Anda di halaman 1dari 2

TRIASE

: 445/ /SOP-
No. Dok. In/UKP/PKM-
BKK/2020
No. : 01
SOP Revisi
Tanggal :
Terbit
: 1/2
Halaman

PUSKESMAS Dwiyono Arif Afandi, SKM


BUNGKUKAN NIP.19691217 199002 1 002

1. Pengertian Triase adalah langkah-langkah yang dilakukan petugas dalam melakukan


penatalaksanaan semua penderita yang datang di Ruangan Tindakan
Puskesmas Bungkukan.
Triase adalah proses mengidentifikasi pasien dengan cedera yang
mengancam jiwa, memilih dan memilah pasien berdasarkan beratnya
penyakit, serta menentukan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke
fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Yang bertujuan :
 Untuk mengetahui secara cepat kondisi pasien
 Untuk dapat memberikan penanganan yang cepat pada pasien yang
mengalami kondisi yang mengancam kehidupan.
 Untuk meminimalkan tingkat kerusakan/tingkat keparahan pasien
Triase adalah tindakan untuk mengelompokkan penderita berdasarkan
pada beratnya cedera/penyakit yang diprioritaskan berdasarkan ada
tidaknya gangguan pada airway, breathing, dan circulation.
Prosedur ini bertujuan memilih dan menggolongkan semua penderita
yang datang ke ruangan tindakan untuk menetapkan prioritas
penanganan
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan penatalaksanaan triase
di Puskesmas Bungkukan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bungkukan Nomor 445/ /SK-
In/UKP/PKM-BKK/2020 Tentang Pasien Gawat Darurat.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018
Tentang Kegawat Daruratan
5. Alat dan -
Bahan

6. Langkah-  Kriteria petugas melakukan triase berdasarkan observasi terhadap 3


langkah hal, yaitu :
a. Sirkulasi ( perfusion)
b. Pernafasan (respiratory)
c. Status mental ( Mental State)
 Sistem triase tipe START ( simple Triage dan Rapid Treatment),
proses triase tidak boleh lebih dari 60 detik/ pasien.START
mengklafikasikanpasien dalam empat kelompok :
a. HIjau : Pasien sadar dan dapat berjalan
b. Kuning : Semua pasien yang tidak termasuk goongan merah da
hijau, pasien cedera yang tidak mengancam jiwa dalam waktu
dekat.
c. Merah : Semua pasien yang ada gangguan airway, Breathing,
Circulation, disability dan exposure, pasien cedera berat atau
mengancam jiwa dan memerlukan transport segera.

 Langkah-langkah
a. Petugas menerima Pasien di Ruang Tindakan Puskesmas,
petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan singkat dan cepat
(selintas) untuk menentukan derajat kegawatanya.
b. Petugas memperioritaskan pelayanan pasien dengan urutan warna
: Merah, kuning dan hijau Untuk selanjutnya di pasangkan pita
sesuai kategori Triase pada lengan baju kanan atas pasien.
c. Pasien Kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan
di ruang tindakan sesuai SOP penanganan pasien gawat darurat.
Tetapi apabila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, pasien
segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi sesuai
dengan SOP rujukan pasien emergensi.
d. Pasien dengan triase kuning yang memerlukan tindakan
medislebih lanjut dapat di pindahkan keruang observasi dan
menunggu giliran setelah pasien dengan katagori triase merah
selesai ditangani.
e. Pasien dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat
jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka
pasien dapat diperbolehkan pulang.
f. Petugas mencatat kronologi pasein, tindakan dan perawatan yang
telah dilakukan dalam rekam medis.
g. Pasien yang telah selesai mendapatkan penanganan, pulang, atau
dirujuk, maka petugas melepas pita triase yang terpasang pada
baju pasien.
7. Bagan Alir

8. Unit Terkait 1. Ruangan Pendaftaran


2. Ruangan Tindakan dan kegawat daruratan
3. Ruangan Persalinan
9. Dokumen Rekam Medis
Terkait
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan 1 Menggunakan  Prosedur diganti
tatanaskah baru dengan alat dan
bahan
 Hal yang perlu
diperhatikan di
hapus

Anda mungkin juga menyukai