Anda di halaman 1dari 2

ALERGI MAKANAN

No. Dok. :

No. Revisi :

SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS
Dwiyono Arif Afandi, SKM
BUNGKUKAN NIP.19691217 199002 1 002

1. Pengertian Alergi makanan adalah suatu respons normal terhadap makanan yang
dicetuskan oleh suatu reaksi yang spesifik didalam suatu sistem imun
dan diekspresikan dalam berbagai gejala yang muncul dalam hitungan
menit setelah makanan masuk; namun gejala dapat muncul hingga
beberapa jam kemudian.
Kebanyakan reaksi hipersensitivitas disebabkan oleh susu, kacang,
telur, kedelai, ikan, kerang, gandum. Reaksi anfilaksis merupakan
manifestasi paling berat.
2. Tujuan Sebagai acuan kepada petugas medis dan paramedis dalam
melakukan penatalaksanaan kasus Alergi Makanan di Puskesmas
Bungkukan
3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
5. Prosedur 1. Alat
-
2. Bahan
-
6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa
Cetusan berulang dari gejala pasien setelah makan makanan
tertentu diikuti bukti adanya suatu mekanisme imunologi.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Kulit (eksim, urtikaria), saluran pernafasan (rinitis, asma),
saluran pencernaan (edema, pruritus bibir, mukosa pipi,
mukosa faring, muntah, kram, distensi, diare).
b. Sindroma alergi mulut melibatkan mukosa pipi atau lidah
tidak berhubungan dengan gejala gastrointestinal lainnya.
c. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi
hipersensitivitas lambat seperti pada enteropati protein
makanan dan penyakit seliak.
d. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult
bleeding atau frank colitis.
4. Petugas memberikan terapi
a. Hindari makanan penyebab
b. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan,
c. Terapi medikamentosa alergi makanan dapat menggunakan
antihistamin dan kortikosteroid.
5. Petugas memberikan konseling
a. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
b. Menghindari makanan yang bersifat alergen sengaja mapun
tidak sengaja (perlu konsultasi dengan ahli gizi)
c. Perhatikan label makanan
d. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek
protektif terhadap alergi makanan
6. Petugas merujuk ke rumah sakit bila ada penyulit
Pasien dirujuk ke fasilitas sekunder jika tidak menunjukkan
perbaikan (setelah 3 kali kedatangan) dan atau ada tanda
kegawatdaruratan.
7. Petugas mencatat di rekam medis

7. Bagan Alir
Petugas
melakukan
anamnesis

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas menegakkan diagnosis

Petugas memberikan terapi

Petugas memberikan edukasi dan konseling


kepada pasien dan keluarga

Petugas menuliskan ke dalam status rekam


medis semua hasil pemeriksaan dan terapi

Petugas merujuk ke Rumah sakit bila ada


komplikasi

Petugas menulis kedalam


buku register

8. Hal-hal yang 1. Pengisian Stastus Pasien


perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum
2. Ruangan Gawat Darurat dan Tindakan
3. Puskesmas Pembantu
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai