No dokumen :
No revisi :
Tanggal :
SOP terbit
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
KECAMATAN
JONGGOL
Dr. HJ. Dina Indriyanti
KABUPATEN NIP 197203162002122003
BOGOR
DEFINISI
Parafimosis merupakan suatu kondisi dimana prepusium
penis yang di retraksi sampai di sulkus koronarium tidak dapat
dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada
penis dibelakang sulkus koronarius.
ETIOLOGI PARAFIMOSIS
Parafimosis dapat disebabkan oleh tindakan menarik
prepusium ke proksimal yang biasanya di lakukan pada saat
bersenggama atau masturbasi atau sehabis pemasangan kateter
PENGERTIAN
tetapi preputium tidak dikembalikan ketempat semula
secepatnya.
EPIDEMIOLOGI
Parafimosis yang di diagnosis secara klinis ini, dapat
terjadi pada penis yang belum disunat (disirkumsisi) atau telah
disirkumsisi namun hasil sirkumsisinya kurang baik. Fimosis dan
parafimosis dapat terjadi pada laki-laki semua usia, namun
kejadiannya tersering pada masa bayi dan remaja.
PEMERIKSAAN FISIK
Parafimosis disebabkan oleh inflamasi kronis yang terjadi di
bawah kulit preputium yang menyebabkan kontraktur dari
pembukaan preputium (fimosis) dan pembentukan jeratan kulit
ketika preputium diretraksi ke belakang glans. Jeratan ini akan
menyebabkan kongesti vena, menyebabkan pada pemeriksaan
fisik didapatkan edema dan pembesaran glas yang menyebabkan
semakin memburuknya keadaan. Pada proses perjalanan
penyakit juga dapat ditemukan oklusi arteri dan nekrosis dari
glans.
KOMPLIKASI
Parafimosis harus dianggap sebagai kondisi darurat
karena retraksi prepusium yang terlalu sempit di belakang glans
penis ke sulkus glandularis dapat mengganggu perfusi
permukaan prepusium distal dari cincin konstriksi dan juga pada
glans penis dengan risiko terjadinya nekrosis.
Jika parafimosis tidak segera diterapi, hal ini dapat
mengganggu aliran darah ke ujung distal dari penis(penis tip).
Pada kasus yang ekstrim, hal ini mungkin dapat menyebabkan
kerusakan atau cedera ujung penis, gangren maupun hilangnya
ujung penis (penis tip).
PENATALAKSANAAN
Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara
manual dengan teknik memijat glans selama 3-5 menit
diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan
prepusium dikembalikan pada tempatnya. Jika usaha ini tidak
berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga
prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya. Walaupun
demikian, setelah parafimosis diatasi secara darurat, dimana
edema dan proses inflamasi menghilang, pasien dianjurkan
untuk menjalani sirkumsisi. Tindakan sirkumsisi dapat dilakukan
secara berencana dengan pemberian anestesi serta antibiotika
oleh karena kondisi parafimosis tersebut dapat berulang atau
kambuh kembali.
PROGNOSIS
Prognosis dan outcome dari parafimosis akan semakin
baik manakala kondisi penyakit ini semakin dini dan cepat pula
didiagnosis dan ditangani.