Anda di halaman 1dari 3

FIMOSIS

Nomor : PPK-GK Halaman : 1/3


PANDUAN PRAKTIK KLINIS KSM Bedah Komite Medik Ditetapkan ,
GINJAL DAN SALURAN
KEMIH
Tanggal Berlaku : Revisi :

22 Agustus 2020 00 Nama Ketua KSM Non Nama Ketua Komite Nama Direktur
Bedah Medik Direktur Rumah Sakit

PENGERTIAN Fimosis adalah kondisi dimana preputium tidak dapat diretraksi melewati glans
penis.
Fimosis dapat bersifat fisiologis ataupun patalogis. Fimosis fisiologis terdapat pada
bayi dan anak-anak. Fimosis patologis terjadi akibat peradangan atau cedera pada
preputium yang menimbulkan parut kaku sehingga menghalangi retraksi.

ANAMNESIS Keluhan umumnya berupa gangguan aliran urin seperti:


1. Nyeri saat buang air kecil
2. Mengejan saat buang air kecil
3. Pancaran urin mengecil
4. Benjolan lunak di ujung penis akibat penumpukan smegma.

Faktor risiko :
1. Hygiene yang buruk
2. Episode berulang balanitis atau balanoposthitis menyebabkan skar pada
preputium yang menyebabkan terjadinya fimosis patalogis
3. Fimosis dapat terjadi pada 1% pria yang tidak menjalani sirkumsisi

PEMERIKSAAN 1. Preputium tidak dapat diretraksi ke proksimal hingga ke korona glandis


FISIK
2. Pancaran urin mengecil
3. Menggelembungnya ujung preputium saat berkemih
4. Eritema dan udem pada preputium dan glans penis
5. Pada fimosis fisiologis, preputium tidak memiliki skar dan tampak sehat
6. Pada fimosis patalogis pada sekeliling preputium terdapat lingkaran fibrotic
7. Timbunan smegma pada sakus preputium

KRITERIA Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS Fimosis
KERJA

DIAGNOSIS Parafimosis, Balanitis, Angioedema


BANDING

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

TATA LAKSANA 1. Pemberian salep kortikosteroid (0,05% betametason) 2 kali perhari selama 2-8
minggu pada daerah preputium.
2. Sirkumsisi
Apabila fimosis bersifat fisiologis seiring dengan perkembangan maka kondisi akan
membaik dengan sendirinya.

EDUKASI Pemberian penjelasan terhadap orang tua atau pasien agar tidak melakukan
penarikan preputium secara berlebihan ketika membersihkan penis karena dapat
menimbulkan parut. Bila terdapat komplikasi dan penyulit untuk tindakan
sirkumsisi maka dirujuk ke layanan sekunder.

PROGNOSIS Prognosis bonam bila penanganan sesuai.

KOMPLIKASI Dapat terjadi infeksi berulang karena penumpukan smegma.

KEPUSTAKAAN Ekayanti, Fika dkk (Ed). 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Edisi I : Fimosis. (hlm 385-386). Jakarta :
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.

TABEL No. Revisi No. Revisi


RANGKUMAN Rangkuman Revisi
Baru Lama
REVISI
00 - Dokumen Baru

Anda mungkin juga menyukai