1
magnesium citrate, obat jantung quinidine, obat gout
(colchicides), diuretika (furosemid, tiazid), toksin (arsenik,
organofosfat), insektisida, kafein, metil xantine, agen endokrin
(preparat pengantian tiroid), misoprostol, mesalamin,
antikolinesterase dan obat-obat diet perlu diketahui.
5.1.3. Petugas juga dapat menanyakan riwayat adanya penyakit (HIV/AIDS)
imunokompromais dan demam tifoid.
2
5.2.2 Pemeriksaan penunjang
Pada kondisi pasien yang telah stabil (dipastikan hipovolemik
telah teratasi), dapat dilakukan pemeriksaan:
5.2.2.1 Darah rutin (lekosit) untuk memastikan adanya infeksi.
5.2.2.2 Feses lengkap (termasuk analisa mikrobiologi) untuk
menentukan penyebab.
5.4 Penatalaksanaan
5.4.1 Memberikan cairan dan diet adekuat dengan cara
5.4.1.1 Pasien tidak dipuasakan dan diberikan cairan yang
adekuat untuk rehidrasi.
5.4.1.2 Hindari susu sapi karena terdapat defisiensi laktase
transien.
5.4.1.3 Hindari juga minuman yang mengandung alkohol atau
kafein, karena dapat meningkatkan motilitas dan
sekresi usus.
5.4.1.4 Makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang tidak
mengandung gas, dan mudah dicerna.
5.4.1.5 Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat
anti diare untuk mengurangi gejala dan antimikroba
untuk terapi definitif.
5.4.2 Pasien yang belum dehidrasi dapar diberikan obat antidiare untuk
mengurangi gejala dan antimikroba untuk terapi definitif.
Pemberian terapi antimikroba empirik diindikasikan pada pasien
yang diduga mengalami infeksi bakteri invasif, travellers
diarrhea, dan imunosupresi. Antimikroba: pada GE akibat infeksi
diberikan antibiotik atau antiparasit, atau anti jamur tergantung
3
penyebabnya.
4
ringer laktat dan NaCl 0,9% yang diberikan secara
intravena.
5.4.5.2 Menentukan jumlah cairan yang akan diberikan
Prinsip dalam menentukan jumlah cairan inisial
yang dibutuhkan adalah: BJ plasma dengan rumus:
Defisit cairan : Bj plasma ̶ 1,025 x Berat badan X 4 ml
0,001
Kebutuhan cairan = Skor x 10% X kgBB X 1 liter
15
5.4.5.3 Menentukan jadwal pemberian cairan:
5.4.5.3.1 Dua jam pertama (tahap rehidrasi
inisial): jumlah total kebutuhan cairan
menurut BJ plasma atau skor
Daldiyono diberikan langsung dalam 2
jam ini agar tercapai rehidrasi optimal
secepat mungkin.
5.4.5.3.2 Satu jam berikutnya/ jam ke-3 (tahap
ke-2) pemberian diberikan berdasarkan
kehilangan selama 2 jam pemberian
cairan rehidrasi inisial sebelumnya.
Bila tidak ada syok atau skor
daldiyono kurang dari 3 dapat diganti
cairan per oral.
5.4.5.3.3 Jam berikutnya pemberian cairan
diberikan berdasarkan kehilangan cairan
melalui tinja dan insensible water loss.
5.5 Kondisi yang memerlukan evaluasi lebih lanjut pada diare akut
apabila ditemukan:
5.5.1 Diare memburuk atau menetap setelah 7 hari, feses harus dianalisa
lebih lanjut.
5.5.2 Pasien dengan tanda toksik (dehidrasi,disentri,demam ≥ 38,5 0C,
Nyeri abdomen yang berat pada pasien usia di atas 50 tahun
5.5.3 Pasien usia lanjut
5.5.4 Muntah yang persisten
5.5.5 Perubahan status mental seperti lethargi, apatis, irritable.
5.5.6 Terjadinya outbreak pada komunitas
5.5.7 Pada pasien yang immunocompromised.
5
5.6 Penatalaksanaan pada pasien anak
4.1.1. Rehidrasi menggunakan oralit osmolalitas rendah
5.6.1.1 Diare tanpa dehidrasi
4.1.1.1.1. Umur < 1 tahun : ¼ ̶ ½ gelas tiap kali
mencret (50-100ml)
4.1.1.1.2. Umur 1-4 tahun : ½ ̶ 1 gelas tiap kali
mencret (100-200ml)
4.1.1.1.3. Umur diatas 5 tahun : 1 ̶ 1½ gelas tiap
kali mencret (200-300ml)
5.6.1.2 Diare dengan dehidrasi sedang
Memberikan oralit dengan dosis yang diberikan dalam
3 jam pertama 75 ml/kgBB dan selanjutnya diteruskan
dengan pemberian oralit pada diare tanpa dehidrasi.
5.6.1.3 Diare dengan dehidrasi berat
Petugas memasang infus dan dipersiapkan untuk
dirujuk ke Rumah sakit terdekat.
5.6.2 Pemberian Zinc selama 10 hari dengan dosis :
5.6.2.1 Umur < 6 bulan : ½ tablet (10mg) perhari
5.6.2.2 Umur > 6 bulan : 1 tablet (20mg) perhari
5.6.3 Teruskan pemberian ASI dan makanan
5.6.4 Memberikan edukasi pada orang tua tentang :
5.6.4.1 Cara memberikan cairan dan obat dirumah
5.6.4.2 Kapan harus membawa kembali balita ke puskesmas
jika: diare lebih sering, muntah berulang, sangat haus,
makan/minum sedikit, timbul demam, tinja
berdarah,tidak membaik dalam 3 hari.
5.7 Kriteria pasien dirujuk
5.7.1 Anak diare dengan dehidrasi berat dan tidak ada fasilitas rawat
inap dan pemasangan intravena.
5.7.2 Jika rehidrasi tidak dapat dilakukan atau tercapai dalam 3 jam
pertama penanganan.
5.7.3 Anak dengan diare persisten.
5.7.4 Anak dengan syok hipovolemik.
6
6. Diagram
Alir