Anda di halaman 1dari 3

Alergi Makanan

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Acu Suhendar,
PUSKESMAS SKM
DTP NIP. 19660909
SINGAJAYA 198902 1 001

1. Pengertian Definisi
Masalah Kesehatan Makanan dapat menimbulkan beraneka
ragam gejala yang ditimbulkan reaksi imun terhadap alergen asal
makanan. Reaksi tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi
atau non alergi. Reaksi alergi makanan terjadi bila alergen
makanan menembus sawar gastro intestinal yang memacu reaksi
IgE. Gejala dapat timbul dalam beberapa menit sampai beberapa
jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa organ, kulit, saluran
napas dan cerna, lokal dan sistemik. Alergen makanan yang
sering menimbulkan alergi pada anak adalah susu,telur, kacang
tanah, soya, terigu, dan ikan laut. Sedangkan yang sering
menimbulkan alergi pada orang dewasa adalah kacang tanah,
ikan laut, udang, kepiting, kerang, dan telur. Alergi makanan tidak
berlangsung seumur hidup terutama pada anak. Gejala dapat
hilang, namun dapat kambuh pada keadaan tertentu seperti
infeksi virus, nutrisi yang tidak seimbang atau cedera muskulus
gastrointestinal.

Anamnesis
Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan
1. Pada kulit: eksim dan urtikaria.
2. Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.
3. Keluhan pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal
non spesifik dan berkisar dari edema, pruritus bibir,
mukosa pipi, mukosa faring, muntah, kram, distensi,dan
diare.
4. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi
hipersensitivitas lambat non Ig-E-mediated seperti pada
enteropati protein makanan dan penyakit seliak
5. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult
bleeding atau frank colitis.
Faktor Risiko
Terdapat riwayat alergi keluarga

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru

Pemeriksaan Penunjang Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan


penunjang.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding
Intoksikasi makanan

Komplikasi
Reaksi alergi berat
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien dengan
diagnosa Alergi makanan di tingkat pelayanan dasar/puskesmas
oleh dokter umum
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas DTP Singajaya No. .// KEP/
PKM / 2017 tentang Layanan Kesehatan di UPT Puskesmas DTP
Singajaya.
4. Referensi
5. Prosedur Penatalaksanaan
Medika mentosa
Riwayat reaksi alergi berat atau anafilaksis :
1. Hindari makanan penyebab
2. Jangan lakukan uji kulit atau atau uji provokasi

Konseling dan Edukasi


1. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
2. Menghindari makanan yang bersifat alergen secara
sengaja mapun tidak sengaja (perlu konsultasi dengan ahli
gizi)
3. Perhatikan label makanan
4. Menyusui bayi sampai usia
5. 6 bulan menimbulkan efek protektif terhadap alergi
makanan

Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi dan
eliminasi makanan terjadi reaksi anafilaksis.
Peralatan : -

Prognosis
Umumnya prognosis adalah dubia ad bonam bila
medikamentosa disertai dengan perubahan gaya hidup.
6. Unit Terkait 1. Unit BP Umum
2. Unit BP Gigi
3. Unit Perawatan
4. Unit KIA KB
5. MTBS
6. PONED
7. IGD

Anda mungkin juga menyukai