secara perlahan melalui
mulut ).
Hasil : Pasien merasa nyaman
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (dengan cara
10.45
WITA mengontrol kebisingan ruangan agar
pasien bisa beristirahat dengan tenang)
Hasil : Pasien merasa nyaman
Edukasi
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
10.50 (Mengajarkan teknik relaksasi napas
WITA
dalam)
Hasil : Pasien memahami yang
diajarkan perawat
Kolaboratif
- Penatalaksanaan pemberian obat :
 Inj. Ranitidin 40 mg/12 jam/ IV
Hasil : Pasien merasa nyaman
11.00
WITA

Anda mungkin juga menyukai