DISUSUN OLEH :
VERA MEI KURNINGSIH 201440136
DOSEN PENGAMPU :
Ns. Eny Erlinda Widyaastuti, M.Kep.,Sp.Kep.MB
Ns.Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep.,M.Kep
Nekka Juliani, S.Kep
IDENTIAS PENANGGUNGJAWAB
NAMA : Ny. Suainia
USIA : 55 Tahun
HUBUNGAN KELUARGA : Ibu kandung
ALAMAT : Jl. Cerucuk 1293 karya Makmur, Pemali
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan terdapat benjolan di leher sebelah kanan
2. SISTEM PERNAFASAN
RR: 20x/menit regular/irregular Tactil fremitus: simetris/tidak simetris
Ekspansi paru: simetris/tidak simetris warna kulit area thoraks: kuning langsat
Bunyi auskultasi paru : vesikuler
3. SISTEM PERSARAFAN
Saraf optic : Normal, pasien mengatakan masih bisa melihat dengan jelas
Saraf auditori : Normal, pasien mengatakan masih bisa mendengar percakapan dengan
jelas
4. SISTEM NEUROLOGIS
Kranial 1 : olfaktori ( saraf yang terkait dengan fungsi sensorik, yang berhubungan
dengan penciuman)
Kranial II : Optik (saraf yang terkait dengan fungsi sensorik, yang berhubungan dengan
penglihatan)
Kranial III : Okulomotor ( saraf yang terkait dengan mata )
Kranial IV : Troklear (saraf troklear masih terkait dengan motoric pada mata)
Kranial V : Trigeminal : saraf terbesar di bgai menjadi 3 : oftalmik, maksila dan
mandibula)
Kranial VI : abdusen (terkait fungsi motoric pada mata )
Kranial VII : Fasialis ( saraf yang terkait dengan wajah )
Kranial VIII : Vestibulocochlear (fungsi sensorik yang terkait dengan keseimbangan
fungsi pendengaran dan keseimbangan).
Kranial IX : glossofaringeal (saraf yang berkemmampuan meraskaan dan menelan )
Kranial X : Saraf fagus (saraf kranial terpanjang karena menjalar ke otak dan lidah,
tenggorokan, jantung dan system pencernaan .
Kranial XI : Aksesori tulang belakang ( berhubungan dengan otot dan Gerakan kepala,
leher, dan bahu)
Kranial XII : Hipoglosus (fungsi motorik yang berperan untuk menggerakan lidah).
5. SISTEM PERKEMIHAN
Jumlah urin dalam 24 jam: ml 1500 cc warna urin: kuning jernih
Perkusi ginjal; nyeri/tidak palpasi dalam ginjal: teraba/tidak teraba
auskultasi: bunyi bruit/tidak nyeri tekan suprapubic: ada/tidak, teraba
penuh/kosong
edema: ada/tidak
6. SISTEM REPRODUKSI
Tidak terdapat nyeri tekan pada area vagina
Wanita: Rutinitas menstruasi normal
7. SISTEM INTEGUMEN
Warna kulit: kuning langsat , suhu: 36,1 C, kelembaban: , turgor kulit: normal waktu < 1
detik
8. SISTEM PENCERNAAN
BB: 52 kg BB, perubahan: ada/tidak jumlah gigi: 31 caries/tidak,
stomatitis: ada/tidak
Nyeri tekan abdomen: ada/tidak, hepatomegaly: ada/tidak, melena:
ada/tidak BU: 25 x/menit Frekuensi BAB: 1x/hari , warna: kuning,
konsistensi: padat
9. SISTEM IMUNITAS
Pertahanan tubuh pasien tampak lemah karena telah selesai menjalani Operasi
Isthmolobectomy pada tanggal 06 april 2022.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal pemeriksaan 05 April 2022
- Thorax AP : cor dan pulmo tak tampak kelainan
- Vertebrata Carvical AP + LAST/STL : tak tampak keterlibatan tulang trakea sedikit
ke kri, airway patent
E. TERAPI OBAT
1. Injeksi keterolax 30 gr/12 jam
2. Injeksi OMZ 1 x 40 gram
3. Santagesik 3 x 1
4. Cefotaxime 2 x 1
5. Ondansentron 1 ampul
6. Albumin 3 x 1
F. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
Harga diri: sejak sakit pasien merasa sangat dihargai
Ideal diri: pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya
Peran: sejak lahir pasien berperan sebagai anak dan samapi sekarang
Citra diri: pasien mengatakan setelah mengalami sakit perubahan tubuhnya menjadi sedikit
kurus
G. PENGKAJIAN SOSIAL
Hubungan pasien dengan orang-orang disekitarnya baik, pasien selalu mendapat dukungan
dari keluarga.
H. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Pasien selalu berdoa untuk meminta kesembuhannya kepada Allah SWT dan pasien selalu
mendengarkan murotal untuk menangkan pikiran dan hatinya.
ANALISIS DATA
Rabu, 06-04-2022 Nyeri akut b.d agen 08.00 - Kaji skala nyeri S : Pasien mengatakan nyeri di leher
pencedera fisik 0.30 - Monitor skala nyeri bagian kanan
10.00 - Kolaborasi dengan tim medis O:
dalam pemberian analgetik TD : 120/80 mmHg
N : 76x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,8 C
P : Nyeri timbul saat bergerak
Q : Ditusuk-tusuk
R : di leher kanan
S:4
T : hilang timbul
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Monitor TTV
- Kaji skala nyeri
Intoleransi aktivitas b.d 13.00 - Bantu pasien untuk S : Pasien mengatakan masih sulit
kelemahan mengidentifikasi kemampuan beraktivitas
yang dapat dilakukan O : luka tampak merah, terpasang drain
- Bantu pasien dan keluarga berisi 200 cc
15.10 mengidentifikasi kelemahan A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Anjurkan untuk posisi
semifowler
Deficit nutrisi b.d 16.30 - Monitor asupan makan S : Pasien mengatakan mual dan nafsu
ketidakmampuan 17.00 - Monitor berat badan makan berkurang
mengabsorbsi nutrien 18.20 - Anjurkan diet makanan cair O : BB 47 kg, porsi makan habis
yang di programkan sedikit-sedikit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Monitor asupan makan
- Kolaborasi pemberian
antiemetik
Kamis, 07-04-2022 Nyeri akut b.d agen 10.00 - Monitor TTV S : Pasien mengatakan nyeri sudah
pencedera fisik 11.30 - Kaji skala nyeri berkurang
13.00 - mengajarkan teknik relaksasi O : pasien tampak rileks
napas dalam untuk TD : 100/80 mmHg
mengurangi nyeri N : 77x/menit
- berkolaborasi dengan tim RR : 20x/menit
13.40 medis dalam pemberian T : 36,8 C
terapi P : Nyeri timbul saat bergerak
Q : Ditusuk-tusuk
R : di leher kanan
S:2
T : hilang timbul
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan pasien pulang
Intoleransi aktivitas b.d 12.30 - Bantu pasien untuk S : Pasien mengatakan sudah bisa
kelemahan mengidentifikasi kemampuan beraktivitas sedikit-sedikit
yang dapat dilakukan O : pasien tampak sedikit meringis
13.20 - Menganjurkan pasien posisi A : masalah teratasi
semifowler P : intervensi dihentikan pasien pulang
Deficit nutrisi b.d - Monitor asupan makan S : Pasien mengatakan nafsu makan
ketidakmampuan - Berkolaborasi dengan tim sudah sedikit meningkat
mengabsorbsi nutrient medis dalam pemberian O : BB 52 kg, porsi makan pasien habis
antiemetik 1 porsi
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan pasien pulang