Anda di halaman 1dari 23

1

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 24-01-2022
Jam masuk : 18.23 WITA
Ruang : ICVCU
No Register : 01-03-18-61
Dx.medis : Bradikardi HHD + DM tipe 2
Tanggal Pengkajian : 25-01-2022

A. Identitas Pasien
1. Identitas klien
Nama : Tn. S
Umur : 69 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Suku : Bugis
Alamat : Jln. Pangeran Hidayat

2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. S
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan guru
Agama : Islam
Suku : Kaili
Alamat : Jln. Pangeran Hidayat
Hubungan dengan klien : Istri

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


2

B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS : Lemas

2. Riwayat keluhan utama : Tn. S umur 69 tahun masuk ruangan ICVCU RS

Undata Palu pada tanggal 24-01-2022 jam 18.23 WITA dengan keluhan

lemas yang dirasakan saat menunggu antrian dipoli bedah digestif, klien

mengatakan pusing, klien sempat pingsan.

3. Keluhan lain yang menyertai :

Nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 8

4. Keluhan saat pengkajian

Sesak napas, Nampak klien berat saat bernafas, sesak bertambah saat

ingin berbicara

5. Riwayat kesehatan masa lalu :

Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit Hipertensi, klien

mengatakan pernah menjalani operasi rektal kemudian klien mengatakan

2 tahun kemarin menjalani operasi kolostomi dimakassar, penyakit

jantung coroner, DM tipe 2

6. Riwayat kesehatan keluarga :

Klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama

7. Riwayat alergi (obat dan makanan) :

Klien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan.

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


3

C. Genogram

A B

C D

Keterangan :

A : orang tua dari klien

B : orang tua dari istri klien

C : klien dan saudara klien

D : istri klien

E : anak klien

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Klien

: Tinggal serumah

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


4

D. Pengkajian Pola Fungsional Kesehatan


No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Persepsi kesehatan Klien mengatakan Klien mengatakan
kurang kesehatan sangat
memperhatikan penting dan perlu
masalah diutamakan
kesehatannya
2. Pola metabolik nutrisi
 Frekuensi makan klien makan 3x Klien makan 3x sehari
sehari Baik
 Nafsu makan Baik ½ Piring bubur

 Porsi makan 1 piring dihabiskan dihabiskan

 Pantangan makan tidak ada -

Pola minum
± 4-8 gelas / hari ± 4-6 gelas / hari
 Fekuensi minum

3. Pola istirahat /tidur


- Siang ± 2-3 jam ± 1 jam
- Malam ± 6-8 jam ± 4-6 jam
Gangguan tidur Tidak ada gangguan Susah tidur
tidur
4. Pola kebersihan diri
 Mandi 2x sehari 1x sehari

 Sikat gigi 2x sehari 1x sehari

 Cuci rambut 2x / minggu Belum pernah cuci


rambut
Bersih Bersih
 Kebersihan kuku
5. Pola eliminasi
BAB :
 Frekuensi 1x sehari 1x sehari (kantong
kolostomi)

 Warna Kuning Kuning

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


5

 Konsistensi Lunak Lunak


BAK :
 Frekuensi 4-8 x / hari 4-6 x / hari

 Warna Putih kekuningan Kuning

6. Pola aktivitas Klien bisa Klien hanya bisa


melakukan pekerjaan berbaring dan duduk
dengan mudah
7. Pola persepsi diri Klien merasa jika dia Klien menganggap
tidak akan dirinya bisa sembuh
mengalami sakit karena dia kuat
yang seperti menghadapi sakit.
sekarang Karen
menganggap dirinya
kuat
8. Pola Hubungan peran Klien bisa Klien mampu
mengerjakan berbicara dengan
pekerjaan dan keluarga dan perawat
mampu
bersosialisasi dengan
baik
9. Pola koping- toleransi Klien merasa senang Klien hanya berbicara
stres melakukan aktivitas dengan keluarga dan
yang disukai perawat
10. Pola nilai kepercayaan Klien melakukan Klien selalu berdoa
spiritual ibadah setiap hari. untuk
kesembuhannya.

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


6

E. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Lemah
GCS : 15 : E4 V5 M6
TTV : TD : 188/76 mmHg
N : 45x/mnt
S : 36,30C
RR : 26x/mnt
SPO2 : 92%
1. Kepala Dan Rambut
Inspeksi : bentuk kepala oval , rambut berwarna hitam, rambut dan kulit
kepala bersih, Nampak rambut putih
Palapasi : tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan
2. Telinga
Inspeksi : telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran cairan,
membran tympany utuh, tidak ada terdapat ruam/kemerahan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid.
3. Mata
Inspeksi : Mata bersih, pupil isokor, sclera putih
4. Hidung
Inspeksi : terpasang selang O2 RM 10 liter.
5. Mulut
Inspeksi : mulut dan gigi bersih, tidak ada perdarahan pada gusi.
6. Leher
Inspeksi : tidak ada benjolan pada leher
Palpasi : tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
7. Dada /thoraks
a. Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


7

Perkusi : terdapat suara sonor


Auskultasi : terdengar suara vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris, tida ada retraksi dinding dada
Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak ada massa tidak ada nyeri
tekan
Perkusi : terdapat suara sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler
8. Abdomen
Inspeksi : bentuk perut bulat, tidak terdapat luka, Nampak kantong
kolostomi disebelah kiri
Auskultasi : terdengar bunyi peristaltik usus 6x/menit
Perkusi : terdengar suara tympani
Palpasi : tidak teraba ada benjolan.
9. Genetalia
Terpasang selang kateter
10. Ekstremitas atas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, terpasang infus NaCl 0,9% 14 tpm
ditangan sebelah kiri
11. Ekstremitas bawah
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak terdapat edema pada kaki
12. Kulit
Inspeksi : warna kulit hitam
Palpasi : crt < 2 detik

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


8

F. Data Penunjang
1. Hasil Laboratorium
Tanggal : 24/01/2022

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan


Darah lengkap
Hemoglobin (HGB) 12.7* g/dl 12-16
Leukosit (WBC) 10.6 ribu/uL 4.0-11.0
Eritrosit (RBC) 4.36 juta/uL 4.1-5.1
Hematokrit (HCT) 38.0 % 36-47
Trombosit (PLT) 198 ribu/uL 150-450
MCV 87.2 fL 81-99
MCH 29.1 pg 27-31
MCHC 33.4 g/dl 31-37
RDW-CV 15.9* % 11.5-14.5
MPV 7.0 fL 6.5-9.5

Jenis Lekosit
Basophil
Eosinophil 0.7 % 0-1
Neutrophil 1,3 % 1-3
Limfosit 64.8 % 50-70
Monosit 22.7 % 20-40
NLR 10.5* % 2-8
ALC 2.86 Cutoff <3.13
2406 Juta/L >1500

Fungsi Ginjal
Ureum 81* mg/dl < 50
Kreatinin 1.98* mg/dl 0.6-1.1
Glukosa Darah
Glukosa sewaktu 265.4* mg/dl 70-200

2. Hasil Rontgen
Tidak dilakukan pemeriksaan

3. Hasil USG
Tidak dilakukan pemeriksaan

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


9

G. Penatalaksanaan Terapi Medis

Kontra
No Nama Obat Indikasi Efek Samping
Indikasi
1. Amlodipine Menurunkan Hipersensitif Sakit kepala,
tekanan darah pusing,
Gol : calcium-
pada kondisi mengantuk,
channel hipertensi debaran jantung,
selain itu sakit perut, mual,
blockers
digunakan edema dan
(CCBs) dalam kelelahan
pengobatan
Dosis : 10 mg
nyeri dada
akibat jantung
koroner
2. NTG Meredahkan dan Hindari Pusing, sakit
mencegah angina pemberian
Gol : nitrat kepala, mual
pada penderita NTG pada
Dosis : 5 Amp jantung koroner muntah, mulut
penderita
hypokalemia, kering, detak
hipotensi berat jantung tidak
terstur,
penglihatan kabur
3. Captopril Mengatasi hipertensi Penggunaan Pusing, nyeri
Gol : ACE dan gagal jantung, kelompok pada
dadas, denyut
inhibitor mencengah ibu hamil dan
komplikasi pasca menyusui jantung cepat atau
Dosis :
serangan jantung dan
jantung berdebar
mengobati nefroti
diabetik
4. Novorapid Diabetes melitus Hipoglikemia Hipoglikemia
(injeksi) reaksi anafilaksi
Gol :
Dosis : 10
5. ISDN Mengatasi nyeri Pasien yang Pusing, sakit
Gol : dada pada orang memiliki
kepala, mual dan
Vasodilator dengan kondisi hipersensitivita
jantung tertentu s kandungan muntah,
Dosis :
obat isosorbide
kelelahan.
dinitrate

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


10

seperti pasien
dengan riwayat
penyakit
jantung
semisal infark
ventrikel
jantung dan
kardiomiopati
hipertrofi

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


11

PENGUMPULAN DATA

1. Klien masuk dengan keluhan lemas


2. Klien mengatakan lemas dirasakan saat menunggu antrian dipoli bedah
digestif
3. Klien mengatakan sesak napas
4. Sesak bertambah saat ingin berbicara
5. Klien mengatakan nyeri dada
6. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
7. Klien Nampak berat saat bernafas
8. Kliem memiliki riwayat hipertensi
9. Klien memiliki penyakit DM tipe 2
10. Terpasang O2 RM 10 liter
11. Terpasang infus Nacl 0,9 % 14 tpm ditangan sebelah kiri
12. KU lemah
13. Skala nyeri 8
14. Klien nampak sesak
15. TTV : TD : 18876 mmHg
N : 45x/mnt
S : 36,30C
RR : 26x/mnt
SPO2 : 92%

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


12

KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


1. Klien masuk dengan keluhan 1. Klien Nampak berat saat
lemas bernafas
2. Klien mengatakan lemas 2. Terpasang O2 RM 10 liter
dirasakan saat menunggu 3. Terpasang infus Nacl 0,9 % 14
antrian dipoli bedah digestif tpm ditangan sebelah kiri
3. Klien mengatakan sesak napas 4. KU lemah
4. Sesak bertambah saat ingin 5. Skala nyeri 8
berbicara 6. Klien nampak sesak
5. Klien mengatakan nyeri dada 7. TTV : TD : 18876 mmHg
6. Kliem memiliki riwayat N : 45x/mnt
hipertensi S : 36,30C
7. Klien memiliki penyakit DM RR : 26x/mnt
tipe 2 SPO2 : 92%
8. Nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


13

ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS : Hambatan upaya napas Pola napas tidak efektif
1. Klien mengatakan sesak
napas
2. Sesak bertambah saat
ingin berbicara
DO :
1. Klien Nampak berat saat
bernafas
2. Terpasang O2 RM 10
liter
3. Terpasang infus Nacl 0,9
% 14 tpm ditangan
sebelah kiri
4. KU lemah
5. Klien nampak sesak
6. TTV :
TD : 18876 mmHg
N : 45x/mnt
S : 36,30C
RR : 26x/mnt
SPO2 : 92%

DS : Perubahan frekuensi Penurunan curah


jantung jantung
1. Klien mengatakan nyeri
dada
2. Nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk
DO :
1. KU lemah
2. Skala nyeri 8

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


14

3. TTV :
TD : 188/76 mmHg
N : 45x/mnt
S : 36,30C
RR : 26x/mnt
SPO2 : 92%

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif b/d hambatan upaya napas ditandai dengan :
DS :
 Klien mengatakan sesak napas
 Sesak bertambah saat ingin berbicara

DO :

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


15

 Klien Nampak berat saat bernafas


 Terpasang O2 RM 10 liter
 Terpasang infus Nacl 0,9 % 14 tpm ditangan sebelah kiri
 KU lemah
 Klien nampak sesak
 TTV :
TD : 18876 mmHg
N: 45x/mnt
S : 36,30C
RR : 26x/mnt
SPO2 : 92%
2. Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi jantung ditandai dengan :
DS :
 Klien mengatakan nyeri dada
 Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk

DO :
 KU lemah
 Skala nyeri 8
 TTV :
TD : 188/76 mmHg
N : 45x/mnt
S : 36,30C
RR : 26x/mnt
SPO2 : 92%

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


16

RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan Rasional


Tujuan Intervensi
1. Pola napas tidak efektif b/d Setelah dilakukan tindakan  Monitor pola napas  Perubahan pola napas
hambatan upaya napas (frekuensi, kedalaman, menandakan kerja paru yang
selama 3x24 jam diharapkan
ditandai dengan : usaha napas) tidak normal yang dapat
DS : pola napas tidak efektif teratasi disebabkan oleh sputum
 Klien mengatakan sesak
dengan kriteria hasil :
napas  Berikan oksigen  Mengurangi sesak pada klien
 Sesak bertambah saat  Frekuensi napas membaik dan memenuhi kebutuhan
ingin berbicara oksigen
 Kedalaman napas membaik
DO :
 Klien Nampak berat saat  Berikan posisi semi  Memberikan posisi yang
 Dispnea menurun
bernafas fowler nyaman pada klien
 Terpasang O2 RM 10 liter  Ortopneu menurun
 Monitor saturasi oksigen  Mengetahui saturasi oksigen
 Terpasang infus Nacl 0,9
% 14 tpm ditangan pasien
sebelah kiri  Kolaborasi pemberian 
 KU lemah Membantu proses
terapi penyembuhan
 Klien nampak sesak
 TTV : TD : 18876 mmHg
N : 45x/mnt
RR : 26x/mnt
S : 36,30C
SPO2 : 92%

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


17

RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan Rasional


Tujuan Intervensi
2. Penurunan curah jantung b/d Setelah dilakukan tindakan  Kaji keadaan umum klien  Mengetahui perkembangan
perubahan frekuensi jantung secara komprehensif klien
selama 3x24 jam diharapkan
ditandai dengan :
DS : penurunan curah jantung
 Observasi adanya nyeri  Mengetahui perkembangan
 Klien mengatakan nyeri teratasi dengan kriteria hasil : dada (intensitas, durasi, kondisi klien
dada  TTV dalam batas normal dan lokasi)
 Nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk  Dapat mentoleransi  Monitor toleransi aktivitas  Mengetahui apakah klien
DO : aktivitas, tidak ada klien mampu melakukan
aktivitasnya
 KU lemah kelelahan  Pertahankan tirah baring  Untuk meminimalkan
 Skala nyeri 8  Tidak ada penurunan aktifitas klien
 TTV :
TD : 188/76 mmHg kesadaran  Kolaborasi pemberian  Membantu proses
N : 45x/mnt terapi penyembuhan
S : 36,30C
RR : 26x/mnt
SPO2 : 92%

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


18

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


CP 1
No Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
1. Selasa, 25-01- Pola napas tidak efektif 09.15  Memonitor pola napas Jam : 13.30
2022 b/d hambatan upaya napas (frekuensi, kedalaman, usaha S :
D/P napas)  klien mengatakan masih
Hasil : RR : 26x/mnt sesak napas
09.20  Memberikan oksigen O:
Hasil : terpasang O2 RM 10  Terpasang O2 RM 10 lpm
lpm  RR : 26x/mnt
09.25  Nampak klien sesak
 Memberikan posisi semi
fowler
Hasil : posisi klien semi fowler A : Tujuan belum tercapai
09.30
 Memonitor saturasi oksigen P : Lanjutkan intervensi
Hasil : SpO2 : 92%  Monitor pola napas (frekuensi,
10.00 kedalaman, usaha napas)
 Mengkolaborasi pemberian  Berikan oksigen
terapi  Berikan posisi semi fowler
Hasil : Amlodipine 10 mg  Monitor saturasi oksigen
 Kolaborasi pemberian terapi

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


19

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


CP 1
No Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
2. Selasa, 25-01- Penurunan curah jantung 09.15  Mengkaji keadaan umum klien Jam : 13.30
2022 b/d perubahan frekuensi secara komprehensif S:
D/P jantung Hasil : KU lemah
 Klien mengatakan nyeri dada
09.20  Mengobservasi adanya nyeri
O:
dada (intensitas, durasi, dan
lokasi)  KU lemah
Hasil : terdapat nyeri pada  Skala nyeri 8
dada dengan skala nyeri 8
A : Tujuan belum tercapai
09.25
 Memonitor toleransi aktivitas
P : Lanjutkan intervensi
klien
Hasil : klien belum bisa  Kaji keadaan umum klien
melakukan aktivitas secara komprehensif
09.30  Observasi adanya nyeri dada
 Mempertahankan tirah baring (intensitas, durasi, dan lokasi)
Hasil : klien berbaring di  Monitor toleransi aktivitas klien
tempat tidur  Pertahankan tirah baring
10.00  Kolaborasi pemberian terapi
 Mengkolaborasi pemberian
terapi
Hasil :
Isosorbide Dinitrat (ISDN) 5
mg 3x1 tablet

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


20

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


CP 2
No Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
1. Rabu, 26-01-2022 Pola napas tidak efektif 21.15  Memonitor pola napas Jam : 06.30
D/M b/d hambatan upaya (frekuensi, kedalaman, usaha S :
napas napas)  klien mengatakan masih
Hasil : RR : 28x/mnt sesak napas
21.25  Memberikan oksigen O:
Hasil : terpasang O2 RM 10  Terpasang O2 RM 10 lpm
lpm  RR : 28x/mnt
21.30
 Memberikan posisi semi A : Tujuan belum tercapai
fowler
Hasil : posisi klien semi P : Lanjutkan intervensi
fowler  Monitor pola napas (frekuensi,
21.40 kedalaman, usaha napas)
 Memonitor saturasi oksigen  Berikan oksigen
Hasil : SpO2 : 94%  Berikan posisi semi fowler
22.00  Monitor saturasi oksigen
 Mengkolaborasi pemberian  Kolaborasi pemberian terapi
terapi
Hasil : Amlodipine 10 mg

No Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


21

2. Rabu, 26-01-2022 Penurunan curah jantung 21.15  Mengkaji keadaan umum klien Jam : 06.30
D/M b/d perubahan frekuensi secara komprehensif S:
jantung Hasil : KU lemah
 Klien mengatakan nyeri dada
21.25  Mengobservasi adanya nyeri
dada (intensitas, durasi, dan
O:
lokasi)
 KU lemah
Hasil : terdapat nyeri pada
dada dengan skala nyeri 6  Skala nyeri 6
21.30 A : Tujuan belum tercapai
 Memonitor toleransi aktivitas
klien
P : Lanjutkan intervensi
Hasil : klien belum bisa
 Kaji keadaan umum klien
melakukan aktivitas
secara komprehensif
21.40
 Mempertahankan tirah baring  Observasi adanya nyeri dada
Hasil : klien berbaring di (intensitas, durasi, dan lokasi)
tempat tidur  Monitor toleransi aktivitas klien
22.00  Pertahankan tirah baring
 Mengkolaborasi pemberian  Kolaborasi pemberian terapi
terapi
Hasil :
Isosorbide Dinitrat (ISDN) 5
mg 3x1 tablet

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS


22

CP 3
No Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi
1. Kamis, 27-01- Pola napas tidak efektif 14.15  Memonitor pola napas Jam : 20.30
2022 b/d hambatan upaya (frekuensi, kedalaman, usaha S :
D/S napas napas)  klien mengatakan sesak napas
Hasil : RR : 24x/mnt berkurang
14.25  Memberikan oksigen O:
Hasil : terpasang O2 RM 10  Terpasang O2 RM 10 lpm
lpm  RR : 24x/mnt
14.30
 Memberikan posisi semi A : Tujuan belum tercapai
fowler
Hasil : posisi klien semi P : Lanjutkan intervensi
fowler  Monitor pola napas (frekuensi,
14.40 kedalaman, usaha napas)
 Memonitor saturasi oksigen  Berikan oksigen
Hasil : SpO2 : 96%  Berikan posisi semi fowler
14.45  Monitor saturasi oksigen
 Mengkolaborasi pemberian  Kolaborasi pemberian terapi
terapi
Hasil : Amlodipin 10 mg

No Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi


2. Kamis, 27-01- Penurunan curah jantung 14.15  Mengkaji keadaan umum klien Jam : 20.30
2022 b/d perubahan frekuensi secara komprehensif
POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS
23

D/S jantung Hasil : KU sedang S:

14.20  Mengobservasi adanya nyeri  Klien mengatakan nyeri dada


dada (intensitas, durasi, dan berkurang
lokasi)
Hasil : terdapat nyeri pada O :
dada dengan skala nyeri 4  KU sedang
 Skala nyeri 4
14.25
 Memonitor toleransi aktivitas
klien A : Tujuan belum tercapai
Hasil : klien belum bisa
P : Lanjutkan intervensi
melakukan aktivitas
 Kaji keadaan umum klien
14.30
 Mempertahankan tirah baring secara komprehensif
Hasil : klien berbaring di  Observasi adanya nyeri dada
tempat tidur (intensitas, durasi, dan lokasi)
15.45  Monitor toleransi aktivitas klien
 Mengkolaborasi pemberian  Pertahankan tirah baring
terapi  Kolaborasi pemberian terapi
Hasil :
Isosorbide Dinitrat (ISDN) 5
mg 3x1 tablet

POLTEKKES KEMENKES PALU PROFESI NERS

Anda mungkin juga menyukai