Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

GASTROENTERITIS
No. Dokumen :
No. Revisi : 001
SOP Tgl. Terbit : 22 Februari 2019
Halaman : 1 dari 3

UPT dr. Nur Syamsu Dhuha


PUSKESMAS PAKISAJI NIP. 19771202 201001 1 002

1. Pengertian : Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus


halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang air besar lembek atau
cair, dapat bercampur darah atau lender, dengan frekuensi 3 kali atau
lebih dalam waktu 24 jam, dan disertai dengan muntah, demam, rasa
tidak enak di perut dan menurunnya nafsu makan. Apabila diare > 30
hari disebut kronis. Infeksi yang menyebabkan GE akibat Entamoeba
histolytica disebut disentri, bila disebabkan oleh Giardia lamblia
disebut giardiasis, sedangkan bila disebabkan oleh Vibrio cholera
disebut kolera.
2. Tujuan : Sebagai acuan untuk penanganan gastroeteritis.

3. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pakisaji Kab. Malang Nomor :


……….. tanggal………tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT
Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang.

4. Referensi : Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur : 1. Identifikasi pasien
2. Anamnesa
3. Pemeriksaan Fisik
4. Penegakan Diagnosa: Penanganan gastroenteritis
5. Penatalaksanaan
a. Obat antidiare, antara lain:
 Turunan opioid: loperamide, difenoksilat atropine, tinktur
opium. Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien
dengan disentri yang disertai demam, dan penggunaannya
harus dihentikan apabila diare semakin berat walaupun
diberikan terapi.
 Bismut subsalisilat, hati-hati pada pasien
immunocompromised, seperti HIV, karena dapat
meningkatkan risiko terjadinya bismuth encephalopathy.
 Obat yang mengeraskan tinja: atapulgit 4x2 tablet/ hari
atau smectite 3x 1 sachet diberikan tiap BAB encer sampai
diare stop.
 Obat anti sekretorik atau anti enkefalinase: Hidrasec 3x 1/
hari
b. Antimikroba, antara lain:
 Golongan kuinolon yaitu ciprofloxacin 2 x 500 mg/hari
selama 5-7 hari, atau
 Trimetroprim/Sulfamethoxazole 160/800 2x 1 tablet/hari.
 Apabila diare diduga disebabkan oleh Giardia,
metronidazole dapat digunakan dengan dosis 3x500 mg/
hari selama 7 hari.
 Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan
dengan etiologi. Terapi probiotik dapat mempercepat
penyembuhan diare akut.
PENATALAKSANAAN
GASTROENTERITIS
UPT No. Dokumen : dr. Nur Syamsu Dhuha
PUSKESMAS PAKISAJI No. Revisi : 001 NIP. 19771202 201001 1 002
SOP Tgl. Terbit : 22 Februari 2019
Halaman : 2 dari 3

c. Apabila terjadi dehidrasi, setelah ditentukan derajat


dehidrasinya, pasien ditangani dengan langkah sebagai
berikut:
 Menentukan jenis cairan yang akan digunakan
 Pada diare akut awal yang ringan, tersedia cairan oralit
yang hipotonik dengan komposisi 29 g glukosa, 3,5 g
NaCl, 2.5 g Natrium bikarbonat dan 1.5 KCl setiap liter.
Cairan ini diberikan secara oral atau lewat selang
nasogastrik. Cairan lain adalah cairan ringer laktat dan
NaCl 0,9% yang diberikan secara intravena.
 Menentukan jumlah cairan yang akan diberikan
Prinsip dalam menentukan jumlah cairan inisial yang
dibutuhkan adalah: BJ plasma dengan rumus:

Defisit cairan : Bj plasma – 1,025 X Berat badan X 4 ml


0,001
Kebutuhan cairan = Skor X 10% X kgBB X 1 liter
15
 Menentukan jadwal pemberian cairan:
1. Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial): jumlah total
kebutuhan cairan menurut BJ plasma atau skor
Daldiyono diberikan langsung dalam 2 jam ini agar
tercapai rehidrasi optimal secepat mungkin.
2. Satu jam berikutnya/ jam ke-3 (tahap ke-2) pemberian
diberikan berdasarkan kehilangan selama 2 jam
pemberian cairan rehidrasi inisial sebelumnya. Bila
tidak ada syok atau skor daldiyono kurang dari 3 dapat
diganti cairan per oral.
3. Jam berikutnya pemberian cairan diberikan
berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja dan
insensible water loss.

6. Diagram Alir
Identifikasi Pasien

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Penegakan Diagnosa

Penatalaksanaan :

Konseling dan Edukasi


PENATALAKSANAAN
GASTROENTERITIS
UPT No. Dokumen : dr. Nur Syamsu Dhuha
PUSKESMAS PAKISAJI No. Revisi : 001 NIP. 19771202 201001 1 002
SOP Tgl. Terbit : 22 Februari 2019
Halaman : 3 dari 3

7. Unit Terkait : UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

8. Rekaman Historis Perubahan


No Tgl. Mulai
Yang Dirubah Isi Perubahan
. Diberlakukan
1. Font menggunakan Times New Roman
2. Nama puskesmas
1. Format 3. Nama ka. Puskesmas 22-02-2019
4. Urutan komponen
5. Penambahan tabel Rekam History Perubahan
Menggunakan Kebijakan terbaru : Keputusan
Kepala UPT Puskesmas Pakisaji Kab. Malang
Nomor : 440/149.1/SK/35.07.220.101/2019 tanggal
2. Kebijakan 22-02-2019
17 Februari 2019 tentang Manajemen
Penunjang Layanan Klinis di UPT Puskesmas
Pakisaji Kabupaten Malang.

Anda mungkin juga menyukai